Bab 4

Robert mengecek jarum jam di tangan kiri nya masih ada waktu 15 menit menuju jam 7 malam waktu yang di janjikan pada Lina untuk menjemputnya

Lelaki itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena posisinya sekarang sudah mendekati rumah Lina.

Ting...Tong..Ting ...Tong

"Silahkan masuk tuan, non Lina masih di kamarnya akan segera saya panggil kan", ucap pelayan di rumah itu.

"Terima kasih", sahut Robert

Tak lama Hendra ayah Lina datang menemui Robert.

"Selamat malam", Robert berdiri sambil menyalami Hendra.

"Selamat malam, tunggu sebentar ya Lina masih sibuk di kamarnya", Hendra berkata sambil tersenyum simpul.

"Iya om tidak apa-apa maklum perempuan", sahut Robert sambil terkekeh.

Tak lama Lina datang ke ruang tamu, "maaf sudah menunggu".

Robert segera mengalihkan tatapan nya ke arah suara dan dia pun terpana mata nya tak berkedip melihat wanita yang ada di hadapannya itu.

Lina mengenakan dress tanpa lengan berwarna maroon dengan panjang selutut tampak kontras dengan kulitnya yang berwarna putih. Riasan nya tipis dengan warna bibir senada dengan warna baju nya, rambut nya di biarkan tergerai.

"Aku pergi dulu ya ayah", ujarnya berpamitan dengan ayahnya sambil tersenyum manis.

Robert terasa meleleh hatinya melihat senyuman itu, ia mengusap tengkuknya yang tidak gatal untuk mengatasi rasa gugupnya.

"Kami pamit dulu ya om", sahut Robert segera sebelum Hendra menjawab ucapan Lina.

"Ya hati-hati".

"Kamu cantik sekali", ucap Robert saat membuka pintu mobil untuk Lina.

"Terima kasih"

Kecanggungan melingkupi mereka saat berada di dalam mobil, kedua nya diam seribu bahasa sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Ehemm...aku bingung harus panggil apa ya ke kamu", kata Lina memecah keheningan dalam mobil.

"Terserah kamu enaknya panggil apa", sahut Robert.

"Panggil mas..kak..atau.....om"?

"Hah...panggil om? yang bener aja", protes Robert tidak terima kalau dirinya di panggil om

Lina terkekeh, "ya kan namanya pilihan kalau ga bersedia ya di coret dari daftar panggilan".

"Kamu boleh panggil kak atau mas tapi jangan panggil om dong kesan nya udah tua banget".

'Bukan nya emang udah tua' batin Lina sambil tersenyum tipis.

'Sial nih anak mau coba-coba kerjain gw rupanya masak mau manggil om sih' batin Robert.

Setelah kurang lebih 30 menit mereka sampai di restoran yang di tuju.

Robert membuka pintu mobil dan memutari mobil untuk membukakan pintu untuk Lina, dia segera membukakan seatbelt yang masih terpasang di tubuh gadis itu.

"Terima kasih ya mas", ucap Lina sedikit tersipu setelah mengucapkan kata 'mas' untuk Robert.

Robert terpana seketika mendengar ucapan Lina yang memanggil nya 'mas' terasa merdu di telinganya.

"Ih kok bengong sih...yuk masuk"

"Ah iya yuk", sahut Robert sedikit gugup.

Robert membawa Lina masuk ke dalam restoran dan segera di sambut oleh pelayan restoran tsb dan di arah kan ke sebuah meja yang sudah di pesan sebelumnya.

Beberapa pelayan membawakan hidangan pembuka yang terlihat lezat.

"Ayo di makan", ucap Robert sambil mengambil makanan.

"Kamu masih ingat tidak saat di Jepang 2 tahun yang lalu kamu menabrak seseorang di jalan", ucap Robert tiba-tiba.

"Heh", Lina terkejut dengan ucapan Robert barusan.

"Lho kok kamu tahu sih saat aku liburan ke Jepang nabrak orang"?

"Masak sih ga inget...aku aja masih inget". Robert tersenyum jahil.

"Emang kamu ada di sana ya dan melihat kejadian itu"?

"Iya lah kalau ga ada di sana gemana bisa tahu", Robert terkekeh.

"Mas bilang dong kamu tahu dari mana apa yang aku tabrak itu teman mu ya"?

Robert menggeleng sambil tersenyum geli, "tebak ayo masak nyerah segitu aja"

Robert masih tertawa dan senang melihat Lina yang kebingungan, dia menopang kedua tangannya di dagu sambil memperhatikan Lina yang tengah berpikir untuk mengingat kejadian 2 tahun yang lalu.

Tiba-tiba Lina terkejut saat melihat Robert yang menopang dagu yang menutupi bulu halus di rahangnya, "kamu....kamu ternyata orang itu".

# flashback on #

Dua tahun yang lalu saat Lina lulus SMA dan dia di terima di perguruan tinggi favorit dia mendapat hadiah dari ayah nya untuk liburan ke luar negeri yang tempat nya dia memilih sendiri dan pilihannya jatuh pada negara Jepang. Dia berlibur bersama dengan Widya sahabat karib nya. mereka berlibur selama 5 hari di sana.

Tepat di hari ke tiga mereka di sana sesuai jadwal yang mereka buat saat itu mereka akan jalan-jalan ke istana kekaisaran Jepang di Tokyo. Pada saat mereka berjalan tiba-tiba tali sepatu Lina terinjak sehingga dia kehilangan keseimbangan tubuh nya dan menabrak orang yang sedang berjalan di depan nya.

Brukk...

Lina terjatuh tepat di atas tubuh seorang laki-laki.

"Ops sorry sir", ucap Lina setelah dia melihat orang yang di tabrak nya adalah pria berperawakan tinggi besar dengan wajah seperti kebanyakan turis asing dari benua Eropa atau Amerika.

"It's ok" ucap laki-laki asing itu.

"Lin lo ga apa-apa"? tanya Widya mendekati mereka.

"I-iya ga apa-apa Wid", sahut Lina gugup.

"Kalian orang Indonesia juga rupa nya ya", tiba-tiba laki-laki asing itu menyahut sambil tersenyum lebar dia memegang pinggang Lina untuk membantu nya berdiri dari atas tubuhnya.

"Lho sir orang Indonesia ya kirain orang bule.. soalnya tampangnya bule sih" Lina berkata sambil tersipu malu.

"Ya udah yuk Lin kita lanjut jalan nya", ajak Widya.

"Byee", ucap Lina sambil berlalu dari hadapan laki-laki itu.

"Hey tunggu kita belum kenalan", seru laki-laki itu yang tentunya tidak terdengar oleh Lina.

Setelah kejadian itu laki-laki yang tak lain adalah Robert yang sedang melakukan business trip ke Jepang, tiap hari setelah urusan nya selesai selalu melewati jalan itu dengan harapan dapat bertemu lagi dengan wanita muda yang cantik jelita yang telah membuatnya terhipnotis pada pandangan pertama saat dia jatuh di atas tubuh Robert.

Tapi sayang nya sampai urusannya di Jepang selesai Robert tidak pernah bertemu dengan wanita itu lagi.

# flashback off #

Dan sekarang dia bertemu dan akan menikah dengan wanita yang selama ini telah bersemayam di hati nya semenjak kejadian itu.

"Mas...aku ga nyangka kalau kita bakal ketemu lagi dan saat ketemu mas jadi calon suami aku"

"Aku juga ga nyangka aku pikir kita ga akan ketemu lagi" sahut Robert yang ingin mengutarakan apa yang dia rasakan selama ini tapi di urungkan dia pikir 'biarlah nanti sejalan dengan waktu dia akan tahu perasaan ku'.

Saat makan malam berakhir Robert merangkul bahu Lina keluar dari restoran itu.

Tanpa mereka sadari di dalam sebuah mobil sepasang mata memperhatikan kemesraan mereka berdua dan segera mengabadikan moment tersebut ke dalam kamera ponselnya lalu segera di bagikan di group WhatsApp.

Terpopuler

Comments

Yanie Rahma

Yanie Rahma

semangat thor...
di tunggu up nya yaks thor

2021-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!