Perjalanan Waktu Sang Mafia

"tuan, sudahlah. kau tidak boleh bersikap seperti itu dengan Fan Zhuang." ujar Tong Tong.

Xia Re, sekarang ia tengah berjalan entah kemana. sedari tadi ia hanya mengoceh dan mengumpat kesialannya.

"dasar pangeran itu, dia sangat menyebalkan! aku harap tidak bertemu lagi dengannya"

"itu tidak mungkin, karena... dia adalah misimu"

'deg'

Xia Re menghentikan langkahnya, ia diam sejenak, lalu berkata. "apa maksudmu, makhluk kecil?"

"dia adalah salah satu misimu agar bisa kembali kezamanmu." jelas Tong Tong.

"aku tidak peduli, kita lanjutkan nanti!" ujar Xia Re lanjut berjalan. Tong Tong hanya menghela nafas pasrah, lalu menghilang.

Xia Re berjalan tidak tentu arah, bahkan ia tidak menyadari sekelompok laki-laki tengah menghadangnya.

"wah... wah... sepertinya hari ini adalah hari kesialan bagimu!" ujar salah satu laki-laki tersebut.

Xia Re menghentikan langkahnya dan menatap mereka datar.

"ya, benar. hari ini memang adalah hari kesialan bagiku! apa kalian tau, hari ini aku bertemu dengan pangeran jelek dan bawel." ujar Xia Re kesal sembari mengeluarkan Zhang Fang nya dan melemparkannya ke pepohonan, membuat beberapa pepohonan tertebas Zhang Fang nya.

sekelompok laki-laki yang melihat itu, bungkam seribu bahasa.

"sepertinya dia bukan gadis biasa." ujar salah satu mereka.

"iya, jangan main-main dengannya." mereka mengangguk setuju mendengar ucapan temannya.

"No-nona, bagaimana kalau kita mengobrol di sana." ujar salah satu dari mereka sembari menunjuk tempat duduk.

"baiklah, ayo."

Xia Re menceritakan tentang kesialannya hari ini kepada mereka.

"sangat menyebalkan bukan. emangnya siapa dia, dia hanya laki-laki manja, jelek dan lemah. tidak selevel dengan ku"

"benar, Nona. laki-laki bernama Mo Kai itu tidak layak bersanding denganmu!" setuju salah satu laki-laki.

"dan pangeran jelek itu. apa dia kira aku takut dengannya? tentu saja tidak. pangeran hanya gelarnya saja, untuk apa sombong." semua laki-laki disitu mematung kala melihat orang yang tengah dibicarakan Xia Re tengah berdiri dibelakang gadis itu.

"dia adalah pangeran yang banyak bicara, sombong, narsis, dan--"

"ekhem... ekhem" Xia Re menghentikan ucapannya kala mendengar deheman seseorang. ia pun menengok kebelakang dan...

"dasar gadis jelek! berani sekali kau membicarakan ku dibelakang" kesal Fan Zhuang sembari menarik rambut Xia Re yang diikat ekor kuda.

"Ahhhhh.... dasar pangeran jelek!!! lepaskan...."

"berani sekali kamu berbicara buruk tentang ku. apa kau sudah lupa, aku--"

"pangeran Fan Zhuang, pangeran kelima. Bla bla bla"

"kau!!!" Fan Zhuang menatap tajam Xia Re. Xia Re juga tak kalah tajam menatap Fan Zhuang.

'sungguh menyebalkan, akanku bunuh dia!' batin Xia Re sembari bersiap menyerang Fan Zhuang dengan Zhang Fang nya.

"tuan, jangan!!! ingat, dia adalah salah satu kunci untuk dirimu bisa kembali kezamanmu." peringat Tong Tong yang tiba-tiba muncul.

"gadis jelek! aku harap, kita tidak bertemu kembali." ujar Fan Zhuang, lalu melangkah pergi.

"PANGERAN FAN ZHUANG BR€NG$€K! AKU JUGA TIDAK MAU BERTEMU DENGANMU!!!" Teriak Xia Re kesal.

"sa-sabar, tuanku."

Xia Re membuang nafasnya kasar, lalu kembali duduk. ia menatap lekat sekelompok laki-laki didepannya, sementara yang ditatap justru merasa takut.

"aku ingin mengajukan kerja sama!" ujar Xia Re membuat sekelompok laki-laki didepannya bingung.

"kerja sama? kerja sama seperti apa?" tanya salah satu laki-laki.

"aku ingin, kalian semua menjadi pasukan ku."

"pasukan?" beo sekelompok laki-laki itu.

"yah, pasukan rahasia ku. kalian tenang saja, aku akan menggaji kalian. memberikan tempat tinggal, bagaimana?"

mereka semua tampak berfikir.

"sebenarnya, siapa Nona?"

Xia Re terkekeh mendengar pertanyaan salah satu laki-laki. ia pun membuka cadarnya, memperlihatkan wajah cantiknya. meski belum secantik aslinya.

"aku adalah, Xia Re. anak kandung Xia Fang dan Ai Xia Re." ucapan Xia Re membuat mereka semua terkejut.

"k-kau, Xia Re? putri kandung Nyonya Ai!"

Xia Re mengernyitkan dahinya, lalu berkata. "Nyonya? apa kalian mengenal ibuku?"

"iya, kami semua adalah...."