NovelToon NovelToon
Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Keluarga / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya

Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,

Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1

Rossa menghela nafas melihat ipar dan mertuanya datang mencari gara-gara kepadanya, dia yakin ini pasti tentang masalah uang belanja yang diberikan suaminya kepada mereka kurang.

"Masuk bu, ibu mau minum apa?? ". Tanyanya berusaha ramah walau dia tahu sebentar lagi dirinya akan kena semprot oleh keduanya.

"Jangan banyak bicara kamu, kamu yang menghasut anak saya untuk mengurangi jatah bulanan yang biasa diberikan setiap bulan kan? ". Tanyanya dengan penuh emosi begitu dia duduk di sofa tamu.

Rossa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ibu mertuanya itu, selalu saja seperti itu ketika apa yang mereka beri kurang.

"Maaf bu, bukan aku yang memberikan ibu uang, tapi mas Fatan sendiri yang melakukannya, aku tidak pernah mengatakan apapun tentang itu". Ucapnya mencoba bersabar.

Biar bagaimana pun dihadapannya ini adalah mertuanya, ibu dari suaminya yang harus dia hormati.

"Tidak mungkin Fatan sendiri yang menguranginya jika bukan kamu yang menghasut nya, sekarang berikan sisanya, ibu tidak mau tahu". Kesalnya kepada sang menantu.

"Benar tuh kata ibu, berikan semua gak, ibu itu mertua kamu, kamu itu tidak ada hak melakukan itu pada ibu, dia yang merawat dan membesarkan Fatan". Farah sang kakak ipar kini ikut menghardiknya dengan kasar.

" Maaf Bu, aku sendiri juga kena pengurangan jatah bulanan jadi aku tidak bisa memberikannya, ibu minta saja sama mas Fatan karena dia yang memberikannya".

Rossa jelas menolak apa yang di minta oleh mereka, meminta uang pada suaminya itu sangat susah apalagi keadaan usahanya sedang bermasalah seperti ini, dia tidak mau mengalah kali ini.

"Kurang ajar, berani kau melawan saya, akan saya adukan kelakuanmu ini pada Fatan biar kamu dihajar oleh anak saya nanti". Hardiknya dengan kasar.

"Terserah apa yang mau ibu lakukan tapi aku akan tetap mempertahankan hak ku, aku istri mas Fatan wajib dia nafkahi".

Keduanya meradang, mereka bahkan mendekati Rossa untuk memberikan tidak tahu diri ini.

"Jika kalian berani lakukan kekerasan padaku, aku tidak akan tinggal diam, akan ku bawah kelakuan kalian ini kepada pihak berwajib, dan jangan lupa bu, ini juga rumahku karena dalam sertifikat itu adalah rumah bersama".

Rossa yang setiap hari sabar dicaci maki dan diperlakukan seperti itu tidak akan tinggal diam, dia capek tetap menjadi menantu baik padahal dia sudah berusaha tapi tidak pernah terlihat oleh mereka.

Keduanya mengeram kesal, mereka pergi dari sana dan keluar dari rumah sambil membanting pintu rumah dengan keras, beruntung anaknya sekarang ada disekolah.

"Aku seperti nya harus mulai mempersiapkan diri dari sekarang, aku sudah lelah diperlakukan seperti ini.

Dia teringat bagaimana suaminya begitu membela ibu dan kedua iparnya itu padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun tapi karena aduan yang seenaknya itu membuat rumah tangganya berantakan.

"Istrimu sudah berani kurang ajar sama ibu Tan, dia bilang ibu orangtua boros, selalu meminta uang padamu, padahal dia istrimu". Aduan keterlaluan itu mertuanya layangkan saat dirinya memang sedang membantah mertuanya.

Mereka memang sedang beradu argumen saat jatah bulanan yang kurang dari Fatan untuk keduanya, walau ibu mertuanya lebih banyak tapi dia berusaha tidak banyak protes tapi ibu mertuanya selalu saja seperti itu tidak pernah puas.

Suaminya yang mendengar itu meradang, dia menatap istrinya dengan tajam seperti akan memakannya.

"Berani sekali kau memperlakukan ibuku seperti itu, apa hak mu??". Fatan menghardik istrinya dengan keras.

Tidak ada yang boleh kurang ajar pada ibunya apalagi sampai mengatai ibunya seperti itu.

"Aku tidak mengatakan seperti itu Mas, aku hanya bilang, aku istrimu, uang nafkah itu wajib untukku, ibu marah sama aku karena uang yang kamu berikan kurang, tapi yang mengatur jatah itu memang kamu Mas, bukan aku".

Rossa mengelus dadanya karena suaminya ini selalu membela ibunya walau ibunya salah sekalipun.

"Tapi ibuku bilang begitu, ibuku tak mungkin membohongi aku, aku tidak akan segan menghajar mu jika kamu keterlaluan pada ibuku".

"Terserah apa katamu mas, yang jelas aku tidak mengatakan apa yang dikatakan ibumu barusan, percaya saja terus pada ibu dan kakakmu".

Rossa meninggalkan suaminya, ipar dan juga mertuanya, dia malas menghadapi mereka.

"Rossa mau kemana kamu??, aku belum selesai bicara". Teriak Fatan dengan penuh emosi.

Ibu dan anak itu menyeringai sinis melihat Fatan begitu membela mereka, cukup mereka memasang wajah memelas dan juga tangisan Fatan pasti akan percaya.

Rossa hanya bisa menghela nafas berat, dia sudah lelah seperti ini, mertuanya itu selalu mau memiliki apa yang dia miliki dirumah ini padahal semuanya dia beli saat masih bekerja dulu, belum lagi jatah bulanan yang tidak mau kalah darinya.

Sore harinya benar saja sesuai perkiraannya suaminya datang dalam keadaan marah, dia yakin mereka pasti sudah mengadukan yang tidak-tidak pada suaminya itu.

"Apa yang kamu katakan pada ibuku sampai ibuku menangis Rossa??, kamu ini tidak bisa sekali saja menyenangkan hati ibuku". Ucapnya dengan wajah memerah menahan amarah.

"Aku tidak mengatakan apapun pada mereka mas, mereka marah padaku karena mas memberi mereka uang bulanan kurang, aku tidak mungkin selalu mengorbankan uang bulanan ku, aku juga membutuhkannya, aku minta padamu saja seperti pengemis, padahal aku ini istrimu".

"Tapi dia ibuku, berikan saja kalau dia memintanya". Hardiknya tidak terima.

"Terus aku harus meminta lagi padamu seperti pengemis, padahal aku yang mengurus pakaian, makanan dan juga tidurmu, kenapa tidak usah menikah supaya kau tidak perlu membagi uang dan hartamu". Kesal Rossa menatap tajam suaminya.

"Kamu sudah berani kurang ajar pada suami mu ini ha, kalau kau tidak suka kau bisa pergi dari rumah ini, aku tidak akan membiarkan kau memperlakukan ibuku seperti itu".

Rossa tersenyum sinis menatap suaminya dengan kepala tegak seolah menantang.

"Kenapa kau harus keluar dari rumah ini??, aku punya hak, setengah uang dari pembelian rumah ini adalah uangku, bahkan sertifikatnya juga sertifikat bersama, belum lagi usaha yang kau jalankan itu setengah modalnya adalah milikku, harusnya aku mendapatkan lebih banyak dari keluargamu yang tidak punya sumbangsih apapun disana".

Mata Fatan melotot sempurna, bagaimana mungkin istri pendiam dan selalu menurut apa yang dikatakan olehnya kini berani membantah dan melawannya.

"Jadi kamu mau perhitungan pada suamimu sendiri, begitu, jika bukan karena aku usaha itu tidak akan berjalan, jangan seenaknya".

"Terserah apa katamu, jika kau berani macam-macam aku bisa menuntut mu karena memang itu adalah hakku, dan bukan hak keluargamu".

"Rossa". Teriaknya dengan penuh emosi.

Wajahnya memerah menahan amarah yang siap keluar dan memangsa istrinya itu.

"Tutup mulut keluargamu, kalau tidak mau menyesal".

1
Adi Sudiro
Ratih apa Ningsih thor
ChikoRamadani
bagaimana mau bicara kamu saja terlalu sibuk dengan keluargamu daripada istri & anakmu.... sampai kamu lupa memberikan mereka kepercayaan dan perhatian.
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...
ChikoRamadani
baru beberapa bab udah nyesek x ... rani harus mengalami trauma karena perbuatan fattan sampai dia merasakan ketakutan ... keluarga macam apa yang dibangun fatan ini ya allah. kasian istri & anaknya hidup nya terganggu dengan keluarga fatan yg toxic termasuk ibu dan kakak fatan...
Ummu Umar
ok Terima kasih kritiknya😄
Soraya
dh mampir thor, untuk kata bawah sama bawa itu beda artinya thor baru awal perhatikan typo nya lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!