Seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai kepribadian yang ceria dan selalu tersenyum.
seketika semuanya berubah ketika dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan CEO yang sangat kejam dan tak tau belas kasih.
Semua keceriaan nya dan senyum nya berubah menjadi tangisan.
hiks hiks kak jangan pukul aca"
aca terisak CEO yang telah menjadi suaminya , memukul nya tanpa belas kasihan.
apakah aca sanggup menghadapi CEO yang kejam , dingin dan tak berperasaan dan yang telah menjadi suami sah nya itu dengan belah kasihan .
Dan apakah aca bisa mengubah sifat dingin dan kejam suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12.BAIKAAN
Assalamualaikum semuanya ✨
Sebelum baca jangan lupa like dan komen ya dukungan kalian buat aku semangat nulis cerita 😚😋
Pagi yang cerah aca membuka mata nya perlahan cahaya mulai masuk secara perlahan masuk ke mata nya.
"Huam"
Aca menguap sambil merentangkan tangan nya ke atas.
Sebenarnya Aca tidak begitu nyaman tinggal di kamar nya sekarang wajar saja kamar nya ini bisa di bilang seperti kamar untuk pembantu, Aca teringat akan kamar nya dulu sangat berbeda jauh kamarnya lebih luas dan mewah sedangkan ini sempit hanya ada lemari dan kasur kecil.
Tapi mau bagaimana lagi Aca menerima pasrah kehidupan nya sekarang.
"Aca harus siap ke sekolahan sebelum itu Aca harus buat sarapan dulu kalo tidak kk Aldo bisa marah lagi"
Setelah mengatakan itu Aca pun langsung bergegas mandi dan bersiap-siap.
Tak butuh waktu lama Aca telah memakai baju seragam sekolah nya, Aca langsung ke dapur untuk menyiapkan makanan.
Setelah sampai di dapur Aca membuka pintu kulkas ternyata tidak banyak bahan masakan di sana.
Pasti kalian bertanya-tanya sebelum menikah dengan Aca, Aldo makan masakan siapa karena di rumahnya tidak ada pembantu saat Aca pindah jawabannya Aca pun tidak tau.
Tidak mau membuang waktu Aca tidak sengaja melihat ada dua bungkus mie di sebelah kulkas, Aca pun langsung mengambil dua bungkus mie tersebut.
"Aca mah paling jago masak mie"
Bangga Aca pada diri nya sendiri.
Maklum kan saja suatu prestasi bagi Aca bisa masak mie dengan enak, para pembaca tidak usah menghujat Aca ya.
Aca membawa dua piring di ke dua tangan nya dan meletakkan piring yang berisi mie yang telah Aca masak di atas meja makan.
Tak lama pun Aldo datang yang entah kapan ia telah turun ke meja makan.
Aca meremas tangan nya ketika melihat Aldo duduk di kursi meja makan "Kk Aca cuman masak mie, soalnya di kulkas tidak ada persediaan bahan masakan"
"Hmm"
Aldo hanya berguam sambil mengangguk.
Aca yang melihat respon Aldo pun hanya meringis dan Aca pun menyusul Aldo duduk di meja makan.
Hening tidak ada yang berbicara ketika sepasang suami istri tersebut makan hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang terdengar.
Terdengar dehem Aldo yang membuat padangan Aca yang awal nya fokus kepada makanannya teralihkan "Ehem pulang sekolah saya jemput"
Aca sedikit terkejut dengan ucapan yang baru saja Aldo lontarkan "kk Aldo tidak sibuk sampai mau menjemput Aca"
"Cih masih untung saya mau menjemput kamu, jangan pd berlebihan saya mau jemput kamu cuman untuk berbelanja keperluan dapur sepulang kamu sekolah"
Setelah mengucapkan itu Aldo langsung pergi meninggalkan Aca.
Aca menatap sedih punggung aldo yang makin menjauh "kira in kk Aldo udah mulai luluh dengan Aca"
Aca pun melanjutkan makan nya yang tertunda tadi setelah itu ia pun langsung bergegas pergi menuju sekolah nya.
"POV Aldo"
Aldo masih bersiap di kamar nya pun bergegas turun ke dapur pasal nya dari ia bersiap-siap sudah tercium bau masakan yang membuat nya merasa lapar.
Aldo pun turun menuju meja makan melihat Aca yang masih sibuk meletakkan makanan di atas meja makan.
Aldo langsung duduk tanpa niat sekedar membuka suara menyapa Aca.
Seketika semangat makan Aldo hilang ketika melihat masakan Aca yang hanya mie.
Aldo sebenarnya tidak suka makan mie karena kurang sehat, Aldo pun berpikir kapan Aca sempat membeli mie di pagi hari.
Aldo mencoba menghargai masakan Aca, ia tak mau membuat ribut cukup malam tadi Aldo melepaskan amarah nya pada Aca.
Di sela Aldo memakan-makanannya Aldo berpikir apakah iya harus membeli bahan-bahan masakan aga Aca bisa belanja lebih banyak menu masakan.
Aldo tipikal orang yang tidak peduli dengan orang lain tapi setelah pertengkaran malam tadi Aldo sedikit merasa kasihan dengan Aca.
Keputusan aldo bulat iya akan membeli bahan-bahan masakan bersama Aca, sebenarnya Aldo bisa saja memperkerjakan seorang pembantu cuman Aldo sengaja tidak memperkerjakan pembantu agar Aca mendiri mengurus pekerjaan rumah.
Aldo melajukan mobil nya menuju ke kanto nya, ado telah memimpin perusahaan papa nya setelah ia lulus SMA.
Aldo memasuki ruangan yang bertulis CEO sekretaris nya menunduk hormat kala Aldo melewati nya.
"Pak hari ini ada rapat yang harus pak aldo hadir"
Ucap sekretaris nya yang bernama Dimas.
Sekretaris Aldo adalah sahabat Aldo ketika masih SMA mereka berdua layak nya atasan dan bawahan ketika jam kantor tetapi ketika di luar kantor mereka adalah sahabat dekat.
"Oke, Dim saya mau tanya kamu sudah punya pasangan belum"
Tanya Aldo.
Dimas yang mendengar pertanyaan sahabatnya itu pun menatap keheranan pasalnya seorang Aldo menanyakan hal seperti ini adalah hal langka.
"Lo tau sendiri kan gue jomblo dari SMA, gue malas basa-basi tentang hubungan"
Jelas Dimas, Aldo yang mendengar itu pun hanya diam membisu.
Dimas menatap Aldo dengan tatapan penuh curiga "Emang nya kenapa tiba-tiba lo tanya gitu ke gue bikin gue penasaran aja, atau jangan-jangan lo balikan sama mantan lo yang dulu itu"
"Gak saya cuman penasaran aja sama kamu yang tidak pernah kelihatan sibuk dengan urusan asmara"
"Ya jelas gue lebih baik menyibukkan diri dengan pekerjaan dari pada percintaan"
Ucap dimas sambil duduk di sofa yang ada di ruangan Aldo.
Aldo beberapa kali mengetuk jari nya di atas meja "bagi kamu apakah saya bisa jatuh cinta dan menerima seseorang wanita lagi di hidup saya"
"Lo kesambet apa sih tiba-tiba nanya yang aneh-aneh aja bikin gue merinding"
Ucap dimas.
Aldo menyilangkan kedua tangannya dan menatap Dimas datar "Saya serius bertanya kenapa kamu"
"Maaf gue kira lo bercanda oke kita serius, gue tanya sama lo apa ini ada hubungannya sama dia gue tau lo punya masa lalu yang kurang menyenangkan cuman bagi gue kalau emang dia mencoba memperbaiki dan berusaha berubah lo bisa buka hati lo secara perlahan dan lihat apakah dia berubah sepenuhnya atau tidak kalau iya lo bisa menerima dia kembali"
Dimas bangkit dari duduk nya menghampiri Aldo.
"Tapi sayang yang gue maksud bukan dia"
Kedua Alis mata Dimas menyatu bertanda iya bingung dengan ucapan Aldo "maksud lo siapa selain dia yang lo maksud jangan bilang lo udah punya pengganti yang baru, parah sih lo cepat banget move on"
"Lupakan pertanyaan saya tadi jam berapa kita akan mulai rapat"
Tanya Aldo mengalih topik pembicaraan mereka.
Dimas menepuk pelipis "Astaga gue sampe lupa gara-gara lo sih bahas ini, 5 menit lagi rapat nya kita kesana sekarang"
Aldo dan dimas beranjak dari tempatnya untuk pergi.
Ya seperti yang kalian dengar percakapan tadi Dimas belum tau kalo Aldo telah menikah dengan Aca karna emang Aldo tidak mau orang-orang di tempat kerjanya tau ia telah menikah.
POV ACA
Di lain sisi Aca baru saja sampai di sekolah di sambut dengan pelukan teman-teman.
"Ca lo harus cerita gimana lo pulang sama Alex semalam"
Tanya sila penuh curiga.
"Ya Aca di antar sampe rumah udah itu Alex pulang"
Ucap Aca polos.
"POV Aldo"
Aldo masih bersiap di kamar nya pun bergegas turun ke dapur pasal nya dari ia bersiap-siap sudah tercium bau masakan yang membuat nya merasa lapar.
Aldo pun turun menuju meja makan melihat Aca yang masih sibuk meletakkan makanan di atas meja makan.
Aldo langsung duduk tanpa niat sekedar membuka suara menyapa Aca.
Seketika semangat makan Aldo hilang ketika melihat masakan Aca yang hanya mie.
Aldo sebenarnya tidak suka makan mie karena kurang sehat, Aldo pun berpikir kapan Aca sempat membeli mie di pagi hari.
Aldo mencoba menghargai masakan Aca, ia tak mau membuat ribut cukup malam tadi Aldo melepaskan amarah nya pada Aca.
Di sela Aldo memakan-makanannya Aldo berpikir apakah iya harus membeli bahan-bahan masakan aga Aca bisa belanja lebih banyak menu masakan.
Aldo tipikal orang yang tidak peduli dengan orang lain tapi setelah pertengkaran malam tadi Aldo sedikit merasa kasihan dengan Aca.
Keputusan aldo bulat iya akan membeli bahan-bahan masakan bersama Aca, sebenarnya Aldo bisa saja memperkerjakan seorang pembantu cuman Aldo sengaja tidak memperkerjakan pembantu agar Aca mendiri mengurus pekerjaan rumah.
Aldo melajukan mobil nya menuju ke kanto nya, ado telah memimpin perusahaan papa nya setelah ia lulus SMA.
Aldo memasuki ruangan yang bertulis CEO sekretaris nya menunduk hormat kala Aldo melewati nya.
"Pak hari ini ada rapat yang harus pak aldo hadir"
Ucap sekretaris nya yang bernama Dimas.
Sekretaris Aldo adalah sahabat Aldo ketika masih SMA mereka berdua layak nya atasan dan bawahan ketika jam kantor tetapi ketika di luar kantor mereka adalah sahabat dekat.
"Oke, Dim saya mau tanya kamu sudah punya pasangan belum"
Tanya Aldo.
Dimas yang mendengar pertanyaan sahabatnya itu pun menatap keheranan pasalnya seorang Aldo menanyakan hal seperti ini adalah hal langka.
"Lo tau sendiri kan gue jomblo dari SMA, gue malas basa-basi tentang hubungan"
Jelas Dimas, Aldo yang mendengar itu pun hanya diam membisu.
Dimas menatap Aldo dengan tatapan penuh curiga "Emang nya kenapa tiba-tiba lo tanya gitu ke gue bikin gue penasaran aja, atau jangan-jangan lo balikan sama mantan lo yang dulu itu"
"Gak saya cuman penasaran aja sama kamu yang tidak pernah kelihatan sibuk dengan urusan asmara"
"Ya jelas gue lebih baik menyibukkan diri dengan pekerjaan dari pada percintaan"
Ucap dimas sambil duduk di sofa yang ada di ruangan Aldo.
Aldo beberapa kali mengetuk jari nya di atas meja "bagi kamu apakah saya bisa jatuh cinta dan menerima seseorang wanita lagi di hidup saya"
"Lo kesambet apa sih tiba-tiba nanya yang aneh-aneh aja bikin gue merinding"
Ucap dimas.
Aldo menyilangkan kedua tangannya dan menatap Dimas datar "Saya serius bertanya kenapa kamu"
"Maaf gue kira lo bercanda oke kita serius, gue tanya sama lo apa ini ada hubungannya sama dia gue tau lo punya masa lalu yang kurang menyenangkan cuman bagi gue kalau emang dia mencoba memperbaiki dan berusaha berubah lo bisa buka hati lo secara perlahan dan lihat apakah dia berubah sepenuhnya atau tidak kalau iya lo bisa menerima dia kembali"
Dimas bangkit dari duduk nya menghampiri Aldo.
"Tapi sayang yang gue maksud bukan dia"
Kedua Alis mata Dimas menyatu bertanda iya bingung dengan ucapan Aldo "maksud lo siapa selain dia yang lo maksud jangan bilang lo udah punya pengganti yang baru, parah sih lo cepat banget move on"
"Lupakan pertanyaan saya tadi jam berapa kita akan mulai rapat"
Tanya Aldo mengalih topik pembicaraan mereka.
Dimas menepuk pelipis "Astaga gue sampe lupa gara-gara lo sih bahas ini, 5 menit lagi rapat nya kita kesana sekarang"
Aldo dan dimas beranjak dari tempatnya untuk pergi.
Ya seperti yang kalian dengar percakapan tadi Dimas belum tau kalo Aldo telah menikah dengan Aca karna emang Aldo tidak mau orang-orang di tempat kerjanya tau ia telah menikah.
POV ACA
Di lain sisi Aca baru saja sampai di sekolah di sambut dengan pelukan teman-teman.
"Ca lo harus cerita gimana lo pulang sama Alex semalam"
Tanya sila penuh curiga.
"Ya Aca di antar sampe rumah udah itu Alex pulang"
Ucap Aca polos.
> Please vote, follow, dan komen ya...
Soalnya autor udah mulai ngomong sendiri depan monitor, nanya:
“Apakah mereka suka? Kenapa nggak ada komen?” 😩💔
Ayo selamatkan autor dari overthinking berkepanjangan 😆🧠