4. Pantai Kuta

Setelah selesai makan siang keluarga Mahendra melanjutkan perjalanan menuju Villa. Tempat mereka akan menginap beberapa hari hari kedepan. Semua rencana Saka bubar, karena Yang awalnya hanya akan tiga hari karena bujuk rayuan Mamanya menjadi lima hari.

Sebenarnya setelah acara liburan di Bali. Saka sudah menyiapkan surprise untuk ke dua orang tuanya. Spesial Anniversary orang tuanya yang ke 30 tahun. Tapi semuanya gagal karena mamanya meminta liburan lebih lama di Bali. Dia merencanakan bersama Jesica beberapa hati yang lalu.

Sesampainya di Villa Semua anggota keluarga Mahendra memilih kamar masing - masing untuk di tempati. Dan seperti biasa Kamar Jesica dan Saka selalu bersebelahan.

Setelah Selesai beberes baju di kamarnya Jesica menghampiri Kakaknya di kamar sebelah.

Tok, tok, tok.

Jesi mengetuk pintu kamar Saka.

" Kak, Jesi masuk ya ? " Izin Jesica pada Saka.

"Iya. Masuk aja Dek." Jawab Saka yang ada di dalam.

"Sibuk ngak Kak ?" Tanya Jesi pada Saka sembari Mendudukan pantatnya di pinggir tempat tidur Saka.

"Ngak kok Dek. Ini cuma beberes baju sedikit. Emang kenapa ? " Tanya Saka yang menyadari tatapan sayu adiknya.

"Ke Pantai yuk Kak." Ajak Jesi.

"Ini masih siang Dek. Kamu mau ngapain ke Pantai siang - siang bolong kayak gini? Jangan bilang kamu mau berjemur kayak Turis - turis asing ? Tiduran di pinggir Pantai. Dan mau pakai pakaian yang kekurangan bahan kayak gitu. No." Tegas Saka pada adiknya.

Mendengar perkataan kakaknya Jesi langsung mencebikkan bibirnya. Dan memasang wajah cemberut.

"Jangan harap kamu pasang wajah kayak gitu, Kakak bakal izinin kamu pakai baju kayak gitu." kaya Saka tegas.

"Kalau berenang gimana Kak ?" Jesi bertanya penuh harap.

Saka tampak berfikir dan menimbang-nimbang. Dalam benaknya dia berfikir Kalau berenang berarti pakai baju renang. Sedangkan baju renang membentuk lekuk tubuh. Berarti lekuk tubuh Jesica akan terbentuk jelas. Dan gue ngak rela bentuk tubuh Jesi terbentuk jelas, nanti tubuh Jesi bakal jadi tontonan bule lagi. Saka menggeleng - gelengkan kepalanya menghilangkan bayangan Jesca memakai pakaian renang dan tubuh indahnya itu menjadi tonton Bule.

Bila Jesica berenang di kolam renang rumahnya. Mungkin Saka tidak ambil pusing, tohh yang melihat hanya Dia dan Keluarganya. Karena Saka sering berenang bersama Jesica bila di rumah, jadi sudah biasa. Toh tidak telanjang bugil, hanya saja baju renang membentuk tubuh. Yang membuat kita merasa tidak nyaman bila di depan orang asing. Jesica mengunakan Baju renang dan celana renang pendek sepaha dan Saka memakai celana renang pendek tanpa mengunakan baju.

Skip. Kembalikan lagi ke pembahasan Jesica yang ingin berenang di Pantai.

"No. Kakak ngak izinin kamu berenang di Pantai." Tegas Saka. Sembari mengerak gerakan jari telunjuknya didepan wajah Jesica.

"Kakak. Apa gunanya kita liburan kalau ini Jesica nggak boleh, itu nggak boleh." Gerutu Jesica.

"Jesica, bukannya kakak ngak mengekang kamu. Tapi kakak cuma mau menjaga citra kamu sebagai CEO Mahendra Company." Saka mencari alasan semasuk akal mungkin. Karena dalam hatinya.

"Nggak Dek. Kakak nggak izinin kamu itu, karena kakak nggak mau orang - orang nanti liat bentuk tubuh indah kamu. Kaka nga rela."

"Ya udah deh. Kalau Berjemur sama Berenang ngak boleh. Kita jalan - jalan aja yuk di Pinggiran Pantai." Jesica mencoba mengganti permintaan nya.

Karena kasihan melihat adiknya cemberut, karena Dia menolak permintaan adiknya yang pertama dan kedua. Saka pun mengabulkan permintaan adiknya yang ke tiga. Yaitu berjalan - jalan di Tepi Pantai, mungkin hanya di selingi berfoto sesekali. Untuk mengabaikan moment.

" Untuk permintaan yang ke tiga sih. Iyes." Menjawab dengan nada unik.

" Makasih Kak. Makin sayang deh sama Kakak." Jesica mendekat kearah lemari pakaian, dimana Saka sedang berbenah baju. Dan....

Cup

" Da...dah Kak. Jesica siap - siap dulu." Melambaikan tangan dan menuju pintu untuk keluar menuju kamarnya.

Jesica mencium pipi kanan Kakaknya. Dan sepeninggalan adiknya, Saka langsung menyentuh pipi yang di cium Jesica.

"Tunggu Kakak Dek. Kakak pasti akan perjuangin kamu." Saka tersenyum membayangkan Jesica mencium pipi nya tadi.

Awalnya Saka memang akan melepaskan Jesica. Karena dia sadar betul bahwa Kakak dan Adik kandung itu tidak bisa menjalin hubungan. Tetapi setelah Saka mengetahui fakta penting tentang dirinya, yang bukan anak kandung dari Papa Brian dan Mama Nita. Dia pun tidak jadi melepaskan Jesica, dan dia memutuskan untuk memperjuangkan Jesica.

***

Tok, tok, tok.

"Dek, Udah siap belum ? " Saka mengetuk pintu kamar Jesica. Tidak menunggu lama Jesica membuka pintu kamarnya.

Ceklek

Lalu tampaklah Jesica menggunakan pakaian pantai yang belahan pahanya tak kira - kira, dan juga bagian atasan yang terlalu terbuka menurut Saka. Membuat Saka molongo melihat penampilan adiknya.

"Haiiii Kak, Halo." Jesika malambaikan tangannya di depan wajah Kakaknya.

"Jesi, emang nggak ada pakaian yang lebih tertutup lagi apa ?" Tanya saka Pada Jesica. Tapi bukannya menjawab Jesica malah menarik tangan Kakaknya.

" Aduhhh, Kak namanya juga ke pantai masak disuruh pakai baju yang semuanya tertutup dan tebal, ya gerah lah." Menarik tangan Saka.

Sesampainya di Ruang keluarga.

"Pa, Ma Jesi sama, Kakak ke pantai dulu. Mau jalan - jalan." Pamit Jesica pada kedua orang tuanya.

"Silakan." Jawab Papa Brian. Masih fokus pada terbiasa yang ia tonton.

"Saka, jaga Adikmu. Jangan sampai ada satu pun, pria hidung belang yang menyentuh kulit putihnya itu." Pesan Mama Nita.

"Siap Mama."

***

Dan di sinilah Saka dan Jesica berada sekarang, di Pantai Kuta Bali. Pantai nya sangat indah dan cantik. Pantas saja banyak Turis - turis asing yang datang berlibur ke Pantai Kuta.

Saka dan Jesica terlihat menikmati angin yang bersemilir menerpa kulitnya. Mereka memutuskan untuk duduk di atas pasis dan menikmati pemandangan yang ada.

Hilir mudik para pengunjung lokal ataupun manca negara tak luput dari penglihatannya. Awalnya Saka memang terlihat sedang menikmati pemandangan Pantai. Tetapi setelah beberapa menit kemudian, Saka lebih memilih untuk menikmati kecantikan wajah Adiknya. Apalagi ditambah rambut sebahunya itu di terpa angin yang membuat nya terlihat tambah cantik.

Jesica pun menyadari bila dirinya sedang di perhatian.

" Kak, jangan ngeliatin aku kayak gitu loh. Aku ini emang cantik. Baru sadar ya kalau punya Adik cantik? Awas nanti jatuh cinta loh natap aku kayak gitu." Jesica tersipu malu saat di tatap Kakak ya. Entah mengapa akhir - akhir ini dia merasa tatapan Kakaknya itu berbeda dari sebelum - sebelumnya.

" Iya kakak baru sadar kalau kamu itu begitu cantik." Jawab Saka menggoda Adiknya.

"Permisi." Ucap seseorang yang ada di belakang mereka. Otomatis Saka dan Jesica menengok ke Belakang.

Dan,,,

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ryan Ar-Rayan

Ryan Ar-Rayan

Jesica next

2021-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!