NovelToon NovelToon
Love In Black And White

Love In Black And White

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:43.8k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Bagaimana jadinya jika seorang muslimah bertemu dengan mafia yang memiliki banyak sisi gelap?

Ketika dua hati berbeda warna dan bertemu, maka akan terjadi bentrokan. Sama seperti iman suci wanita muslimah asal Indonesia dengan keburukan hati dari monster mafia asal Las Vegas. Pertemuannya dengan Nisa membawa ancaman ke dunia gelap Dom Torricelli.

Apakah warna putih bisa menutupi noda hitam? Atau noda hitam lah yang akan mengotori warna putih tersebut? Begitulah keadaan Nisa saat dia harus menjadi sandera Dom Torricelli atas kesaksiannya yang tidak sengaja melihat pembunuhan yang para monster mafia itu lakukan.

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LiBaW — BAB 01

BERTEMU BAHAYA ATAU SEBUAH TAKDIR?

“Aahhh~ Sshhh, ahhh~ ” Desah napas yang memburu ketika seorang wanita cantik yang terbaring di atas ranjang bersama sosok pria yang lebih tua darinya.

Sembari mendongak tak karuan, wanita itu menatap ke langit-langit hingga sekilas melihat wajah dari sosok pria yang kini tengah menggagahinya seperti biasa. “Oh.. fuck~ Shhh~ desah pria yang saat ini berada di atasnya.

“Fuck bitch~ aahhh~ ”

Plakk!! Satu tamparan baru saja mendarat di pipi wanita malang yang berada di bawahnya. Tentu, wanita itu hanya mendesah hingga tamparan yang ketiga kalinya cukup kencang di pipinya.

PLAKK!!

California, AS

Kedua kelopak mata seketika terbuka lebar saat mimpi buruk di masa lalunya begitu mengiang di ingatannya. Nisa (28th) terduduk dengan kepala pusing hingga rambut indahnya yang panjang menjuntai hampir menutupi wajah cantiknya yang khas Asia.

“Astagfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah— ” Terus, dia mengucapkan kalimat dzikir hingga ia mengusap kepalanya dengan kedua tangannya hingga peluh membasahi wajahnya.

Nisa menoleh ke arah jam yang berada di nakas nya. “Astaga!” dengan terkejut dia langsung melompat dari ranjang empuknya saat menyadari bahwa langit sudah gelap.

Tentu, malam ini dia akan kembali ke Indonesia tempat kelahirannya, meski sudah 3 tahun Nisa menetap dan menjadi warga negara Amerika dan memiliki alasan tersendiri, namun dia akan kembali ke Indonesia untuk mengunjungi teman seperjuangannya.

.

.

.

[“Aku mengerti! Mungkin besok aku baru sampai di Indonesia. Jadwal penerbangan ku malam ini dan kurang 10 menit lagi!”] jelas Nisa, si wanita berkulit putih seorang muslimah yang taat yang kini mengenakan gamis panjang berwarna putih dengan jilbab panjang.

Sungguh dia terlihat sangat cantik dan mencolok di kegelapan malam kota California, meski pakaian yang dia kenakan hanya sederhana.

[“Jaga dirimu baik-baik Nisa! Kau harus berjaga-jaga karena Gerrard selalu mengawasi mu. Aku takut jika kau datang kemari dia akan berulah lagi.”] Ucap seorang wanita dari balik ponsel.

Sembari mengehentikan taxi, Nisa terdiam, mengingat dia masih belum bisa bebas sepenuhnya. [“Aku akan berjaga-jaga, tenang saja! Aku tidak sendirian, Allah bersamaku!”] ucap Nisa tersenyum membuat temannya ikut yakin bahwa dia akan baik-baik saja.

Usai berbincang, kini bisa yang sudah duduk di taxi, wanita itu memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

“Airport, please!” Pinta Nisa dengan senyum kecil saat dia mengatakan arah tujuannya kepada sang sopir taxi.

“Baik Nyonya!” balasnya.

Nisa merasa lega, setidaknya dia sudah menyelesaikan sholat isya saat ketiduran tadi dan untung saja jadwal penerbangan nya tidak lewat, karena dia sudah menunggu cukup lama untuk bisa kembali ke Indonesia.

...***...

Brugh! Brugh! Brugh! Seorang pria dengan kaos hitam terus memukuli pria lainnya dengan tangan kosong dan membabi buta hingga pria yang bersimbah darah itu teler tak sanggup lagi melawan.

Pria tampan bermata silver itu menjambak rambut pria tadi. “Katakan kepadanya untuk datang menemui Dom Torricelli ... Now!” pinta pria dingin dengan tatapan tajam dan perilaku yang bak monster haus darah setiap kali bertemu musuhnya.

Seperti saat ini. Tangan kirinya menjambak rambut pria yang bersimbah darah tadi, sedangkan tangan kanannya memegang pistol yang baru saja diberikan oleh sang asisten setianya.

Tut.. Tut.. [“Halo? Ole? Kau baik-baik saja? Bagaimana— ”]

[“Tu-tuan! Kau di-diminta datang... Hahh... Hahh...”] Napasnya memburu ketika dia kehabisan banyak darah bahkan wajahnya hampir tak dikenali.

Sementara pria bernama Dom Torricelli (37th) yang merupakan seorang mafia di dunia bisnis gelap, saat ini menatapnya penuh ancaman dan meremas kasar rambutnya hingga membuat mangsanya meringis.

[“Ap-apa? Si-siapa. Siapa yang harus ku temui?”] tanya seorang pria dari balik ponsel tersebut.

[“Di-dia— ”]

Dom langsung berdiri dan melepaskan jambakan nya, menempelkan ponsel tadi ke telinga kanannya. [“It's me! Aku yakin kau mengenalku pak menteri. Akan aku tunggu di kawasan pelabuhan ku 5 menit. Jika kau tidak datang maka akan aku habisi seluruh keluargamu tanpa ampun.”] Ancam pria bernama Dom yang nampak marah namun dia terlihat tenang saat berbincang dengan musuhnya.

Ya! Musuh! Menteri perdagangan yang harusnya sudah bekerjasama dengan Dom Torricelli malah menusuk Dom dari belakang dan menyebabkan setengah dari barang ilegalnya ditahan oleh polisi, begitu juga dengan anak buahnya.

Usai mengatakannya, pria tampan dengan berewok dan kumis tipis itu membuang ponsel tadi begitu saja.

Brugh! Pukulan terkahir yang asisten Dom berikan kepada asisten menteri tersebut.

“Tuan! Dia sudah tewas.” Ucap pria bernama Mike (36th) yang tak kalah garangnya dengan sang bos.

Dom berbalik, menatap ke jasad yang sudah mereka habisi. “Bungkus jasadnya dan buang ke tengah laut, biarkan ikan buas memakannya.” Ucap Dom yang sama sekali tidak peduli.

Mike mengangguk dan segera menyuruh anak buah Dom yang lain untuk membungkus mayat tersebut. “Ayo cepat!” Pintanya dengan tegas.

Sementara pria bernama lengkap Dom Torricelli itu melangkah keluar gudang dengan keadaan terkotori oleh bercak darah yang membuatnya nampak seperti hewan buas yang baru saja memangsa.

Dengan santainya, Dom merokok sembari menunggu kedatangan menteri sialan itu.

Sungguh! Siapapun yang melihat keadaan Dom saat ini, mereka pasti akan berlari menjauhinya, meski dia tampan sekaligus.

“Tuan! Menteri itu meminta bertemu di tempat lain.” Ujar Mike yang baru saja keluar memberikan informasi tersebut.

“Fuck him.” Tentu saja Dom terlihat kesal mendengarnya. Namun dia harus segera menyelesaikan urusan ini.

...***...

“Ada apa?” tanya Nisa terheran saat taxi tersebut berhenti.

“Mungkin ada kecelakaan di depan, Nyonya!” jawab sang sopir yang mana Nisa juga baru menyadarinya bahwa kendaraan lain juga terhenti karena macet.

Dengan cemas, Nisa hanya punya 5 menit lagi sebelum keberangkatan pesawat menuju ke Indonesia. Dia bisa ketinggalan nanti.

“Berapa menit untuk sampai ke bandara?” tanya Nisa kepada sang sopir taxi tadi.

“Ada jalan alternatif. Anda bisa melewati lorong di sana, tapi ada jalanan sepi, jika Anda berani maka hanya butuh waktu 3 sampai 4 menit untuk sampai di bandara. Tapi itu sangat berbahaya Nyonya.” Jelas sopir tersebut dengan detail.

Namun Nisa yang mendengar penjelasan mengenai jalanan sepi setelah lorong, membuatnya merinding. -‘Jika aku melewatkan kesempatan ini, aku tidak tahu apakah masih bisa pergi ke Indonesia. Ya Rabb, please help me!’ batin Nisa memejamkan matanya sejenak.

“Aku akan berjalan saja, thank you!" Ucap Nisa sembari memberikan uang bayaran sebelum akhirnya dia berjalan ke arah lorong yang dimaksud tadi, dengan membawa koper hitam berukuran sedang, juga tas kecil yang ia jinjing saat ini.

Sungguh? Sekarang sudah sangat malam, dan Nisa akan nekat melewati jalanan di sana. “Kau sudah pernah melewati bahaya, tidak perlu takut, Nisa. Bismillah!” Gumamnya penuh keyakinan.

.

.

.

Selang beberapa menit berlalu, hanya ada suara langkah kaki Nisa yang saat ini berjalan melewati lorong sepi dan sunyi. Lalu ia melewati sebuah jalanan yang memang sepi, tidak ada siapapun di sana kecuali seorang tunawisma yang tengah menghangatkan diri.

Nisa menelan ludahnya dan mengabaikannya hingga sesaat dari arah lain dia melihat sekelompok orang dengan dua mobil hitam yang sontak membuat langkah kaki Nisa terhenti. Keningnya berkernyit menatap pemandangan di depannya.

Dua orang juga terkapar di tanah dalam keadaan bersimbah darah dan pria lain membungkus jasad keduanya. Sementara satu pria dengan setelan jas rapi bersujud memohon ampun tepat di depan pria berkaos hitam bertubuh kekar yang menodongkan pistol ke arah kepalanya.

“APA KAU BISA MENGEMBALIKAN KERUGIAN YANG KU ALAMI HAH!” sentak Dom memukul wajah menteri itu dengan kepalan tangan kuat yang membawa pistol saking emosinya dia.

“Ak-aku mohon ampuni aku. Aku— ”

DARR!!

“Hahh— ” Sontak Nisa langsung berbalik, gemetar dan bersembunyi di balik sampah besar sembari menutup mulutnya yang refleks bersuara dan membuat para pria di sana menoleh.

Termasuk Dom Torricelli yang baru saja membunuh seorang menteri.

“DI-DIA MENGINTIP! DIA MELIHATNYA! AKU TIDAK!!” teriak pria tunawisma itu membuat Nisa melotot kaget saat menunjuk ke arahnya.

DARR!!

1
jbjeny.
pembaca setia🥰
Four.: semoga saja tidak bosan yaaaaa
total 1 replies
Tiara Bella
begono ceritanya paham aku.....semoga dom bisa menyelesaikan konflik keluarganya....
jen: kayaknya anaknya draco deh.
kan matanya draco sm kayak dom
Four.: hmmm... maybe /Slight/
total 4 replies
jen
ada kaitannya sm draco Thor ?

apa mereka Kaka adik?

aku rasa Dustin itu anak draco sm sarai
Four.: ah, bisa aja kamu.. terlalu jauh nanti lohhh /Chuckle/
total 1 replies
Tiara Bella
waduh tuh ka. ibu kandungnya dom lg ....ms dibunbun sh dom.....sabar sabar
Four.: dia GK bisa sabar bagaimana atuhhhh/Grimace/
total 1 replies
vnablu
thorrr aku butuh visual mereka semua/Slight//Slight/
Four.: iya nihhh sebenarnya aku udah punya, tapi ada di ponsel lama ku yang rusak... mohon bersabar yaa 😁
total 1 replies
jbjeny.
aduhh makin sengit ni🥵
Four.: sangat sengit saat masuk ke konfliknya Draco, auto haerudong terusss 😌
total 1 replies
jen
tapi aku yakin. bukan dom ayahnya Dustin . walaupun itu memaksakan hati kecil.
Four.: hihihi, harus tabah 😅
total 1 replies
Zahra Amalia
thor up dong
Four.: mohon bersabar 😁
total 1 replies
Tiara Bella
owh plot twist bngt ini ceritanya ...lanjut semangat ya Thor
Four.: Wokeh /Ok/
total 1 replies
Selvy Tan
oh ternyata wanita paru baya itu ibu kandung Dom
Four.: ho,oh
total 1 replies
jbjeny.
masa dom si jadi ayahnya Dustin, jangan dong Thor 😢
Four.: kenapa??? dia anak yang lucu lohhh 😁
total 1 replies
Kinara Widya
makin penasaran ...siapa ayah Dustin..dom kah
Four.: atau yang lainnya??/Chuckle/
total 1 replies
jen
mama kandung dom .


mungkin bakal ditolong Nisa kan?
Four.: mungkin saja, Nisa kan baik hati 😁
total 1 replies
jen
setiap baca per bab suka takut. takut ada yg bikin kageet
Four.: ada hantunya dong 👻
total 1 replies
jen
kayaknya dom dan Sarai itu saudara kandung ya....

wanita yg mau dibunuh itu ibu kandung dom dan Sarai hahaha
Four.: yakinnn nihhh
total 1 replies
Delvyana Mirza
Rupa nya hanya sesaat ke bahagian itu da di kacau kan oleh mu Cristian dan sekolompok manusia,
Four.: ho,oh bukan hanya di dunia novel saja yakk 😌
total 1 replies
Delvyana Mirza
Aaaaaaah Romantis nya tuan Dom,rhm aku senang dech liat nya,
Four.: seneng² dulu sebelum tegang lagi 😌
total 1 replies
Almun
thor aauthor punya akun lain yg ada isinya gak buat akau baca
Almun: yaelah pakek typo maksudku author punya akun lain gak buat aku baca,kalau enggak rekomendasiin dong author faforit kakak yg cerita action nya terjamin seru penulisannya juga rali minimal 5
total 1 replies
Selvy Tan
istri pertama Christian kah?
Four.: Amor 😱😱 apakah dia masih hidup???!!
total 1 replies
Rida Arinda
siapa ya ibu2 itu 🤔🤔🤔
Four.: siapa hayooo??
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!