NovelToon NovelToon
ASMARA CINTA DUA TITISAN GHAIB

ASMARA CINTA DUA TITISAN GHAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horror Thriller-Horror / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:29.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Dewi Ular Seosen 3

Angkasa seorang pemuda yang sudah tak lagi muda karena usianya mencapai 40 tahun, tetapi belum juga menikah dan memiliki sikap yang sangat dingin sedingin salju.

Ia tidak pernah tertarik pada gadis manapun. Entah apa yang membuatnya menutup hati.

Lalu tiba-tiba ia bertemu dengan seorang gadis yang berusia 17 tahun yang dalam waktu singkat dapat membuat hati sang pemuda luluh dan mencairkan hatinya yang beku.

Siapakah gadis itu? Apakah mereka memiliki kisah masa lalu, dan apa rahasia diantara keduanya tentang garis keturunan mereka?

ikuti kisah selanjutnya.

Namun jangan lupa baca novel sebelumnya biar gak bingung yang berjudul 'Jerat Cinta Dewi Ular, dan juga Dunia Kita berbeda, serta berkaitan dengan Mirna...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu

"Sayang, cepatlah, kita harus pergi hari ini, sebab acaranya esok hari." Kenzo mengamati jam tangannya yang sudah memperlihatkan pukul delapan pagi.

Ia akan menghadiri pernikahan putera dari rekan bisnisnya yang berada diluar kota.

"Iya, sudah siap, Kok." tampak wanita cantik sedang bersiap didepan cermin, dan kali ini mengikat rambut puterinya.

"Aku tunggu dimobil, ya, Sayang." Kenzo mengangkat dua buah tas yang berisi pakaian ganti dan sepertinya mereka akan menginap beberapa malam dihotel.

"Iya, Sayang," jawab sang istri yang bernama Adhisti. dan ia menyelesaikan kuciran dirambut puterinya.

"Sudah, Sayang. Ayo!" ajaknya, lalu beranjak dari tempatnya, dan mereka keluar dari ruang kamar, lalu menuju halaman depan tempat dimana Kenzo sang suaminya sedang menunggu mereka.

Pria itu melirik sang istri yang terlihat sangat begitu cantik sekali, meskipun hanya berdandan sederhana tanpa make up yang tebal.

"Kamu cantik sekali, Sayang." pujinya dengan mengembangkan senyumnya yang mana ia selalu merasakan cinta saat bersama dengan sang wanita.

"Kau juga tampan," balas sang istri, yang tak lain adalah Adhisti.

Seketika wajah suaminya memerah saat mendapatkan pujian dari istrinya.

Sedangkan disisi lain, gadis kecil yang berada dijok tengah, seolah tak mereka anggap. Ia hanya menjadi saksi keromantisan dari dua insan yang sedang dimabuk cinta.

Gadis kecil itu adalah Dewi Pandita, yang mana merupakan puteri mereka satu-satunya dan ia hanya menonton kedua orangtuanya, yang tak henti-henti selalu mengucapkan kata 'Sayang'.

Kenzo menyetir mobilnya dan melaju membelah jalanan yang mulai tampak lengang.

Setelah hampir delapan jam menempuh perjalanan, Kenzo mulai memasuki jalanan sepi, karena harus melewati hutqn pinus yang berkelok .

Bahkan medan jalanananya selalu menanjak dan menurun.

Tiba-tiba saja, gadis kecil itu memandang sebuah jalanan setapak yang sekarang sudah mulai ditumbuhi rerumputan dengan hati yang terenyuh.

Disana ia pernah dibesarkan, dan tempat itu adalah saksi dimana jika ibundanya pernah mengasuh dirinya hingga sebesar ini.

Kenzo memperhatikan pandangan puterinya yang melirik kearah tersebut, hingga mobil melewatinya--pun ia memutar tubuhnya.

Kenzo memperlambat laju mobilnya, lalu memutar arah.

"Kita mau kemana?" tanya Adhisti dengan nada penasaran.

"Membawa Dewi Pandita pada kenangannya." Kenzo berbalik arah, lalu menerobos jalanan setapak yang mulai ditumbuhi rerumputan liar.

Setelah cukup jauh masuk ke dalam, akhirnya mereka tiba didepan sebuah rumah panggung dengan tungkainya setinggi hampir dua meter yang saat ini tampak tidak berpenghuni.

Suasana sepi, dan begitu lengang. Adhisti turun dari dalam mobil, begitu juga dengan Dewi Pandita yang saat ini tampak begitu antusias.

"Nenek...!" panggilnya dengan berteriak. Ia melewati rerumputan dan menapaki anak tangga untuk segera tiba diatas.

Tok tok tok

Pintu diketuk dengan begitu kencang. "Nenek, ini Dita," panggilnya dengan hati yang gelisah.

Adhisti ikut menapaki anak tangga, lalu mendorong pintu dengan perlahan.

Kreeeek

Pintu terbuka dengan lebar. Suasana begitu sepi, tak ada sesiapapun, sepertinya sudah beberapa waktu ditinggalkan.

"Nenek." Dewi Pandita melangkah masuk dengan langkahnya yang sangat hati-hati, dan ia mengedarkan pandangannya kesegala arah, namun tidak ada sesiapa-pun yang terlihat.

Gadis kecil itu menuju dapur, disana terlihat tumpukan piring yang baru saja dicuci terakhir kali saat ia dan ibunya meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Adhisti memasuki kamar. Ia dikejutkan oleh sisik ular berwarna kuning keemasan yang baru saja berganti, dan sepertinya itu baru beberapa hari yang lalu.

Adhisti menyentuhnya, dan sepertinya tempt ini tqk lagi berpenghuni.

"Bu, apakah nenek ditemukan?"

"Hah!" Adhisti tersentak kaget saat puterinya tiba-tiba saja datang dan sudah berdiri dibelakanngnya.

"Apa itu, Bu?" tanya sang gadis kecil saat dengan rasa penasaran.

"Oh, tidak apa-apa, hanya sisik ular yang sedang berganti kulit." Adhisti meletakkannya kembali ke atas ranjang dengan kasur kapas yang tampak mengempis.

"Apakah ada hal buruk yang terjadi pada nenek? Mengapa ada ular yang naik le atas ranjang?" tanyanha dengan penasaran.

"Namanya juga dihutan, pasti banyak ular." Adhisti berjalan keluar dan mengamit pergelangan tangan puterinya.

"Ayo kita pergi, sepertinya nenekmu sedang berbelanja ke kota," Adhisti berbohong pada puterinya.

"Jadi tidak bertemu nenek hari ini?" gadis kecil berusia 7 tahun itu tampak cemberut.

"Tidak untuk hari ini, Sayang. Lain kali kita berkunjung kembali." Adhisti menuruni anak tangga dan diikuti oleh puterinya yang masih belum puas untuk tinggal disini, dirumah penuh kenangannya.

Adhisti sudah tiba dihalaman, sedsngkan Kenzo menunggu mereka dihalaman, sembari mengutip beberapa bunga pinus yang terjatuh dibawah pohon.

Ia memungutnya, dan cukup banyak yang didapatnya, lalu mengambil bijinya dan memakannya, sebab ini adalah jenis pinus merkusii atau disebut kacang pinus tusam.

Adhisti memperhatikan tingkah suaminya yang layaknya seperti anak kecil dan berburu makanan.

"Apa yang sedang kau makan, Sayang?" tanyanya dengan mengerutkan dahinya.

Kenzo mengangkat sebutir kacang pinus tusam ke arah sang istri. "Ini, cobalah, enak rasanya, dan jika digongseng akan lebih gurih," ucapnya dengan santai.

"Heeem," Adhisti hanya mendehem.

Dewi Pandita sudah tiba dibawah. Ia masih merasakan ada sesuatu yang kurang, sedangkan Kenzo sibuk memasukkan kacang Tusam ke dalam mobil.

Setelah itu ia menghampiri keduanya. "Apakah ibu ada didalam? Tanyanya sembari mengunyah kacang pinus.

Adhisti menggelengkan kepalanya. "Sepertinya ibu pergi," jawabnya lirih.

"Apakah sudah memeriksanya? Mungkin juga sedang ke kali," Kenzo terlihat celigukan mencari keberadaan sang ibu mertuanya.

"Ibu tidak ada disini, sebaiknya kita kembali ke tujuan awal saja, menghadiri pesta rekan bisnismu,"

Kenzo mencoba unruk memahami sang iatri sepertinya ia tidak ingin membahas tentang sang ibu yang tidak lagi menempati rumah tersebut.

"Bu," panggil Dewi Pandita dengan nada lirih.

"Ya, ada apa?"

"Sepedaku mengapa tidak ada?" tanyanya pada sang ibunda yang mana tentu saja hal itu membuat Adhisti tercengang.

"Oh, sepeda itu, ya? Mungkin dibawa nenekmu ke kota," lagi-lagi jawaban yang spontan dan iantakmingin membahasnya, sebab ia melihat dalam siluet bayangannya, jika sepeda puterinya seperti ada yang membawanya, namun masih tertutup oleh sesuatu.

Dewi Pandita tampak sendu, sebab sepeda itu sebuah kenangan dari sang papa yang mana merupakan awal mereka dipertemukan setelah bertahun lamanya tidak pernah saling bertemu.

Kenzo menghampiri puterinya. "Sudah, jangan bersedih. Nanti kita kemari lagi, setelah acara pesta selesai, mungkin nenek masih ada urusan," pria itu mencoba menenangkan puterinya.

Dewi Pandita menganggukkan kepalanya. Lalu mereka kemnali ke mobil, dan akan kembali menuju hotel tempat dimana mereka akan menginap.

Ketiganya memasuki mobil, lalu melanjutkan perjalanan mereka.

Setelah mobil meninggalkan rumah panggung tersebut, seorang wanita keluar dari balik pohon pinus yang berada dikejauhan.

Ia terlihat tersenyum saat menatap kebahagiaan yang dirasakan oleh Adhisti.

1
Ayu Putri
Dita blm tau aja nanti yg datang ngelamar org tua angkasa
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana
ya kalau gak langsung bertemu mau ngapain lagi kak, masa iya mau surat2an dulu 😂🏃‍♀️🏃‍♀️
kedua orang tuanya langsung bertemu biar bisa langsung nikah trus tamat, soalnya kak Siti mau fokus ke begu ganjang 😙😙
Tita Rosita
waahh ternyata afa novel silsilahnya thor..berarti harus ke novel pertama dulu biar nyambung
kinoy
satria&Kenzo rekan bisnis
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hey aku udah baca novel itu tapi kok lupa🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
santai dita santai, gausa sedih galau galau😎aku ramal....jodoh kamu angkasa
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana: 👏🏻👏🏻👏🏻 waaah kakak peramal ternyata, kereeennnn 😍
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
adisti knp g kmu aja yg bilang knp hrus dr nenek nya
aduhh knp g di jelasin sih kannksihan dita nya klo kek gtu ya kann
FiaNasa
aaduh satria...jgn bilang putramu yg satu ini udah bangkotan,,,semua ciwi² dikampus naksir berat Lo ma angkasa
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana
tinggi bener tu ular 🐍, tinggian ularnya sama Dita kurasa 🙄🤔
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana: Yoi mbak sist.. 🙄 duwur yoo
Siti H: ada yang setinggi pohon kelapa... itu kejadisnnya di kampung suami, pas nyari kepiting bakau, tapi kobra yang hitam, pulang lerumah sampai demam seminggu...
total 6 replies
Ayu Putri
buseettt angkasa udh bangkotan GK tuuhh/Joyful//Joyful//Joyful/
Reni
Alhamdulillah jadi Dita bakal normal ya wujudnya
Tiah Fais
lanjut ka
Endah SR
wahhh mirna gercepp bgt 😍
Reni
yaaaa yaaaa yaaaa Yoo pasti diterima to 😅😂🤣 kalo tau itu Dita bang angkasa bakalan langsung minta dinikahin itu hhhhhh
E Irena R
rey sma mirna ini ada di cerita novel yang judulnya apa min?
Siti H: Kuntilanak pemakan janin dan Mirna
total 1 replies
V3
Angkasa gak tahu ja klu putri sahabat ayah nya itu yaa si Dita ,,,, dn ibu nya saat ini yaaa mau menemui si Dita 🤣🤣🤣🤣
V3
gegara cemburu jd kelewat ruangan Oma nya di rawat 🤦🤣
V3
lagian si Adisty ngapaaah pula ngomong nya bgtu ,,, bikin Dita cemburu ja sich ,,, tinggal ngomong di bawa sama ibu nya githu Loch , apa susah nya sich 🤦🤦🤦🤣🤣🤣
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahhh keren ini perjalanan cinta yg agak2 rumit dan di paksa 🤣🤣🤣🤣
V3
kak Siti ,,,, klu ayah nya si Mirna siapa dach nama nya ,, lupa aku ❓🤔
Dia itu klu gak salah yg tinggal di rumah kosong yg dekat dg rumah orang tua nya Satria yaa , kak ❓🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!