Aku menghabiskan banyak waktu dengan bersimbah airmata, sejak awal
pernikahan sampai hari ini, tak dapat dihindari hanya airmata yang menjadi temanku,
mungkin banyak yang ngak suka dengan airmata, akupun sebenarnya tidak. Tapi apa mau dikata,
tak ada yang setia padaku selain airmata ini.
" Bang jangan dekat- dekat sekali lah sama Risi, bang.. kan ngak enak dilihat tetangga."Kataku
mencoba berbicara dengan bang Andi ketika mau tidur.
" Diamlah, Jangan banyak omong, tidur saja. " katanya membekap mulutku dengan tangannya.
" Kenapa aku tak boleh bicara? aku hanya ingin mengingatkan. " Kalau abang ngak mau
mendengarkan aku bicara, sebaiknya abang tinggalkan saja aku. " kataku mulai tak kuat menahan sabar terhadap sikapnya.
Pang...Sebut saja bunyinya seperti itu, ia memukul tempat tidur kami dengan kuat,
aku terkejut dan ketakutan bukan main karna pukulan
yang menciptakan getaran yang hebat ditempat tidur kayu itu.
Aku mencoba turun dari tempat tidur dangan kaki yang bergetar. Tak urung
dan tak dapat dibendung airmataku bercucuran, tubuh yang lemah dan
berat karna hamil yang sudah memasuki bulan keenam,
membuatku tak bisa pergi jauh dari situasi itu, apalagi malam sudah larut,
kuambil selimut lalu aku berbaring dilantai dengan bersimbah airmata?
Kalian bisa tebak apa yang ia lakukan?
Jangankan memujukku, miminta maaf, ataupun mengangkatku.
Ia malah membiarkan saja.
" Malam minggu acara jalan-jalan ke Padang Panjang Bukit, kau ngak
boleh ikut sama bos, karna Kondisimu." Ultimatumnya.
Kami semua wajib pergi, kamu dirumah saja, tunggu abang dan rombongan pulang."
" Apa yang ia katakan?"
Dia bukannya mengangkatku untuk tidur ditempat tidur,
ia malah mengumumkan acara jalan-jalan yang akan membuat aku tinggal
sendiri dirumah, Manusia atau apakah dia." tanyaku dalam hati.
Aku tak tahan untuk tidak memperkuat isakku.
" Naiklah kesini, kalau ngak mau tidur aja kau disitu Nila, terserah ! " Katanya lagi
yang menambah lukaku semakin menganga.
Ya Allah, inilah hukuman ku atas cintaku yang sudah ternoda dari kecil, akutak
dapat memperoleh sebentar saja kebahagiaan dalam hidupku?
Tanyaku pada diriku sendiri. Aku benar- benar merasa tak berarti sebagai manusia.
Hanya Karna Keimananku yang ada dihati, tentang Neraka lah, yang membuat aku tak
berfikir untuk membunuh diri, bahkan ketika malam-malam berikutnya hidupku semakin sendu
Ia suamiku dengan santainya meninggalkanku untuk pergi berjalan-jalan dengan rekan kerja
ke Bukit Tinggi dan Padang Panjang, melihat waterboom.
Benci atau bagaimana pembaca dengan kisahku, aku tak mau tahu, yang aku tahu aku hanya
ingin mencurahkan semuanya untuk mengurangi sedikit beban derita ini.
" Tengak malam, diujung sujutku aku menagis dan berdoa berharap ada hari esok yang lebih baik,
Dalam kesendirian aku tergelung tidur dengan bertemankan airmata.
Tengah malam aku terjaga, ada suara gesekan dikarpet palastik dibawah tempat tidur,
ketika aku dengan susah merlongok kebawah, nampak seekor ular hijau disana, mungkin ular pucuk,
Fikirku dalam hati, Lalu aku ingat membacakan Doa Nabi Nuh yang diajarkan oleh kakekku.
" Salamun Nuhin Fil Alamiin...Pergilah kalaukau mau menyakitiku, kasihanilah aku,
Tapi kalukau hanya ingin menompang, tidurlah,jangan brisik, aku mau tidur, kataku.
" Besok pagi kuantar kau keluar, jika kau belum bisa keluar sampai besok."
Entah mengapa, ular itu kemudian diam, tak terdengar suara gesekan lagi,
akupun tak ada perasaan takut dengannya, Sampai aku terbangun waktu subuh, aku intip ia masih
tidur tergelung disana, aku melaksanakan aktifitas subuhku dengan sedikit lega, seperti berkawan
saja tah mengapa aku tak aku tak lagi merasakan sedih atau mau menagis dipagi ini.
Begitu hari ulai terang, aku melihat ular itupun bangun, sesuai janjiku, kuambil sapu,
kuminta ia menaiki bagian ijuk sapu itu, seperti faham dengan bahasaku, ia melakukannya,
aku kembali membacakan doa nabi Nuh, sebelum mengantarnya dengan sapu
untuk kuantarkan keatas pucuk pohon pelindung muda yang tingginya sama denganku, 155
Cm, Begitu mencapai pucuk pohon itu ia langsung berpindah kesana, aku tersenyum,
hatiku senang pagi ini, bisa berdamai dengan baik dengannya, ular pucuk yang semalaman
sepertinya sengaja menemaniku dirumah dinas yang sepi ini.
"Ternyata masih ada mahluk yang menaruh kasih
pada diriku ini. Terima kasih Ya Allah, kuntuk kebahagiaan kecil ini. Itulah sebabnya
sebagaimanapun sedihnya aku, tak pernah terfikir untuk berputus asa, karna menurutku
Allah pasti akan menyiapkan kehidupan yang lebih baik dengan caraNYa yang maha Tahu,
Aku Parcaya Cara Allah untuk menjagaku akan aku Nantikan selalu dengan sabar sepanjang
Hidupku,Andai tak ada manusia yang tulus terhadapku, setidaknya
Aku masih percaya Maha Kasih Allah Yang paling Sempurna ada untukku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
QQ
Sabar Nila Tuhan akan selalu melindungi umatnya🙏🙏🙏 Dan semoga kebahagian akan segera datang padamu
2021-11-29
0
Diah Fiana
like mendarat, mari saling mendukung kak 😊
2021-07-27
2
Arda Syauqi Azzuhri
ini fakta pa fiksi kah??😭
2021-07-25
1