Xi Bao seorang wanita muda dari anggota militer di abad 19, dia meninggal saat menjalankan tugas di medan perang, dan jiwanya melanglang buana sampai puluhan tahun, hingga bertemu dengan dewa keabadian.
Dan dewa keabadian memberi dua pilihan pada Xi Bao, untuk hidup kembali di raga orang lain atau jiwanya tetap melanglang buana tanpa arah.
Xi Bao yang sudah lelah akhirnya memilih untuk hidup kembali meskipun di raga orang lain.
Dan sebelum jiwanya masuk ke raga barunya, dewa keabadian memberikan gambaran seperti apa sosok raga baru yang akan ia tempatinya. Xi Bao sempat menyesal memelih hidup kembali, karna raga yang akan di tempatinya adalah milik seorang gadis muda yang sedang di butakan oleh cintanya pada lelaki yang jelas jelas tidak menyukainya, berbeda dengan dirinya yang tidak pernah perduli dengan yang namanya percintaan, karna sejak kecil Xi Bao sudah di didik untuk menjadi anggota militer, tidak ada kesempatan bagi dirinya untuk merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Sejak menempati villa setelah usai acara pernikahnnya dengan Wang Peng waktu itu, kini sudah hampir satu minggu Gu An An belum juga melihat kehadiran Wang Peng di villa, bahkan Wang Peng juga melewatkan malam pengantinnya.
Keesokan harinya setelah sarapan pagi, Gu An An yang sudah tidak sabar menunggu kemunculan Wang Peng, dia memutuskan untuk pergi ke perusahaan Wang untuk menemui Wang Peng.
'' Nona, anda mau kemana? '' pelayan wanita yang baru keluar dari dapur, bergegas menghampiri Gu An An yang menuruni anak tangga dengan pakaian yang sudah rapi, juga menenteng tas kecil di tangannya.
'' Aku mau menemui suamiku di perusahaannya '' jawabnya sembari melangkah pergi, tapi pelayan wanita itu dengan cepat mencekal lengan Gu An An.
'' Maaf Nona, anda tidak di izinkan pergi ''
Gu An An langsung membalikkan badannya, dan menghempaskan cekalan pelayan itu di tangannya dengan kasar.
'' Berani sekali kamu melarangku pergi ! '' sentaknya marah.
'' Maaf Nona, saya melakukannya atas perintah Tuan Muda Wang '' ucap pelayan wanita itu dengan tegas.
'' Kamu jangan membohongiku ''
Pelayan wanita itu menggelengkan kepalanya. '' Saya tidak berbohong, Tuan Muda memberi perintah untuk mencegah anda agar tidak menginjakkan kaki keluar dari villa ini, kecuali Tuan Muda sendiri yang membawa anda '' jelasnya.
Gu An An tercengang mendengarnya, apa katanya?,dirinya boleh keluar dari villa hanya jika Wang Peng yang membawanya, jadi maksudnya Wang Peng membawanya tinggal di sini hanya untuk mengurung dirinya, ini sudah hampir satu minggu lebih Wang Peng belum juga datang menemuinya.
'' Tidak bisa, aku harus pergi '' gumamnya lalu bergegas berlari ke arah pintu keluar, membuat pelayan wanita itu terkejut, dan langsung memanggil penjaga villa melalui earpiece yang terpasang di telinganya, untuk segera mencegah Gu An An agar tidak pergi meninggalkan villa.
Gu An An yang sudah sampai di depan pintu gerbang villa, dia langsung menekan tombol yang ia ketahui untuk membuka pintu gerbang, dan saat pintu gerbang terbuka di buat terkejut melihat dupa pria berbadan besar berdiri di depannya.
'' Siapa kalian? '' Gu An An bertanya dengan panik, tapi tidak di gubris oleh mereka berdua.
'' Cepat, bawa kembali Nona Gu ke dalam '' perintah pria yang berdiri paling depan.
'' Baik ''
Gu An An panik dan langsung berlari keluar, tapi langsung di tahan oleh pria itu, lalu di angkat ke pundaknya seperti karung beras, dan membawanya masuk ke dalam.
'' Lancang sekali kamu !, cepat turunkan aku'' teriak Gu An An marah, sembari memukul mukul bahu pria yang memanggulnya, tapi pria itu sama sekali tak menggubrisnya, dia melangkah cepat membawa Gu An An masuk ke dalam vila.
Saat sampi di ruang tamu pria itu menurunkan Gu An An dari pundaknya dengan cara melemparnya ke sofa.
Brukk
Akhh
'' Dasar sialan! berani sekali kamu memperlakukan istri Tuanmu dengan kasar ha! '' bentak Gu An An marah, dan lagi lagi pria itu hanya diam saja.
'' Nona, percuma saja anda memarahi kami, karna yang kami takuti hanya Tuan Muda Wang '' tukas pelayan wanita paruh baya sembari duduk di sofa yang berhadapan dengan Gu An An dengan angkuh.
'' Tapi aku istrinya kalau kalian lupa, jadi kalian juga harus bersikap hormat padaku '' balas Gu An An penuh percaya diri.
Pelayan wanita itu tertawa kecil mendengarnya. '' Ya ya, anda benar, anda istri Tuan Muda Wang, tapi istri yang tidak di anggap ''
Gu An An membulatkan matanya. '' Apa maksudmu bicara seperti itu? ''
Pelayan wanita itu bangkit, lalu menatap remeh Gu An An. '' Kalau Tuan menganggap anda istrinya, tapi kenapa sampai sekarang Tuan masih belum menemui anda di sini, bahkan Tuan juga melewatkan malam pengantinnya bersama anda '' setelah mengatakan kenyataan yang membuat Gu Aa An tertohok, pelayan wanita itu melenggang pergi begitu saja, tanpa memperdulikan raut sedih Gu An An.
Sedangkan orang yang sedang mereka bicarakan, kini tengah mengunjungi lokasi proyek pembuatan gedung rumah sakit di pinggiran kota bersama Lu Yiran, karna proyek itu salah satu kerja sama mereka.
'' Ini sudah satu minggu, sampai kapan kamu akan mengacuhkannya '' ucap Lu Yiran, mereka berdua kini sedang berada di salah satu cafe yang tidak jauh dari lokasi proyek.
Wang Peng diam saja tidak menjawab, pasalnya dia memang mau mengurung Gu An An di villa itu untuk selamanya.
'' Dia sudah membuatku membenci Xi Bao dengan tipuannya, jadi aku ingin memberinya pelajaran '' tukas Wang Peng.
Lu Yiran terdiam, dia tahu kalau dirinya tidak punya hak untuk mencampuri urusan rumah tangga Wang Peng dengan Gu An An.
'' Yiran, bagaimana dengan keadaan Xi Bao?, aku sudah lama tidak bertemu dengannya ''
Lu Yiran meneguk kopi pahit yang di pesannya, lalu menjawabnya. '' Dia baik baik saja, setelah kecelakaan yang di alaminya waktu itu, dia terlihat lebih fokus dengan pekerjaannya ''
Wang Peng mengangguk anggukkan kepalanya, memang benar yang di katakan Lu Yiran, menurutnya Xi Bao yang sekarang terlihat lebih tegas dan dewasa, sama sekali tidak ada sisi anak anak yang biasanya di tunjukkan pada mereka berdua.
Ting
Wang Peng melirik ponselnya, saat ada suara notifikasi pesan masuk lalu membacanya.
[ Tuan, tadi Nona Gu ingin pergi mencari anda di perusahaan, tapi saya sudah mencegahnya ]
Wang Peng tidak membalasnya, dia memilih bangkit sembari menggenggam ponselnya.
'' Aku pergi dulu '' pamitnya.
'' Ada apa? '' tanya Lu Yiran.
'' Tidak ada '' sahutnya sembari berlalu pergi dari hadapan Lu Yiran.
Setelah kepergian sahabatnya, Lu Yiran kembali pergi ke lokasi proyek, untuk meninjau para pekerja.
Hari sudah berganti malam, di villa Gu An An duduk sendirian di dekat jendela, selama satu minggu ini Gu An An setiap malam harus melawan rasa takutnya, karna harus tinggal di dalam kamar yang memiliki cahaya temaram yang membuatnya merasa sesak.
Saat tenggelam dalam lamunannya, Gu An An tersentak saat mendengar suara deru mesin mobil di halaman villa, dia langsung buru buru keluar ke balkon untuk melihat siapa yang datang, karna selama satu minggu tinggal di villa dia belum pernah sama sekali mendengar suara mesin mobil.
Mata Gu An An langsung berbinar saat melihat orang yang baru keluar dari dalam mobil, dan dengan cepat dia kembali masuk kembali ke dalam, lalu membuka pintu kamarnya dan pergi ke lantai bawah.
'' Kak Ah Peng ''
Wang Peng yang baru masuk ke dalam villa langsung menghentikan langkahnya sejenak, lalu melanjutkan kembali langkahnya yang di ikuti oleh asisten Zhang.
Senyum Gu An An semakin lebar melihat Wang Peng yang berjalan ke arahnya, namun tak berlangsung lama, karna Wang Peng melewatinya tanpa menyapanya.
Karna sudah tidak tahan dengan gejolak rindu yang ia rasakan, Gu An An berbalik mengejar Wang Peng yang hendak menaiki anak tangga dan menahan tangannya.
'' Lepas! '' sentak Wang Peng menghempaskan cekalan tangan Gu An An dengan kasar, sampai membuat wanita yang berstatus istrinya itu jatuh tersungkur.
Brukk
Akhh
Wang Peng melihat Gu An An yang tersungkur di lantai tanpa merasa bersalah sedikitpun, dia malah menggosok tangannya yang di sentuh oleh Gu An An menggunakan sapu tangan, lalu membuangnya tepat di wajah Gu An An.
'' Jangan sekali kali berani menyentuhku lagi '' tekannya dengan menatap rendah Gu An An.
semangat/Determined//Determined//Determined/
tidak nikmat 😂ceritamu bagus thorrr lov u lanjut😘
up
up
LAGI kk