NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:501.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penenang?

Di balik kaca mobil yang melaju cepat, Ha Joon menatap jalanan kosong dengan sorot mata gelap. Tangannya masih memegang erat kemudi, meski hatinya tak bisa tenang. Ia seharusnya merasa puas.

Satu langkah dalam rencananya sudah terlaksana. Ia telah menyatakan pertunangan palsu itu di depan seluruh keluarganya, dan Ruby tidak menolak. Tentu saja ia yakin gadis itu sedang berakting kasihan di depannya. Dalam hatinya pasti gadis itu puas, karena Ha joon menerima perjodohan itu. Tapi Ha joon tidak akan membiarkannya bahagia, ia akan membalas semua perbuatan gadis itu terhadapnya dulu.

Namun entah kenapa, ada perasaan tak nyaman di dalam dadanya. Ia mencoba menepisnya, menyalahkan angin malam atau tatapan terluka Ruby sebagai pemicu emosi sesaat.

"Dia pantas mendapatkan semua ini," gumamnya pelan.

Namun suara itu tidak setegas biasanya. Entahlah.

Ha joon melajukan mobilnya menuju apartemennya di sebuah kawasan elit yang terletak dalam kota Seoul.

Apartemennya gelap saat ia tiba, hanya diterangi remang cahaya dari lampu jalan yang masuk lewat celah tirai. Ha Joon melemparkan kunci mobil ke atas meja dengan kasar, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa panjang berbalut kulit hitam. Dada pria itu naik-turun pelan, namun matanya tak juga bisa terpejam. Bayangan wajah Ruby dengan mata membelalak tak percaya saat ia menyebut pertunangan mereka terus menghantuinya. Ada luka di sana, jelas terlihat, tapi Ha Joon terlalu keras kepala untuk mengakuinya.

"Dia hanya pura-pura," gumamnya lagi, lebih keras.

Itu hanya salah satu trik lamanya. Kau tidak boleh merasa kasihan padanya Ha joon.

Kalimat selanjutnya ia gumamkan dalam hati.

Ha Joon bangkit, berjalan ke dapur, dan menuangkan air putih ke gelas. Ia meminumnya dalam satu tegukan, seolah berharap air dingin itu bisa membekukan gejolak aneh di dadanya. Tapi perasaan itu tetap tinggal, mengakar dan tumbuh makin dalam.

Ponselnya berdering. Nama ibunya muncul di layar.

"Ya, eomma," jawabnya cepat.

"Kalian terlihat cocok tadi," suara ibunya terdengar riang.

"Ruby itu gadis baik. Eomma tahu dia akan membuatmu bahagia."

Ha Joon tak menjawab. Kata ‘bahagia’ terasa seperti sindiran di telinganya. Setelah beberapa detik hening, ibunya kembali berbicara.

"Jangan terlalu dingin padanya, Joon. Eomma lihat kau datar sekali tadi. Lain kali ubah sikapmu. Ibu akan mencarikan tanggal baik agar kalian bisa melangsungkan pertunangan kalian. Ingat, kau harus mengosongkan satu hari untuk pesta pertunangan kalian."

Ha joon mendesah berat.

"Eomma, apa yang kau sukai dari gadis itu? Kenapa kau sangat menyukainya?" pria itu tampak lelah dengan ibunya yang suka mengatur-atur. Tapi dia juga tidak bisa keras terhadap sang ibu. Jantung sang ibu lemah, ia takut kalau melawan, akan berdampak pada kesehatan wanita tua itu.

"Apa yang eomma sukai dari Ruby? Tentu saja banyak. Dia baik, sopan, pandai membawa diri, dan yang terpenting, dia bisa membuat eomma merasa tenang. Perempuan seperti itu yang kau butuhkan, Joon-ah. Bukan gadis-gadis egois yang hanya mementingkan karier dan gaya hidup."

Ha Joon mengernyit. Ia tahu ke mana arah pembicaraan itu. Ibunya memang tidak pernah menyukai wanita-wanita lain yang mencoba mendekatinya. Padahal Ha joon juga tidak pernah dekat dengan wanita, hanya Eun joo yang dia anggap sebagai saudara, karena Eun joo tulis berteman dengannya.

Semenjak Ruby menyakitinya dulu, ia tidak pernah lagi mempercayai wanita manapun. Pengaruh Ruby padanya sangat besar, hingga ia trauma dan mati rasa terhadap wanita-wanita lain. Hanya ada luka di hatinya, yang sampai sekarang belum terobati.

Mendengar Ruby disebut sebagai 'penenang', Ha joon mendengus. Wanita itu justru adalah sumber luka terbesarnya.

"Kalau begitu, eomma sebaiknya mengadopsinya saja," ucapnya dingin, setengah bercanda.

"Joon!" tegur ibunya, terdengar kecewa.

"Apa maksudmu bicara seperti itu? Kau sendiri yang setuju bertunangan tadi, jangan buat eomma marah. Kau mau eomma jatuh sakit lagi?"

Ha Joon menggigit bibir bawahnya. Lagi-lagi, dunia seperti memihak Ruby. Dulu semua orang menganggap gadis itu sempurna. Cantik, pintar, populer. Sementara dirinya? Hanya si gemuk berkacamata dengan suara kecil dan postur menyedihkan.

"Maafkan aku, eomma. Aku lelah. Besok aku harus berangkat pagi. Kita bicarakan tanggal pertunangannya saat aku sudah tidak sibuk."

"Baiklah. Tapi jangan terlalu lama. Ingat, eomma hanya ingin yang terbaik untukmu."

Panggilan terputus. Ha Joon menatap layar ponselnya lama, sebelum meletakkannya pelan di atas meja. Hatinya seperti baru saja di gores.

Ha Joon mengacak rambutnya kasar. Ia bangkit, melangkah menuju balkon apartemen. Angin malam Seoul menyambutnya dengan dingin menusuk tulang. Dari lantai 22, ia bisa melihat cahaya lampu kota membentuk pola acak yang indah, tapi tidak memberi ketenangan sedikit pun.

Gemetar kecil muncul di jemarinya. Ia mengingat kata-kata ibunya,tentang kebahagiaan, tentang ketenangan. Ia mengingat sorot mata Ruby. Dan ia mengingat dirinya sendiri yang berdiri di lorong sekolah dulu, mendengar tawa mengejek dan kata-kata menghina yang keluar dari mulut Ruby.

Tangan Ha Joon mengepal di pagar balkon. Kenangan itu masih segar, seperti luka lama yang belum kering dan terus digaruk hingga berdarah. Bukan hanya sakit hati yang ia rasakan waktu itu, tapi juga penghinaan yang menampar harga dirinya serta rasa dikhianati.

"Apa kau pikir aku akan lupa?" bisiknya pelan, hampir tak terdengar oleh dirinya sendiri.

Ha Joon membuang napas panjang, lalu mundur dari balkon dan menutup pintu geser kaca dengan bunyi pelan. Ia berjalan menuju tempat tidur dan menatap langit-langit kosong kamar apartemennya.

Munculnya Ruby dalam hidupnya lagi betul-betul mengganggu pikirannya. Gadis itu masih sangat mempengaruhi dirinya. Dan Ha joon benci hal itu. Lebih benci lagi karena ia tidak pernah bisa move on dari segala yang pernah terjadi.

Ha joon mengusap wajahnya kasar mencoba menutup mata. Namun lagi-lagi ia tidak bisa tidur. Akhirnya ia memutuskan mandi. Ia berharap mandi akan membuat dirinya jauh lebih segar dan lupa apa yang ingin ia lupakan.

1
memei
apa GK bahaya tohhh... Ruby emang agak lemooot ya
Mineaa
Rubby......kamu cari masalah baru itu namanya.....
bicarakan dulu dengan suami mu....
hadechh.....
jangan ya Rubby..... jangan......
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
semoga kedepan nya ha joon lebih bisa mengendalikan emosinya
Ariyati Qamariah
ini ruby nya kapan jujur sii, gimana hajoon bisa tw coba bukan masalah hajoon g peka atau gmn tp ini masalah si ruby yg g terbuka ama hajoon
Mmh Azka_Adzkiya
ayo donk jujur aza ruby dari kejadian dulu
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
kurang suka karakter Ruby yg lemah,,,, terlalu lama menyimpan rahasia di masa lalu,,,, disaat ha joon marah krn cemburu dia malah diam 😏😏😏
Sri Aminah
lanjuttttt
Srie Handayantie
kalau diposisi hajoon sih aku juga bisa memaklumi knpa dia bisa bersikap sperti itu, dan Ruby daripda kamu diam trus lebih baik utarakan apa yg slama ini kmu pendam , biar hajoon tau
🌷Vnyjkb🌷
terbuka , komunikasi 2 arah, open the bar, itu yg terbaik dlm sebuah hub
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya
Zainab Ddi
untung ruby mau memahami Han Joo apa yg dilakukan cukup menerima
Rita
ayo bicara dr hati ke hati
LANY SUSANA
hayok Ruby cerita lah ttg masa lalu ya, wl Ha jion bilang lupakan tp sekarang ada Daniel di deket kalian berdua, km hrs jujur ke Ha joon biar dia bisa ambil sikap ya
Nona aan Chayank
Menurutku, Ruby terlalu lama diam. Kenapa TDK pernah mencoba bicara
pada Ha Joon tentang kebenaran masa lalu ? Semakin lama kamu diam maka semakin lama pula kamu membiarkan Ha Joon dalam pikiran yg tidak tenang.
Ruby harus bisa. bersikap tegas terhadap masa lalunya. Conttohlah Ha Joon yg TDK pernah bersikap lemah terhadap para wanita yg berpotensi mengganggu hubungannya denganmu. Kamu juga harus tegas terhadap Daniel dn semua pria yg mungkin bisa mengganggu hubungan kalian....
Terutama, kamu harus berani jujur menceritakan semua masalah di masa lalumu, supaya TDK menjadi Boomerang kelak pada hubungan kalian...
Mungkin dengan bgtu, Ha Joon bisa benar-benar memaafkan masa lalumu..
Hanima
lanjut Kak Mae..
Dwi Winarni Wina
Hajoon melampiaskan rasa cemburu amarah dan emosinya melakukan hubungan suami istri, pikirannya sedikit tenang hajoon tidak mau sampai kehilangan ruby lagi.....

Rasanya cinta hajoon kpd ruby sangat besar mengalahkan dendam dan kebenciannya, hajoon telah berdamai dgn keadaan menerima ruby apa adanya....

Ruby ceritakanlah alasanmu dulu sampai tega membully hajoon krn diancam sm daniel, terpaksa hrs pacaran sm daniel...
Biar hajoon tahu alasannya jgn hanya diam aja ruby....

hajoon sangat takut kehilanganmu kemunculan daniel pasti ada maksud dan tujuannya, krn daniel membuat hajoon terluka dan sakit hati....
Dwi Winarni Wina: betul skl kak😊😊😊
Opi Sofiyanti: kakak ini hebat y, setiap part pst komen nya pnjng... apalagi kl ada scene adegan ranjang, pst detail bgt rangkuman nya...😂😂😂😂...jd merangkum crt..... sprt nya cita2 nya ingin jd penulis jg... 🤭🤭🤭
total 2 replies
Fitria Syafei
Semoga keadaan segera membaik kembali seperti semula 🤲 mereka saling menguatkan dan membutuhkan 😊 Kk yang baik hati kereen 🥰
wiemay
ruby hrs jujur ama ha joon biar aman
Momz Haikal Sandhika
ha joon pernah merasakan sakit hati oleh rubby dan Daniel, wajar klo sekarang ha joon susah untuk percaya,,
lebih baik cepat jelas kn sama ha joon semua nya rubby, sebelum ha joon benar"di kuasai oleh amarah dan rasa cemburu nya
Setetes Embun💝
Ruby yang ngga terus memendam kepedihan sendiri ha joon nya ngga peka😪terus-terusan meluapkan emosi ke ruby 😪Eun joo aja gercep menyelidiki masa lalu ruby nyewa detektif😪sekelas ha joon yang kaya raya ngga kepo dengan masa lalu ruby yang cita-citanya pengen jadi pianis beralih menjadi model.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!