NovelToon NovelToon
SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Anak Yatim Piatu / Obsesi
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.

Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.

Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.

Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.

Akankah Laras bisa menanggung semua ini?

Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TEGURAN

Dua pekan berlalu dan kondisi Nathan masih sama, mood buruk hingga membuat semua staf  yang berada dalam satu ruangan kesulitan untuk bernafas.

Meski sudah tak lagi uring-uringan seperti sebelumnya dan sudah kembali bekerja secara professional, namun tekanan yang diberikan kepada karyawan pun semakin besar dan hal inilah yang membuat Andrew merasa sangat khawatir sehingga dia menghubungi Pratiwi dan menceritakan kondisi Nathan.

Pratiwi yang tak tahu penyebab pasti kenapa anak sulungnya bertingkah laku seperti itu menganggap ini semua karena Laras.

Sejak hari pernikahan yang dipaksakan itu, putra sulungnya itu memang tak terlihat bahagia sehingga diapun menyalahkan semuanya kepada menantu yang tak diinginkannya itu.

Apalagi dia mendengar jika Laras setiap hari berangkat lebih pagi dari Nathan dan pulang sangat malam, membuatnya merasa jika dia harus menegur keras menantunya itu.

Meski ada perjanjian jika membatasi gadis itu untuk bergerak, tapi dia secara hukum dan agama dia adalah istri Nathan dan sudah sewajibnya dia menjalani tugasnya sebagai seorang istri.

Pemikiran Pratiwi memang sangat egois, dan sebagai seorang ibu yang melihat anaknya tertekan dan tidak bahagia, menantunya yang harus dia salahkan sehingga siang ini Pratiwi pun nekat menemui Laras di butiknya.

Laras yang tengah sibuk mengarahkan beberapa orang karyawannya karena pakaian yang di inginkan Flo sangat detail dan sedikit njelimet sehingga dia harus mengawasinya setiap waktu setiap kali satu bagian selesai dikerjakan agar tak terjadi kesalahan dan terpaksa membongkarnya kembali sehingga mengulur waktu kerja yang seharusnya bisa dipergunakan untuk melanjutkan mengerjakan bagian selanjutnya, tentu saja sangat terkejut mendapatkan kabar jika ibu mertuanya tengah menunggunya di ruangannya.

“Ada apa maminya Nathan datang mencariku? ”, batin Laras penasaran.

Pratiwi yang berada didalam ruangan kerja Laras, melihat dekorasi dalam ruangan yang minimalis tapi elegan sedikit terkejut karena tak menyangka jika gadis yang dianggapnya udik dan katrok itu ternyata memiliki selera yang bagus.

Meski begitu, ketidaksenangan dalam hatinya masih cukup besar. Kepergian Gea dalam kondisi hamil bersama pria lain, hanya meninggalkan sedikit kekecewaan dalam hatinya.

Jasa Gea sebagai penolong hidupnya sangat melekat, hingga apapun tindakan buruk yang dilakukan oleh wanita muda itu, Pratiwi akan selalu mentoleransinya, termasuk pengkhianatan yang dilakukan Gea terhadap Nathan.

Mendengar pintu dibuka dari luar, Pratiwi menegakkan badannya dan mulai memberikan tatapan tajam kepada menantunya.

Laras yang melihat tatapan tajam ibu mertuanya, hanya bisa menghela nafas dalam karena hingga detik ini dia juga masih belum paham, kenapa Pratiwi begitu memusuhinya seolah dia memiliki utang besar terhadapnya.

Ketika Laras hendak membuka mulut, Pratiwi yang sudah cukup kesal melihat kondisi Laras yang baik-baik saja, berbanding terbalik dengan kondisi sang anak yang tampak sedikit kurus dan kusut pu segera memberikan perkataan tajam yang menusuk, “Laras, apa begini sikapmu sebagai seorang istri? kamu benar-benar tak perduli akan kondisi suamimu, hidup dan matinya Nathan?”, tegurnya.

“Hidup dan matinya Nathan? Ck, wanita ini benar-benar lebay”, guman Laras dalam hati.

Laras bisa berkata seperti itu karena tadi pagi ketika dia bertemu dengan Nathan, pria itu masih seperti sebelumnya, juga masih bernafas dan tak ada tanda-tanda tengah sekarat sehingga iapun menganggap ucapan Pratiwi ini terlalu berlebihan.

“Perjanjian itu, mengharuskan kami sebagai orang asing. Nathan anak tante sebagai sang pemilik rumah sementara saya sebagai si pengontrak kamar. Tak ada ikatan yang mengharuskan kami berinteraksi lebih dalam, meski diatas kertas kami sebagai suami istri, tapi itu semua hanya formalitas. Bukankah tante sudah mengetahui hal itu. Dan mengenai mood putra tante yang buruk, itu tak ada sangkut pautnya sama sekali dengan saya, karena sejak menikah, saya hampir tak pernah berinteraksi dengannya”, ucap Laras menjelaskan.

Apa yang Laras ucapkan benar-benar membuat Pratiwi terbungkam. Tanpa ada makan pagi atau malam bersama dan larangan Nathan untuk gadis itu menggunakan apapun yang ada dalam rumah, memang benar-benar membatasi Laras karena wilayahnya hanyalah kamarnya saja.

Meski begitu, dia juga tak bisa tinggal diam melihat anaknya dalam kondisi seperti itu.

“Tapi sebagai si pengontrak, melihat kondisi tuan rumah tak baik-baik saja, seharusnya kamu juga ada sedikit empati dong. Masa diam saja melihat orang yang sudah sah jadi suaminya tengah dalam kondisi tak baik-baik saja”, ucap Pratiwi tetap nyolot.

Laras menghembuskan nafas dalam, mencoba untuk bersabar menghadapi ibu mertuanya yang memiliki pemikiran tak masuk akal ini.

“Jika tante ingin Nathan baik-baik saja, segera bawa kembali Gea. Tante bisa menanyakan dimana keberadaan Gea ke suami tante karena aku yakin, om Gerry tahu dimana menantu kesayangan tante itu berada”, ucap Laras menawarkan solusi.

Mendengar solusi yang Laras tawarkan, Pratiwi seakan merasa jika gadis itu tengah mengejeknya, hingga membuatnya naik pitam.

“Apa kamu ingin membuat keluarga Pratama malu! Membawa pulang Gea dengan kondisi perut besar, selain membawa aib juga akan membuat nama Nathan menjadi buruk! Apa kamu memang benar-benar ingin menghancurkan anakku! Dasar wanita busuk berhati jahat, tak seharusnya wanita udik sepertimu masuk kedalam keluarga Pramata!”, teriaknya lantang.

Laras sekali lagi mengambil nafas dalam, mencoba untuk bersabar dengan ucapan dan tatapan tajamPratiwi yang menyakitkan hati itu.

“Jika tante menganggap saya benar-benar tak layak, silahkan suruh anak kesayangan tante menceraikan saya. Lagipula, pernikahan ini juga tak saya inginkan. Akan lebih baik jika semua segera diakhiri ”, ucap Laras, mencoba untuk bersikap sopan dengan sisa kesabaran yang ada.

“Cerai! Apa kamu memang benar-benar berniat menghancurkan anakku!”, Pratiwi kembali berteriak lantang, membuat beberapa staf diluar kembali mengelus dada karena mereka mendengar dengan jelas semua yang terjadi didalam ruangan akibat suara Pratiwi yang menggema.

Laras memejamkam mata sejenak, menanggapi orang yang tak rasional seperti Pratiwi ini benar-benar menguras energi dan kesabarannya.

“Lalu, tante inginnya bagaimana?”, ucap Laras dengan suara tertahan.

“Ya, sebagai istri kamu harus lebih perhatian terhadap suamimu”, jawab Pratiwi.

“Perhatian yang seperti apa maksud tante? Apa tante lupa point-point yang ada dalam surat perjanjian yang anak tante berikan?”, Laras kembali bertanya dengan nada dan tatapan sedikit tajam.

Pratiwi yang melihat jejak kemarahan Laras, entah kenapa hatinya sedikit takut. Orang yang pendiam dan sabar biasanya sangat menakutkan ketika tengah marah, dan hal itu tampaknya terjadi pada Laras.

“Ya...ya sebagai istri kamu seharusnya lebih tahu bagaimana cara menghargai dan merawat suamimu. Yang jelas, aku tak mau Nathan terlihat tak bahagia dan menderita seperti itu. dan hal itu adalah tugas kamu sebagai seorang istri untuk membuatnya bahagia”

Setelah mengatakan hal itu, tanpa menunggu respon Laras, Pratiwi segera bangkit dan melenggang pergi meninggalkan Laras yang terbengong ditempat duduknya.

“Dasar keluarga gila! Tak seharusnya aku masuk dalam kekacauan yang membuat kepalaku semakin penuh ini”,guman Laras lirih.

Tak ingin moodnya buruk dan mempengaruhi kinerja karyawannya, Laraspun berdiam diri sejenak didalam ruang kerjanya sambil menyenderkan kepalanya diatas bantalan sofa dan memijit pelipisnya dengan sedikit kuat ketika rasa nyeri dikepalanya perlahan muncul.

“Benar-benar hari yang panjang dan melelahkan”

1
Maria Hedwig Roning
🙏
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
thnks tjor
Baek chanhun
penasaran gua, apa Laras memperlihatkan orang yang mencelakai ortunya, apa perceraiannya,dan apa Laras mau ambil perusahaan ortunya.
thanks teh
😍💪
Lyvia
masih tk terima kalau laras tidur bersama nathan secara mereka lagi perang dingin n tmpa ada rasa, meskipun mereka udah sah nglakuin itu 😄
Baek chanhun
next thor 💪😍
Maria Hedwig Roning
tambah lah thor,,, dikit kali🙏
Maria Hedwig Roning
recommended
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
💪👍
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Jelita S
Hartati yg jahat dan licik kamu GK bsa nyetir krna bntr lagi Nathan yg tergila2 sama dia😄😄
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Baek chanhun
Laras Lo harus waras untuk menghadapi keruwetan ini
thanks mbak 🙏😍💪
Maria Hedwig Roning
thnks thor
MommyRea
hadir Thor ☝️😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!