NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Untuk Sang CEO

Jodoh Pilihan Untuk Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Di hari pernikahannya, Farhan Bashir Akhtar dipermalukan oleh calon istrinya yang kabur tanpa penjelasan. Sejak saat itu, Farhan menutup rapat pintu hatinya dan menganggap cinta sebagai luka yang menyakitkan. Ia tumbuh menjadi CEO arogan yang dingin pada setiap perempuan.

Hingga sang ayah menjodohkannya dengan Kinara Hasya Dzafina—gadis sederhana yang tumbuh dalam lingkungan pesantren. Pertemuan mereka bagai dua dunia yang bertolak belakang. Farhan menolak terikat pada cinta, sementara Kinara hanya ingin menjadi istri yang baik untuknya.

Dalam pernikahan tanpa rasa cinta itu, mampukah Kinara mencairkan hati sang CEO yang membeku? Atau justru keduanya akan tenggelam dalam luka masa lalu yang belum terobati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Farhan menelan ludahnya dengan pahit. Raut wajahnya tetap dingin seperti tidak ada apa pun yang bergolak di dalam dirinya.

Ustadz Yusuf lalu melanjutkan dengan penuh kebijaksanaan.

“Farhan, letakkan tanganmu di kepala istrimu, nak. Dan bacakan doa untuknya. Karena di saat inilah kamu resmi menjadi imam baginya.”

Farhan terdiam sepersekian detik, merasa enggan untuk melakukan hal itu, tapi tidak mampu menolak. Perlahan ia mengangkat tangannya dan menyentuh kepala Kinara yang tertunduk. Sentuhan itu terasa lembut. Berbanding terbalik dengan sorot mata Farhan yang penuh pergolakan.

Mungkinkah bibit cinta itu sudah hadir dalam dirinya? Tidak. Setidaknya Farhan tidak mau mengakuinya.

Ia memejamkan matanya. Dan dengan suara yang terdengar tegas namun mengandung gemetar yang samar, ia mengucapkan:

“Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma barik lana wa barik ‘alaina… wajma’ bainana fii khair…”

Doa itu mengalun pelan, namun cukup untuk membuat banyak hati di tempat itu bergetar. Ummi Mariam menangis pelan. Pak Ardhan tersenyum lega sambil mengusap dadanya karena bangga dan terharu. Sementara Ustadz Yusuf memejamkan matanya dengan penuh rasa syukur.

Dan Kinara, wanita itu tampak berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Namu ia gagal.

"Dia suamiku." Gumam Kinara sangat pelan hingga tak ada seorangpun yang tahu ketika Farhan tengah membacakan doa untuknya, ia tersenyum diam diam saat mengakui Farhan sebagai suaminya.

Laki-laki yang akan ia temani dalam suka dan duka. Laki-laki yang akan ia cintai dengan izin Allah. Laki-laki yang kini sedang menyentuh kepalanya dengan tangan yang gemetar, meski ia mencoba keras untuk tampak kuat.

Momen itu mungkin sederhana bagi sebagian orang, namun bagi Kinara, ini adalah momen terbesar dalam hidupnya.

Ketika doa berakhir, Farhan menarik tangannya dengan pelan. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Namun jantungnya masih berdegup kencang.

"Lo kacau, Farhan. Kenapa jantung Lo harus berdebar karena perempuan ini?" Ucap Farhan dalam hatinya ketika ia masih memandang istrinya itu dengan tatapan menilai.

Ia menegakkan tubuh, memasang kekakuan di wajahnya kembali seperti benteng pertahanan. Tapi dalam hati, ada satu kenyataan yang mulai muncul, dan itu membuatnya marah.

Kinara tidak seperti Adilla. Dan justru itu yang membuatnya takut. Karena perempuan baik jauh lebih berbahaya.

Acara masih berlanjut. Para tamu mulai maju untuk memberi ucapan selamat. Suasana penuh dengan doa dan kebahagiaan. Santri-santri kembali melantunkan sholawat dan menambah haru seluruh ruangan. Namun bagi Farhan, semua itu terasa terlalu ramai, terlalu sempit dan menyesakkan dadanya.

Ia tidak suka tatapan orang-orang yang memandang mereka sebagai pasangan serasi. Ia tidak suka dipaksa memulai kehidupan yang tidak ia inginkan. Dan ia sangat tidak suka kenyataan bahwa detak jantungnya belum juga kembali normal sejak perempuan itu muncul.

Sementara itu Kinara berdiri anggun di samping Farhan sambil tersenyum dan membalas ucapan selamat dari semua tamu undangan dengan penuh antusias. Ia belum berani bicara pada Farhan secara langsung. Ia masih memberi ruang untuk laki-laki yang kini menjadi imamnya.

Namun diam-diam, Ia terlihat mencuri curi pandang ke arah suaminya. Setiap kali ia memandang Farhan, rasa yang sama kembali menyerang perasaannya. Takut, bahagia, berdebar-debar dan juga bingung yang semuanya bercampur menjadi satu.

"Yang mana yang sebenarnya harus aku rasakan?" Ucap Kinara dalam hatinya ketika ia masih memandang Farhan dengan tatapan matanya yang dalam dan membuat Farhan sempat memergoki tatapan itu. Dengan dingin, ia mendesis pendek dan membuat Kinara mengerti dibalik ekspresi yang ditunjukkan oleh suaminya.

Kalaupun ia harus menghadapi dinginnya gunung es bernama Farhan Bashir Akhtar, maka ia akan melakukannya dengan sabar.

Karena yang ia lihat di balik sikap dingin suaminya itu bukan kebencian, melainkan luka. Dan ia berharap suatu hari nanti, ia bisa menjadi obat untuk luka suaminya itu.

Sementara itu, Farhan menatap kosong ke depan. Semua ucapan selamat dari tamu undangannya terdengar seperti bising semesta yang ia tidak pedulikan. Namun ada satu kenyataan pahit yang ia sadari:

Meski ia membenci keadaan ini, ia tidak mampu membenci wanita itu. Dan itu justru membuatnya semakin murka pada dirinya sendiri karena istrinya itu akan menjadi masalah besar dalam hidupnya.

Beberapa jam telah berlalu sejak pesta pernikahan selesai. Keramaian di pondok pesantren Darul Qur’an Al Majid sudah kembali mereda, hanya menyisakan lampu-lampu temaram dan suara angin malam yang berhembus pelan di antara pepohonan. Para tamu undangan sudah pulang, para santri kembali ke asrama mereka, dan halaman pondok yang tadinya penuh kebahagiaan dan ramai kini berubah menjadi tempat yang terasa sunyi tapi hangat.

Di teras rumah Ustadz Yusuf, Kinara berdiri dengan tangan saling menggenggam di depan dadanya. Gaun pengantinnya yang sederhana namun anggun masih melekat di tubuhnya. Make-up tipisnya mulai memudar, tetapi pesonanya sama sekali tidak berkurang.

Di depannya berdiri kedua orang tuanya. Ummi Mariam sudah berkali-kali menghapus air matanya namun tetap gagal. Sementara Ustadz Yusuf berusaha tampil tegar, padahal suaranya sudah serak sejak azan magrib tadi.

“Assalamu’alaikum, Abi… Ummi…” suara Kinara terdengar lirih, bergetar, seolah satu kata saja bisa memecahkan tangisnya.

Ummi Mariam langsung meraih tangan putrinya dan menggenggamnya kuat-kuat.

“Wa’alaikumussalam, Sayang… sudah siap berangkat?”

Kinara mengangguk pelan, tapi dagunya gemetar.

“InsyaAllah, doakan Kinara ya ummi?”

“Dari kamu lahir sampai hari ini, doa Ummi tidak pernah putus, nak.” Ummi Mariam menangkup wajah putrinya. “Dan mulai malam ini, tanggung jawabmu berpindah ke suamimu. Tapi ingat satu hal, Nak. Rumah ini tetap rumahmu. Kalau kamu lelah dan rindu dengan Abi dan ummi, jangan pernah ragu untuk pulang.”

Kinara tak kuasa menahan diri. Ia langsung memeluk ibunya erat-erat. Tangisan yang sejak tadi ia tahan akhirnya pecah. Bahunya naik turun, suaranya tercekat.

“Ummi…”

“Iya, Nak… Ummi di sini. Selalu.”

Ustadz Yusuf tersenyum kecil melihat keduanya. Lalu ia meraih bahu Kinara setelah mereka berpisah.

“Kinara…”

“Iya, Abi.”

Ustadz Yusuf menepuk lembut kepala putrinya. “Abi titip dirimu pada suamimu. Taat lah padanya, hormatilah dia. Tapi kalau ada yang membuatmu sedih, kamu harus bicara padanya. Jangan dipendam sendiri.”

Kinara menunduk sambil mengusap air matanya.

“Iya, Abi.”

“Pergilah, Nak. Semoga Allah selalu menjaga kalian berdua.” ucap Ustadz Yusuf sembari tersenyum hangat.

Kinara mengangguk, lalu memeluk Abi-nya sebelum akhirnya berjalan menuju mobil hitam mewah milik suaminya yang terparkir di depan pondok.

Farhan berdiri di sisi mobil, bersandar dengan kedua tangan di saku celananya. Tatapannya menatap lurus ke arah depan, seolah tidak ingin terlihat memperhatikan momen perpisahan ayah dan anak itu. Padahal dari tadi ia diam-diam melihat Kinara, entah kenapa.

1
Putri Sylvia
untung aja nggak jadi nikah
Putri Sylvia
definisi perempuan serakah yang tidak tahu caranya menghargai kenikmatan yang dikasih tuhan padanya.
Putri_a_s
justru Farhan yang nggak cocok buat cewek ambisius dan egois seperti kamu.
Putri_a_s
tunggu aja, karma pasti berlaku.
Putri_a_s
dari sini kita tahu kalau dari awal Farhan salah menaruh cintanya terhadap perempuan.
Putri_a_s
demi bisa jadi model, Adilla rela meninggalkan farhan/Speechless/
Putri_a_s
udah dikasih masa depan menjanjikan, tapi Adilla lebih milih impiannya yang terlalu besar untuk dicapai itu.
Putri_a_s
justru perempuan yang dinikahi farhan sekarang lebih baik daripada kamu yaw/Slight/
Putri_a_s
kayak udah yang merasa dirinya paling cakep aja nih Adilla
Putri_a_s
akhirnya muncul juga si Adilla, jadi lebih seru ceritanya.
Yuni Avita
yang kampungan itu justru kamu Adilla, kamu itu terlalu berambisi buat jadi model terkenal.
Yuni Avita
mungkin hari ini kamu nggak merasa bersalah Adilla, tapi suatu hari nanti, kamu akan menyesal.
Yuni Avita
kamu yang bodoh udah nyia nyiain farhan
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Penyesalan itu datangnya selalu diakhir jadi mana mungkin kamu menyesal saat ini, karena saat ini kamu sedang menyia-yiakan orang yg mencintaimu.
Dia yang tulus mencintai kamu sia-siakan dan tak kamu anggap.
Kelak orang yang kamu cintai sudah pergi dan tak peduli lagi maka saat itulah kamu akan menyesal.
Kau bukan hanya menyesal tetapi kau akan merindukan dia yang selalu ada untukmu dan memberikan perhatian kepadamu...😰🤧
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Janganlah merendahkan orang lain
hanya karena perbedaan-perbedaan semata..😤
Karena bisa jadi orang yang kamu hina dan remehkan kondisinya lebih baik dan mulia di mata Allah Swt.
Yuni Avita
moga kamu nggak nyesel sama pilihan kamu Adilla.
Yuni Avita
udah dikasih calon suami kaya, cinta banget sama pasangannya, anak tunggal dari keluarga terpandang, nggak bolehin pasangannya kerja, malah disia siain.
Yuni Avita
akhirnya muncul juga si Adilla ini, bagus deh Thor.
dari pertama, aku selalu penasaran apa alasan yang membuat Adilla tega ninggalin Farhan.
Suhadi Mulyo
kalau Farhan tahu kelakuan kamu dan alasan kamu ninggalin dia, Farhan pun bakal nggak Sudi nikah sama kamu Adilla.
Suhadi Mulyo
ckk, udah salah pergi ninggalin Farhan gitu aja, dan sekarang nggak ada sedikitpun rasa menyesal.
bener bener keterlaluan kamu Adilla.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!