Hans dan para prajurit akhirnya kembali ke istana membawa kabar gembira. Sorak-sorai memenuhi aula istana saat Raja Charles dan Ratu Elisa menyambut kedatangan mereka. Wajah lelah Hans tak mampu menyembunyikan binar kemenangan, dan senyum sang raja mengembang penuh rasa bangga. Kabar baik itu segera dikirimkan ke Kerajaan Ardarish. Mendengar berita tersebut, Rosemary yang sedang membaca di balkon kamarnya langsung melompat berdiri. Wajahnya berbinar, penuh rasa lega. “Hans kembali,” bisiknya pada angin malam yang membawa aroma mawar dari taman istana.
Malam harinya, keluarga Kerajaan Ardarish melakukan perjalanan singkat ke Kerajaan Elevan. Di aula besar yang dipenuhi cahaya lilin berpendar keemasan, akhirnya Rosemary bertemu dengan Hans.
“Hai,” sapa Hans singkat, senyum manis terulas di wajahnya yang sedikit lelah.
Melihat Hans berdiri tegap, Rosemary merasa lega. Namun, pandangannya tak sengaja tertuju pada luka besar di pergelangan tangan kiri Hans, membuat hatinya mencelos.
“Apa yang terjadi dengan tanganmu?” tanyanya penuh kekhawatiran, nada suaranya bergetar.
“Ah, ini biasa saja,” jawab Hans ringan sambil mengangkat bahu. “Namanya juga perang, pasti ada bagian tubuh yang harus berkorban.”
“Tapi kenapa dibiarkan begitu saja? Mengapa tidak diobati? Kalau tidak segera diobati, bagaimana bisa sembuh?” Rosemary tak dapat menyembunyikan rasa cemasnya.
Hans terkekeh kecil, mencoba mencairkan suasana. “Siapa tahu kau mau mengobatinya,” katanya dengan senyum menggoda, matanya menatap Rosemary penuh arti.
Rosemary mendengus pelan. “Kau ingin aku yang mengobatinya?”
“Tentu saja. Tangan ini sudah siap menerima perawatan darimu,” ujar Hans, menyeringai lebar.
Tak ingin berdebat, Rosemary memanggil pelayan untuk membawa peralatan obat ke taman istana. Di bawah sinar bulan yang memandikan taman dengan keperakan lembut, Rosemary mempersiapkan obat dengan hati-hati.
“Berikan tanganmu,” katanya sambil menuangkan cairan obat ke kapas.
Hans mengulurkan tangannya perlahan. “Pelan-pelan ya, sakit,” ujarnya, separuh mengeluh, separuh menggoda.
“Ksatria besar seperti kau takut rasa sakit? Ck,” balas Rosemary sambil tersenyum tipis.
Hans mencoba mengalihkan perhatian dengan suara santainya. “Kau sudah dengar tentang festival kerajaan yang akan diadakan minggu depan di Lapangan Endornie?” tanyanya.
Rosemary terdiam sejenak, lalu menjawab, “Tidak. Apa itu? Siapa yang mengadakannya? Apakah tempatnya jauh dari kerajaan kita?”
Hans tertawa kecil melihat reaksi Rosemary yang begitu penuh rasa ingin tahu. “Festival Arrayan diadakan setiap tiga tahun sekali oleh salah satu kerajaan di Negeri Fanlyland. Tujuannya untuk membina hubungan baik antar kerajaan. Biasanya, hanya raja dan ratu yang diwajibkan hadir,” jelasnya.
“Oh begitu,” gumam Rosemary sambil menuangkan obat ke luka Hans. “Aku belum pernah menghadiri festival itu.”
“Bagaimana kalau kita pergi bersama?” tawar Hans, nadanya penuh antusias.
“Jika diizinkan, aku akan hadir, Pangeran,” jawab Rosemary sambil tersenyum kecil.
“Tidak mungkin Raja Handry tidak mengizinkan putrinya pergi bersamaku, kan?” kata Hans, matanya menyipit penuh goda.
Rosemary tertawa kecil. “Baiklah, Pangeran Hans yang tampan,” balasnya ringan.
****
Di sisi lain, di perpustakaan istana, Auraline tengah membolak-balik halaman buku kuno, aroma kertas tua memenuhi ruangan. Royland duduk di hadapannya, sesekali menatap Auraline dengan senyum samar.
“Aku rasa kita jarang berbicara sedekat ini, Putri,” katanya, memecah keheningan.
Auraline tersenyum lembut. “Ya, Pangeran. Tidak seperti Hans dan Rosemary, mereka cepat sekali akrab,” balasnya, suaranya lembut dan hangat.
“Hahaha, benar,” Royland tertawa kecil. “Aku suka melihat tingkah mereka, seperti anak kecil yang baru belajar berteman.”
Auraline tersenyum tipis, mengangguk setuju. “Hans selalu usil pada Rose, itu membuatnya kesal,” katanya sambil tertawa kecil.
Royland ikut tertawa, lalu bertanya, “Oh iya, kau sudah dengar tentang Festival Arrayan?”
“Tentu. Kali ini, aku ingin menghadirinya,” jawab Auraline sambil menutup buku di tangannya.
Royland mencondongkan tubuh sedikit ke depan. “Kalau begitu, mari kita pergi bersama. Mau?” tawarnya, nada suaranya penuh keyakinan.
“Suatu kehormatan bagiku, Pangeran Royland,” jawab Auraline sambil tersenyum malu.
****
Malam semakin larut, dan keluarga Kerajaan Ardarish kembali ke istana mereka. Namun, setibanya di sana, mereka dikejutkan oleh kedatangan Raja Rolland dari Kerajaan Endornie bersama putranya, James.
“Perkenalkan, Raja, Ratu, dan para putri cantik, ini putra saya, James,” ucap Raja Rolland dengan bangga.
James membungkuk hormat. “Selamat malam semuanya. Saya James,” katanya, senyumnya tampak percaya diri.
Saat pandangannya tertuju pada Rosemary, matanya berbinar penuh kekaguman. “Putri Rosemary cantik sekali, rambutnya panjang dan berkilau,” puji James.
Rosemary tersenyum kecil. “Terima kasih,” balasnya sopan.
“Saya rasa, saya cocok bersama Putri Rosemary,” kata James tiba-tiba, nadanya penuh keyakinan.
Raja Handry tersenyum tipis, lalu menjawab dengan tenang, “Ah, dia sudah saya jodohkan dengan putra bungsu Kerajaan Elevan. Saat ini, mereka sedang saling mengenal.”
Mendengar hal itu, James hanya mengangguk, meski wajahnya tampak sedikit kecewa.
Rosemary merasa tidak nyaman dengan tatapan James. Ia pamit ke kamarnya, membersihkan diri, lalu duduk di dekat jendela. Angin malam berhembus pelan, membawa aroma bunga melati dari taman.
“Mengapa akhir-akhir ini Hans terlihat berbeda? Ia begitu memukau meski sering menyebalkan,” gumamnya sambil tersenyum kecil. Ia menunduk, menyembunyikan wajah yang memerah. “Astaga, Rose, sadarlah... apa mungkin aku jatuh hati pada si menyebalkan Hans?”
****
Di tempat lain, di istana Elevan, Hans duduk di tepi tempat tidurnya. Tangannya yang terbalut perban ia pandangi dengan senyum kecil. Cahaya lilin di kamarnya bergetar lembut, seakan ikut merasakan suasana hatinya.
“Kali ini, semesta tidak lagi bercanda. Semesta mengirimmu untuk hidup bahagia bersamaku, Rose,” gumamnya pelan, suaranya penuh keyakinan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Noona Kim
Real, dauh binahong emang buat ngobatin lukaaaa
2023-08-26
1
Akari
trik yg bagus. Thanks atas pelajaran nya, master🤝
2023-08-21
1
Cindy Cendol
saling support terus ya thor
2023-08-19
1