Jam sudah menunjukkan waktu pulang.Saatnya aku dan teman teman pulang.
Aku pulang kerumah naik Go-Jek karena supir aku lagi sakit jadi aku pulang naik Go-Jek sedangkan teman temanku naik mobil mereka sendiri.Pasti kalian bingung kenapa aku gak pakai mobil sendiri saja karena aku gak bisa nyetir.
Sesampainya dirumah aku segera turun dari sepeda motor dan segera membayar uang untuk pak gojeknya.Kemudian tak lama Safana dan Akira datang.
" Ayo masuk ( sambil membukakan pintu).
"Wahh, rumah kamu masih sama seperti yang dulu ya,masih sepi dan hening.(kata Akira sambil melihat lihat sekeliling rumah).
"Ya beginilah keadaannya tapi aku senang kok tinggal dirumah ini(kataku dengan nada yang sedikit lirih).
" Memang papa kamu gak pernah pulang ke Indonesia? ( kata Akira).
"Tahun kemarin papa pulang meskipun hanya sebentar,kan papa disana masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.(kataku masih dengan nada yang lirih).
"Emmm, udahlah gak usah bersedih kan masih ada mama kamu disini (kata Safana sambil memegangi pundakku).
"Aduh kok jadi melow begini, aku sampai lupa buatin kalian minum.Sebentar ya aku minta tolong bibi untuk buatin kalian minum.(beranjak dari ruang tamu dan pergi ke dapur).
Didapur aku minta tolong sama bibi untuk membuat minuman untuk teman temanku.
Terus bibi mengatakan kalau tadi mama sempat pulang sebentar terus berangkat lagi ke Bandung.
"Non, tadi Nyonya sudah pulang tapi langsung berangkat lagi non.Tadi cuma nitip ini sama bibi(menyerahkan sebuah bingkisan kecil kepadaku.)Katanya bingkisan itu buat non.
"Ohh, ya sudah makasih ya Bi.(kataku sembari membuka apa isi bingkisan itu.)
Aku buka bingkisan itu dan isinya adalah sebuah kalung liontin yang didalamnya ada fotoku,foto mama dan papa.Seketika air mata mulai berlinang dipipi. Aku hanya bisa berharap kita bisa berkumpul lagi bersama seperti dahulu.
Setelah membuka bingkisan itu aku pun kembali menemui teman temanku
diruang tamu.
"Maaf ya ,nunggu lama habis dari kamar mandi.(kataku sambil mengusap ngusap rambutku.)
"Iya santai saja ,kita kan juga lagi nunggu om kamu.(celetuk Akira.)
"Telepon om kamu dong Meera,jam berapa om kamu kesini?.( Safana udah penasaran)
"Iya iya....ini aku mau telepon om aku.(sambil memencet nomor telepon dan mulai menelepon omnya.)Gak diangkat teleponnya.
"Coba telepon sekali lagi.( kata Akira)
" Udah tapi tetap gak diangkat sama om.(mencoba untuk menelepon lagi)
"Terus ngapain dong kita kesini?.( celetuk Akira dengan kesal)
"Kalian ini penasaran kah sama om aku ,kok sampai segitunya.Sabar dulu mungkin om aku lagi sibuk biasanya diangkat kok telepon dari aku.
Tiba tiba pintu rumah terbuka dan om langsung berdiri tepat didepan pintu rumah.Kedua temanku terpana melihat ketampanan wajahnya.Om ku mulai berjalan dengan gayanya,masih memakai pakaian tadi pagi tapi tetap fresh dan bersih .
" Hai, ponakanku sayang.(kata om sambil memeluk pundakku.)
"Hai,om (sambil membalas pelukan dari om nya.)Oh ,ya om kenalkan ini teman teman aku.
Ini Safana (sambil menunjuk kearah mereka berdua)dan ini Akira.
Mereka berdua pun berjabat tangan dengan om aku.Tapi mereka masih terpesona dengan ketampanan wajah om aku.Seketika itu mereka gak berucap satu kata pun.Apalagi Akira dia jadi bengong menatap om aku.
"Kalian satu kelas dengan Meera ya!(kata om sambil duduk di sampingku.)
"Iya ,om kami kebetulan satu kelas.(kata Safana)
"Om,kok ganteng banget ya...Berapa sih umur om?( perkataan yang secara tidak sengaja keluar dari mulut Akira.)Emmm...,maaf om saya cuma bertanya saja kok.
(Om hanya tersenyum kecil dan menjawab)."Om sudah umur 35, masih ganteng ya ...Kenapa kalian ada yang naksir ya?.(sambil menggoda kedua temanku)
" Wahhh, apa boleh aku naksir om?..(celetuk Akira)
"Tidak boleh, lah ( kata om Fathir).
"Memang om, sudah ada pacar kah?..(kata Safana).
"Ada lah( celetuk om Fathir).
"Kemarin om bilang belum ada pacar,kok sekarang bilangnya ada.?aku jadi bingung 😕 (kataku seperti itu).
"Om bercanda kok, sebenarnya belum ada pasangan karena belum memikirkan ke arah itu sekarang lagi fokus kerja dan kerja.Kalau sudah ada jodohnya ya insya allah langsung menikah.(kata om Fathir)
"Ohh, syukurlah kalo begitu( celetuk Akira sambil menghela napas)
"Kenapa kalian berucap syukur?( Kata om Fathir)
"Tidak apa apa kok om(kata temanku)
Aku, om Fathir dan kedua temanku asyik mengobrol.Dan jam sudah menunjukkan jam 4 sore.Safana dan Akira meminta ijin untuk pulang kerumah karena waktu sudah sangat sore. Sementara itu om Fathir masih ada di rumahku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments