Tap
Tap
Tap
" Hosh hosh hosh "
" Hei mau lari kemana cantik? Ayo sini, main sama abang! " teriak orang orang yang kini tengah mengejarku.
Aku terus memaksakan kakiku untuk berjalan meski tubuhku sudah mulai terangsang. Melawanpun tidak ada gunanya, saat ini aku benar benar sudah tidak berdaya.
Aku menyandarkan tubuhku di gang kecil yang minim akan cahaya, mencoba mengatur nafasku yang semakin tak beraturan. Menahan sekuat tenaga rasa panas yang menjalar di sekujur tubuhku yang berbalutkan hijab.
Masih teringat jelas di otakku, bagaimana dengan kejinya Naura memberikan obat perangsang di dalam minumanku. Aku telah membantunya untuk menggagalkan acara pertunangannya dengan rekan bisnis sang papa, namun sekarang apa balasannya? Dia justru menjebakku.
Inikah yang di namakan air susu di balas dengan air tuba?
" Ketemu!! " aku terjingkrat kaget saat orang orang mesum itu menemukan persembunyianku. Ya, Allah tolong hambamu ini ya Allah.
" Hehee kamu mau lari kemana lagi baby hm? " gelak tawa orang orang itu menggema di dalam gang. Dengan tenaga yang tersisa, aku bangun menatap mereka dengan mata sayu. Sungguh! Rasa panas ini benar benar menyiksaku.
" Aduh, udah gak sabar ya hm? " ledek pria yang memiliki kumis tebal dengan telinga yang di tindik. Dia berjalan mendekat kearahku, sedangkan aku dengan sigap memasang kuda kuda.
" Mari sini sayang... "
Bug
Saat tangan orang itu ingin menggapai tanganku, dengan sigap aku menendang perutnya. Ya Allah, tenagaku semakin menipis. Berilah pertolongan pada hambamu ini, jangan biarkan mereka menyentuh hamba ya Allah.
" Sssttt tendangannya kuat juga. Abang jadi semakin ingin memakanmu sayang... " ejeknya sembari memegang perutnya yang kutendang. Dari lirikan matanya, aku tahu akan ada hal yang tak di inginkan terjadi. Terbukti dengan dua orang lainnya yang kini berjalan mendekat kearahku.
" Hah hah.. menjauh dariku atau.. Hah hah... atau kalian akan tahu akibatnya! " ancamku dengan satu tangan tertumpu pada tembok di gang kecil itu.
" Aduh jangan ngancam gitu dong neng. Kitakan jadi semakin bersemangat! " tanpa kuduga, keduanya menyerang bersamaan. Dengan cepat aku menghajar mereka meski tenagaku sangat sangat terkuras. Apapun itu demi melindungi kehormatanku, akan aku lakukan.
" Hah hah.. Tolong!! Tolong!! Hah hah.. " aku keluar dari gang dengan tertatih tatih setelah berhasil membuat sedikit celah untuk meminta bantuan.
Grep
" Mau kemana?! " si pemuda kumis itu mencekal tanganku kuat dan mendorongku kuat hingga tak sengaja membentur pompa air.
Mataku berubah sayu, namun sayup sayup aku mendengar seseorang tengah berkelahi. Sebelum kesadaranku habis, sempat terucap di mulutku sebuah kata.
" Tolong... "
***
Gelap, sunyi, sepi. Itulah yang kurasakan saat ini. Sejauh mata memandang, hanya ada gelap yang terlihat. Bahkan untuk melihat tubuhku saja, aku tidak bisa. Aku di mana? Tempat apa ini?
" Terima kasih dok "
" Sama sama nyonya. Kalau begitu saya permisi memeriksa pasein yang lain dulu. " sayup sayup aku mendengar seseorang tengah berbincang, hanya saja aku tidak jelas mendengarnya.
" Kasihan sekali kamu nak. Cepatlah sadar, tante menunggumu. " itulah kata terakhir yang kudengar, sisanya hanya hening dan sunyi. Aku sendiri juga tidak tahu saat ini aku sedang di mana, dan apa yang terjadi di luar sana. Siapa pemiliki suara yang menungguku.
Perlahan aku membuka mataku saat sebuah cahaya merambat mengusik indra penglihatanku. Ku lihat sekeliling. Nuansa ruangan serba putih dengan bau obat obatan yang menyeruak. Apa aku di rumah sakit?
" Sssttt di mana ini? "
" Kamu sudah sadar sayang? " aku menoleh kearah suara. Seorang wanita paruh baya berjalan menghampiriku dengan senyum yang begitu anggun. Siapakah wanita ini?
" Perkenalkan. Nama tante lucy angela. Kamu bisa panggil tante, tante lucy. Kemarin malam tante menyelamatkan kamu dari para preman preman itu. " seolah tahu kebingunganku, wanita bernama lucy itupun menjelaskannya.
" Sssttt benarkah? Terima kasih banyak tante. " ucapku tulus. Tapi, ini kok jidatku sakit banget ya? Apa gara gara terbentur tadi malam? Entahlah, yang penting aku selamat.
" Oh ya, nama kamu siapa sayang? " tanya beliau membuyarkan lamunanku. ku tatap tante lucy dengan senyum tipis.
" April tante "
" Emm April. Nama yang cantik, sama kayak orangnya. " puji beliau, dan aku hanya mampu tersenyum canggung. Kalau cowok aku biasa di gombalin, lah ini? Moga aja beliau gak lesbi. Astagfirullah! Istigfar ril, gak boleh su'uzon.
" Tante bisa aja. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
👍🏻👍🏻
2021-11-28
0