Bab 3

Di ruangan di lantai 25 sebuah gedung perkantoran tampak seorang laki-laki muda dan tampan duduk sambil memandangi sebuah foto seorang wanita, "kamu sungguh tidak mengenali aku ya, dua tahun lalu aku pertama kali melihat mu dan kupikir tidak akan pernah bertemu atau melihat mu lagi tapi ternyata takdir berkehendak lain", ujarnya sambil tersenyum.

Laki-laki itu adalah Robert dia berbicara sendiri sambil memegang foto yang tak lain adalah foto Karlina yang 3 bulan lalu di perlihatkan oleh ibu nya saat memberitahu bahwa dia akan di kenalkan dengan putri sahabat ayahnya yang tak lain adalah Karlina gadis yang telah mencuri perhatian nya 2 tahun yang lalu.

# flashback on #

Sore itu 3 bulan yang lalu Helen menghampiri putranya yang baru memasuki rumah, "baru pulang sayang", sapa nya.

"Iya ma, sepertinya mama happy bener hari ini ada apa"?

"Mama mau kasih lihat ini ke kamu", katanya sambil memberikan sesuatu kepada putra nya.

"Apa ini"?

"Buka aja amplop nya", sahut Helen tersenyum sumringah

Robert sangat terkejut saat membuka amplop yang diberikan oleh ibunya, "foto siapa ini ma"?

"Duduk sini mama mau kasih info ke kamu", kata Helen sambil menarik tangan putra nya untuk duduk di sofa.

"Ini adalah foto anak dari sahabat papa kamu"

"Lalu...., belum sempat Robert melanjutkan kata-katanya papanya datang dari arah kamar.

"Aduh mama si Robert kan baru pulang kenapa langsung di ajak ngomong bukan nya di suruh mandi dulu"

"Pa...aku udah ga sabar ini mau sampai kan ke Robert soal rencana kita", sahut Helen

"Ada apa sih ma..pa"? tanya Robert

"Kamu mandi dulu aja sana nanti kita bicara", sahut James menepuk bahu Robert.

"Udah sekarang aja ga apa-apa kok jadi penasaran soalnya mama udah kasih lihat foto seseorang tapi ga langsung cerita", Robert menatap ibu nya yang tersenyum simpul.

"OK kalau gitu kamu dengar dulu ya baik-baik jangan di sela dulu omongan papa, seandainya kamu ga setuju ga apa-apa nanti kamu utarakan setelah papa cerita".

"Iya pa"

"Begini..papa punya sahabat karib dari masih kuliah dan dulu kami pernah tercetus omongan kalau seandainya punya anak, kami akan jodohkan agar terjalin hubungan yang lebih erat lagi.... sebelum nya waktu kamu masih usia 12 tahun pernah kami ajak untuk berkunjung ke tempat sahabat papa itu untuk mengenalkan anak masing-masing tapi sebulan kemudian anak sahabat papa itu sakit dan meninggal, akhirnya batal rencana kami...dan beberapa waktu yang lalu papa bertemu dengan sahabat papa itu di RS dengan seorang gadis muda yang ternyata putri bungsunya yang sekarang menjadi putri satu-satunya lalu papa ada ide untuk mewujudkan kembali rencana kami semula", jelas James panjang lebar.

"Dan gadis yang papa maksud yang ini kan", sahut Robert sambil menunjuk kan foto yang di berikan Helen tadi.

"Ya... bagaimana kamu bersedia"? tanya James

Sambil tersenyum Robert menjawab, "Ya aku mau".

'Aku pikir tidak akan pernah bertemu dengan mu lagi... finally I found you' batin Robert

# flashback off #

Dan sekarang Robert telah mulai melakukan pendekatan terhadap Lina dengan cara mengajak nya makan malam dan dia senang akan reaksi Lina walaupun dia tidak melihat wajah nya tapi Robert bisa merasakan bahwa Lina pun senang akan ajakan nya nanti malam.

tok...tok .. tok....

"Masuk", sahut Robert dari dalam ruangan.

"Halo Robert apa kabar", suara seorang wanita yang sangat dia kenal tiba-tiba menggema di ruangannya.

"Maaf Pak tadi saya sudah mencegahnya untuk masuk ke ruangan Bapak tapi dia malah menerobos masuk", sahut sekretaris nya dengan takut.

"Tidak apa tinggalkan kami berdua dan tutup pintunya", ucap Robert pada sekretaris nya.

"Baik Pak".

Setelah pintu di tutup dan sekretaris nya telah menghilang di balik pintu Robert mempersilahkan wanita yang tiba-tiba datang itu untuk duduk di sofa.

"Ada apa kau datang kemari", tanya Robert.

"Aku ingin menyampaikan padamu soal hubungan kita Rob...aku sudah berusaha menghubungi mu tapi kau telah memblokir no ku...jadi ya aku kemari agar bisa bicara dengan mu", sahut wanita itu sambil berusaha untuk memegang tangan Robert tapi kemudian ditepis oleh Robert.

"Hubungan yang mana lagi, hubungan kita sudah berakhir 3 bulan yang lalu Sofia...aku ingatkan kembali kalau-kalau kamu lupa"

"Tidak aku tidak menganggap hubungan kita berakhir itu semua hanya keputusan sepihak dari mu sejak awal 3 bulan yang lalu saat kau bilang hubungan kita berakhir aku sudah bilang kalau aku tidak mau aku merasa tidak ada masalah pada hubungan kita Rob..."apa ada wanita lain yang membuat kau berpaling dariku"?

"Dengar Sofia...aku sudah bilang padamu bahwa hubungan kita sudah berakhir aku tidak ingin berhubungan lagi dengan mu dan aku tidak ingin menyakiti mu lebih lama".

"Maksud mu apa"? tanya sofia dengan bibir bergetar karena dia sudah merasa akan ada omongan yang menyakitkan yang keluar dari mulut Robert.

"Maaf....selama ini aku..ah sudah lah Sofia aku tidak ingin mengatakan nya karena ini akan menyakiti mu", sahut Robert.

"Katakanlah aku siap mendengar nya", ujar Sofia yang sudah mulai berkaca-kaca

"Baiklah... sebelumnya aku minta maaf kalau sesungguhnya aku tidak mencintaimu, aku hanya... menjadikan mu pengisi waktu luang ku", ujar Robert dengan perlahan Karena dia tahu ucapannya pasti akan menyakiti wanita di depan nya itu yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Kau... kurang ajar kau Robert setelah semuanya ini kau bilang tidak mencintai ku lalu selama ini kau anggap aku apa hanya teman tidur mu hah"? ujar Sofia di sela tangisannya.

"Maaf"

"Siapa dia"?

"Siapa yang kau maksud"?

"Jangan pura-pura bodoh Rob...kalau kau tidak mencintai ku pasti ada wanita lain yang kau cintai...siapa dia aku ingin tahu"?

"Untuk apa kau ingin tahu...ada atau tidak ada wanita yang ku cintai itu bukan urusanmu jadi kau tidak perlu repot-repot untuk cari tahu"

"Alasan aja kan kalau kau bilang tidak mencintai ku...itu hanya pengalihan kalau kau sudah bosan dan ingin yang baru...dasar player", ujar Sofia berapi-api.

"Terserah apa pun yang kau katakan tapi apakah kau ingat selama kita berhubungan apakah aku pernah bilang cinta atau apakah ada perhatian ku padamu yang menunjukkan rasa sayang atau cinta padamu... seingat ku tidak, aku datang padamu di saat aku membutuhkan mu", sahut Robert santai.

Seketika Sofia berdiri dan berjalan menghampiri Robert dan...

Plakkk

Setelah Sofia meninggalkan ruangan nya Robert mengelus pipinya yang panas sambil berkata lirih, "maafkan aku Sofia".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!