⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
⚠️Rawan Typo!
⚠️Mengandung adegan romans✅
⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅
Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana dengan bekerja sebagai cleaning service di perusahaan besar.
Entah tejatuh di timpa tangga atau mendapatkan durian runtuh pribahasa yang cocok untuknya saat ia terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.
"Saya akan membantu kamu asal kamu mau menikah dengan saya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
|
Di ruangan rumah sakit VIP yang megah nan mewah kini tersisa dua orang disana. Yang satu terbaring di brankar rumah sakit, namun tidak ada raut pucat atau pun lemas di wajah nya. Sedangkan yang satu nya lagi sedang duduk bengong di sebuah sofa empuk yang terletak tak jauh dari sana.
"Ekhem" suara deheman membuat Nea sadar dari lamunan nya dan langsung menengok ke sumber suara.
Ryszard menatap Nea sejenak lalu menatap buah yang terletak di meja yang terletak tak jauh dari brankar rumah sakit. Tatapan nya seolah menyiratkan bahwa ia mengingikan buah yang ada disana.
Nea yang paham pun langsung berjalan ke arah meja yang terdapat buah disana.
"Mau yang mana?" Tanya Nea yang sudah berdiri di samping meja itu.
"Jeruk," pintanya.
Dengan patuh Nea pun membawa sebuah jeruk dan menyodorkan nya kepada Ryszard.
"Nih" Nea menyodorkan sebuah jeruk kepada Ryszard.
"Kupaskan." Titahnya, Nea pun hanya menurut lalu mengupas buah jeruk sambil mendudukkan pantatnya di sebuah kursi yang terletak di sebelah brankar rumah sakit.
Setelah mengupas dengan telaten, setelah selesai ia pun lalu menyodorkannya kepada sang suami.
Ryszard tak menerima sodoran jeruk dari Nea.
"Suapin."
'Astaga' teriak batin Nea menjerit. Tapi mau bagaimana lagi, di suatu sisi ia juga merasa bersalah, karenanya lah Ryszard bisa sampai berbaring dibrankar rumah sakit ini.
'Dikasih hati minta jantung!'
Dengan menghela napasnya, Nea pun menyodorkan jeruk itu ke mulut Ryszard.
Ryszard bersorak senang dari dalam hatinya karena membuat jengkel istrinya.
"Mau minum," pintanya.
Masih dengan patuh dan senyum setengah hati Nea mengambilkan nya lalu menyodorkan nya kepada sang suami.
Seperti memberi isyarat kepada Nea untuk mendekatkan gelas itu ke mulut nya.
'Ini yang sakit perut nya apa semua organ tubuhnya sih? Okeh Nea, sabar ini semua juga kesalahan kamu karna dengan sengaja menantang suami gilamu itu. Dan ya, inilah yang harus kamu terima'.
Lagi-lagi Nea menghela napasnya dan menyumpah serapahinya dari dalam hati tentunya. Dan dengan berat hati menyodorkan air itu ke mulut sang suami.
"Uhuk-uhuk" Ryszard tersedak karena Nea menyodorkan minuman tanpa henti.
"Kamu mau bikin saya mati ya?" Tanya nya dengan suara berat dan mencekam nya.
"Enggak pak maaf, saya nggak sengaja." ucap Nea meminta maaf.
Klunting!
Bunyi pesan dari ponsel Ryszard.
"Ambilkan ponsel saya!" titah nya,lalu Nea mengambil ponsel yang tergeletak di nakas.
Ryszard membuka ponsel tersebut dan menemukan pesan dari seseorang.
From Tino
Gue tungggu penghuni barunya di garasi rumah🚘.
Ck!
Setelah membaca isi pesan tersebut Ryszard berdecak dan memutar bola mata nya. Memang licik sekali sahabat nya itu,selalu punya cara untuk memanfaatkan keadaan.
Flasback on
"Bangun kau!" Tino mengguncang tubuh Ryszard yang tidak sadarkan diri.
Namun Ryszars tak kunjung bangun, Tino pun memercikan air ke wajah Ryszard.
"Bueh!" Ryszard pun mengerjapkan matanya dan mengusap titik-titik air yang di percik kan Tino.
"Cih! kau tidak perlu berpura-pura didepanku, aku tau kau tidak pingsan," Cibir Tino.
"Lagi pula untuk apa kau pakai acara pingsan-pingsanan? Mau jadi aktor? Aku tahu ini bukanlah gayamu." Lanjut Tino menghujami Ryszard dengan pertanyaan.
"Sudahlah jangan banyak bicara, sekarang tugasmu hanya bilang pada gadis yang ada didepan kaau aku ini harus dirawat beberapa hari." ujar Ryszard.
Tino mengernyitkan dahinya seolah memandang tak percaya bahwa yang ada di depannya ini adalah sahabatnya yang dingin itu. Di dalam pikirannya ia bertanya-tanya, siapa gadis yang bisa membuat Ryszard sampai rela bersandiwara seperti ini? Apakan kekasih nya kimberly? Oh no! Mana mungkin itu kimberly, karena setahunya sekarang persaaan cintanya kepada kimberly sudah hilang dan berganti kebencian.
"Sorry bro bukannya aku tidak setia kawan, tapi sebagai dokter yang jujur sulit aku bohong apalagi tentang kondisi pasien yang aku tangani." ujar Tino sombong dengan nada yang di buat-buat.
"BMW keluaran terbaru?"
Mendengar tawaran Ryszard mata Tino berbinar.
"Kalau kau memaksa, aku bisa apa? Walaupun berat tapi aku akan acting se professional mungkin." ucapnya lalu berjalan kearah pintu keluar.
.
.
Setelah beberapa waktu Emrik, Nea, juga Tino masuk ke ruangan VIP itu.
"Bro kau sangat jahat tidak mengundang ju di acara pernikahan mu, walau pun tidak di adakan resepsi tapi aku juga ingin menjadi saksi penyatuan cinta kalian" ucap Tino kepada Ryszard melankonis.
Cinta? Entah mengapa mendengar kata-kata itu rasanya Nea ingin muntah. Karena nyatanya diantara mereka tidak ada cinta sama sekali bahkan pernikahan mereka didasari dengan perjanjian demi uang.
"Oh ya seperti yang tadi aku bilang,bahwa tuan Ryszard kekurangan cairan dan perlu di rawat beberapa hari disini dan sepertinya dia sangat membutuhkan seseorang yang harus stand bay di sampingnya untuk merawatnya. Permasalahan nya cukup rumit karena lambung nya sedikit sobek karena makan-makanan yang terlalu pedas" jelas Tino yang melebih-lebihkan. Namun fakta nya Ryszard hanya lah diare akibat tidak terbiasa makan makanan pedas.
Ryszard menghela napasnya. Ia merutuki sahabat bodohnya ini yang menjadi dokter. Kenapa harus terlalu parah seperti itu,bagaimana jika Nea tak percaya.
Namun sebaliknya,Nea sangat lah percaya. Terlihat dari satu wajah nya yang gelisah dan merasa sangat bersalah.
Malam harinya
Sekarang Nea sedang menyuapi suaminya yang telah bertrasformasi menjadi bayi besar. Pasalnya dari tadi Nea selalu di suruh ini itu, mulai dari mengupasnya buah, mengganti chanel TV, hingga membersihkan tubuhnya tapi untung saja yang satu ini Nea bisa menolak dengan memanggilkan perawat untuk membantu suaminya membersihkan diri.
"Akkk" mulut Nea menganga seolah mencontohkannya untuk membuka mulut seperti dirinya. Dengan patuh suaminya membuka mulutnya dan memakan bubur yang terasa hambar di mulutnya. Jika saja bukan demi kelancaran sandiwara nya tidak mungkin Ryszard mau memakan bubur ini dengan alasan perutnya masih rentan untuk memakan nasi atau makanan yang lain nya.
Sebenarnya tadi Emrik sudah menawarkan nya untuk menjaganya namun Ryszard menolak dengan keras. Alhasil Emrik pasrah dan kembali ke kantor untuk menghandel pekerjaan tuan nya itu.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan sosok yang sangat lah di benci oleh Ryszard. Siapa lagi kalau bukan si kambing kimberly.
"Sayang..." kimberly menghambur ke arah Ryszard dan memeluknya.
"Lepaskan!" Titah Ryszard dingin.
"No no. Aku dengar kamu sedang sakit, why? Apa karena wanita murahan ini?" Ucap kimberly sambil menatap remeh Nea. "Tunggu apa lagi? Pergilah aku sudah datang dan akan mengurus kekasih ku!" Sentak kimberly.
Baru saja Nea berjalan beranjak dari duduknya tetapi Ryszard mencegahnya dengan menarik tangan Nea hingga membertur dada bidang nya.
Melihat itu bagai tersulut api, wajah kimberly kini memerah menahan amarah nya.
"Ayo lah sayang kenapa kau masih saja marah? Apakah kamu belum memaaafkanku? Aku akan melakukan apapun agar kamu memaafkan diriku"
"Pergi dari sini!" Usirnya. "Aku hanya ingin bersama dengan istriku." Lanjutnya sambil mengecup kening Nea.
Nea mematung saat mendapatkan kecupan walau hanya di kening nya.
"Apa kamu terganggu sayang dengan kehadiran wanita ini?" tanya Ryszard seraya mengacak-acak rambut Nea.
Nea hanya diam saja, ia bingung mau menjawab apa.
"Katakan? Aku akan mengusirnya." ucap Ryszard dengan lembut.
Kimberly masih saja memandangi keromantisan Ryszard yang di buat-buat itu. Sungguh hatinya terbakar, jika bukan karna Ryszard adalah ATM nya tak mungkin ia merendahkan harga dirinya seperti ini.
Tiba-tiba pintu terbuka.
"Rik cepat usir perempuan ini!" Titah Ryszard lepada Emrik yang baru datang.
Emrik dengan sigap menggiring kimberly untuk keluar dari ruangan dan meninggalkan ruang rawat itu. Walau sempat meronta namun Emrik bisa membawanya keluar.
Setelah Emrik dan kimberly keluar,Nea masih mematung.
"Hei apa yang kau pikirkan?" Suara bariton itu menyadarkan Nea. "Itu hanya acting, jangan kamu masukkan ke hati." ucapnya dengan dingin padahal ia juga menikmati sandiwara itu.
"I iya, lagi pula saya juga sadar diri."
"Bagus lah kalau begitu."
Sebelum baca jangan lupa 🎯 "Target kita: banyak like, view, dan komentar kece dari kamu! 😉"