3 Tahun pun cepat berlalu, Bayi Laki laki yg di namai Bintang Agung Harianto itu pun sudah tumbuh menjadi anak yg cerdas dan lucu menggemaskan. Walau masa lalu tak bisa di hapuskan, tapi waktu bisa meredam keadaan.
"Bintaaang..... ayo pulang mandi udah sore..!"
"Bentan lagi... bintan belum gelah lo."
"Nanti mbah kakung marah kalau kamu belum mandi gak di ajak jalan jalan ya..!"
"Ih ibuk, Bintan belum mau mandi masih mau main."
Lian yg menahan sabar hanya bisa diam melihat tingkah anaknya.
"Ya biarin to mba Lian lah anaknya masih mau main hehehe.." Buk Asih tetangga Lian pun angkat suara melihat tingkah menggemaskan Bintang.
"Udah jam 5 lo buk belum mandi nanti makin kesorean."
"Ya namanya juga anak kecil.."
"Bintan kan masih kecil ya Buk acih, gak mandi teyus gak papa ya kan?"
Sontak Buk Asih dan Lian terkekeh."
Bintang ternyata anak yg menggemaskan, warga kampung pun perlahan luluh dengan tingkahnya yg selalu mampu menggelak tawa.
Walau suara suara sumbang terkadang masih terdengar.
"Anak e lucu gitu sayang gak punya Bapak.."
"Anak kan gak dosa yg dosa Ibuk Bapaknya.."
"Gemesin kok bocahnya pinter gak ketulungan.."
"Polah Ibuknya anaknya yg jadi korban..!!"
Sebagian masih banyak yg mengunjingkan Lian dan keluarga di belakang, sebagian ada yg simpati dan sangat menyayangi Lian dan Bintang.
****
Ditempat sebuah Kantor polisi Ibukota terjadi keriuhan,
PLAK!!!
"Udah toh Dion kok gak udah udah bikin Bapak malu...!!!!!"
Pria berumur 28 tahun itu mengusap pipinya yg terasa panas karna tamparan orang tuanya.
"Ini udah yg ke 3 kali mau di taruh dimana muka bapak, mau sampai berapa kali kamu Bapak tebus haahhh??"
"Uang Bapak kan banyak, masa tuk nebus aja gak bisa. Lagian Dion gak sabu cuma mabuk gak sengaja mukul orang, orangnya aja yg suka besar-besarkan masalah di bayar gak mau!!"
Tangan Bapak paruh baya itu terangkat menggenggam kuat ke arah anaknya.
"Udah pak tahan, sabar pak... Di kantor polisi ini pak!"
Doni anak pertama Pak Dandi pun berusaha menahan amarah Bapaknya.
"Memang anak gak tau di untung, gak tau diri kamu yo wes!!! Dekam sana di Bui biar kamu rasakan gimana di dalam."
"Pak!!! Jangan gitu, Bapak kan kepala desa gak malu nanti sama warga..?" Doni menengahi.
"Sudah jadi andalan mentang-mentang Bapak kepala Desa adek mu ini, kamu juga disuruh jagain adek mu jangan sampai begini lagi ya kejadian terus!!"
"Doni berusaha pak, tapi Doni juga sibuk ngurusi perusahaan kita."
"Kecolongan kamu kan, di bawa ke Surabaya malu maluin Bulek mu, di bawa ke sini malah bikin repot Bapak harus ngurus sampai kesini. Di biarkan di kampung malah jadi preman entah apa maunya ini anak bikin malu keluarga. Bisanya jadi beban keluarga."
"Dion minta maaf pak...!! Sekali ini Dion janji gak mengulangi."
"Bapak urus kali ini, tapi kamu harus ikut ke kampung dan turuti apa aja mau Bapak!!!?"
"Dion betah disini pak!"
"Yaudah nginap aja kamu di penjara sana!!"
"Iya iya pak Dion ikut balik ke kampung."
"Awas aja kamu gak nurut di kampung gak tak aku kamu jadi anak Bapak!!
Pak Dandi mengelus elus dadanya yg terasa terbakar, tak abis pikir dengan kelakuan anak bungsunya yg cuma bisa menghambur hambur kan uang tidak ada masa depan.
***
Dion anak yg terkenal brutal, hobi diskotik dan main prempuan. Ia paham betul kalau orangtuanya kaya raya dengan semua sawah perkebunan dan perusahaan yg mulai naik prestasinya diibu kota.
Dion tumbuh tanpa ibu, ibunya meninggal dalam kecelakaan saat mengantarnya sekolah. Dion besar tanpa arah tujuan dengan keuangan yg serba cukup, tidak ada hari tanpa bersenang senang dalam hidupnya.
Baru 2 tahun di jakarta pergaulannya sudah ntah dimana mana, dari bandar judi miras semua mengenalnya. Dion kental dengan hal hal yg berbau Negatif. Keras kepala dan tak pernah mau merasa salah, minta maaf hanya saat terdesak seperti kejadian hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Cucu Saodah
apa dion bapak nya bintang ya?
2022-04-07
1