NovelToon NovelToon
Pesona Cassanova

Pesona Cassanova

Status: tamat
Genre:Playboy / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:234.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Malam itu Rifanza baru saja menutup bagasi mobilnya sehabis berbelanja di sebuah minimarket. Dia dikejutlan oleh seseorang yang masuk ke dalam mobilnya.

Bersamaan dengan itu tampak banyak laki laki kekar yang berlari ke arahnya. Yang membuat Rifanza kaget mereka membawa pistol.

"Dia tidak ada di sini!" ucap salah seorang diantaranya dengan bahasa asing yang cukup Rifanza pahami. Dia memang aedang berada di negara orang.

Dengan tubuh gemetar, Rifanza memasuki mobil. Di sampingnya, seorang laki laki yang wajahnya tertutup rambut berbaring di jok kursinya. Tangannya memegang perutnya yang mengeluarkan darah.

"Antar aku ke apartemen xxx. Cepat!" perintahnya sambil menahan sakit.

Dia bukan orang asing? batin Rifanza kaget.

"Kenapa kita ngga ke rumah sakit aja?" Rifanza panik, takut laki laki itu mati di dalam mobilnya. Akan panjang urusannya.

"Ikuti saja apa kata kataku," ucapnya sambil berpaling pada Rifanza. Mereka saling bertatapan. Wajahnya sangat tampan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berpisah?

"Lukamu sudah membaik?" tanya Rifanza setelah melajukan mobil mewah aston ini membelah jalan raya.

Dia sempat mengamati lebih dulu sebelum berani mengemudikannya.

Ini mobil termewah yang pernah dia kendarai.

"Ya." Shaka terus memijat keningnya seolah kepalanya sangat pusing.

"Berapa gelas yang sudah kamu minum?"

"Ngga dihitung," jawabnya acuh. Memang dia ngga menghitungnya karena tatap dan fokusnya hanya pada gadis itu.

Kemudian Shaka pura pura menguap.

Rifanza melirik laki laki itu yang tampak tertidur.

Ngga lama kemudian mereka tiba di apartemen mewah Shaka.

Rifanza menurunkan kaca jendela mobilnya dan juga kaca jendela Shaka.

"Pak Shaka?" ucap sekuritinya yang mengenali wajah pemilik penthouse walaupun sedang tidur.

"Oh, nona." Sekuritinya sepertinya masih menghapal wajah Rifanza

Penghalang pun dibuka.

Mobil pun memasuki parkiran basemen. Rifanza mencari tempat parkir paling dekat dengan pintu lift.

"Kita sudah sampai di apartemenmu. Kamu bisa jalan sendiri, kan? Atau mau aku minta tolong sekuriti?" tanyanya sambil melepas seatbeltnya.

Tapi laki laki itu hanya diam dan Shaka sepertinya benar benar tertidur.

PUK PUK

Rifanza menepuk lembut pundak Shaka.

"Bangun, Shaka."

Laki laki itu agak mengerjap. Kembali dia menguap.

"Kamu bisa sendiri, kan?" Rifanza menatap Shaka seklias sebelum membuka pintu mobil untuk mereka berdua.

Shaka masih ngga menjawab. Masih dengan lagaknya yang sempoyongan, dia pun keluar dari dalam mobilnya.

Rifanza mendekat dan memberikan kunci mobilnya.

"Aku pulang, ya," pamitnya. Dia akan memesan taksi online.

Shaka ngga menjawab, setelah menerima kunci mobilnya dia langsung melangkah pergi.

BRUG

Rifanza yang sedang mencari aplikasi taksi online di ponselnya menoleh.

Dia bergegas menghampiri ketika melihat laki laki itu jatuh berlutut.

'Kamu ngga apa apa?"

Shaka ngga menyahut, tapi ngga menolak ketika Rifanza membantunya berdiri.

Rifanza bahkan menepuk nepuk bagian jas dan celana laki laki itu yang nampak agak berdebu.

Shaka menatapnya lekat tanpa disadari Rifanza.

Hatinya ingin memintanya memeluk gadis itu dan menyuruhnya agar meninggalkan kekasih kekasihnya.

Tapi Shaka sudah duluan insecure karena Rifanza sudah beberapa kali menolaknya.

"Aku akan mengantarmu sampai ke kamarmu." Mungkin ini pertemuan terakhir mereka. Karena besok setelah sidang dia akan langsung kembali ke negara mereka.

Mereka tidak akan bertemu lagi, walaupun Rifanza sudah tau siapa Shaka, dia tak akan mencarinya.

Shaka masih diam saat lengannya digamit Rifanza. Mereka memasuki lift dalam diam.

Setelah tiba di depan apartemen Shaka, Rifanza melepaskan lengan laki laki itu.

"Kartunya mana?"

"Aku bisa sendiri."

"Oke." Rifanza ngga akan memaksa. Laki laki ini sepertinya masih marah dengannya. Padahal yang harusnya marah, dirinya, kan?

"Aku pergi, ya." Tanpa menunggu jawaban laki laki itu, Rifanza menoleh sebentar.

Shaka baru saja membuka pintu unitnya.

"Shaka....," panggil Rifanza cukup jelas.

Laki laki itu menoleh, mereka saling tatap dengan makna berbeda.

"Em.... Selamat tinggal," senyum Rifanza sebelum berbalik. Hatinya sesak. Dia agak berlari ke arah pintu lift yang langsung terbuka saat dia berada di depannya.

Shaka terpaku. Ganti dia yang menatap punggung gadis itu hingga pintu lift tertutup.

Selamat tinggal? Maksudnya....?

Rifanza sengaja memunggungi laki laki itu, dia ngga bisa lagi menatap laki laki itu karena saat ini matanya sudah memanas.

Begitu keluar dari pintu lift Rifanza segera membuka aplikasi taksi online di ponselnya.

"Nona Rifanza."

Rifanza menoleh pada laki laki berseragam pengawal yang barusan menegurnya.

"Saya diminta tuan muda Shaka mengantar anda pulang," ucapnya penuh hormat.

Pengawal Shaka? batin Rifanza.

Dia masih terdiam. Kemudian menatap pintu lift yang masih tertutup.

Salah besar berharap kalo laki laki itu akan menyusulnya.

"Baiklah."

Pengawal itu pun membawa Rifanza ke mobil yang berbeda, tapi tetap saja masih dalam kategori mobil mewah.

"Nona, mobil nona di club akan saya antarkan ke apartemen nona. Boleh minta kuncinya, nona?"

Rifanza langsung menyerahkannya.

Tapi hatinya serasa hampa.

Kenapa.ngga dia aja, sih.

Dia.menghembuskan nafas perlahan.

Laki laki itu sudah tutup buku tentangnya.

Saat Rifanza baru akan masuk ke dalam mobilnya, ternyata Mrs. Watson mengirim pesan kalo jadwal sidangnya dimajukan lebih pagi. Kalo dia ngga bisa, maka sidangnya akan diundur minggu depan.

Dalam hati Rifanza bersyukur, dia sempat membaca pesan darurat itu.

Kalo ngga, bisa bete nunggu sampai minggu depan.

*

*

*

Shaka duduk menyandar di depan pintu kamarnya yang sudah terbuka. Dia baru saja menelpon pengawalnya agar mengantar Rifanza pulang.

Bukan dia ngga mau mengantar gadis itu pulang, tapi dia sudah berusaha melepas gadis itu.

Penolakan penolakan Rifanza membuat dia ngga mau berharap lebih. Juga dia ngga akan bisa menerima kebiasaan tukar pasangannya..

Maminya bisa sakit jantung kalo tau dan lehernya pasti akan digorok daddynya.

*

*

*

Mark, Marrie dan Ace memberikan Rifanza selamat karena gadis itu berhasil lulus dengan grade cemerlang.

"Kita makan makan, ya," usul Mark.

"Oke."

Tapi kemudian ponselnya bergetar.

Papa is calling.....

"Sebentar, ya, papa ku nelpon."

"Oke."

Rifanza berjalan agak menjauh.

"Pa, aku lulus," ucapnya langsung setelah menggeser tombol accept di layar ponselnya.

Hening.

"Syukurlah." Suara papanya terdengar bahagia walaupun seperti ada ganjalan.

"Aku mau traktir teman teman makan makan, pa."

"Oke."

Hening.

Rifanza merasa aneh, papanya seperti akan mengatakan sesuatu tapi sepertinya sedang menimbang nimbang.

"Pa, ada apa?"

Terdengar suara helaan nafas berat papanya.

"Papa udah sewakan privat jet."

Rifanza kaget.

Privat jet? Biasanya ada hal yang urgent.

"Ada apa, Pa?" dia mulai merasa kalut.

Terdengar suara helaan nafas berat papanya lagi

"Mama sakit kanker paru paru."

Rifanza terdiam. Ada yang meremas jantungnya dengan sangat kuat.

Matanya memanas.

"Papa butuh kamu nemenin mama. Kita harus bisa menguatkan hati mama."

"Iya, pa, aku segera pulang."

"Terimakasih, sayang. Nanti ada staf papa yang akan membereskan barang barang kamu."

Rifanza hanya menganggukkan kepalanya. Papanya sudah memutuskan sambungan telponnya, tapi tangan Rifanza malah tambah erat menggenggam ponselnya.

*

*

*

Shaka yang bangun kesiangan, buru buru mandi dan berangkat ke kampus Rifanza bersama pengawalnya.

Gara gara kebanyakan minum dan sulit tidur karena galau.

Shaka terus mengutuki kebodohannya. Jam empat oagi dia baru bisa tidur.

Mobil pun sudah berhenti di parkiran kampus.

"Cari keberadaan gadis itu."

"Siap, tuan muda."

Pengawalnya langsung pergi ke dalam kampus mencari si nona.

Shaka memperhatikan mahasiswa dan mahasiswi yang lewat. Tapi tidak terlihat Rifanza dan pacar bulenya.

"Harusnya dia baru selesai sidang," gumamnya dalam hati.

Hampir satu jam pengawalnya pergi. Tapi ngga masalah buat Shaka, karena dia sibuk menbalas chat klien kliennya.

"Tuan muda, maaf lama."

"Ya, nggak apa apa." Shaka masih membalas chat kliennya.

"Ternyata jadwal sidang nona dimajukan pukul tujuh pagi."

Jari jari Shaka.yang sedang mengetik berubah kaku.

Dia.sudah telat lebih dari dua jam.

Dia menatap pengawalnya serius

"Sekarang dia dimana?"

"Dari rekaman kamera cctv, nona pergi bersama ketiga temannya, tuan muda. Ini sudah saya mintakan filenya tuan muda."

Shaka segera melihatnya. Hatinya langsung ilfeel. Ternyata dia bersama pacar dan laki laki yang tukar pasangannya tadi malam.

"Kembali ke perusahaan," titahnya kaku.

"Siap tuan muda."

"Setelah mengantar tuan muda, saya akan mencari keberadaan nona."

"Tidak perlu."

1
Elizabeth Zulfa
paling suka klo orang sombong kena syok terapi gini 🤣🤣🤣
Elizabeth Zulfa
iya pa sangat mungkin... krna dia emang cucunya opa dhafi salma 😁😁
Elizabeth Zulfa
diiihhh...... zg loe hina tuh mlah asli keturunan bule kali... za udah pasti lbih cntikan diya lah dri loe 😏😏
Elizabeth Zulfa
klo ngajakin cewek jadi istri za effort nya tuh harus lebih jelas bang rajata... cewek tuh butuh kepastian dan pengakuan zg lebih soal hubungan.... klo cuma ngasih gelang tnpa pernyataan apa2 za ceweknya gak akan trlalu ngeh.... nyatain keinginanmu dengan benar dan jelas tujuannya,pasti respon si cewek pun bakal pasti juga dengan sikapmu dan pernyataanmu itu.... ok bang Raja, semangat merjuangin dan ngeyakinin neng tabhita nya 💪💪💪
Elizabeth Zulfa
bakal ada drama tuh dri si sheila
Elizabeth Zulfa
dia udah banyak ngasih kesempatan buat. mperbaiki hubungan kalian klo loe lupa tpi loe nya aja zg kepedean shakti gak bkal ceraiin loe krna shakti masih syang dan cinta bnget sama loe.... skrng Shakti udah buat kluarga loe sprti ini baru nyadar mau mmperbaiki hubungan zg gak sehat itu, helllooooo.. situ waras 😠😠
Elizabeth Zulfa
untung emaknya seila gak kyak emak2 zg gila harta dan gila hormat... jdi pas tau anknya mau dicerai krna kelakuannya zg minus dia mlah marah dan kecewa,gak ngelindungin ksalahan anaknya
Elizabeth Zulfa
ini shakti udah gak prnah kambuh ya sakit jntung nya... biasnya kn klo udah bawaan lahir gitu klo ada masalah dikit dan dia trlalu trbebani bisa kambuh /drop..tpi shakti kliatannya enggak
Elizabeth Zulfa: gitu toh
Rahma AR: shakti berusaha ngga terlalu dalam berpikir kalo ada masalah
total 2 replies
Elizabeth Zulfa
bnyak zg dukung Abigail buat nikung shakti nich...
Elizabeth Zulfa
waaaahhh.... shakti klo marahnya udah kluar extrim juga za tindakannya
Elizabeth Zulfa
rajata anknya sapa??? kok dia trmsuk arta mahendra
Elizabeth Zulfa: oooooooooooooo
Rahma AR: adiknya kinara-salma dhafi
total 2 replies
Elizabeth Zulfa
apa sampai sejauh ini shakti msih gak sadar sikap sheila ke shaka
Elizabeth Zulfa
si sheila keceplosan lagi pdhl udah diingetin shakti buat gak ngomong hal2 zg bs menimbulkan slh paham
Elizabeth Zulfa
di part sblmnya km shaka bilang klo dia udah sering brmain2 dengan bnyak cewek sat tangan rifanza ditarik dan ditaroh di tongkat sakti shaka... la brrti shaka udah gak pejalan kn ya tpi kok dia bilang lagi klo prjakanya cuma buat rifanza.. trus zg bner zg mna tuh
Elizabeth Zulfa
percuma aja gelar dokter tpi kelakuan minus... bibit pelakor pula 😏😏😏
Ninik Srikatmini
iya sya mau dijodohin dan jodohnya babang shaka😊
Ari Sawitri
iya justru dia memperburuk citra dirinya sendiri dg bersikap murahan pd banyak wanita di depan rifanza .. dh cari cowok lain aja gak usah ama Shaka.. emang cewek harus sama murahan spt dia .. jd cewek ya harus jaga gengsi bukan murahan ciuman Ama banyak lawan jenis 😡 letoy cowoknya ga ber prinsip..
Ari Sawitri
lagian jg kamu aja yg berpikir pendek.. emang hanya bandar obat terlarang aja yg punya musuh dg senjata tajam .. aneh dan bodoh kamu kuliah S2 tp oon 😏 atau naif
Ari Sawitri
lah kamu aja yg main sosor aja 😄😂😂
Tri Handayani
ceritanya bagus'
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!