NovelToon NovelToon
SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Pernikahan Nilam dan Angga berjalan dengan lancar. Namun tidak dengan malam pertama mereka. Nilam berhalangan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri karena kedatangan tamu bulanan. Angga pun pamit dan meninggalkan Nilam di kamar hotel seorang diri.

Keluar dari kamar Nilam, Angga mengetuk pintu kamar lain di lantai yang sama. Seorang wanita dengan pakaian tidur yang tipis menyambut Angga.

"Kamu sengaja memberikan aku obat," ucap Angga.

Wanita itu tertawa. Angga tidak lagi bicara. Dia menarik tubuh wanita itu lalu menjatuhkannya ke atas tempat tidur. Hal yang seharusnya tidak terjadi pun terjadi. Angga berbagi peluh dengan wanita yang sengaja menggodanya.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Nilam dan Angga?

Siapa wanita yang sengaja menggoda Angga di malam pertamanya dengan Nilam?

Yuk simak ceritanya di, SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Selalu Seperti Ini

Enam bulan kemudian.

Nilam menatap layar smartphone miliknya yang menunjukkan waktu pukul sepuluh malam, tapi Angga belum juga kembali dari kantor. Beberapa pesan yang Nilam kirimkan belum juga dibaca oleh suaminya itu. Padahal hari ini Angga berjanji akan pulang lebih awal, agar memiliki banyak waktu bersama Nilam.

Sudah enam bulan Nilam dan Angga menjadi sepasang suami istri yang sah, tapi Angga belum juga menyentuhnya. Padahal di malam pertama mereka, suaminya itu sangat bersemangat untuk meminta haknya sebagai suami.

Namun semangat malam pertama itu ikut hilang dengan bergantinya malam. Angga pamit hanya sebentar. Sebentar yang Angga sampaikan ternyata hingga pagi hari. Nilam tidak tahu kemana suaminya itu pergi. Karena Angga meninggalkan smartphone miliknya di kamar yang Nilam tempati.

Saat Angga kembali, pria itu tampak segar dan baik-baik saja. Hanya Nilam yang tidak baik. Karena hingga detik ini, Angga tidak sekalipun menjelaskan di mana dan dengan siapa suaminya itu di malam pertama mereka. Hingga saat ini masih menjadi pertanyaan besar di kepala Nilam. Apalagi tidak ada permintaan maaf dari Angga yang sudah meninggalkannya seorang diri di malam pertama mereka.

Suara kendaraan yang memasuki halaman rumah menarik Nilam dari kenangan malam pertamanya. Sulit untuk Nilam lupakan hingga saat ini. Selain Angga tidak menjelaskan apapun pada Nilam saat dia kembali di pagi harinya. Angga juga engan menjawab setiap kali Nilam mencoba untuk bertanya, di mana suaminya itu berada di malam pertama mereka? Angga selalu saja mengalihkan pembicaraan mereka dengan membahas hal lain.

Kecewa? Jawabnya tentu saja Nilam kecewa dengan sikap Angga. Karena tidak adanya keterbukaan dan kejujuran dalam rumah tangga mereka.

Kecurigaan pun hadir di benak Nilam atas sikap Angga. Meskipun Nilam tidak bisa melayaninya malam itu, setidaknya Angga tetap bersamanya. Menemani Nilam meskipun mereka hanya tidur saja. Bukan pergi meninggalkan Nilam hingga pagi hari.

"Belum tidur?" Angga bertanya pada Nilam yang membukakan pintu untuknya.

Suami Nilam itu seolah lupa dengan janjinya pada Nilam. Selalu saja seperti ini. Setiap kali berjanji, selalu saja Angga lupa dengan janjinya. Pria itu selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Itu alasan yang Angga sampaikan pada Nilam, setiap kali dia ingkar janji.

Benar karena pekerjaan atau bukan, Nilam tidak tahu pasti. Yang jelas, biarpun pulang terlambat, Angga tetap saja menyelesaikan pekerjaannya di rumah, bukan menyelesaikannya di kantor.

Nilam tidak menjawab, namun Nilam tetap meraih tangan Angga untuk mencium punggung tangan suaminya itu. Setelah itu Nilam mengambil tas kerja Angga, lalu menyimpannya di meja kerja suaminya. Meja kerja yang Angga letakkan di kamar yang ada di lantai satu, kamar kosong yang terkadang menjadi kamar tamu.

"Mau mandi dulu apa langsung makan?" Nilam bertanya setelah menyimpan tas kerja Angga.

"Mas sudah makan," jawab Angga, yang mengikuti Nilam ke kamar tamu tersebut.

Nilam mengangguk, itu berarti suaminya akan langsung mandi. Bukan mandi di kamar mandi yang ada di kamar mereka, Angga lebih suka mandi di kamar mandi bawah. Dia akan menaruh sendiri pakaian kotornya di keranjang pakaian kotor.

Bukan Nilam yang mencuci pakaian kotor mereka, melainkan asisten rumah tangga yang datang setiap pagi, dan pulang setelah pekerjaannya selesai. Jadi Angga tidak perlu takut Nilam menemukan sesuatu yang mencurigakan di pakaiannya. Itu alasan Angga tidak menggunakan kamar mandi di kamar tidur utama.

Asisten rumah tangga yang membantu Nilam adalah asisten rumah tangga orang tua Angga. Jadi Angga merasa tenang, karena asisten rumah tangga tersebut sudah sangat tahu seperti apa putra majikannya. Hanya Nilam saja yang tidak tahu. Mungkinkah karena Nilam terlalu polos? Atau Angga yang terlalu pintar menyembunyikan perselingkuhannya.

"Mas masih punya pekerjaan, kamu tidur duluan saja." Angga memberitahu Nilam sebelum masuk ke kamar mandi.

Nilam memaksakan senyum, namun hatinya merasa sakit. Apa dirinya tidak menarik, sehingga suaminya tidak berminat menyentuhnya. Sambil menahan air mata yang tergenang, Nilam menaiki anak tangga. Tiba di kamarnya, Nilam masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Nilam sempat tertidur di sofa saat menunggu Angga pulang. Jadi Nilam sudah bisa melaksanakan sholat malam untuk menenangkan diri. Dari pada pikirannya memikirkan sesuatu yang tidak baik, lebih baik dia mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Dalam doanya Nilam meminta petunjuk, apa yang harus dia lakukan dengan rumah tangganya. Tidak mungkin selamanya akan seperti ini. Hanya saja, Angga sulit sekali diajak bicara untuk membahas masalah yang seharusnya sejak lama mereka selesaikan.

Sementara di kamar bawah, Angga sibuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda. Sebenarnya Angga membawa pulang pekerjaannya karena ingin pulang lebih awal. Angga ingin menepati janjinya pada Nilam. Namun, pesan yang dikirimkan Novia membuat Angga terpaksa membelokkan kendaraannya menuju kediaman Bintara.

Tidak perlu ditanya apa yang Angga dan Novia lakukan. Sudah pasti olahraga berdua. Angga harus mau melayani Novia, jika tidak ingin Novia membongkar hubungan mereka pada Nilam. Hubungan terlarang yang terjalin sejak malam pertama itu trus berlanjut hingga detik ini.

Angga menyelesaikan pekerjaannya hingga pukul satu dini hari. Karena kelelahan, pria itu tidur di kamar tamu. Ini bukan kali pertamanya Angga seperti ini. Nilam tidak lagi merasa terkejut mengetahui suaminya tidur di kamar tamu, bukan menyusulnya di kamar mereka.

Keesokan harinya. Seperti biasa Nilam akan memeriksa berkas-berkas yang berserakan di meja kerja Angga, sebelum dia membangunkan suaminya itu untuk sholat subuh. Dari memeriksa berkas-berkas tersebut, Nilam bisa melihat suaminya benar-benar menyelesaikan pekerjaan. Nilam berusaha untuk tidak berprasangka buruk pada Angga, karena suaminya itu memang menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Angga, sehingga pria itu menyelesaikan pekerjaannya di rumah.

"Sayang, Mas lembur lagi malam ini." Angga memberitahu Nilam saat mereka sarapan.

Nilam menghentikan kegiatannya yang akan memasukkan makanan ke mulutnya. "Lagi?" Balas Nilam, mempertanyakan Angga yang sejak menikah sering sekali izin lembur dan keluar kota.

"Akhir-akhir ini perusahaan sedang banyak mendapatkan proyek," jawab Angga dengan alasan yang selalu sama setiap kali lembur maupun keluar kota.

Angga menjawab tanpa melihat Nilam, pria itu tetap melanjutkan sarapannya. Sementara Nilam sudah tidak lagi berminat untuk menghabiskan makanannya.

Selalu saja begini, Angga terus saja menghindar setiap kali ingkar janji. Tidak ada waktu untuk mereka menyelesaikan masalah yang sebelumnya terjadi. Semua terlewatkan begitu saja, bahkan kata maaf pun tidak pernah Nilam dapatkan.

Bukan tanpa sebab Nilam kecewa. Nilam sedang berusaha memenuhi permintaan orang tua Angga. Bahkan Angga sendiri juga ingin segera mereka memiliki momongan. Sekarang, bagaimana caranya bisa memiliki momongan jika Angga selalu saja sibuk lembur dan keluar kota.

Setiap lembur Angga pasti kelelahan seperti kemarin malam. Dan pada akhirnya rencana untuk menjalankan ibadah sebagai suami istri pun gagal. Dan setiap Angga memiliki waktu luang, selalu saja disaat Nilam sedang mendapatkan tamu bulanan.

Setelah tamu bulanan Nilam pergi, Angga ikut pergi keluar kota. Sedangkan ibu mertuanya terus mendesak agar Nilam segera memberikan dia cucu. Bahkan ibu mertuanya beberapa kali mengancam Nilam dengan mengatakan, "Saya akan menikahkan Angga dengan wanita lain kalau kamu tidak juga hamil."

Menyebalkan sekali ibu mertuanya itu. Anaknya yang bermasalah, tapi Nilam yang disalahkan. Anaknya yang selalu sibuk dengan pekerjaan, tapi Nilam yang dianggap tidak bisa memberikan keturunan. Ingin sekali rasanya Nilam memberitahu ibu mertuanya itu jika Angga belum juga membuka segel dirinya.

"Minggu depan Mas usahakan bisa dapat cuti." Angga mencoba menghibur Nilam, sebelum meninggalkan meja makan. Satu kecupan Angga daratkan di pucuk kepala Nilam.

"Kita sekalian liburan ya Mas," balas Nilam.

"Boleh. Kamu tentukan saja kemana kita pergi minggu depan. Anggap saja bulan madu yang tertunda. Bagaimana?"

Angga mengusap pucuk kepala Nilam setelah bicara. Mendengar ucapan Angga, Nilam teringat rencana bulan madu mereka yang gagal karena tamu bulanannya. Dan terus tertunda hingga detik ini.

"Mas pergi kerja dulu," ucap Angga lagi sambil memberikan tangannya.

Nilam mencium punggung tangan Angga. Pria itu membalasnya dengan mengecup kening Nilam. Seperti inilah setiap kali Angga akan berangkat kerja. Manis sekali hubungan mereka, bukan? Tapi sayang, Nilam tidak tahu jika ada yang Angga sembunyikan dari sikap manisnya pada Nilam.

Setelah kendaraan Angga menghilang dibalik pagar rumah, Nilam masuk ke dalam rumah untuk membersihkan meja makan. Tidak lupa dia menyimpan sisa makanan di piringnya kedalam kotak makan. Akan dia habiskan nanti di tempat kerja.

Sungguh menyedihkan, Angga bahkan tidak memperhatikan Nilam yang tidak menghabiskan makanannya. Beginilah jika menikah tanpa cinta, karena Nilam dan Angga menikah melalui proses taaruf.

Nilam masuk ke dalam mobil hasil jerih payahnya bekerja selama ini. Baru saja Nilam akan melajukan kendaraan miliknya menuju sekolah taman kanak-kanak tempat dia mengajar. Smartphone milik Nilam berbunyi.

Nama Bintara yang tertera di layar. Nilam pun segera menerima panggilan dari kakak sepupunya itu.

"Abang ingin bertemu kamu. Ada yang ingin Abang bicarakan. Besok siang kita bertemu di tempat biasa."

1
Ais
mampus angga kena azab tinggal ibunya angga ini blm kena azab bnr ya Allah tidak tidur dan hukum tabur tuai pst berlaku kepd siapapun didunia ini😤😤😤😤🤭🤭🤭
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uthie
biar kena tulah si Angga tuhh!! 😤
Ma Em
Semoga Nilam segera bisa dapat kebahagiaan begitu juga dgn Bintara , Angga semoga saja dia segera dapat karma biar kena penyakit kelamin karena sering jajan diluar .
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uthie
Sampai lupa sama cerita ini saking sy udah lama nya gan liat notif up nya..
padahal sebelumnya, cerita ini yg paling sy cari dan buka-buka untuk lihat sdh ada yg barunya lagi pa belum up nya 😍

semangat terusss 💪🏻😘
Lydia
Bagus
Ila Lee
wahdu Adela bukan anak Wildan ya hanya Thor yg tahu
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uthie
lanjuuttttt 💪🏻
Ais
berarti adel msh keponakan nurma dan nilam ya thor tp masa nilam dan nurma ngak tau thor klo wildan adalah ipar mereka???scr khan bintara adalah kakak sepupu sekaligus kakak susu nilam dan nurma ya
Ais: owh bun berarti wildan blm pernah menikah ya klo adel ini adalah putri adiknya wildan???
total 3 replies
Ais
thor apakah ibu kandung adel adalah adik kandung bintara????
Ma Em
Semoga orang yg sdh melakukan perbuatan dosa dapat hukuman yg setimpal seperti Novia dan Angga sepertinya Novia ini emang jalang siapa saja lelaki dia layani bkn cuma Angga , semoga Nilam segera bisa lepas dari lelaki tukang selingkuh .
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ila Lee
lain kali jdi ibu harus nasihatkan anak jgn berbuat maksiat nasi sudah menjadi bubur
R¹⁰
knp c hanum berenum ini ga di talak sekalian sih sama bapak nya angga.. biar kicep gitu, biar tau diri.. kasih shock terapi
Uthie
sukurinnnnn 🤨
geram banget sama 2 manusia yg gak tau malu.. masih merasa biasa-biasa aja habis di permalukan juga!! begitu pun dengan Bu Hanum!! 😡😤
Ais
kayaknya istri ilham ini jg sm ya perempuan bejat juga smoga cepat terbongkar kelakuan busuk hesti ini
Ila Lee
wahdu cocok selaku ya mereka teh celup😄
Ila Lee
novia Bentara kaya raya kau selingkuh kini angga yg tak punya apa2 kamu tidak mahu dasar mata duit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!