Kecelakaan misterius merenggut nyawanya, dan ia yakin itu adalah akhir segalanya. Namun, takdir punya rencana lain.
Ketika membuka mata, ia mendapati dirinya bukan lagi di dunia modern. Ia kini berada dalam tubuh Xiao Yan, sang protagonis legendaris dari dunia Dou Qi, tepatnya di donghua dan novel kesayangannya, Battle Through The Heavens (BTTH)!
Mati di dunia nyata, bangkit sebagai 'sampah' Klan Xiao yang dirundung malang dan kehilangan Dou Qi-nya? Tidak akan.
Dengan Sistem Ajaib yang tiba-tiba hadir sebagai pendamping, ia punya kesempatan untuk menulis ulang takdir. Bukan hanya sekadar bertahan, ia berniat melampaui versi aslinya.
"Aku akan menjadi Xiao Yan yang berbeda. Lebih kuat, lebih hebat, dan... kenapa tidak? Lebih banyak kekasih!"
BUKAN NOVEL TERJEMAHAN, MURNI PEMIKIRAN AUTHOR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32 permintaan aneh
"Ayah" ucap xiao yan membuka pintu.
"Nak tumben kau kemari" Balas xiao Zhan.
"Aku ingin membicarakan sesuatu" ujar xiao yan duduk.
Mereka duduk berhadapan satu sama lain. Hanya ada mereka berdua tapi yao lao masih bisa mendengar dari cincin ditangan kanan xiao yan, xiao Zhan menatap baik-baik xiao yan. Anak yang dulu dianggap sampah kini sudah berada di kultivasi dou wang.
"Sebenarnya xuner berasal dari klan apa?" Tanya xiao yan.
Meskipun dia tau sih kalau xuner berasal dari klan gu. Salah satu klan kuno dari tujuh klan lainnya, namun ia ingin mendengarkan semuanya dari ayahnya dan ini juga termasuk rencana dari xiao yan untuk mencegah ayahnya dari di culik oleh aula jiwa. Xiao zhan berekspresi jelek.
"Apa maksud mu nak?" Tanya Xiao zhan.
"Aku selalu memperhatikan kalau xuner tertarik pada harta karun milik keluarga Xiao" Jawab Xiao yan. "Dan seingat ku, xuner bukan berasal dari klan kita. Jadi sebenarnya siapa dia?" Lanjutnya bertanya.
"Latar belakang klan xuner adalah klan gu. Ayah juga tidak tau terlalu banyak tentang klan itu" ucap Xiao zhan memberitahu putra nya. "Dan mengenai xuner yang memperhatikan" Lanjutnya berdiri.
Xiao zhan mengambil sebuah kotak yang mirip seperti peti harta karun kecil seukuran telapak tangan. Ia membuka nya dan ada sebuah giok berwarna merah, itu adalah Giok kuno tou she, salah satu kunci untuk membuka gerbang dou di.
"Ini adalah giok kuno dari leluhur klan kita. Tidak diketahui apa kegunaan nya" ujar xiao zhan memberitahu.
"Ayah bolehkah aku yang menyimpan batu itu?" Tanya xiao yan meminta.
"Tentu nak, kau adalah pemimpin klan berikutnya" Jawab Xiao zhan memberikan kotak itu.
Kotak kecil berwarna hitam kemerahan diserap kedalam cincin penyimpanan lain yang dimiliki oleh Xiao yan. Bibirnya sedikit melengkung, salah satu giok menuju jalannya sebagai kaisar api telah didapatkan nya tanpa susah payah.
"Ayah!. Pertadingan tiga tahun dengan nalan yanran hanya kurang dari dua bulan lagi" ucap xiao yan bergumam. "Sekte Misty cloud mungkin tidak akan menerima kemenangan ku, jadi aku sudah mengatur klan xiao untuk pindah" Lanjutnya.
Dalam cerita asli setelah kemenangan xiao yan atas nalan yanran. Klan xiao di serang oleh orang-orang dari sekte Misty cloud dan dari klan jiwa, sebisa mungkin Xiao yan mencegah ayahnya ini untuk diculik klan jiwa. Kenapa? karena dalam cerita asli, xiao yan asli harus menukar giok kuno pada hun tiandi untuk bertukar dengan ayahnya.
"Aku juga sudah membuatkan beberapa pil agar ayah bisa menerobos ke dou wang" ucap xiao yan. "Aku ingin tidak terjadi apapun terhadap klan xiao kita" Lanjutnya.
"Ayah mu ini mengerti, aku akan membicarakan dengan beberapa tetua mengenai kepindahan klan kita" Balas xiao zhan.
"Terima kasih" ucap xiao yan.
Ia berdiri dan berjalan keluar dari kamar ayahnya. Xiao zhan tersenyum lebar atau lebih tepatnya terharu, ia tidak menyangka kalau putranya bisa tumbuh secepat ini. Kecerdasan untuk mengetahui kemungkinan berbahaya, patut di acungi jempol.
"Guru apa ranah untuk bisa menikahi seseorang dengan garis keturunan dou di?" Tanya xiao yan.
"Dou sheng. Di dou sheng kau bisa melakukan itu" Jawab yao lao.
"Aku akan menjadi dou di" Balas xiao yan tersenyum.
*******
Pagi harinya Xiao yan menguap, dia benci bangun pagi jika tidak ada kegiatan yang benar-benar harus dilakukannya. Tapi hari ini harus kembali ke tempat xiao ding dan xiao li untuk membahas sesuatu, termasuk perpindahan klan xiao.
"Pagi cai lin, kau sudah mandi?" Tanya xiao yan.
"Apa mata mu buta? Tidak lihat kalau rambut ku sedikit basah" Balas cai lin judes.
Xiao Yan menggaruk kepala yang tidak gatal, lalu tersenyum masam. Tipe wanita mahal memang seperti ini, sulit untuk dijinakkan, perlu waktu lebih banyak dan lebih banyak usaha untuk meluluhkan perhatian nya.
“Aku cuma tanya, kenapa langsung menyerang? Apa karena aku tidak memuji penampilanmu pagi ini?” tanya xiao yan menggoda.
Cai Lin menoleh cepat, matanya menyipit. Rambut panjangnya memang sedikit basah dan mengilap, kulitnya yang pucat tampak segar seperti embun pagi. Tapi ia tetap menyilangkan tangan, mempertahankan wajah dinginnya.
“Aku tidak perlu pujian dari pria malas yang bahkan belum cuci muka" balas cai lin mencibir.
"Benar juga… aku belum cuci muka. Tapi, anehnya, setelah melihatmu, aku merasa sudah segar kembali" Gumam xiao yan melihat pantulan air dibawah kakinya.
"Mandi sana, dasar manusia norak" Cibir cai lin berjalan pergi.
"Jangan lupa hari ini kita ada kegiatan diluar, jadi jangan keluyuran yah cai lin" ucap xiao yan setengah berteriak.
"Jangan mengatur ku" Balas cai lin kesal.
"Aku ingin hari ini kamu memakai saree hitam, pertahankan juga aksesoris perhiasan mu" ujar xiao yan membayangkan. "Aku janji akan membuatkan mu pil nanti" Lanjutnya mengimingi sebuah pil.
Cai Lin yang baru saja berhenti di ambang pintu, menoleh perlahan dengan tatapan setajam bilah pedang. Xiao Yan tersenyum tak tahu malu, mau sekurang ajar apapun xiao yan, medusa tidak akan menghajarnya. Dari mana lagi gadis itu bisa mendapatkan pil tingkat tujuh secara GRATIS selain darinya.
“Kau menyogok ratu manusia ular dengan pil hanya demi pakaian yang memuaskan matamu?” tanya cai lin dingin.
“Bukan begitu… tapi kau tahu sendiri, saree itu… menonjolkan sisi anggunmu. Kharismatik, elegan, menggoda—eh maksudku, mempesona secara tidak berlebihan" Jawab xiao yan santai sambil menautkan bahu nya sekilas.
Pil apa yang kau tawarkan?" ujar cai lin bertanya.
“Pil konsentrasi Dou Qi. Aku sudah punya bahan dasarnya, tinggal diracik sedikit lagi, dan bisa bantu kultivasimu meningkat stabil tanpa efek samping,” jawab Xiao Yan cepat, memanfaatkan momen tawar-menawar.
Cai Lin menatapnya beberapa detik. Lalu, tanpa berkata apa-apa, ia berbalik meninggalkan ruangan. Beberapa menit kemudian, Xiao Yan hampir menjatuhkan cangkir tehnya saat melihat Cai Lin muncul kembali.
Saree hitam membalut tubuhnya dengan sempurna anggun dan mematikan. Kilauan aksesoris emas menghiasi pergelangan tangan, telinga, dan lehernya tidak dipakai. Rambut panjangnya dibiarkan terurai sebagian, selebihnya disanggul dengan jepit berhias batu giok.
“Aku hanya memakainya karena pil itu” ucap cai lin dingin, menatap ke depan tanpa memandang Xiao Yan.
"Aku mengerti, tidak perlu dikatakan" Balas xiao yan. "kau terlihat luar biasa " lanjutnya.
"sial aku hampir mimisan" batin Xiao yan.