SS 2

   Aku menghabiskan banyak waktu dengan bersimbah airmata, sejak awal

pernikahan sampai hari ini, tak dapat dihindari hanya airmata yang menjadi temanku,

mungkin banyak yang ngak suka dengan airmata, akupun sebenarnya tidak. Tapi apa mau dikata,

tak ada yang setia padaku selain airmata ini.

" Bang jangan dekat- dekat sekali lah sama Risi, bang.. kan ngak enak dilihat tetangga."Kataku

mencoba berbicara dengan bang Andi ketika mau tidur.

" Diamlah, Jangan banyak omong, tidur saja. " katanya membekap mulutku dengan tangannya.

" Kenapa aku tak boleh bicara? aku hanya ingin mengingatkan. " Kalau abang ngak mau

 mendengarkan aku bicara, sebaiknya abang tinggalkan saja aku. " kataku mulai tak kuat menahan sabar terhadap sikapnya.

Pang...Sebut saja bunyinya seperti itu, ia memukul tempat tidur kami dengan kuat,

aku terkejut dan ketakutan bukan main karna pukulan

yang menciptakan getaran yang hebat ditempat tidur  kayu itu.

   Aku mencoba turun dari tempat tidur dangan kaki yang bergetar. Tak urung

dan tak dapat dibendung airmataku bercucuran, tubuh yang lemah dan

berat karna hamil yang sudah memasuki bulan keenam,

membuatku tak bisa pergi jauh dari situasi itu, apalagi malam sudah larut,

kuambil selimut lalu aku  berbaring dilantai dengan bersimbah airmata?

Kalian bisa tebak apa yang ia lakukan?

Jangankan memujukku, miminta maaf, ataupun mengangkatku.

Ia malah membiarkan saja.

" Malam minggu acara jalan-jalan ke Padang Panjang Bukit, kau ngak

boleh ikut sama bos, karna Kondisimu." Ultimatumnya.

Kami semua wajib pergi, kamu dirumah saja, tunggu abang  dan rombongan pulang."

 " Apa yang ia katakan?"

  Dia bukannya mengangkatku untuk tidur ditempat tidur,

ia malah mengumumkan acara jalan-jalan yang akan membuat aku tinggal

sendiri dirumah, Manusia atau apakah dia." tanyaku dalam hati.

Aku tak tahan untuk tidak memperkuat isakku.

" Naiklah kesini, kalau ngak mau tidur aja kau disitu Nila, terserah ! "  Katanya lagi

yang menambah lukaku semakin menganga.

Ya Allah, inilah hukuman ku atas cintaku yang sudah ternoda dari kecil, akutak

dapat memperoleh sebentar saja kebahagiaan dalam hidupku?

Tanyaku pada diriku sendiri. Aku benar- benar merasa tak berarti sebagai manusia.

   Hanya Karna Keimananku yang ada dihati, tentang Neraka lah, yang membuat aku tak

berfikir untuk membunuh diri, bahkan ketika malam-malam berikutnya hidupku semakin sendu

Ia suamiku dengan santainya meninggalkanku untuk pergi berjalan-jalan dengan rekan kerja

ke Bukit Tinggi dan Padang Panjang, melihat waterboom.

  Benci atau bagaimana pembaca dengan kisahku, aku tak mau tahu, yang aku tahu aku hanya

ingin mencurahkan semuanya untuk mengurangi sedikit beban derita ini.

" Tengak malam, diujung sujutku aku menagis dan berdoa berharap ada hari esok yang lebih baik,

Dalam kesendirian aku tergelung tidur dengan bertemankan airmata.

Tengah malam aku  terjaga, ada suara gesekan dikarpet palastik dibawah tempat tidur,

ketika aku dengan susah merlongok kebawah, nampak seekor ular hijau disana, mungkin ular pucuk,

Fikirku dalam hati, Lalu aku ingat membacakan Doa Nabi Nuh yang diajarkan oleh kakekku.

" Salamun Nuhin Fil Alamiin...Pergilah kalaukau mau menyakitiku, kasihanilah aku,

Tapi kalukau hanya ingin menompang, tidurlah,jangan brisik, aku mau tidur, kataku.

"  Besok pagi kuantar kau keluar, jika kau belum bisa keluar sampai besok."

Entah mengapa, ular itu kemudian diam, tak terdengar suara gesekan lagi,

akupun tak ada perasaan takut dengannya, Sampai aku terbangun waktu subuh, aku intip ia masih

tidur tergelung disana, aku melaksanakan aktifitas subuhku dengan sedikit lega, seperti berkawan

saja tah mengapa aku tak aku tak lagi merasakan sedih atau mau menagis dipagi ini.

   Begitu hari ulai terang, aku melihat ular itupun bangun, sesuai janjiku, kuambil sapu,

kuminta ia menaiki bagian ijuk sapu itu, seperti faham dengan bahasaku, ia melakukannya,

aku kembali membacakan doa nabi Nuh,  sebelum mengantarnya dengan sapu

untuk kuantarkan keatas pucuk pohon pelindung muda yang tingginya sama denganku, 155

Cm, Begitu mencapai pucuk pohon itu ia langsung berpindah kesana, aku tersenyum,

hatiku senang pagi ini, bisa berdamai dengan baik dengannya, ular pucuk yang semalaman

sepertinya sengaja menemaniku dirumah dinas yang sepi ini.

   "Ternyata masih ada mahluk yang menaruh kasih

pada diriku ini. Terima kasih Ya Allah, kuntuk kebahagiaan kecil ini. Itulah sebabnya

sebagaimanapun sedihnya aku, tak pernah terfikir untuk berputus asa, karna menurutku

Allah pasti akan menyiapkan kehidupan yang lebih baik dengan caraNYa yang maha Tahu,

Aku Parcaya Cara Allah untuk menjagaku akan aku Nantikan selalu dengan sabar sepanjang

Hidupku,Andai tak ada manusia yang tulus terhadapku, setidaknya

Aku masih percaya Maha Kasih Allah Yang paling Sempurna ada untukku."

Terpopuler

Comments

QQ

QQ

Sabar Nila Tuhan akan selalu melindungi umatnya🙏🙏🙏 Dan semoga kebahagian akan segera datang padamu

2021-11-29

0

Diah Fiana

Diah Fiana

like mendarat, mari saling mendukung kak 😊

2021-07-27

2

Arda Syauqi Azzuhri

Arda Syauqi Azzuhri

ini fakta pa fiksi kah??😭

2021-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Cintaku
2 Jiwaku Yang Lemah
3 Duka di Awal Berumah Tangga
4 Serba Salah
5 SS 2
6 Kami Pulang !
7 Pindah kedepan
8 Awal Cerita Duka
9 Nanti Malam
10 Aksi Dendam Pimpinan Baru
11 Galau Mengikuti Suami
12 GMS 2
13 MP Dirumah Ibu Mertua
14 Makiin Jajang
15 Interviuw
16 Diterima Kerja
17 Berbagi Tempat
18 Perjalanan Baru
19 Pecah
20 Complikasi
21 Kecewa
22 Diabaikan
23 Bukti Kecurigaan
24 Galau Tingkat Tinggi
25 Sebelum Lepas
26 Lingkaran Setan
27 Satu dapat Satu Lepas
28 Bumi Bagai Gempa
29 Fajar Tiba
30 Kunci Yang Meresahkan
31 Penyesuaian
32 Tenyata
33 Mengapa
34 Angin Berkata
35 Hasilnya sama
36 Layar Kertas
37 Jangan Berharap lebih
38 Bukan Guna-Guna
39 Binyak Bumi
40 Semoga
41 Korban Persaingan Cinta
42 Menipu Diri
43 Ditinggal Kabur
44 Was-was
45 Terjebak.
46 Jebakan Pernikahan
47 Mau Berkata Apa
48 Kekecewaan Mas
49 Pertarungan
50 Bebas tak bersyarat
51 Di Senyumin Aja.
52 Ia Gagal Berkunjung
53 Hari Yang Melelahkan.
54 Ketika Ayahnya Berlalu.
55 Ayah ( Sepenting itu kah? )
56 Pintu Hati
57 Dia
58 Merah Delima
59 Jelang Hari H
60 Babak Baru
61 Masih Ada Peperangan untukku
62 Biarkan Mereka Berkata Apa
63 Serangan Yang Kedua
64 Tenanglah..
65 Janji Cinta
66 Sudah Ada Dia
67 Hari yang Dinantikan
68 Hoki Sikembar
69 Mengantar Dewasa
70 Mantu Pertama
71 Cinta Sikembar.
72 Introgasi Calon Mantu.
73 Menjaga Cinta.
74 Galau Hati yang Mendua.
75 Sensasi Sesaat.
76 Rencana Doble Graduation.
77 Rahwana Modern
78 Maafkanlah...
79 Sebuah Pengakuan
80 Ternyata...
81 Mengikat Janji
82 Wedding Day Sibungsu.
83 Bukan Main- Main
84 Terjebak dalam Sesal.
85 Terciduk
86 Apa Yang kau Cari sendiri.
87 Siapa Dia
88 Tersemat Doa
89 Menantu Yang Tak Dianggap
90 Debar- Debar yang Berbeda .
91 Lirih
92 Sentilan.
93 Kurang Enak Badan
94 Semakin Cinta
95 Bukan Hal Yang Mudah.
96 Terkesima
97 Ibu Semakin Membaik
98 Cinta yang Sebenarnya.
99 Menyusul
100 Telfon Tengah Malam.
101 Berkumpul Bahagia.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Cintaku
2
Jiwaku Yang Lemah
3
Duka di Awal Berumah Tangga
4
Serba Salah
5
SS 2
6
Kami Pulang !
7
Pindah kedepan
8
Awal Cerita Duka
9
Nanti Malam
10
Aksi Dendam Pimpinan Baru
11
Galau Mengikuti Suami
12
GMS 2
13
MP Dirumah Ibu Mertua
14
Makiin Jajang
15
Interviuw
16
Diterima Kerja
17
Berbagi Tempat
18
Perjalanan Baru
19
Pecah
20
Complikasi
21
Kecewa
22
Diabaikan
23
Bukti Kecurigaan
24
Galau Tingkat Tinggi
25
Sebelum Lepas
26
Lingkaran Setan
27
Satu dapat Satu Lepas
28
Bumi Bagai Gempa
29
Fajar Tiba
30
Kunci Yang Meresahkan
31
Penyesuaian
32
Tenyata
33
Mengapa
34
Angin Berkata
35
Hasilnya sama
36
Layar Kertas
37
Jangan Berharap lebih
38
Bukan Guna-Guna
39
Binyak Bumi
40
Semoga
41
Korban Persaingan Cinta
42
Menipu Diri
43
Ditinggal Kabur
44
Was-was
45
Terjebak.
46
Jebakan Pernikahan
47
Mau Berkata Apa
48
Kekecewaan Mas
49
Pertarungan
50
Bebas tak bersyarat
51
Di Senyumin Aja.
52
Ia Gagal Berkunjung
53
Hari Yang Melelahkan.
54
Ketika Ayahnya Berlalu.
55
Ayah ( Sepenting itu kah? )
56
Pintu Hati
57
Dia
58
Merah Delima
59
Jelang Hari H
60
Babak Baru
61
Masih Ada Peperangan untukku
62
Biarkan Mereka Berkata Apa
63
Serangan Yang Kedua
64
Tenanglah..
65
Janji Cinta
66
Sudah Ada Dia
67
Hari yang Dinantikan
68
Hoki Sikembar
69
Mengantar Dewasa
70
Mantu Pertama
71
Cinta Sikembar.
72
Introgasi Calon Mantu.
73
Menjaga Cinta.
74
Galau Hati yang Mendua.
75
Sensasi Sesaat.
76
Rencana Doble Graduation.
77
Rahwana Modern
78
Maafkanlah...
79
Sebuah Pengakuan
80
Ternyata...
81
Mengikat Janji
82
Wedding Day Sibungsu.
83
Bukan Main- Main
84
Terjebak dalam Sesal.
85
Terciduk
86
Apa Yang kau Cari sendiri.
87
Siapa Dia
88
Tersemat Doa
89
Menantu Yang Tak Dianggap
90
Debar- Debar yang Berbeda .
91
Lirih
92
Sentilan.
93
Kurang Enak Badan
94
Semakin Cinta
95
Bukan Hal Yang Mudah.
96
Terkesima
97
Ibu Semakin Membaik
98
Cinta yang Sebenarnya.
99
Menyusul
100
Telfon Tengah Malam.
101
Berkumpul Bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!