NovelToon NovelToon
Thieves And The Night

Thieves And The Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:865
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Noval

Mengisahkan Roberto, mantan seorang agen rahasia dengan kemampuan pencuri ulung, bergerak dengan diam-diam di dalam rumah besar yang megah dan terbengkalai untuk mencari beberapa barang berharga. Dengan mata yang tajam dan refleks yang cepat, ia dapat menghindari setiap perangkap dan jebakan dengan sangat mudah. Senjata andalannya, sebuah pisau lipat yang tajam, tersembunyi di dalam sakunya, siap digunakan kapan saja. Namun, misi kali ini tidak seperti biasanya. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang gelap, ia menemukan seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang diikat dengan rantai di kakinya, mata yang besar dan takut memandang ke arahnya.

Apa yang akan dilakukan Roberto? Apakah ia akan menjalankan misi nya atau membantu anak itu? Dalam dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, Roberto harus membuat keputusan yang tepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Noval, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Pertarungan yang Tidak Seimbang

Roberto dan Vincent saling bertatapan, keduanya siap untuk menyerang. Roberto dengan topeng Night yang memberinya kekuatan luar biasa, dan Vincent dengan pedangnya yang tajam. Mereka berdua saling mengelilingi, mencari celah untuk menyerang.

Roberto menyerang terlebih dahulu, dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Vincent mencoba menghindari, tapi Roberto terlalu cepat. Vincent terpaksa menggunakan pedangnya untuk memblokir serangan Roberto.

"Cih... Aku tidak menyangka akan melawan sesuatu seperti ini!" kata Vincent dalam hati.

Pertarungan antara keduanya sangat sengit. Roberto menggunakan kekuatan yang ia dapatkan dari topeng itu untuk menyerang Vincent dengan berbagai cara. Vincent mencoba melawan, tapi Roberto terlalu kuat.

Roberto menyerang Vincent dengan pukulan beruntun yang membuat Vincent harus memblokir serangan dengan pedangnya, Roberto terus menyerang tanpa memberi celah untuk Vincent menyerang.

Kemudian Roberto melihat celah dari Vincent dan ia langsung memegang pedang Vincent saat dia lengah dengan tangan kirinya dan mencoba memukul Vincent dengan tangan kanannya, Namun Vincent berhasil menghindar dan melepaskan pedangnya yang dipegang Roberto.

Vincent melompat kebelakang dan mundur perlahan "Hampir saja...." Vincent mulai terengah-engah.

Roberto tersenyum sinis, dia tahu bahwa dia memiliki keunggulan dan kesempatan untuk mengalahkan Vincent. "aku tidak akan membiarkan mu lolos! Akan ku balaskan dendam Raven!!" Roberto berkata dengan nada mengancam.

Vincent menggelengkan kepala, dia tidak menyangka bahwa Roberto bisa menjadi begitu kuat, kemudian ia tertawa. "hahahah...... Aku tidak tahu apa yang kamu gunakan, Namun aku hanya perlu mengulur waktu saja" Vincent tersenyum dan berkata dengan nada yang waspada.

Roberto terdiam sejenak kemudian ia langsung menerjang Vincent dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Vincent mencoba melawan, tapi Roberto terlalu kuat. Vincent mulai kehabisan napas, dia tidak bisa mengimbangi kecepatan dan kekuatan Roberto.

Roberto menendang Vincent dan membuat nya terhuyung kebelakang "Aku tau kau tidak akan bisa apa-apa tanpa pedang mu!" Roberto langsung menerjang Vincent dan membuat nya kewalahan.

Roberto melihat celah saat Vincent berusaha bertahan dari serangannya dan ia memanfaatkan situasi itu untuk menyerang Vincent dengan kekuatan yang luar biasa, kemudian Roberto memegang lengan Vincent menghantam tubuhnya ke lantai dengan keras hingga Vincent terkapar, lalu melemparnya ke dinding hingga membuat dinding itu hancur berantakan.

Vincent mulai kehilangan kesadaran dan merasa bahwa dia akan mati disini, Roberto yang melihat Vincent sedang sekarat dan berjalan kearah Vincent dengan pandangan yang penuh amarah.

Sementara itu perempuan yang mengawasi Mereka dari kejauhan mulai mengeluh "Huh.... Sepertinya Vincent akan kalah kalau seperti ini, sepertinya ini saatnya kau turun tangan!"

Ia langsung memerintahkan seseorang untuk membantu Vincent. Kemudian muncul seorang perempuan yang mengenakan topeng dari kegelapan dan ia berkata "Baik nyonya!" tanpa basa-basi perempuan dengan topeng itu langsung pergi menuju tempat Roberto dan Vincent. Kemudian Perempuan yang menyuruh nya itu tersenyum dan pergi.

Ketika Roberto ingin mengakhiri nyawa Vincent tiba-tiba, ada tembakan cepat menuju Roberto, Roberto langsung menyadari nya dan menghindar "Apa itu?...." Roberto langsung waspada dan melihat sekeliling

kemudian dari kejauhan, muncul seorang perempuan yang menggunakan topeng dan membawa sebuah senjata dipunggung nya, ia langsung berlari menuju Roberto.

Vincent terkejut melihat perempuan itu dan berkata pada dirinya sendiri "Hahah... Dari banyaknya bantuan yang datang kenapa harus kau yang datang?.... Light destroyer"

Roberto terkejut melihat perempuan yang menggunakan topeng itu. Dia tahu bahwa perempuan itu adalah musuh yang kuat dan berbahaya.

"Siapa kamu?" Roberto bertanya dengan nada yang waspada.

Perempuan itu tersenyum sinis. "Aku adalah Lumina, salah satu dari 9 light, yaitu light destroyer " perempuan itu berkata dengan nada yang dingin.

Vincent tertawa lagi. "Sudah lama ya aku tidak melihat mu Lumina. Aku tidak menyangka kau akan datang untuk menyelamatkan aku" Vincent berkata dengan nada yang santai sambil terbaring ditumpukkan batu.

Roberto mengerutkan keningnya. "Apa yang kamu maksud dengan Light destroyer?" Roberto bertanya dengan nada yang waspada.

Lumina hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Roberto, kemudian ia menembak Roberto secara membabi buta. Sementara itu, Lumina menggunakan kesempatan itu untuk mencari posisi yang tepat dan memberi kode tangan kepada Vincent untuk bersembunyi.

Roberto yang melihat serangan itu langsung menghindar dan mencari tempat berlindung dibalik dinding, ketika Roberto ingin mengintip, ia hampir tertembak oleh senjata Lumina. "Peluru ini? Jangan-jangan senjata di punggungnya adalah..." Roberto terkejut dan melihat sekeliling dengan waspada.

Roberto mencoba mencari lokasi Lumina dan melihat nya dari kejauhan "Sudah kuduga... Dia adalah sniper!... Kemungkinan serangan tadi adalah pengecoh untuk mencari posisi yang pas agar dia bisa membidik" Roberto berbisik kepada dirinya sendiri

Roberto tahu bahwa pertarungan ini akan sangat sengit. Dia siap untuk menghadapi Lumina dan melindungi dirinya sendiri.

"Akan sulit untuk bertarung seperti ini! Aku harus mencari cara untuk mendekati nya!" Roberto berkata dengan nada yang tegas.

Roberto tahu bahwa dia harus berhati-hati dalam menghadapi Lumina, yang memiliki kemampuan menembak yang sangat baik. Dia memutuskan untuk menggunakan strategi untuk mendekati Lumina dan mengurangi jarak antara mereka.

Roberto mulai bergerak secara diam-diam, menggunakan perlindungan dinding dan objek lainnya untuk menyembunyikan dirinya. Dia terus memantau posisi Lumina dan menunggu kesempatan untuk mendekat.

Sementara itu, Lumina terus menembak secara periodik, mencoba untuk memaksa Roberto untuk keluar dari tempat persembunyian. Namun, Roberto tidak terpancing dan terus bergerak secara strategis.

Roberto mencoba melemparkan beberapa benda ke luar dan setiap kali ia lempar benda itu langsung ditembak "Sial... Bagaimana caraku kesana?" Roberto mulai berfikir keras

"Aku tahu!...." Roberto menemukan sebuah petunjuk.

Roberto terus melemparkan benda yang ada dan membuat Lumina kebingungan, Roberto tahu bahwa Lumina akan menembak apapun yang masuk dalam target jangkauan nya maupun itu benda mati atau hidup semua akan ditembak.

Roberto melihat Lumina yang sedang mengisi kembali amunisi nya dan mencoba untuk berlari kearahnya dan langsung menerjang Lumina dengan pisau di sakunya, Lumina terkejut dan berusaha menghindari nya, namun ia tidak sempat karena berat senjatanya.

Lumina terjatuh dan berusaha bangkit, ia menatap Roberto dengan tatapan kesal dan dingin "Beraninya kau!... Aku akan membunuhmu!!" Lumina langsung mengeluarkan pistol di sakunya.

Roberto tersenyum sinis melihat Lumina yang sedang marah. "Aku tidak takut padamu" Roberto berkata dengan nada yang percaya diri.

Lumina menembak Roberto dengan pistolnya, namun Roberto berhasil menghindar dengan cepat. Roberto langsung membalas dengan serangan pisau, Lumina berusaha menghindar namun Roberto terlalu cepat.

Lumina terjatuh ke tanah dan berusaha menembak Roberto lagi, namun Roberto berhasil merebut pistolnya dan mengarahkan ke Lumina. "Aku tidak ingin membunuhmu, tapi kau membantu orang yang ku benci jadi jangan salahkan aku, kalau kau harus mati disini" Roberto berkata dengan nada yang dingin.

Lumina tersenyum sinis melihat Roberto yang mengarahkan pistol ke arahnya. "Aku tidak akan kalah begitu saja" Lumina berkata dengan nada yang percaya diri.

Tiba-tiba, Vincent muncul dari belakang Roberto dan menyerang Roberto dengan tendangan yang kuat. Roberto terjatuh ke tanah dan pistolnya terlepas dari tangannya.

"Hahaha.... Jangan melupakan ku, kau kira aku akan pergi begitu saja ketika ada pertarungan yang mengasyikkan?" Vincent tertawa dan menatap mereka berdua

Lumina melihat kesempatan itu dan mengambil pistolnya dan menembak ke arah Roberto. Namun, Roberto berhasil menghindar dan bersiap untuk melawan mereka berdua. Lumina dan Vincent saling menatap. "sebenarnya aku tidak ingin bertarung denganmu tapi tidak ada cara lain!" Lumina berkata dengan nada yang dingin.

"ayolah jangan dingin begitu padaku...." Vincent mengambil pedangnya kembali dan dalam posisi bersiap.

Roberto melihat Vincent dan Lumina yang siap untuk menyerang. "kurasa ini bukan ide bagus, dua lawan satu, apalagi mereka berdua sangat kuat" kata Roberto dalam hati.

Roberto juga bersiap untuk melawan mereka dan sebisa mungkin untuk mengalahkan mereka berdua "Aku harus cepat menyelesaikan ini, kemudian aku akan menyusul Carla dan Amelia, kuharap mereka baik-baik saja" kata Roberto dalam hati.

Sementara itu Amelia dan Carla yang sedang berlari meninggalkan rumah mereka tiba-tiba dihadang oleh mobil hitam, kemudian pintu mobil itu terbuka dan orang yang didalamnya turun dan berkata "Lama tidak jumpa... Amelia atau harus ku sebut Night stalker" perempuan itu tersenyum kepada Amelia.

1
veragarden ✷
Ceritanya bikin penasaran thor, lanjutkan!
Esmeralda Gonzalez
Sumpah baper! 😭
Grecia Amiel
Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!