NovelToon NovelToon
Benih Tuan Impoten

Benih Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini sekuel dari Menikahi Mafia Kejam

Sebuah malam kelam mengantarkan Devi Aldiva Brodin pada malapetaka yang merubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Kesalahan fatalnya yang menggoda sang atasan yang divonis impoten saat ia dalam keadaan mabuk berat. Dan pria itu adalah Ibra Ashford Frederick merupakan pria yang sudah beristri sekaligus atasannya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya, yuk simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bertemu 2

"Kalian belum tidur?," Devi memasuki kamar tidur kedua anaknya setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia menggeleng pelan melihat kedua anaknya masih sibuk bermain.

"Belum Mommy, belum mengantuk," jawab Zoey yang sedang asyik mewarnai.

"Ini sudah hampir larut malam loh sayang. Besok Mommy harus berangkat pagi-pagi sekali. Jadi kalian sama Nenek dan Kakek ya,", ucap Devi duduk di bibir tempat tidur mengusap lembut rambut Zion yang rebahan diatas tempat tidur.

"Iya Mom," angguk Zion dan Zoey bersamaan.

Devi tersenyum kecil menatap kedua anaknya tumbuh menjadi anak yang begitu pengertian. Meski di awal kehamilannya dulu ia ingin sekali menggugurkannya beruntungnya kedua orangtuanya tidak menyalahkannya sepenuhnya atas apa yang menimpanya. Berkat dukungan dari kedua orangtuanya lah kedua anaknya lahir ke dunia ini.

Dan yang lebih membuatnya merasa beruntung, kedua anak-anaknya tidak pernah menanyakan keberadaan Daddy-nya. Tidak sekarang dan ia tidak tahu besok.

"Mom... apakah setiap harinya kami akan di disini sepanjang hari?," tanya Zoey yang menyudahi kegiatan mewarnainya lalu naik keatas tempat tidur lalu merebahkan kepalanya diatas pangkuan Devi.

"Putri Mommy ini maunya bagaimana, hum?," tanya Devi.

"Bolehkah kamu bersekolah Mom?," tanya Zoey menengah menatap sang Ibu.

"Sekolah?," beo Devi. Kenapa ia tidak berpikiran kearah sana?. Keduanya anaknya sudah memasuki usia lima tahun.

"Iya Mom," jawab Zoey.

"Kau ini masih kecil Zoey, belum pantas bersekolah," timpal Zion ikut berbicara.

"Aku ini sudah besar Kak, sama sepertimu," jawab Zoey tidak mau kalah. Ia ingin sekali bersekolah disini mencari temen baru.

Devi tertawa mendengar percakapan kedua anak-anaknya."Besok Mommy akan mencarikan sekolah yang terbaik untuk kalian tapi sebelum itu kalian harus janji nantinya untuk saling menjaga," ucap Devi.

"Disini ini itu tidak seperti di San Diego. Kalian harus saling melindungi," sambung Devi.

"Jadi kami akan bersekolah Mommy?," tanya Zoey tersenyum senang.

"Ya....," angguk Devi.

"Yeay, aku akan bersekolah," sorak Zoey dengan riangnya.

***.

"Nia bisakah kamu mewakili ku untuk pertemuan dengan pengusaha asal San Diego itu?," tanya Ibra sesampainya ia di kantor.

"Maaf Pak, untuk pertemuan ini kita tidak boleh mengirimkan perwakilan. Intinya anda harus hadir Pak, Dirgantara Crop sudah mengirimkan perwakilannya ke sini untuk melanjutkan kerjasama kita," jawab Nia.

Ibra menghela nafas beratnya."Baiklah," jawab Ibra.

"Kita ke sana sebentar lagi," ucap Ibra.

"Hanya anda sendiri Pak, pertemuannya hanya satu orang setiap perusahaan yang ikut dalam kerja sama ini," jawab Nia.

"Huh... baiklah," angguk Ibra.

"Pertemuannya satu jam lagi Pak," ucap Nia memperingatkan Ibra.

"Ya," angguk Ibra.

Ibra melajukan mobilnya menuju sebuah tempat dimana pertemuan dengan pengusaha asal San Diego. Sesungguhnya dua jam lagi ia akan melakukan penerbangan ke California, tepatnya San Diego itu sendiri. Menurut salah satu orang kepercayaan wanita yang ia cari berada di sana lebih tepat ada wanita yang begitu mirip dengan Devi di sana. Namun pertemuan ini sangat penting bagi perusahaan.

Ibra turun dari mobil, lalu memasuki area restoran yang sudah dibooking sebelumnya untuk pertemuan ini. Ia langsung di arahkan oleh pegawai restoran menuju lantai dua dimana pertemuan akan dilakukan.

Kedatangannya menjadi pusat perhatian peserta rapat yang di dominasi oleh kaum wanita. Namun ia tetap lah Ibra yang tidak akan mempedulikan sekitarnya. Ia langsung duduk di kursi yang sudah disediakan. Pesona duda yang satu itu memang tidak ada obatnya. Mereka yang hadir langsung memperbaiki riasannya dan duduk dengan anggunnya agar bisa menarik perhatian Ibra.

Dan tidak lama seorang wanita memasuki ruangan dengan langkah anggunnya tersenyum lebar pada peserta rapat.

"Maaf, saya sedikit terlambat," ucap wanita itu yang langsung duduk di kursinya.

Ibra menoleh saat mendengar suara yang begitu sangat familiar di telinganya. Dan pria itu tertegun melihat siapa yang kini tengah duduk diujung meja itu. Benarkah apa yang ia lihat, atau hanya khayalannya semata saja yang terlalu ingin bertemu dengan wanita ini. Ia memejamkan sesaat kedua matanya lalu kembali membukanya. Dan benar, ia tidak salah orang.

"Kenalkan saya Diva Marcia, perwakilan yang dikirim oleh perusahaan Dirgantara Crop untuk melakukan beberapa hal penting di negara ini termasuk pertemuan dengan Bapak dan Ibu semuanya disini," ucap wanita itu memperkenalkan diri..

Mendengar wanita itu memperkenalkan diri membuat Ibra menyunggingkan senyumannya. Pantas saja selama ini ia tidak bisa menemukan keberadaan wanita ini. Dia mengubah identitasnya, mungkin orang lain bisa dia tipu namun tidak dengan dirinya. Ia yakin sekali kalau wanita ini adalah Devi Aldiva yang selama ini ia cari. Tahi lalat yang ada dileher wanita itu adalah buktinya.

"Setelah ini kau tidak akan bisa lagi pergi dariku, Devi," batin Ibra.

Ibra hanya diam terpaku mendengar wanita yang kini berdiri di depan sana tengah menjelaskan tentang kelanjutan kerja sama ini. Fokusnya tidak lagi pada apa yang dijelaskan wanita itu tapi pada wajah wanita itu yang kini terlihat jauh lebih anggun dan cantik tentunya.

"Dan untuk kelanjutan kerja sama ini, perusahaan kami hanya menunjuk dua perusahaan saja yang akan diperpanjang kontraknya kerja samanya. Yang pertama Adiyasa Grup dan yang kedua Salim Tbk," ucap Diva memelankan suaranya saat membaca nama perusahaan terakhir yang ia sebutkan.

Suara tepuk tangan bergema di ruangan itu. Namun ditengah-tengah tepukan tangan itu tampak keterkejutan di wajah Diva saat melihat sosok pria yang sudah di sebuah kursi yang ada di sudut meja. Ia berusaha untuk bersikap biasa saja namun ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutan di wajahnya.

Semua peserta rapat mulai meninggalkan ruangan itu, meski ada kekecewaan di wajah mereka yang kontraknya tidak lagi diperpanjang oleh perusahaan bergengsi di California itu namun mereka harus menerima dengan lapang dada.

Namun Ibra, pria itu masih duduk di kursinya terus memandangi wanita yang mengaku bernama Diva itu tengah membereskan kertas yang berserakan diatas mejanya. Pria itu berdiri dari duduknya setelah semua orang keluar dari ruangan itu menyisakan dirinya dengan wanita yang mengaku bernama Diva itu.

"Apa kabar Devi," bisik Ibra berdiri dibelakang wanita itu menyeringai pelan.

Diva, wanita itu terlihat menegang saat seseorang memanggil nama lainnya. Namun reaksi itu hanya sesaat saja, ia berusaha untuk tenang dan terlihat biasa saja.

"Maaf, Devi siapa ya?," tanya wanita itu membalikkan badannya menatap pria yang kini ada di hadapannya ini.

Ibra terkekeh mendengar basa basi Devi. Ia langsung menarik pinggang wanita itu dan menatap kedua mata wanita yang tampak terkejut dengan apa yang ia lakukan ini."Semua orang mungkin bisa kau tipu. Tapi tidak denganku," ucap Ibra.

"Jaga batasan anda Pak," jawab wanita itu berusaha untuk melepaskan pelukan Ibra di pinggangnya.

Tangan kiri Ibra terulur menyentuh leher wanita itu."Tahi lalat ini adalah buktinya kalau kau itu bukan Diva Marcia melainkan Devi Aldiva," mengusap tahu lalat di leher wanita itu dengan sensual membuat wanita itu memejamkan kedua matanya.

Ibra memanfaatkan momen itu untuk langsung mencium bibir wanita itu untuk membuktikan jika wanita ini benar wanita yang ia cari. Ia semakin memperdalam ciumannya saat wanita itu memberontak namun dengan cepat ia melepaskannya karena rasa sakit dibibirnya karena gigitan dari wanita itu.

"Anda benar benar lancang Pak," ucap wanita itu mengusap bibirnya dengan kasar menggunakan punggung tangannya.

Ibra menyentuh bibirnya yang sedikit berdarah lalu menyeringai kecil. Ia kembali menarik tangan wanita itu dan memeluk pinggangnya. Dengan cepat ia kembali mencium bibir wanita itu, kali ini ciuman itu penuh hasrat karena wanita ini benar-benar membangunkan sisi liarnya yang sudah lama tertidur. Ibra mendorong tubuh wanita itu ke dinding tembok dan menindihnya.

"Kau tidak akan pernah aku lepaskan lagi," ucap Ibra setelah melepaskan pagutannya dengan nafas yang sama-sama terengah.

"Lepaskan saya. Saya akan melaporkan tindakan anda ini pada pihak kepolisian atas tindakan pelecahan," ucap wanita itu.

"Yakin, hum?. Bukankah baru saja kau membalas ciumanku," jawab Ibra tersenyum puas.

...****************...

1
Ariany Sudjana
wow keren double Z 💪💪
partini: mantap boy , sorry Ibra you son more jenius than you wkwkwkwwkwkk
total 1 replies
ardiana dili
lanjut
partini
hemmmm hukuman apa hayo,, Dev kamu tuh salah pilih lawan anak mu aja smart,,ehhh yg di katanya anakmu betul loh Ibra bikin adik aja wkwkwkk
Ariany Sudjana
sudah Devi, turunkan ego kamu. apa kamu tega memisahkan kedua anak kamu dari papa kandungnya?
Lilis mulyati
si Devi udah mrip Kya wanita murahan GK ayal atasannya jdi suka SMA Dev bukan krna cinta tpi krna nafsu juga Devi pakaian terlalu terbuka.keterlaluan GK si dia nganterin anaknya sdang dirinya mlh main ke klub.kan ada tmpat yg jauh LBH baik dripda bersenang2 di klub mlh LBH bahaya coba klau dia mngalami nasib yg SMA sprti wktu bersama Ibra AQ ykin jka pria itu tdak akan mau tnggungjwab jka kmu hamil anak pria lain yg tdr dnganmu.yg dikatakan Ibra itu bnar hrusnya kau malu dah pnya anak TPI mlh main ke klub.
ardiana dili
lanjut
partini
tuh kan Bogeman mentah,,Ibra jauh lebih baik dari kamu Daddy kamu menyakiti istrimu ibra cuma.ONS saja
ardiana dili
up lagi kak
wo te
lanjut, lanjut, lanjut 💪💪💪
ardiana dili
lanjut
Rida Arinda
akhirnya ketahuan jg mo d apain ya Daddy Ibra ma opa Theo 🤔🤔🤔
partini
dapat Bogeman mentah ga yah si ibra
Lilis mulyati
bgus Zaki kau utus mata2 buat Vero bla perlu utus orng byangan itu bnar buat berobat anaknya atau Justru utk bersneng2 bgus Zaki klau bkan kmu yg bertindak GK kan slesai2
Ariany Sudjana
setuju sama Theo, Ibra harus tegas sama Veronica, jangan gampang terbujuk rayuan Veronica. udah tau kan ini hanya modus Veronica saja, besok lusa entah apa lagi ulahnya, supaya Ibra mau kembali sama wanita ular itu. lebih baik Ibra fokus untuk meruntuhkan dinding tebal pada diri Devi, jangan sampai Devi salah paham, hanya gara-gara wanita ular itu
partini
hemmmm Ibra kamu tuh lagi usaha biar bersatu ma mommy nya anak" so be smart don't be stupid lah
lebih tegas Daddy mu kamu Weh Weh no good 👎👎👎👎
ardiana dili
lanjut
Yanti Yanti
🤣🤣anak kecil good2
Rida Arinda
iya Devi tuh mama mu z ngerti masa km sebagai ibu gx ngerti perasaan anak🥺🥺🥺
Lilis mulyati
jka kau keras kepala kau akn kehilangan mreka dan mreka dngn suka rela ikut daddy-nya.blm tentu jka kau mndpatkan pria lain selain Ibra hidupmu akn bahagia bsa sja hidupmu akn terkekang.dngn Ibra kau akn tau sprti apa Ibra sbnarnya dia tdak sprti yg kau pkirkan.jngn menilai orng hnya dri luarnya aja
Ariany Sudjana
setuju dengan Rahma, turunkan egois kamu Devi, anak-anak kamu membutuhkan sosok ayah kandungnya. apa kamu tega memisahkan kedua anak kamu dari papa kandungnya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!