NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:46.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Alana harus menerima takdirnya yang menjadi istri secara mendadak. Alana menikah dengan Raymond, pria dingin yang tidak mempunyai pilihan untuk menjaga nama baik keluarganya yang harus menikah dengan Alana karena calon pengantinnya yang lari di hari pernikahan itu.
Posisi Alana benar-benar sangat sulit. Apalagi posisinya di kaitkan dengan hutang Budi pada keluarga calon istri Raymond. Mau tidak mau Alana menerima takdirnya.
Masuk kedalam keluarga Raymond bukanlah hal yang mudah dan apalagi Alana adalah gadis sederhana. Raymond juga menolaknya dan menekankan tidak menginginkannya sebagai istri.
Alana berusaha untuk berdamai dengan keadaan dan ternyata banyak rahasia yang dia ketahui dalam keluarga Raymond yang memiliki latar belakang baik-baik saja yang bertolak belakang pada kenyataannya.
Bagaimana Alana menjalani pernikahannya?
"Apakah simpatik Alana akan tumbuh menjadi cinta?"
"Lalu bagaimana Raymond menghadapi pernikahannya dengan wanita yang tidak dia cintai?"

Ig. ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Tetap Peduli.

Alana ternyata sampai malam hari tetap menunggu di depan Supermarket, wajahnya sejak tadi gelisah.

"Dia benar-benar tidak mengingatku dan membiarkanku berada di sini!"

"Atau jangan-jangan justru terjadi sesuatu padanya?"

"Bukankah tadi dia marah-marah dan wajar saja dia melampiaskan amarahnya. Lalu bagaimana denganku. Aku juga tidak tahu harus menghubungi siapa lagi," batin Alana kebingungan.

Malam yang sudah semakin larut dan bahkan jalanan sudah semakin sepi, Supermarket tersebut juga akan tutup sebentar lagi karena sudah terlihat para karyawannya sudah mulai keluar satu persatu. Alana hanya memeluk tubuhnya yang hanya berharap ada malaikat penolong yang tiba-tiba datang.

Sampai Alana melihat ada sepasang sepatu di depannya yang membuat Alana mengangkat kepala perlahan dan ternyata orang yang meninggalkannya berdiri di depannya.

"Apa kau memang sebodoh itu dan atau benar-benar bodoh yang tidak bisa melakukan apapun?" tanya Raymond dengan nada kesal.

"Apa maksud nya?" tanya Alana yang bukannya merasa senang atau lega bisa melihat Raymond.

"Kau tetap bertahan di sini dan tanpa berpikir untuk pulang ke rumah hah! Apa kamu benar-benar ingin menyusahkanku?" tanya Raymond yang malah mengoceh pada Alana.

"Jika aku tahu jalan pulang ke rumah, aku tidak mungkin menunggu kamu pulang kerja dulu untuk mengantarku ke supermarket," ucap Alana.

"Kau bisa menggunakan pikiran dengan kau meneleponku atau bertanya kepada orang-orang di sini di mana kau tinggal!" tegas Raymond.

"Aku tidak membawa ponsel dan aku juga tidak berani menaiki kendaraan manapun," jawab Alana

"Ada saja jawabannya," ucap Raymond kesal dan kembali berjalan.

"Apa yang kau lakukan hah! masih tetap menunggu sampai besok pagi di sana?" tanya Raymond menghentikan langkahnya ketika istrinya itu masih tetap duduk dan bukan malah menyusulnya.

"Iya-iya. Aku pikir kamu masih mau pergi lagi," ucap Alana yang yang langsung menyusul.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan Alana menoleh ke arah Raymond yang ternyata pandangan mata Alana tertuju pada pipi Raymond yang tampak membengkak dan apalagi ujung bibirnya juga masih terluka.

Mungkin saja Raymond mengabaikan luka yang dia dapatkan dari Anthony, tetapi justru itu yang membuat Alana memperhatikan dan terlihat dari wajahnya tanpa khawatir.

"Ada apa?" tanya Raymond yang lagi-lagi menyadari jika Alana yang memperhatikannya walau tatapan matanya sejak tadi lurus ke depan melihat jalanan yang sangat sepi.

"Tidak apa-apa," jawab Alana kembali mengalihkan pandangannya.

Dia tidak memiliki keberanian sama sekali untuk mengungkit luka tersebut.

Tiba-tiba saja mobil itu berhenti yang membuat anak kebingungan dan padahal mereka belum sampai rumah yang justru mobil itu berhenti di jalanan yang sangat sepi dengan kendaraan yang bahkan belum ada lewat sama sekali.

"Ke-kenapa kita berhenti di sini?"

"Apa mobilnya rusak?" tanya Alana kebingungan yang melihat di sekitarnya dan bahkan wajahnya tampak panik.

Raymond malah terlihat santai yang memundurkan jok mobil dan membuka sabuk pengamannya.

"Aku capek menyetir dan mau istirahat," ucap Raymond yang terlihat menyandarkan tubuhnya di jok mobil dengan posisi setengah berbaring dan memejamkan matanya dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya.

"Kau jangan berpikiran aneh-aneh, aku juga tidak selera melakukan apapun kepadamu," ucapnya dengan mata yang masih tetap terpejam.

Alana menelan Saliva nya, walau dia percaya pada Raymond yang tidak akan berbuat aneh-aneh padanya, tetapi jalanan yang sepi seperti itu membuat Alana cukup merinding. Alana kembali melihat ke arah Raymond yang memang tampaknya sangat lelah dan tidak memungkinkan untuk memaksakan menyetir yang adanya mereka berdua akan bahaya.

Karena Alana belum mengisi perutnya sama sekali yang terlihat mengambil makanan yang sempat dia beli di supermarket tadi, tetapi suara berisik kantong plastik itu sangat mengganggu Raymond.

"Diamlah Alana!" tegur Raymond dengan kesal.

"Iya-iya, aku tidak sengaja dan hanya mengambil cemilan saja," ucap Alana yang membuat Raymond tidak menanggapi lagi.

Karena sudah mendapatkan teguran yang membuat Alana juga makan pelan-pelan, dia juga tidak ingin mengganggu tidur Raymond yang justru istirahat Raymond akan mempengaruhi mereka sampai ke rumah.

Raymond tampaknya benar-benar tidur dengan lelap dan Alana juga sudah selesai makan, dia tidak bisa tidur seperti Raymond yang justru mengawasi sekitar yang takut terjadi sesuatu. Alana kembali melihat ke arah Raymond dan masih saja matanya terfokus pada luka tersebut.

Alana tidak bisa sabaran dan akhirnya mengambil tindakan untuk mengobati secara hati-hati yang memang di dalam mobil tersebut ada kotak P3K.

Alana menuangkan alkohol sedikit pada kapas dan mencoba untuk membersihkan luka itu secara pelan agar Raymond tidak terbangun atau merasa terganggu. Apa yang dilakukan Alana sepertinya berhasil yang mana dirinya sudah mengobati luka itu dan tanpa membuat Raymond terbangun.

Posisi jarak mereka benar-benar sangat dekat dan apalagi posisi Raymond juga setengah terbaring. Alana begitu sangat lembut dan hati-hati memberikan obat merah di ujung bibir itu menggunakan ketembat.

Tetapi siapa sangka di tengah jarak yang sangat dekat itu membuat Raymond membuka matanya dan Alana cukup kaget dengan pertemuan mata itu. Alana yang tampak kesulitan menelan ludah yang takut Raymond akan marah atas kelancangannya.

"Ma-maaf!" ucap Alana dengan terbata yang mana tangannya masih memegang satu obat merah.

Saat Alana ingin menjauh dari Raymond dan Raymond tiba-tiba saja memegang lengannya yang menarik Alana lebih dekat lagi padanya sehingga wajah mereka berdua benar-benar tampak jarak dengan nafas yang saling menerpa.

Mata Alana melotot dengan jantungnya berdebar dengan kencang. Ini pertama kali bagi Alana dekat dengan seorang pria dengan jarak dan bahkan sentuhan tangan yang diberikan pria itu yang mampu membuat tubuh Alana merinding.

Raymond tidak melakukan apapun dan hanya menatap begitu dalam Alana. Alana tidak bisa menebak pria di depannya itu, kadang tatapannya sangat tajam seolah ada kebencian padanya dan terkadang juga tatapannya penuh dengan kesedihan seolah ada luka yang begitu besar dan saat ini tatapannya tampak tulus.

"A-apa yang kau lakukan?" tanya Alana terbata.

"Aku yang seharusnya bertanya padamu apa yang kau lakukan?" Raymond menimpali pertanyaan itu.

"Aku hanya mengobati luka kamu, aku tidak bermaksud untuk mengganggu tidur kamu," ucap Alana dengan menelan ludah yang sangat takut jika Raymond melakukan sesuatu padanya.

Tiba-tiba saja mata Raymond fokus pada bibir Alana, entah apa yang ada di pikiran Raymond yang sepertinya ingin sekali menempelkan bibirnya pada bibir merah bak buah persik itu yang sangat menggoda itu.

Saat bibirnya hampir saja menempel yang membuat Alana langsung memalingkan wajahnya. Meski Alana gadis yang lugu, Tetapi dia juga tidak bodoh-bodoh amat. Raymond tampaknya sangat memahami penolakan Alana padanya

Membuat Raymond dengan perlahan melepaskan cengkraman tangannya di lengan Alana dan Alana juga perlahan menjauh dari Raymond dan kembali duduk pada tempatnya.

"Aku benar-benar minta maaf," ucap Alana dengan gugup.

Raymond tidak menjawab apapun dan menegakkan posisi duduknya juga memperbaiki posisi jok mobil.

"Kita pulang!" ucap Raymond mengalihkan situasi yang canggung itu membuat Alana menganggukkan kepala yang membereskan beberapa obat-obatan yang sudah dia keluarkan dari kotak obat tersebut.

Alana merasa lega yang akhirnya bisa mengobati luka di pipi Raymond yang sejak tadi mencuri perhatiannya dan membuatnya khawatir, situasi di dalam mobil terlihat memang sangat canggung.

Bersambung....

1
Naufal Affiq
lanjut thor
Naufal Affiq
itu yang ku mau dari mu alana,kamu harus tegas menghadapi naomi
SUPRI YATMI
dasar wanita ular si nomnom
SUPRI YATMI
update nya tambahin dong thorrr.. /Rose/
Chusnul Zazah
Alhamdulillah Raymond jadi menantu kesayangan mama Lia, setidaknya hal ini bisa membuat jiwanya lebih baik, karena selama ini berada dikeluarga yg toxcid.
jadi Alana seharusnya kamu bersyukur bukannya malah cemburu!?
setidaknya bantu kalau Raymond keluar dari rumahnya , sudah ada tempat yg nyaman bersama dg mu dan namamu 👍👍😊
Teh Euis Tea
si anthoni udah mulai terhasut sm gundiknya
🌷💚SITI.R💚🌷
menantu klu sdh jd kesayangan mertua anak jd biasa aja..
🌷💚SITI.R💚🌷
drama semakin ambyar
Teh Euis Tea
bagus alana km hrs tegas biar benalu ga tau diri itu sadar diri
Chusnul Zazah
Bagus Alana kamu bisa bersikap tegas pada Naomi dan setelah ini kamu juga harus bisa bersikap tegas juga pada kakek Bagaskara yg arogan dan minim akhlaq??
dan sebagai isteri nurutlah sama Raymond suamimu, demi kebahagiaan keluarga kecil kalian?? 💪💪
Teh Euis Tea
ini keluarga amburadul sekali, semuanya penuh teka teki
Tina Martina
keluarlah kamu Alana jgn tinggal terus di keluarga yg tidak jelas begitu
🌷💚SITI.R💚🌷
bagus alana kamu jangan mau di tindas,,smg kamu bisa mengungkapkan kebenaran dan jg keadilan di rmh bagaskara
Naufal Affiq
bagus alana,tunjuk kan taring mu di depan naomi,kalau kau istrinya reymond
mbok Darmi
keluarga semrawut alana keluarlah dari rumah tersebut ngga bisa bayangkan saat raymond tau kebenarannya dan kamu ngga cerita ke dia jgn sampai raymond berubah membenci mu karena kesalahpahaman ini, jgn dengarkan kakek baskara tetap keluar dgn raymond biarkan mereka pada drama masing"
🌷💚SITI.R💚🌷: lanjuut
total 1 replies
Teh Euis Tea
iya benar raymond, mending km pergi bersama alana buat apa km bertahan dgn manusia" yg penuh ambisi akan harta, biarkan mereka bertarung memperebutkan harta
🌷💚SITI.R💚🌷
mungkin menjauh akan lbh baik ya raymond tp kira² bagaskara sm listrik akan setuju atau tdk ya.. pasti hrs berjuang keras ya
Naufal Affiq
benar reymon,kamu harus tegas ,kalian jangan tinggal dirumah mertuamu,kamu harus pindah,biar alana bisa tenang,
Chusnul Zazah
Masyaalloh Goodjob Raymond kamu sudah bisa berpikir jernih dan bersikap tegas, untuk menentukan masa depanmu sendiri.
keluarlah dari rumah yg penuh dengan intrik dan kemunafikan, semoga aja kakek / Tn Bagas menyetujui sikapmu yg ingin mandiri??
💪💪👍👍❤️
Adinda
pindah la dari rumah itu Dan mulai la dari usaha barumu raymond buktikan kamu bisa tanpa keluarga toxicmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!