NovelToon NovelToon
GAYATRI Ketika Cinta Tak Lagi Berharga

GAYATRI Ketika Cinta Tak Lagi Berharga

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hernn Khrnsa

Gayatri, seorang ibu rumah tangga yang selama 25 tahun terakhir mengabdikan hidupnya untuk melayani keluarga dengan sepenuh hati. Meskipun begitu, apapun yang ia lakukan selalu terasa salah di mata keluarga sang suami.

Di hari ulang tahun pernikahannya yang ke-25 tahun, bukannya mendapatkan hadiah mewah atas semua pengorbanannya, Gayatri justru mendapatkan kenyataan pahit. Suaminya berselingkuh dengan rekan kerjanya yang cantik nan seksi.

Hidup dan keyakinan Gayatri hancur seketika. Semua pengabdian dan pengorbanan selama 25 tahun terasa sia-sia. Namun, Gayatri tahu bahwa ia tidak bisa menyerah pada nasib begitu saja.

Ia mungkin hanya ibu rumah tangga biasa, tetapi bukan berarti ia lemah. Mampukan Gayatri membalas pengkhianatan suaminya dengan setimpal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GAYATRI 02

"Ibu mau ke mana?" tanya Keandra yang baru saja pulang dari olahraga paginya. 

Gayatri menoleh, menatap putra keduanya dengan senyum lembut. "Ke pasar, Ibu sudah siapkan sarapan untukmu, jangan lupa makan," pesan Gayatri seraya mengambil tas belanja dan dompetnya. 

Setiap pagi, usai membereskan pekerjaan rumah, Gayatri langsung pergi ke pasar dengan berjalan kaki. Kebetulan, lokasi pasar tradisional tak jauh dari rumahnya. 

Ia sudah melakukan semua pekerjaannya selama 25 tahun tanpa henti. Meski begitu, Gayatri sama sekali tidak mengeluh, meski seringkali peluh dan usahanya kerap tidak dianggap penting. 

Selepas kepergian Gayatri, Keandra memilih membersihkan diri untuk menyiapkan kejutan bagi sang ibu tercinta. "Hari ini hari yang sangat istimewa, ibu harus merasa bahagia!" 

Usai membersihkan diri, Keandra menatap ruang tamu yang sepi. Di jam seperti ini, semua orang tengah sibuk. Keandra lantas melirik ke arah dapur, tempat di mana Gayatri selalu ada. 

"Ibu sepertinya belum pulang. Bagus sekali!" pekiknya senang. "Aku bisa menyiapkan kejutan kecil untuk ibu. Yang lain pasti tidak akan ingat hari ulang tahunnya." 

Keandra agak merasa sesak jika teringat betapa sang ibu bekerja dengan keras, tetapi usahanya kerap kali diabaikan. Tetapi, ia tidak ingin berlarut-larut dalam rasa itu. Ia memilih mendekorasi ruang tamu dengan sekadarnya. 

Keandra menghias ruang tamu itu dengan balon-balon dan hiasan dinding, berharap saat ibunya pulang, Gayatri akan merasa sedikit terharu bahagia. Ia juga tak lupa untuk meletakkan kue ulang tahun sederhana di meja. 

Namun, tiga puluh menit menunggu, Gayatri masih belum pulang. Keandra mulai cemas. Lantas ia mengambil kunci motornya dan menyusul Gayatri ke pasar. 

"Ke mana sebenarnya ibu pergi? Kenapa lama sekali?" gumamnya, mencari-cari keberadaan Gayatri di tempat langganannya. 

Keandra berhasil menemukan Gayatri di persimpangan dekat toko buah segar. Perempuan itu tengah kerepotan membawa dia kantong besar berisi belanjaan. 

"Ibu!" panggil Keandra yang langsung membuat Gayatri menoleh. "Ibu kenapa tidak bilang kalau mau belanja kebutuhan bulanan? Kalau tahu Ibu akan repot seperti ini, lebih baik Andra antar tadi."

Gayatri tersenyum seraya menyeka peluh di dahinya. "Iya, Ibu lupa. Maaf, ya, Nak. Ibu jadi merepotkan."

"Sudah, Bu. Ayo naik, Andra punya sesuatu untuk Ibu di rumah. Ibu pasti suka," kata Keandra senang. Ia membantu sang ibu memegangi kantong belanjaan. 

Usai memastikan sang ibu duduk dengan tenang, Keandra mulai mengendarai motornya kembali ke rumah. Keduanya berbincang santai dan sesekali Gayatri tertawa saat Keandra memberinya lelucon. 

"Ada-ada saja," komentar Gayatri, menepuk pelan bahu putra keduanya sambil terkekeh geli. 

Saat tak ada yang mengerti perasaannya, putra keduanya justru selalu hadir untuknya. Kadang menjadi pelipur lara, kadang pula menjadi sumber tawa. 

Hingga tak lama kemudian, mereka akhirnya tiba di rumah. Keandra cepat-cepat membawa dua kantong belanjaan sang ibu ke teras. Lalu, meraih lengan sang ibu. 

"Ibu tutup mata, ya. Aku punya kejutan untuk, Ibu jangan buka mata sampai aku minta, ya." Keandra menutup mata Gayatri dengan kedua tangannya, lalu berjalan pelan memasuki rumah. 

"Ada apa ini, Keandra? Kejutan apa? Kenapa mata Ibu harus ditutup? Bagaimana kalau Ibu tersandung?" tanya Gayatri penasaran. Namun, tak disangkal, ia juga merasa senang saat tahu akan mendapatkan kejutan. 

"Ayo, Bu. Sedikit lagi," kata Keandra masih menuntun sang ibu untuk ke ruang tamu. Senyum bangga tak lepas dari bibirnya, membayangkan akan sebahagia apa sang ibu mendapat kejutan darinya. 

Namun, begitu mereka tiba di ruang tamu. Keandra dibuat terkejut dengan kehadiran seluruh anggota keluarga di ruang tamu. Mereka semua berkumpul dengan raut wajah gembira. 

"Andra? Kita sudah sampai? Ada apa? Kenapa sepertinya rumah kita ramai sekali?" tanya Gayatri. Tak bisa menahan rasa penasarannya lagi, perempuan itu menarik lengan Keandra. 

"Apa … apa ini? Kalian?" Gayatri tampak bingung. "Ini kejutannya, Nak?" 

Keandra tak langsung menjawab, wajahnya berubah merah padam dengan tangan yang terkepal kuat. Ia kesal bukan main. 

Apalagi saat melihat seorang perempuan asing yang tak ia suka. Ayahnya berdiri di samping perempuan itu dengan bahagia. Padahal, jika bersama dengan ibunya, Mahesa tak pernah tersenyum lebar. 

"Kau dari mana saja? Cepat buatkan minum. Kita sedang merayakan keberhasilan Nadya," kata Mahesa pada Gayatri. 

Gayatri langsung mengangguk meski belum tahu hal apa yang tengah mereka rayakan hingga memasang hiasan dan balon-balon. 

Sementara Keandra yang mendengar hal itu tak bisa menahan kekesalannya. Tapi, ia tak bisa berbuat apa-apa di hadapan sang ayah. 

Ia justru menyusul sang ibu ke dapur yang sudah pasti tengah membuat minuman seperti yang diminta Mahesa. 

"Ibu," panggil Keandra lirih. "Maafkan aku, Bu." 

Gayatri langsung menoleh, "Maaf untuk apa, Nak? Putra Ibu tidak melakukan kesalahan apapun, kan? Kenapa meminta maaf?" tanyanya berpura-pura tidak tahu. 

"Seharusnya aku mengejutkan Ibu dengan kejutan ulang tahun dan kue. Tapi … Andra tidak tahu akan seperti ini, Bu. Maaf." 

Gerak tangan Gayatri langsung terhenti seketika, ia terharu mendengar pengakuan putranya, tapi juga merasa sedih. Karena, apa yang mereka lihat, tidak sama seperti yang ia harapkan. 

Tak ingin larut dalam perasaan sedih itu, Gayatri memilih sibuk dengan pekerjaannya untuk membuat minuman bagi semua orang. 

"Ibu." Keandra kembali memanggil sang ibu, tali Gayatri sama sekali tak menyahut. Ia sibuk menuang air sirup ke dalam gelas. "Ibu," panggilnya lagi, merasa bersalah. 

Gayatri berbalik, tersenyum dengan pahit. "Keandra, terima kasih, Nak. Ibu mengerti kau ingin memberikan yang terbaik untuk Ibu. Tapi, apa kau tahu apa yang paling membuat Ibu bahagia?" 

Keandra menggeleng pelan. 

Lagi, Gayatri tersenyum, mencubit pipi putranya dengan gemas. "Melihat Keandra sehat dan bahagia, adalah kado terbaik bagi Ibu. Keandra itu anugerah terbesar bagi Ibu, Nak." 

"Tapi, Bu. Seharusnya—"

"Sudah, Keandra. Sekarang mau bantu Ibu atau pergi ke kamar?" tawar Gayatri, kembali tersenyum kendati hatinya merasa kecewa.

Keandra memilih membantu sang ibu membawa nampan berisi minuman dingin untuk semua orang ke ruang tamu. Meski Gayatri telah menghiburnya, Keandra tetap saja merasa salah karena tak bisa memberi ibunya kejutan seperti yang diinginkannya. 

"Mereka seharusnya merayakan hari ulang tahun ibuku hari ini, tetapi, mereka lebih peduli pada perempuan itu," gumam Keandra menatap keluarganya dengan tidak suka. 

Ia secara tak sengaja bertatapan dengan Nadya. Perempuan itu tersenyum ramah kepadanya, tapi Keandra sama sekali tak bisa menyembunyikan tatapan tidak sukanya terhadap perempuan itu. 

"Aku membencimu," kata Keandra saat memberi perempuan itu minuman dingin. 

1
✮⃝🍌 ᷢ ͩᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
ini baru baca 1 bab dah bikin esmosi ya bebb.. berasa pengen ngamoook trus bilang, helooo itu status nya istri apa pembantu ya? 😤😤
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kok saya pengen ikutan ngamookkk 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Rasain tuh 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Langsung shock berat 😔
Dwiann🌱
Greget banget sama Sarita dan Mahesa(⁠ノ⁠`⁠⌒⁠´⁠)⁠ノ
Dwiann🌱
Thor, sejak pertama kali saya membaca saya langsung terbawa cerita. Tetap semangat ya, Thor💪💐❤️
Ceu Markonah
bongkar kebusukan mahesa
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
tanya gih ke anakmu
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ibukmu sudah lihat semua, dan kalau dia msh mau bersama bapakmu ya berarti gu oblok ehh
Uswatun Hasanah
tambah lagi thor 🙏🙏🙏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
bersiaplah Mahesa 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
berlari pergi
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
benci tapi cinta 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
rasain 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kalian yg akan terkejut 🤭
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
betul 👍🏻
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
kita lihat apa Nadya bisa mengurus rumah dan penghuninya yg lain 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
betul 😌
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Anak dan bapaknya sama saja 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Untunglah Shakira tidak seperti ibunya 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!