Satu minggu sudah sejak sang ayah,Ibrahim meninggal.
Peringatan 7 hari telah usai,tahlilan di adakan sederhana yang di hadiri para tetangga dan kerabat di rumah sederhana yang baru 4 tahun ini dihuni keluarga Ibrahim.
Ya Ibrahim dan anak-anaknya yang pindah setelah mengalami kebangkrutan.
Paman dan Bibi sudah kembali kerumah mereka 2hari yang lalu,Fram tidak bisa terlalu lama karena harus mengurus pekerjaannya.
Sebelum pergi paman berpesan pada ketiga keponakannya itu.
"Dimas" Fram memanggil Dimas,keponakan laki-laki yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.
"Ya paman " Sahut Dimas.
"Setelah tujuh hari datanglah ke rumah paman,bawa serta kakak dan adikmu" Perintah paman.
"Urus segala surat kepindahan Ameera dari sekolahnya,paman harus pulang sekarang karena urusan pekerjaan"
"Baik,paman ! kami pasti datang,terimakasih untuk semua kebaikan paman dan juga bibi" Jawab Dimas.
"Nanti akan ada supir yang menjemput" Imbuh Fram.
"Tidak usah repot-repot paman,nanti kami naik kendaraan umum saja" Divya tidak enak hati sampe harus di jemput segala.
"Gak apa-apa sayang di jemput saja,justru bibi nanti khawatir kalo kalian naik kendaraan umum"Rita ikut menimpali.
Gadis itu tersenyum.
bibi dan paman memang baik,sangat baik,ayah benar kami akan hidup layak bersama mereka.ayah...ayah jangan khawatir,kami pasti bahagia aku akan selalu mendoakan ayah.
***
Fram sudah berada di ruang kerjanya memandangi kotak yang entah apa isi nya.
Masih menjadi misteri.
"Apa yang sebenarnya ingin kau tunjukkan adikku,kenapa sampai tidak ingin orang lain tau hal ini" Bergumam sendiri sebelum membuka kotak.
Ini...ini bukan kah foto....Fram tersenyum.
Kau masih menyimpan ini rupanya .
Surat.
Membuka surat yang ditulis tangan Ibrahim sendiri,membacanya begitu serius.
Fram hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda paham dengan apa yang disampaikan adiknya lewat surat.
pesan terakhir yang bahkan menjadi misteri bagi anak-anak nya.
Dan hanya fram yang tahu .
***
Tiiidd..tiidd..
suara klakson mobil terdengar di luar rumah.
"Itu pasti mereka" Bibi terlihat antusias,tak sabar menunggu mereka bertiga.
Paman,bibi dan Shila sudah menunggu di depan pintu.
Shila memang sering mengunjungi mertuanya disaat waktu luang.
Saat bosan karena Rudi suaminya memang selalu sibuk bekerja.
Sementara mereka juga masih belum di karuniai Anak.
"Paman,bibi" Divya menyapa dan bersalaman,meraih punggung kedua orang yang kini akan menjadi orang tua bagi mereka.
"Kak Shila disini?" Tanya Divya pada Shila.
Shila tersenyum ramah seranya memeluk Divya erat,lalu Ameera juga.
"Kalian apa kabar" Tanya Shila
"Kami baik-baik saja kak,jauh lebih baik sekarang" Dimas yang menjawab
"Sudah-sudah kangen-kangenannya nanti lagi.Ayo sekarang masuk dulu" Bibi menyuruh semuanya masuk ke dalam rumah,mereka duduk di ruang tamu.
Para pelayan membawa koper dan tas ke kamar yang sudah di siapkan.
"Bibi Ameera satu kamar saja dengan kak Divya" Pinta Ameera.
"Loh kenapa sayang? disini masih ada 4 kamar 1 kamar sudah biasa dipakai Dimas kakakmu,jadi masih ada 3 lagi yang kosong,kenapa harus satu kamar ?" Tanya Rita.
"Aaah iya Ameera memang belum terbiasa tidur sendiri masih harus ditemani,dirumah juga begitu ,Ya selain karna cuma ada 2 kamar" Divya menjelaskan
"Oh...begitu ,ya sudah kalau tidak berani sendiri bareng kak Divya saja,atau mau ditemani Bibi tidurnya juga boleh" bibi yang mengusap kepala Ameera tersenyum ramah, sifat nya yang penyayang dan keibuan tergambar jelas di wajahnya.
"Loh kok gitu sih,kalau Bibi nemenin Ameera Paman bagaimana ?!"
semuanya tertawa melihat paman yang cemberut seperti anak kecil hendak ditinggal ibu nya.
"Mba Shila,Kak Rudi mana" Divya yang sedari tadi menyadari ketidakberadaan kakaknya itu bertanya
"Biasa,dia itu kan sibuk ngurusin tuan nya" Shila tersenyum
Malam itu mereka semua tidur setelah makan malam bersama,
Divya menyuruh Ameera yang sedang asik dengan hp nya untuk segera tidur karena besok harus bangun pagi untuk pergi mendaftar di sekolah baru nya.
Shila yang disusul Rudi juga akhirnya menginap.
bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Sisilia Jho
semoga tidak ada konflik dalam keluarga..
2020-07-22
1
Bundanya Dek Balqis
lanjut
2020-07-17
1
Epron Putra
lanjut
2020-06-04
1