3. Cerita Segel botol dan Sambal

Dua hari kemudian

keluarga Mahendra disibukkan dengan bersiap-siap untuk pergi berlibur ke Bali. semuanya sangat bahagia karena akan berlibur ke Bali. Karena sudah lama keluarga Mahendra tidak berlibur. Terakhir berlibur sewaktu anniversary tahun lalu pernikahan Papa Brian dan Mama Nita.

Semuanya sudah bersiap-siap dengan menarik kopernya masing-masing. Papa Brian, Saka dan Jesica terkejut melihat koper Mama yang begitu besar dan ada dua.

"Mah mamah mau pindahan apa mau liburan ? Kita liburan cuma tiga hari, itu kenapa Sampai segitu besarnya koper Mama ? Mana ada dua lagi." Celetuk Saka mewakili pertanyaan Papa dan Adiknya.

"Mamah itu mau bersenang-senang di sana. Mama nggak mau bau keringat jadi Mama bawa baju banyak. Bila perlu Mama sehari ganti baju 5 kali biar enggak bau keringat. 7 kali aja deh. Supaya Mama senantiasa selalu wangi. Dan Papa tidak akan berpaling dari Mama." Jawab konyol Mama Nita. Saka dan papa Brian sudah ingin menanggapi jawaban Mama Nita, tapi langsung disela oleh Jesica.

"Ya udah sih Kak , biarin aja Mama mau bawa koper berapapun. Biarkanlah dia bersenang-senang selama 3 hari karena hari anniversary pernikahan nya itu."

Sahut Jesica membela mamanya. sebenarnya Jesica juga ingin bertanya Mengapa mamanya membawa koper sebanyak itu dan sebesar itu. Tetapi diurungkan niatnya Karena Kakaknya Saka sudah bertanya dan mendapat jawaban nyeleneh Dari Mamanya. Bila sampai dia bertanya akan terjadi perdebatan antara dia dan Mamanya dan menunda keberangkatan ke Bandara.

"Iiih, Jesica Mama makin luv deh sama kamu."

keluarga Mahendra pun keluar dari rumah dan mulai memasukkan koper - koper nya ke mobil. Lalu berangkat ke bandara untuk terbang menuju Bali.

Skip

Setibanya di Bandara Ngurah Rai keluarga Mahendra tidak langsung menuju villa tempat dia menginap. Melainkan pergi ke restoran terlebih dahulu untuk makan siang.

Terlihat semuanya sudah duduk di meja restoran dan menikmati makanan di piring nya masing-masing. Jesica terlihat kesusahan membuka segel air minum mineral. melihat adiknya yang kesusahan Saka pun mencoba menawarkan bantuan untuk membuka segel air minum mineral dan langsung diterima oleh Jessica.

"Dek Bisa nggak bukannya ? Sini Kakak bantuin bukaknya, kalau nggak bisa."

"Nggak bisa Kak. Hehehe.Tolong bukain ya tanganku licin ini. Soalnya kena minyak waktu makan pakai tangan." menyodorkan botol minum ke Saka. Yang kebetulan mereka duduk bersebelahan.

"Ni." Saka memberikan botol minum yang segel nya sudah terbuka. dan diterima dengan senang hati oleh Jesica.

"Makasih Kakak ku sayang. Kakak memang Kakak ter the best menurut Jesica." Menerima botol minum.

Hal sepele yang membuatku bahagia. Tadi Jesica menyebutku 'Kakak Tersayang'. Andaikan tidak ada embel-embel kakak di belakangnya pasti aku sangat bahagia ketika kamu manggil aku 'Sayang'. Saka membayangkan bila dirinya dipanggil sayang oleh Jesica.

l

"Boy, Mama juga mau dong dibukain botol minumnya sama kamu. Masa cuma Jesica yang kamu bukain botol minumnya." Mama Nita membuat suara lucu mungkin.

"Papa juga mau dong Boy." sambung papanya yang masih mengunyah makanan.

"Ini kenapa kok pada manggil Saka Boy sih ?Panggil Saka aja ngapa ?" Saka merasa tidak nyaman dia dipanggil Boy.

"Kan ceritanya rayu-rayu gitu loh Saka. Masa kamu enggak tahu sih? Kamu ini." Geram Mama Nita.

"Ini untuk Papaku sayang dan Mamaku sayang. Tapi udah ya jangan panggil-panggil Saka Boy lagi. Saka geli dengernya. Terus nada bicaranya dibikin normal aja, enggak usah kayak tante-tante lagi ngerayu, Saka geli." menyodorkan dua botol minum air mineral pada Papa dan Mamanya nya yang segelnya sudah dibuka.

"Makasih Saka." Ucap Papa Brian dan Mama Nita bersamaan.

"Nah gitu dong. Kan Saka seneng dengernya."

Setelah drama Membuka segel botol minum itu, semuanya melanjutkan makannya. Hanya ada keheningan. Hingga Papa Brian buka suara.

"Jes, kamu yakin tambahin sambel sebanyak itu ? Kamu harus inget kalau kamu itu paling ribet kalau lagi kepedean. Papa nggak mau ya kalau pengunjung Restoran ini pada heboh ngeliat kamu kepedesan. Kamu harus jaga citra dong. Karena semua yang ada disini itu kenal kamu sebagai CEO Mahendra Company." Tegur Papa Brian karena Ia melihat Jesica menambahkan banyak sambal di ayam geprek nya.

Mendengar Papanya menegur Jesica, Saka yang awalnya fokus pada makanannya pun langsung menengok ke tempat Jesica berada.

"Dek, bener kata Papa. Kamu jangan banyak-banyak nambahin sambel." Saka menasehati Jesica.

"Iya. Papa dan Kakakku sayang aku cuma nambahin satu sendok ni." Jesica yang awalnya sudah menambahkan sambal sebanyak tiga sendok terpaksa menguranginya dan jadinya hanya menambah satu sendok.

"Nah gitu dong. Nurut jadi adek." Tangan Saka terulur menyentuh kepala Jesica dan mengacak - acak rambutnya.

"Ihhh, Kakak kan jadi berantakan rambut ku." Gerutu Jesica yang tak terima rambutnya diajak- acak Kakanya.

Papa Brian dan Mama Nita hanya saling pandang dan saling berbalasan senyum melihat tingkah kedua anaknya.

......................

Lima menit Kemudian.

Wajah Jesica yang awal nya putih bersih sudah berubah bersemu merah. Matanya sudah mulai berair dan hampir meneteskan kristal bening dari pelupuk matanya. Keringat sudah bercucuran di dahinya. Bahkam mulutnya sudah mengeluarkan suara hu-ha, hu-ha. Tapi itu semua tak menghentikan niatnya untuk menghabiskan ayam geprek yang sudah ia pesan. Bila di dunia kartun mungkin kini sudah keluar semburan api dari telinga dan mulutnya.

Papa, Mama dan Kakaknya terus memperhatikan Jesica makan. Sesekali mereka memperingati untuk tidak memakannya tapi tak dihiraukan oleh Jesica.

Hingga dia berhasil menghabiskan makanannya, Papa dan Mamanya masih memperhatikan ia makan. Sementara Saka, dia pergi ke Toilet. Hingga terdengar suara.

" Pa...papa minum." Raina langsung mengambil botol air mineral Papanya.

"Ma...mama, minta jus nya." Mama Nita nya pun langsung memberi gelas jusnya.

Semua minuman yang ada di meja Keluarga Mahendra sudah habis di teguk Jesica. Tapi rasa pedas nya tidak juga berkurang. Tanpa pikir panjang Jesica langsung berjalan ke arah meja pengunjung lainnya, dan langsung meminum minuman yang ada di meja pengunjung itu.

Pengunjung yang minuman nya di rebut Jesica pun hanya bisa memasang wajah bengongnya. Menatap Jesica dengan penuh tanda tanya.

"Dengan Nona Jesica Aulia Mahendra. CEO Mahendra Company ?" Tanya pengunjung itu mengenali Jesica.

Belum sempat Jesica menjawab sudah ada suara yang memanggilnya.

"Jesi, Dek kamu ngapain di sini ?" Ternyata Saka yang memanggilnya.

"Maaf bila adik saya meminum meminum Anda. Nanti akan ada pelayan datang mengganti minuman anda. Dan anda tidak perlu membayar, karena sudah saya bayar sebagai ucapan maaf saya dan adik saya yang sudah meminum minuman anda tanpa izin, dan saya permisi." Ucap Saka panjang lebar, lalu pergi berlalu meninggalkan pengunjung itu yang masih bengong. Sembari terus menarik tangan Jesica.

" Tuan Saka Adiputra Sanjaya Mahendra. CEO Sakas Grup ? Ya tuhan mimpi apa aku semalam ? bisa bertemu orang yang sangat berpengaruh di negri ini. " Masih terkejut karena bertemu dengan Jesica, pengunjung itu di buat terkejut lagi dengan bertemu Saka. Pengusaha muda yang sukses. Sungguh pengunjung itu tidak menyangka bisa bertemu dengan orang-orang penting seperti Saka dan Jesica.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ryan Ar-Rayan

Ryan Ar-Rayan

nice wkwkwk

2021-07-10

0

Dewayu

Dewayu

Makasih kakak yang udah mampir.

2021-05-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!