NovelToon NovelToon
Jodohku Guruku

Jodohku Guruku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Cintamanis
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Nurma Zakiyah adalah seorang siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) yang ceria, namun hidupnya seketika dilanda tragedi. Sang ayah terbaring sekarat di rumah sakit, dan permintaan terakhirnya sungguh mengejutkan yakni Nurma harus menikah dengan pria yang sudah dipilihnya. Pria itu tak lain adalah Satria galih prakoso , guru matematikanya yang kharismatik, dewasa, dan terpandang.
Demi menenangkan hati ayahnya di ujung hidup, Nurma yang masih belia dan lugu, dengan berat hati menyetujui pernikahan paksa tersebut. Ia mengorbankan masa remajanya, impian kuliahnya, dan kebebasannya demi memenuhi permintaan terakhir sang ayah.
Di sekolah, mereka harus berpura-pura menjadi guru dan murid biasa, menyembunyikan status pernikahan mereka dari teman-teman dan rekan sejawat.
Bagaimanakah kelanjutan rumah tangga Nurma dan Satria?
Mampukah mereka membangun ikatan batin dari sebuah pernikahan yang didasari keterpaksaan, di tengah perbedaan dunia, harapan, dan usia, bisakah benih-benih cinta tumbuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tragedi di Rumah Sakit

Matahari sore kini mulai condong ke barat, membiaskan cahaya keemasan di jalanan kota Jakarta. Nurma duduk di jok belakang motor Satria, yakni motor sport Kawasaki Ninja 250cc yang mesinnya bergemuruh keras. Meskipun tadi sempat ada perseteruan kecil yang membuat suasana agak beku, kini mereka harus berbagi tempat. Kedua tangan Nurma melingkar canggung di pinggang Satria. Jarak di antara mereka seolah lebih jauh dari yang seharusnya. Nurma merasa pipinya hangat, ia menarik napas dalam-dalam, berusaha meredakan rasa kikuknya.

Di spion motor, Satria menangkap pantulan ekspresi Nurma. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis. Senyum yang penuh makna, seolah berkata: 'Tuh kan, akhirnya melingkar juga.' Ia menikmati momen canggung yang terasa manis ini, mengabaikan ketegangan kecil mereka sebelumnya.

"Pegangan yang kuat, Nurma, Jangan sampai jatuh." Satria Sedikit mengeraskan suaranya karena deru motor

Nurma hanya bergumam pelan sebagai jawaban, namun tangannya sedikit mengencang.

Tak lama kemudian, Satria mengurangi kecepatan dan menepikan motor di depan sebuah toko buah yang berjejer rapi.

"Tunggu sebentar di sini Nurma. Saya mau membeli sesuatu untuk Bude mu! "

"Mas Satria mau beli apaan?" Nurma tampak penasaran.

"Parsel buah. Buat Bude Minah. Biar Bude semangat sembuhnya." Jawabnya tersenyum dan menunjukkan lesung pipinya.

Melihat hal itu, Nurma malah membuang pandangannya.

Satria turun dan bergegas menuju toko buah, Tak lama, ia kembali dengan parsel buah-buahan yang terlihat segar.

Rumah Sakit Permata Medika

Motor Satria terparkir rapi di area parkiran Rumah Sakit, kini mereka berjalan beriringan, Satria menenteng parsel buah, kemudian mereka berdua melihat Papan penunjuk arah di area lobi yang menunjukkan arah lantai lima.

Kemudian mereka berdiri di dalam lift. Hanya ada mereka berdua. Angka di atas pintu lift terus berubah, 2... 3... 4...

Keduanya saling diam. Keheningan di dalam kotak besi itu terasa begitu pekat, ditambah dengan aroma antiseptik rumah sakit yang cukup menyengat. Satria sesekali membetulkan letak parsel di tangannya, sementara Nurma fokus menatap pintu lift.

Ting!

 Pintu lift terbuka di Lantai lima.

Mereka melangkah keluar dan berjalan menuju kamar yang dituju. Di ambang pintu, tampak Bude Minah terbaring lemah namun tersenyum, ditemani oleh Bu Widia, ibu Nurma, yang duduk di kursi samping ranjang.

Nurma berjalan cepat, mendekati ranjang Bude nya

"Bude! Bagaimana kabarnya hari ini?"

"Alhamdulillah, Nduk, sudah lebih baik. Satria... sini Nak, masuk!' panggil Bude Mina sembari melambaikan sebelah tangannya.

Satria melangkah masuk, menjabat tangan Bude Minah dan kemudian menghampiri Bu Widia sambil menyodorkan parsel yang ia bawa

"Selamat sore, Bu. Ini ada sedikit buah-buahan untuk Bude."

Kemudian Bu Widia menerima parsel buah dengan senyuman hangat

"Terima kasih, Nak Satria. Repot-repot bawa beginian segala!"

Satria merasa canggung. Interaksi dengan Bu Widia, ibu mertuanya, selalu terasa tegang. Ia tahu dirinya belum terlalu dekat dengan ibu mertuanya, Satria hanya bisa tersenyum sopan, lalu berdiri kaku di samping Nurma.

"Duduklah, Nak. Jangan berdiri saja."

Nurma menyenggol pelan lengan Satria, memberinya isyarat untuk duduk.

"Tadi Satria sempat berantem kecil sama aku lho, Bude. Tapi lihat, dia tetap mau antar dan beliin buah buat Bude." Nurma menyeringai pait ke arah Satria.

Satria malah tersenyum hambar sambil menatap Nurma yang kini tampak lebih santai dan mencoba mencairkan suasana.

Satria duduk di kursi tunggu, sesekali menyimak obrolan Bude Minah yang ramah kepadanya. Sementara itu, Nurma berbisik pelan dengan Bu Widia, menyerahkan tas yang ia bawa dan berisi perlengkapan mandi dan pakaian bersih yang sempat ia ambil dari rumah.

Nurma berbisik lembut kepada ibunya.

"Bu, ini ada sabun, sikat gigi, sama baju ganti. Nurma sudah siapkan yang paling nyaman."

Bu Widia menghela napas pelan

"Iya, terima kasih, Nduk. maaf kalau ibu sudah merepotkan kamu!"

" ck, cuma bawa beginian doang Bu, tidak repot samasekali kok! Oh ya, nanti kalau ada apa-apa, Ibu langsung telepon saja. Mas Satria juga sudah bilang, dia siap mengantar kapan pun." Ucapnya sengaja berkata seperti itu, sepertinya Nurma masih memiliki rasa kesal terhadap Satria.

Bu Widia hanya mengangguk tanpa membalas tatapan Nurma, tetapi pandangannya sejenak beralih ke Satria, yang sedang tertawa kecil mendengar cerita Bude Minah.

Satu jam lebih telah berlalu. Tepat ketika jam besuk akan berakhir, Satria berdiri dan memandangi Bude Minah

"Bude, Bu Widia, kami pamit dulu. Jam besuk sudah mau habis. Besok kami usahakan datang lagi." Satria membungkuk sebagai tanda penghormatan.

"Iya, Nak. Terima kasih banyak ya sudah repot-repot datang dan bawa buah. Kalian berdua Hati-hati di jalan "

Lalu Nurma mencium kening Bude Minah dan bergantian mencium ibunya

"Bude cepat sembuh ya. Nurma sebetulnya mau menginap, tapi kata perawat hanya boleh satu orang yang menjaga."terlihat jelas guratan kecewa di wajahnya, Nurma tak menyangka akan ditemani lagi oleh Pak Satria alias suaminya.

"Sudah, biar Ibu saja yang di sini. Kamu pulang saja. Kasihan Nak Satria sudah malam harus mengantar."

Kalimat terakhir Bu Widia terdengar lebih seperti perintah kepada Nurma, daripada ucapan terima kasih kepada Satria.

Satria mengangguk sopan, meskipun sentuhan kecanggungan masih menyelimuti interaksinya dengan Bu Widia. Ia memberi isyarat kepada Nurma untuk segera keluar, dan bergegas pulang. Apalagi besok Nurma dan dirinya harus pagi-pagi berangkat ke sekolah.

Nurma dan Satria berjalan berdampingan menuju deretan lift, Nurma masih terlihat murung karena harus meninggalkan Budenya.

 Satria menatap sekilas nurma."Jangan terlalu khawatir, Nurma. Bude Minah ditangani dengan baik kok di sini. Tadi saya lihat rekam medisnya juga tidak parah."

"Iya, tapi tetap saja rasanya tidak enak meninggalkan Ibu sendirian di sana."

Saat mereka tiba di area lobi, mencari jalan keluar, mata Nurma tiba-tiba terbelalak. Di depan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang tidak jauh dari mereka, tepat Santi berdiri di sana, teman satu sekolahnya sekaligus satu kelasnya yang terkenal sinis dan selalu iri padanya, terutama dalam hal akademik dan perhatian guru serta siswa

Santi juga melihat ke arah mereka. Mata Santi menyipit, menatap dari ujung kaki Nurma hingga Satria. Tatapan itu penuh dengan kecurigaan dan kemenangan licik. Jelas terlihat, Satria yang seorang guru (Pak Satria) dan Nurma yang seorang murid terlihat berjalan berdua keluar dari lift pasien, membuat Santi semakin yakin dengan kecurigaannya selama ini.

Santi mengambil ponsel canggihnya dari dalam tas, dengan gerakan yang pura-pura sibuk membalas pesan, lalu ia diam-diam mengarahkan kameranya ke arah Nurma dan Satria

Sedangkan Nurma ia langsung menarik lengan Satria, mencoba berjalan cepat sambil sedikit menunduk

"Mas Satria, cepat! Ayo lewat sana saja!"

Satria malah terlihat bingung dengan reaksi Nurma yang tiba-tiba tegang dan juga aneh.

"Kamu Kenapa, Nurma? Ada apa?"

"Itu... itu Santi! Dia ada di sana! Jangan sampai dia melihat kita berdua!"

"Santi? Temanmu? Memangnya kenapa?"

"Pokoknya, cepat!"

Nurma mempercepat langkahnya, setengah menarik Satria agar segera melewati lobi. Namun, Santi tidak melepaskan pandangannya. Meskipun berpura-pura sibuk dengan layar ponselnya, Santi berhasil mengabadikan momen tersebut dengan sekali jepret. Wajahnya tersenyum tipis, puas karena mendapat 'bukti' yang bisa ia gunakan.

Sambil berjalan mengikuti Nurma, Satria sempat menoleh ke arah Santi, Satria hanya mengernyitkan kening karena bingung.

'wajahnya serasa tidak asing!' gumamnya pelan. Karena masih baru mengajar di tempat Nurma bersekolah, Satria belum begitu hapal dengan murid di sana. Ia tidak tahu siapa Santi, tapi ia merasakan aura yang tidak menyenangkan pada wanita itu.

"kenapa sih harus ketemu si Santi di sini? Apes bener gue, ck."Nurma menggerutu karena kesal, sambil fokus untuk segera keluar dari rumah sakit.

Satria terus memperhatikan Nurma dan ia mencoba menenangkannya.

"Sudah, tidak usah dipikirkan. Ayo kita langsung pulang."ajak Satria seraya meraih tangannya.

Sontak Nurma sempat terkesima namum entah kenapa justru ia malah membiarkan Satria mengenggam tangannya. Ini sungguh gila.

Mereka berdua akhirnya berhasil keluar dari lobi. Di balik tembok kaca, Santi tersenyum lebih lebar. Ia menatap hasil jepretan di ponselnya. Sedangkan Nurma dan Pak Satria, keduanya berjarak sangat dekat, lalu mereka berhasil keluar dari area lift di rumah sakit. Bagi Santi, apa yang saat ini ia lihat di dalam layar ponselnya, merupakan suatu modal besar untuk memicu gosip yang bisa menjatuhkan Nurma.

"Tamatlah riwayatmu Nurma, kali ini kau tidak akan bisa berkutik lagi!"

Bersambung...

1
Teh Euis Tea
mudah2an nurma selamat
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aamiin 🤲
total 1 replies
Amalia Putri
Wah keren thor cerita nya juga visual nya pantesan santi pengen sama pak Satria,di tunggu lanjut nya thor💪💪💪/Rose//Rose/
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kakak 🙏😊
total 1 replies
Nar Sih
waah...bnr an nih cerita kakak kali ini beda baget dri cerita yg lain nya ,jdi gak sabar nunggu lanjutan nya ,moga satria sgra menemukan nurma
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih banyak kak 🙏🤭
total 1 replies
Nar Sih
semoga segra ada yg menolong mu ya nurma
Nar Sih
grgr omgan rea nurma jdi takut kan lihat satria untung nya satria sbr ngadepi istri kecil nya
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Perista Aja
kereeen eeey critanya ..tmbh seru...ga sabar nunggu tiap episodenya...banyk upload episode nya per hari ya ka😘
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak, sehari up 3 bab kak 😊👍
total 1 replies
Teh Euis Tea
rea km ya nakutin trs nurma, cubit nih ya rea, genes aku sm km😄
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aku juga gemes kak 🤣🤣
total 1 replies
suryani duriah
yaelah pak satria pintar bgt🤭anggap simulasi aja😁😁
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 🤣🤣
total 1 replies
Amalia Putri
Moga -moga satria tau ,lanjut thor bikin penasaran pembaca,met siang met istirahat siang dan makan siang.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😁
total 1 replies
Agos Widodo
/Ok/
neny
sebenar nya aq takut klau nurma ketemu dng douglas,,smg ajh satria dan ayah nya bs menyelesaikan perkara hutang piitang ayah nya numa,,,semangat up kak 💪😘
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: semangat juga kak 💪🙏
total 1 replies
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼
/Good//Good//Good/
yumaku
lanjut thor😍
Isma Fasya
cerita nya seru.. jadi penasaran/Grin/
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😁
total 1 replies
Jumkasiyanah
🤣🤣🤣nurma sating... sendiri
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
hahaha 😂😂ketangkap basah deh ,gak apa,,kan udah sah cukup di jlskan pasti rea paham
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 🤣🤣
total 1 replies
Teh Euis Tea
rea kepooooo🤣🤣🤣🤣🤣🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰
nnti ada saja yg cemburu dan iri hati pd Nurma
Perista Aja
bagus kak cerita nya,,ada berapa episode ini ka ceritanya..
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 👍😊
total 2 replies
suryani duriah
khan khan ketahuan lagi cipokan🤭😁😁lanjuuut👍👍
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!