Minggu ini adalah Minggu ter-sibuk dalam hidup Bee, sekaligus Minggu penentuan. Satu Minggu ini mereka akan mengikuti ujian akhir sekolah, dan jika di percayakan lulus, Bee akan menanggalkan seragam putih biru nya yang dia pakai selama tiga tahun ini, dan mulai akan memakai seragam putih abu-abu yang artinya, dia akan meminta kepastian dari Elang sesuai janji pria itu.
Seminggu yang berat sudah berlalu, selama ujian Bee belajar keras, tak ada hang out atau pun sekedar bertandang ke rumah Lala walau tepat di depan rumahnya. Bee serius kalau sudah masalah pendidikan dan sekolah. Dia ingin jadi dokter gigi nantinya.
Kini setelah ber minggu menunggu hasilnya, nama nya dan ketiga teman nya yang lain di nyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan.
Sebenarnya, dengan nilai nya Bee di terima di SMA negeri favorit, namun tentu dia tak berniat, dia akan tetap melanjutkan sekolahnya di KUSUMAH, agar bisa tetap berdekatan dengan Elang.
Lagian kita kan bakal pacaran, masa beda sekolah..
Sebaris senyum menghias bibirnya. Sky sudah membayangkan perjalanan indah nanti saat pacaran bersama Elang. Begitu indah, setiap pergi dan pulang sekolah, dia akan bersama Elang. Malam mingguan keluar buat nonton film. "Ah.. masa-masa indah itu akan segera tiba.."bisik nya lebih ke dirinya sendiri.
Salah satu keuntungan sekolah di sekolah swasta, Bee tak perlu lagi mencari seragam sekolah SMA, di mall atau pasar, seperti yang di lakukan teman-temannya yang lain bersama ibu mereka, karena well.. selain dia sudah tak memiliki ibu lagi, juga karena pihak sekolah sudah akan memberikan tiga pasang seragam saat daftar ulang nanti. Di koperasi sekolah juga menyediakan buku, alat tulis dan juga keperluan yang lain, hingga tak perlu repot jika diperlukan.
Tidak memiliki mama memang membentuk Bee mandiri, hal melankolis seperti belanja bersama mama tidak lagi membuatnya sedih. Bahkan papanya yang juga tak lagi memperdulikannya, bayangkan saja papa nya yang tidak menanyakan dia lulus apa tidak, tak lantas membuatnya berkecil hati. Bagi nya Elang yang akan mengganti kekosongan hidupnya. Asal bersama Elang, dia akan bahagia, dia akan sempurna.
***
Hari pertama masuk sekolah, sebagai anak SMA membuat nya kini lebih percaya diri. Seminggu sebelum masuk sekolah setelah libur yang panjang, Bee sudah membuka behel nya di temani Lala praktek dokter gigi di dekat rumahnya, dan setelahnya singgah ke salon untuk memperbaiki rambutnya, memotong sebahu agar tidak tampak culun dengan rambut panjang yang selalu di kepangnya.
Yah, setelah di make over, Bee memang tampak lebih cantik, lebih enak di lihat. Bee sebenarnya gadis cantik, namun karena agak tomboy dengan cara jalan yang sedikit aneh membuatnya sama sekali tidak menarik. Juga saat gadis remaja seumurannya memakai lip tint, dia ogah menjamah barang-barang seperti itu. Malah menguyah permen karet setiap waktu dan kesempatan yang ada.
Namun rasa suka nya pada pria bernama Elang, membuatnya mau memakai semua hal yang di gunakan para gadis. Alasannya cuman satu, agar Elang meliriknya. Walau pun dia masih ingat dengan apa yang dikatakan Elang di rumah Caca. "Kamu cantik..aku terpesona..tetap lah menjadi Bee ku yang cantik..aku menyukainya.." namun Bee ingin memantaskan diri, karena gadis-gadis di sekitar Elang adalah gadis yang populer di sekolah mereka.
Tiga hari MOS yang dilakukan di lapangan sekolah membuat Bee bisa melihat Elang lebih sering. Namun walau pun bahagia bisa melihat Elang setiap hari, gadis itu juga merasa sedih, pasalnya tiap melihat Elang, pria itu selalu bersama gadis cantik yang dia tahu bernama Desi. Gadis paling populer di sekolahan.
Sebulan setelah sah sebagai murid SMA, Bee meminta Elang untuk bertemu dengannya, melalu chat di aplikasi WhatsApp.
Lang..aku mau ngomongin sesuatu, boleh ga pulang sekolah kita ketemuan?
Send!
"Sibuk amat sama ponselnya, lagi ngetik apaan sih?" tanya Caca mencoba memanjangkan lehernya, melihat ke layar ponsel Bee, namun dengan cepat gadis itu menjauhkannya. "Kepo.. hehehehe"
"Pelit.." balasnya memasukkan bakso ke dalam mulut Bee yang dengan segera di kunyahnya.
Kantin yang super ramai membuat Bee tak memperhatikan Elang datang bersama Desi dan juga teman-teman sesama anak kelas tiga.
Namun setelah melihat pria tampan itu, hatinya di penuhi bunga-bunga, sangat bahagia. Dengan memperhatikan nya dari kejauhan saja membuat degub jantungnya maraton. Sepertinya Elang dan teman-temannya sedang membahas masalah untuk tampil malam Minggu nanti di salah satu cafe yang di peruntukkan buat band-band lokal yang masih baru.
Pantas pesan ku ga di balas..tunduk nya lesu. Bel tanda masuk berbunyi. Bergegas keempatnya beranjak, namun kepala Bee masih saja menatap ke arah Elang, yang sama sekali tak memperdulikannya. "Udah..lupain..cowok br*ngsek kayak dia ga pantas buat kamu Bee.." ucap Caca merangkul pundak sahabat nya yang lagi manyun.
"Tapi aku mau nya sama sia Ca..bantuin dong..urusin" pinta nya memelas.
"Hufff" hembusan dan gelengan Caca hanya terbawa angin. Caca memang orang pertama yang tidak setuju jika Bee pacaran dengan Elang, atau menuju kesana lah. Pasalnya, Caca tahu sifat br*ngsek sepupunya itu. Bahkan dengan mata kepala nya sendiri, dia pernah memergoki Elang bercocok tanam dengan pacar nya di rumah mereka, saat orang tuanya tugas ke luar kota, semacam pelatihan bagi bidan dan studi banding.
Semenjak itu, Caca bersikeras jika Bee nitip salam buat Elang melalui dirinya, dia tak akan menyampaikannya pada Elang. Dia ga mau ambil resiko, bisa saja dari titip salam akhirnya jadi suka beneran, dan pacaran. Bisa di bayangkan nasib Bee nantinya.
Pergaulan Elang yang bebas dan sikap sok kegantengan, perasaan di cintai sejuta umat juga salah satu alasan Caca menentang hubungan mereka. "Teman mu, si behel, masa nembak aku?bilang suka sama aku, malah ngajak jadian, udah gila kali dia ya. Cowok cakep kayak aku mana mungkin mau sama gadis culun kayak si Bee itu" ucapan Elang yang menghina Bee, terpatri di hati dan pikirannya hingga saat ini. Caca hanya ingin menjaga Bee, gadis kesepian yang mencoba untuk tegar dan mandiri, di segala penderitaannya.
Sesaat sebelum pulang, masih dalam jam pelajaran pak Tohang, guru matematika untuk kelas X, ponsel Bee bergetar. Perlahan dia mengeluarkan dari saku rok, lalu membuka pesan itu. Ok..kita ketemu, di cafe seberang sekolah..P/S : Aku suka penampilan mu sekarang Bee..tapi aku takut, orang lain jadi suka padamu, karena terpikat akan kecantikan mu..
Pesan itu mampu mengubah mood Bee, yang sedari tadi diam dan manyun, kini tampak berseri. Bahkan tanpa di suruh pun, dia tunjuk tangan untuk mengerjakan soal latihan yang ada di papan tulis..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Ai Cinun
mulai menarik niehh
2021-06-02
2
abhipraya
blm bgtu mngerti
2021-06-02
0