Kali ketiga Bee melirik jam di pergelangan tangannya. Udah hampir jam tujuh, Lala belum tampak wujudnya. Bee sudah mondar-mandir di depan rumah, memantau rumah di seberang jalan sana, namun belum ada tanda-tanda.
Dari arah rumahnya, Bee masih bisa melihat mobil Agya milik Lala terparkir di depan rumah mereka, yang tandanya Lala belum berangkat, tidak melupakannya, seperti dugaannya karena keterlambatan gadis itu menjemput dirinya.
Baru lah saat Bee ingin menghubungi Lala, gadis itu tampak keluar dari rumahnya, dan menyebarang menuju arah rumahnya. "Sorry, aku telat.."
"Lama amat sih La, ntar kita di setrap, lagi kalau telat. Udah ayo buru, mana mobilnya?"
"Nah itu dia, mau aku bilang, mobil udah di tarik, mau di jual, buat nambah modal mama buka resto katanya" ucap Lala tertunduk sedih.
"Ya ampun La, kok ga bilang dari tadi. Terus udah tahu gitu, kenapa kamu lama keluarnya?"
"Aku kan ngerengek dulu Bee, siapa tahu mama berubah pikiran, tapi nyatanya Zonk!"
"Ya udah yok, naik ojol aja!" putus Bee langsung mengarah ke aplikasi di ponselnya. Sebelum ke sekolah, mereka singgah dulu ke rumah Caca dan Tya yang tentu saja heran karena mobil lain yang datang menjemput mereka. Maka saat di mobil menuju sekolah, penjelasan Lala kembali bergema.
"Ya udah deh, emang kita bisa apa?" sahut Caca lesu.
"Ga usah sedih dong girls, kan ada Ojol, atau biar hemat, kita naik busway" ucap Bee menenangkan teman-temannya.
Jam istirahat adalah saat-saat paling membahagiakan buat para siswa. Begitu bel tanda istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan dari kelas masing-masing menuju kantin. Seperti predator yang kelaparan, semua menghambur memburu penjual jajanan.
Sekolah KUSUMAH, memang terdiri dari sekolah dasar hingga SMA dalam lingkungan yang sama, hanya di bedakan gedung-gedung kelas nya saja. Sayap sebelah kiri gedung SMP, sebelah kanan Gedung SMA, lalu di Utara kantor guru dan tata usaha, maka di bagian selatan, untuk sekolah dasar. Keseluruhan kantin di sekolah ini ada lima. Jadi saat istirahat yang pastinya bersamaan, kecuali anak sekolah dasar, semua murid dari setiap kelas berhamburan menyerang makanan yang di jajakan.
Bukan apa, pasal nya selain karena lapar, untuk mendapatkan bangku dengan posisi yang muantap juga harus cepat, kalau tidak, siap-siap aja untuk ngebakso sambil berdiri.
"Kita beruntung banget, kelas dekat kantin. Nih ya, lompat jendela juga nyungsep di kantin, buat dapat tempat duduk gampang" celoteh Tya yang diikuti tawa yang lainnya.
Saat menunggu pesanan mereka, mata Bee menangkap sosok yang selalu mampu mengirimkan getar ke hati nya setiap melihat pria itu. Kali ini Elang bersama Desi, anak cheerleader. Dengan mesranya, Elang menggenggam tangan Desi menuju kantin.
Dengan ragu-ragu, Bee melirik, kearah mereka, dengan wajah sedih, menundukkan kepalanya. Caca yang ikut menyaksikan pasangan sok iyes itu, menyikut Tya agar ikut melihat ke arah yang di tunjuk nya lalu melihat ke arah Bee.
"Udah, ga usah di pikirin, dia ga pantas buat mu" cibir Tya kesal dengan sifat Don Juan Elang. Mungkin kalau di survei, tiga per empat dari jumlah siswi di sekolah ini, pernah dia pacarin. Ya memang, Elang tampan, tubuhnya juga atletis, dan yang membuat gadis-gadis terpincut, Elang vokalis band yang sudah cukup terkenal di kota ini, dengan posisi sebagai pentolan band, vocalis sekaligus gitaris. Suara yang merdu serak-serak khas cowok macho dengan wajah tampan, menjadi pesona komplit dari seorang Elang Hermawan.
"Iya Bee, dia itu cowok be*ngsek, jauh dari cita-cita kita, punya cowok romantis dan penyayang, kayak Christian Grey.." sambung Caca penyuka film romantis barat.
"Habis gimana dong, aku suka nya sama Elang.." bisik Bee ingin menangis. Dia kadang kesal karena ketidak berdaya dirinya yang tidak mampu melupakan Elang, walau pun pria itu sudah menolak nya.
Walau dengan rasa sakit, Bee melihat kemesraan Elang bersama Desi, di sudut kantin. Dengan penuh keceriaan, Desi menyuapi bakso yang di terima Elang dengan semangat. Betapa sempurna nya penderitaan mu Bee..
Sepulang sekolah semua sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Caca. Kalau Bee pakar eksakta, Caca justru pujangga mereka. Nilai bahasa Indonesia selalu di pegang Caca sebagai yang tertinggi.
Namun saat break, karena lelah memikirkan konsep cerpen yang akan mereka buat sebagai tugas akhir sebelum mengikuti ujian akhir, Elang datang. Tya dan Caca lagi di belakang buat cemilan untuk mereka, sementara Lala ada di kamar mandi. Tinggal lah Bee yang ada di ruang tamu saat pria itu datang. "Hai Bee..lagi main apa belajar kelompok nih?" tanya nya melirik meja yang penuh buku berhamburan.
"La-gi buat tugas kelompok Lang..Caca ada di dapur" terang nya tak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok jangkung itu.
"Hari ini kamu beda deh, makin cantik" ujarnya kini duduk seenak nya di samping Bee. Yang membuat Bee merasa tak nyaman, pasalnya takut Elang akan mendengar suara detak jantungnya yang bertabuh kencang.
"Kok menjauh sih Bee?kamu ga nyaman aku duduk di dekat mu?" ucap Elang, saat melihat Bee sedikit menjauhkan duduknya.
"Bukan gitu Lang.." tertunduk. Tuhan, penyiksaan banget dia di dekat ku, tubuh ku gemetaran...
"Bee.." dengan tanpa aba-aba, Elang menyentuh pipi sehalus kulit bayi itu, mengusapnya lembut. "Kamu cantik..aku terpesona..tetap lah menjadi Bee ku yang cantik..aku menyukainya.." bisik nya di telinga Bee sebelum akhirnya bergerak menuju dapur.
Bee masih berusaha menenangkan degub jantungnya. Apa yang di lakukan Elang sungguh berpengaruh pada dirinya. Sangat besar malah. Dari dapur terdengar sayup-sayup pembicaraan Caca dengan Elang. Tampak suara Caca terdengar menyalak pada Elang yang hanya meladeni dengan tertawa renyah. " udah, aku pamit, cuma mau nyampein titipan mama sama tante Ida" ucap nya di tengah ruangan antar dapur dan ruang tempat Bee berada hingga dapat mendengar dengan jelas.
Sejak kapan Bee menyukai Elang? Ok baik, ini kisah nya. Elang dan keluarga nya pindah ke lingkungan mereka dari kota Medan. Papa nya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, di pindahkan ke kota Pekanbaru. Saat itu Bee duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar, dan Elang kelas lima.
Tak hanya bertemu di sekolah, Elang dan Bee juga tetangga se- RT. Jadi saat mama dan papa nya sedang pergi bekerja, Elang dan kedua adiknya akan di titip di rumah Tante Ida, mama nya Caca yang adalah adik mama nya Gilang.
Semenjak itu, mereka jadi sering main bersama, hingga suatu hari, saat main kerajaan, Bee yang terpilih jadi ratunya, dan tentu saja si tampan Elang yang jadi raja nya. Se simple itu? ya, Bee cepat tersentuh dengan cara Elang memperlakukannya bak tuan putri, saat teman cowok seumurannya menganggapnya aneh.
"Ga usah di pikirin Bee, mereka cuman sirik, dan ga bisa melihat kecantikan mu di balik behel dan rambut merah kepang dua mu" begitu kata Elang membela nya saat anak-anak lain mengatainya. Wajar kalau Bee begitu klepek-klepek sama Elang.
Semenjak saat itu, bagi Bee, Elang adalah Hero nya. Namun semenjak masuk remaja, SMA tepatnya, Elang jadi jauh, malah tak melihatnya lagi. Namun Bee tetap pada tempatnya, menunggu Elang hingga pria itu menoleh dan sadar akan keberadaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Irde Sembiring
jahat kamu Lang!!!
2023-07-02
0
°αηggιє ησєямα ⏤͟͟͞R❣️
cinta monyet... kok aku sebel yaa elang kaya nge goshting gtu.. biar bee terlena dan gk bisa jauh.. aduh takut bee sakit hati deh
2021-06-23
4