Lima tahu dari masalah itu, sekarang Rava sudah menginjak kelas X SMA Kebangsaan Negri, dia sekelas dengan Reyhan tentunya,
"Oi, Rava!" Reyhan berteriak sambil melambaikan tangannya pada Rava, dia tersenyum dengan sangat lebar,
"dari dulu sampai sekarang kita bareng terus ya?" Reyhan merangkul pundak Rava,
"jangan bikin ulah deh, lihat situasi dong!" Rava menutup wajahnya karena malu, semua orang menatap mereka, bagaimana tidak, Rava yang memiliki pesona cool dan terkesan badboy sedang Reyhan yang memiliki wajah cute and sweet,
"wah, kakak-kakak kenapa, terpesona dengan kami kan?" Reyhan memasang muka imutnya dan Rava memasang muka cool nya,
"manii.......iiiisnya!" teriak cewek-cewek di sekitar mereka,
"yang satunya guateng abis!" tambah cewek-cewek lainnya,
Dari kejauhan dua cowok memperhatikan Rava dan Reyhan, mereka tersenyum misterius,
"kerjain bagus juga kan?"
"jangan aneh-aneh deh!" cowok satunya tersenyum miring, dan menarik temannya pergi,
_____________________________________________________________
"hey, ngapain kita kesini?" tanya Rava pada Reyhan,
"kita diundang di dalam surat ini ke sini!" Reyhan berbicara dengan tampang sok seriusnya,
"kamu beneran ikuti perintah yang ada di surat? kamu itu bodoh atau apa?" Rava sedikit meninggikan suaranya,
"kan aku suka yang beginian, kamu pasti tau kalau aku ingin menjadi tentara seperti ayah!"
"nggak usah bodoh deh, kalau mau jadi tentara seharusnya kamu masuk ke sekolah khusus militer kan?"
"ya terserah, suka-suka aku kan?" Rava malah bertengkar dengan Reyhan padahal mereka dalam masalah besar,
"kalian sudah puas bertengkarnya?" seorang cowok keluar dari balik tembok dan menggunakan topeng,
"hey, apa ini sedang ada acara pakai topeng, kita kok nggak dapet?" Reyhan meminta topeng dengan polosnya, Cowok itu seakan merasa di remehkan,
"lo nggak usah kebanyakan bercanda, gue lagi serius sekarang!" bentak cowok itu,
"udahan aja Jun, ngapain kamu serius banget gitu?" seorang cowok lagi keluar dari balik tembok dan Reyhan serta Rava tau siapa itu,
"kak Os!" teriak mereka bersamaan,
"berarti yang pakai topeng ini..." Rava tersenyum horor dan menghampiri cowok bertopeng itu,
"Jun!" Rava membuka topengnya dan melemparnya ke sembarang arah,
"lama tidak berjumpa anak nakal?" Arjun tersenyum,
"sudah kubilang jangan panggil aku kayak gitu!" Rava memasang tampang sebal,
"kapan pulangnya, masak tiba-tiba sudah ada aja?" Elios menghampiri mereka,
"oh, dua hari yang lalu, Dad langsung daftarin aku sekolah disini, nggak taunya kalian juga ada di sini" Rava tersenyum senang,
"kalau Rey..."
"nggak usah bilang, kami sudah tau!" Arjun dan Elios menghentikan Reyhan sebelum banyak bicara,
"kalian benar-benar membosankan, coba kalau ada Re.." Elios langsing membungkam mulut Reyhan,
"siapa yang mau di bilang Rey?" Rava penasaran,
"bukan siapa-siapa, kalian seharusnya masuk kelas kan?" Arjun mengalihkan topik pembicaraan,
"betul juga, aku belum tau dimana kelasku!" Rava panik,
"kelas berapa?" tanya Reyhan antusias,
"X IPA 2"
"good! kita sekelas" Reyhan melonjak kegirangan, dia lalu mengajak Rava menuju kelas mereka,
"apa dia nggak berlebihan?" Indra menatap heran Reyhan,
"kira sudah mengenalnya sejak kecil, kamu seharusnya wajar kan?" Elios tersenyum,
"kayaknya kalau kita berempat berjalan bersama, sekolah ini bakalan ada kejadian pingsan berjamaah deh?" Arjun meninggalkan jalan belakang sekolah bersama dengan Elios,
"kenapa kamu bahas ini?"
"kamu pasti tau, kamu sendiri Ketua OSIS yang killer tapi punya pesona yang memikat, aku sendiri di juluki 'Si Tampan Jun'....."
"pede banget!" Elios menatap Arjun jijik,
"hey! dengerin aku!"
"iya-iya cepetan!"
"terus kamu pasti tau kan tadi, semua bilang Rava itu badboy and cool, sedang Reyhan nya cute and sweet" jelas Arjun,
"begitu?" Elios menatap Arjun sehingga dia tidak melihat ada cewek uang berlari kencang dan tidak sengaja menabraknya,
"aww!" cewek itu mengaduh kesakitan,
"kau baik-baik saja?" tanya Elios sambil menolongnya berdiri,
"aku baik-baik aja kok, kalian ini jalan lihat-lihat dong!" bentak cewek itu,
"hey yang salah itu kamu!" Arjun langsung membela Elios,
"kamu juga udah telat seharusnya, nama dan kelas berapa kamu?" tanya Elios tegas,
"punya hak apa kamu!"
"aku ketua OSIS disini!" cewek itu langsung salah tingkah,
"eh, maaf kak, namaku Reva Freude kelas X IPA 2" cewek itu langsung memperkenalkan dirinya dan pergi, sedang Arjun dan Elios masih terdiam,
"kamu dengar tadi?" tanya Arjun,
"namanya Reva Freude dan juga yang lebih gawat dia sekelas dengan Rava, bagaimana ini?" Elios menatap Arjun,
"ini yang namanya takdir, tidak bisa dihindari"
Happy Reading 📖
Don't forget to like 👍 and comment 👄
+favorite ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
danish Danis
masih bingung thor.lanjut
2020-12-09
0