Nanggong Li adalah orang dari dunia modern yang memiliki kekasih cantik. Namun, karena ia tidak terlalu tampan dan tidak punya latar belakang, ia malah dikhianati dan akhirnya menghilang. Setelah itu, ia bereinkarnasi menjadi seseorang yang dianggap sampah di dunia kultivasi, dengan mewarisi ilmu dari dunia lamanya serta bantuan roh primordialnya.
Di sana, ia memiliki kekasih yang kuat dan disebut sebagai wanita tercantik di wilayah timur. Seorang yang dianggap sampah ternyata bisa memiliki wanita yang bahkan seseorang yang sudah dianggap kuat pun tidak bisa mendambakannya. Apakah Dongfang Ling bisa mengubah takdirnya sebagai seorang “sampah” dari keluarga terkemuka?
Untuk Chapter di bawah 23 mungkin ada kesalahan karna author pemula 🙏
Judul lain : From Mortal to Divine Emperor: Transcending All Worlds
Update : 1 hari sekali jika tidak ada halangan
Genre : Komedi,Romance,Adventure,Action,Fantasi timur 😇🤭 aman kok
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sh1-Han, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter-2 terungkapnya perselingkuhan
Setelah itu Nanggong Li pun mendobrak pintu dan masuk dengan raut wajah kesal,dengan napasnya yang terengah engah. Dia terlihat seperti sudah benar-benar putus asa.
“Mei Ya… k-kau ternyata mengkhianatiku? Apa aku selama ini kurang baik padamu? Aku selalu membantumu dalam berbagai hal, membelikanmu makanan yang layak, mengerjakan semua tugasmu. Seharusnya aku sudah mendapat peringkat satu di kelasku, tapi karena sibuk membantumu, aku malah mendapat peringkat terendah dan dianggap orang tidak berguna… Apa aku hanya sampah di matamu, Mei Ya?”
Mei Ya tersenyum sinis, bahkan tanpa sedikit pun rasa bersalah.
“Aku mencintaimu? Jangan bercanda. Kau itu sampah. Seharusnya kau tahu diri. Memangnya kau bisa dibandingkan dengan Tuan Zheng Lu yang ada di depanku ini? Dia berasal dari keluarga Zheng yang terkenal di seluruh Kota Beichang. Sedangkan kau? Tidak ada apa-apanya.”
Ia menggeleng sambil meremehkan.
“Asal kau tahu, aku setiap hari hanya memanfaatkanmu. Supaya kau bekerja untukku, mengurus kebutuhanku, dan aku bisa hidup tanpa mengeluarkan biaya.”
Zheng Lu tertawa sinis sambil menatap Nanggong Li seolah melihat serangga.
“Hebat juga kau, Mei Ya. Bisa memanfaatkan sampah jadi alat yang berguna. Hei bocah, kau masih beruntung dipakai oleh kekasihku selama ini.”
Lalu Zheng Lu melemparkan sebuah kartu berisi 2000 yuan ke lantai, tepat di dekat kaki Nanggong Li.
“Ini sudah lebih dari cukup untukmu. Ambil dan pergi. Jangan pernah muncul lagi di hadapanku.”
Mei Ya mendengus kesal.
“Cepat enyah dari sini.”
Nanggong Li pun pergi dengan langkah ling lung Saat tiba di sebuah taman yang sepi, dia terlihat seperti hampir kehilangan akal karena dikhianati, dadanya terasa sesak seperti akan hancur
“Aku… cuma dijadikan alat? Hahaha… jadi selama ini aku cuma alat… Ini begitu menyakitkan… hahaha…”
Tawanya terdengar kacau, seperti seseorang yang mulai patah hati
Tiba-tiba muncul suara dari dalam tasnya. Itu adalah mainan hologram pemberian ayahnya yang tiba-tiba aktif, mengeluarkan suara pelan namun jelas.
“Sepertinya kau dikhianati, ya… bocah?
kau mau menghina ku, ya? Ternyata… bahkan sebuah mainan pun bisa bicara seperti itu padaku. Aku benar-benar dianggap seorang sampah…”
Nanggong Li menunduk, suaranya pecah dan penuh kelelahan.
“K–kau tunggu dulu!”
“Jangan asal menyimpulkan! Aku hanya ingin membantumu. Selama lebih dari satu tahun aku jadi teman curhatmu—aku sudah cukup memahami sifatmu.”
Nanggong Li mengerutkan kening, heran. Ia memikirkan kembali bagaimana ayahnya bisa membeli mainan dengan teknologi secanggih itu, padahal keluarganya hanyalah keluarga berkebutuhan. Masih terasa aneh.
Ia mengangkat mainan itu perlahan, menatapnya dengan mata penuh kebingungan.
“Kau sebenarnya apa? Kenapa tidak ada yang seperti dirimu di tempat lain? Bahkan setelah aku mencari-cari, tidak ada sama sekali informasi tentang mainan sepertimu… yang bisa berbicara, berpikir, dan bertingkah seperti makhluk hidup. Itu… cukup menakutkan bagiku.”
Mainan itu bergetar kecil, seperti kesal.
“Apa kau tahu? Saat kau terus memanggilku mainan, aku benar-benar kesal. Aku punya nama, yaitu Zhang Liuli, bukan ‘mainan’ seperti yang kau pikirkan!”
Suaranya nyaris naik, seolah menahan diri agar tidak berbicara kasar.
Namun Nanggong Li tetap tidak percaya.
“Kalau begitu… buktikan. Kalau kau benar-benar bukan mainan, memangnya kau apa? Hantu?”
Zhang Liuli mengendus pendek, seperti seseorang yang merasa lebih unggul lalu menegakkan tubuh kecilnya.
“Heh… dengar baik-baik. Aku adalah roh primordial.”