Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Pak Alex pun memberikan laptopnya dan memberikan kepada Revan, Revan yang melihat Ziora tiba tiba di tarik oleh seseorang di salah satu ruangan. membuat Revan menatap tajam ke pak Alex.
"Apa kamu punya rekaman CCTV di ruangan itu, di saat Ziora di tarik oleh seseorang." ucap Revan dan memperlihatkan Ziora yang tiba tiba di tarik oleh seseorang masuk ke ruangan.
Kenapa tuan Revan sangat marah?" batin pak Alex.
"Cepat!" gertak Revan.
"Ba-baik tuan." ucap pak Alex.
Pak Alex pun kembali mengotak atik laptopnya, tapi hasilnya kamera cctv yang ada di ruangan di mana Ziora di tarik oleh seseorang. kamera cctvnya rusak dan membuat Revan sangat marah.
"Ma-maaf tuan, ini kesalahan saya tidak memeriksa kamera CCTV." ucap pak Alex.
"Klub ini akan aku bakar." ucap Revan dan ingin berjalan keluar dari ruangan.
Pak Alex pun menahan Revan dan memohon kepada Revan, agar tidak membakar klub yang dia miliki.
"Jika tuan Revan ingin membakar klub saya, bagaimana saya akan mendapatkan uang. Saya mohon tuan Revan, jangan membakar klub ini." ucap pak Alex memohon.
Dret! Dret! Dret!
Tiba tiba saja seseorang menelpon Revan. Revan pun melihat pponselnya dan dia melihat, jika sahabatnya menelponnya.
"Kali ini aku melepaskanmu." ucap Revan menatap Pak Alex.
Pak Alex yang mendengar ucapan Revan, dia pun menghela napasnya. sedangkan Revan berjalan keluar dari klub dan akan menuju ke mobil.
"Revan, apa kamu tau sesuatu." ucap seorang pria di seberang telpon, dan dia bernama Alvin.
"Langsung ke intinya, jangan basa basi." ucap Revan.
"Baiklah baiklah, Kekasihmu ada di bandara." ucap Alvin di seberang telpon.
"Dari mana kamu tau jika dia ada di bandara?" tanya Revan.
"Dia menelpon saya, sekarang aku di perjalan menuju ke bandara." ucap Alvin di seberang telpon.
"Kenapa kau pergi menjemput, biarkan saja dia menunggu di bandara." ucap Revan.
"Baiklah, kalau gitu aku putar balik ke mansion saya." ucap Alvin di seberang Telpon.
"Hem." dehem Revan.
Tak!
Sambungan telpon pun di matikan, sedangkan Revan masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya menuju ke mansion.
...----------------...
Di sore hari pun tiba, di bandara terlihat seorang wanita cantik dengan koper yang berada di samping. Dia bernama Friska Syaqueena
"Hufftt... Alvin di mana? kenapa dia belum datang?" batin Friska.
"Apa Alvin lupa? baiklah, aku telpon dia lagi." batin Friska.
Friska pun mengambil ponselnya di dalam tasnya, di saat ponselnya sudah di genggam. Friska pun menelpon Alvin, tapi Alvin tidak mengangkat telponnya.
"Kenapa dia tidak mengangkat telpon saya?" batin Friska.
Friska pun mencoba lagi untuk menelpon Alvin, tapi hasilnya sama aja. Alvin tidak menyangka telpon, seterusnya Friska terus menelpon Alvin tapi hasilnya sama saja. Alvin tetap tidak mengangkat telpon darinya.
"Apa aku telpon Revan saja? Hem... Ya sudah, aku telpon Revan saja. tidak apa apa jika aku gagal kasih kejutan buat Revan." batin Friska dan dia sambil tersenyum.
Dia pun memutuskan untuk menelpon Revan, tapi Revan tidak mengangkat telpon darinya.
"Kenapa Revan juga tidak mengangkat telpon dari saya?" batin Friska.
Ting!
Tiba tiba saja seseorang mengirim pesan dan membuat Friska terkejut.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣