"Ma..maksud ibuk apa buk..?" lehernya terasa tercekat,Lian tak percaya.
"Bapak sudah sembunyikan adek mu di rumah bude Lilik di bandung nduk, sampai nanti dia lahiran. Tata mau bunuh diri, Bapak sampai mau putus asa rasanya.."
"Jadi mau gimana pak, Bapak mau minta tolong gimana sama Lian?"
"Tolong..Tolong gantikan Tata nduk..!"
Pak Har memengang tangan putri yg ia adopsi itu dengan erat, berharap maksudnya tersampaikan dengan baik.
"Maksudnya pak??"
"Bapak sama Ibu sudah berfikir keras berhari hari nduk, kemarin sampai tidak buka warung seharian."
Tentu saja, Lian mengingat tak biasa-biasanya kemarin Bapak dan Ibuk tak mengajaknya ke Warteg.
"Kamu kan tidak seperti adik mu nduk, Tata punya masa depan dia kuliah nilainya bagus, diterima kerja di tempat yg bagus juga. Sayang kalau semua itu pupus kalau dia harus punya anak di saat masa depannya di depan mata..."
"Maksud bapak.....tolong jelasin ke Lian Pak??????!!!"
Lian menolak mengerti maksud kedua orang tuanya, walau seperti air di sungai mengalir yg ia sudah pasti tau kemana arah muaranya.
"Kamu gantikan Tata yg menanggung beban ini nak, tolong bapak sekali ini saja anggap ini jasa Bapak sudah membesarkan kamu...
kalau digugurkan sudah tidak mungkin, harus di lahirkan jadi Bapak mohon kamu akui anak itu anak kamu, hasil perbuatan mu Lian...!"
Deg!!!
Jantung Lian serasa berhenti, badannya goyah seakan tangan dari orang yg ia muliakan terasa berduri, orang yg paling ia Hormati memintanya melakukan hal yg benar-benar di luar apa yg di fikirkannya.
Tangannya melepas dengan sendirinya merasa tangan yg menggenggamnya itu bukan tangan dari Orang tuanya lagi.
Lian terdiam dalam duduknya, tak bergeming menggengam kedua tangannya dengan erat tampak diamnya penuh nanar.
"Kali ini saja Lian, Tata anak Bapak satu satunya..."
Deg!!!
Kedua kalinya dalam ucapan Pak Har hatinya mati rasa.
"Lian tau pak, Lian bukan anak Bapak..."
Bulir-bulir bening mengalir perlahan di pipinya.
"Bukan, bukan begitu maksud Bapak nduk... kamu taukan kalau setelah sekian lama akhirnya kami punya anak dari rahim ibu mu, Tata akhirnya lahir setelah setahun mengadopsi mu Lian, harapan Bapak yang begitu pesimis akhirnya tercapai. Lian pasti tau maksud Bapak."
Lian mengangguk, kedua paruh baya itu tak tau seberapa patahnya hati dari seorang anak mereka ambil dari panti saat Ibu Sum hamil, pasutri yg telah 10 tahun menikah itu tak percaya akhirnya di beri kepercayaan.
Pasutri itu berbahagia dan menyanjung anak yg mereka adopsi, Lian sangat di sayang karna dianggap membawa keberuntungan. Ya, hanya sampai Tata lahir saja kasih sayang itu pun perlahan memudar dan kemudian perlahan hilang. Lian akhirnya hanya tak lebih jimat pembawa keberuntungan.
Lian terbiasa mendahulukan Tata dalam segala hal bahkan kepentingan dan keinginannya sendiri. Ia melepas keinginnya ke jenjang perkuliahan hanya karna kbutuhan hidup dan sekolah Tata di Ibu kota.
"Bapak gak sanggup kuliahkan kamu nduk, tahun depan adik mu mau kuliah di Ibukota. Bapak lagi nabung karna butuh biaya besar pastinya. Lagian kamu gak usah kuliah lah bantu Bapak ibuk aja di warung, nanti Ibuk mu kecapean kalau masak gak ada yg batuin.."
Dan lagi-lagi Lian hanya bisa diam menerima kesadarannya yg hanya anak angkat membuatnya tak bisa mengajukan apa yg ada dalam pikirannya.
***
Lian menangis melintasi gang, pikirannya meluap menjadi kucuran air mata. Sayangnya tulus tuk Tata adiknya, cintanya tak berkurang tuk Pak Har dan Buk Sum orang tua angkatnya. Tapi mengapa selalu ia yg harus menerima ketidak adilan.
setelah pembicaraan yg rasanya masih tidak bisa di cerna itu, Lian mengambil langkah dan berlalu meninggalkan kedua paruh baya itu.
"Lian butuh waktu pak buk, Lian pamit mau nenangin pikiran dulu."
Entah kemana langkahnya berjalan, ia hanya berusaha memahami luka yg sulit ia terima.
"Aku terhutang bakti yg tak akan pernah bisa aku lunasi... walau sampai aku mati..."
Tangisnya makin dalam dan tak terbendung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Be A M
ceritanya diawal sdh mnarik, kren author, smgt y😘😘😘🤗
2022-09-18
1
Echie Chie unyu'Na
yang sabar ya Lian ntar klw berlian udah bersinar semua bisa lewat ya kan?!
2022-04-17
0
Cucu Saodah
kasian... sabar ya lian... hatimu bagai berlian seperti namamu.... berlian sampai kapanpun tetep berlian
2022-04-07
1