Siswa Baru yang Menyebalkan

Hai... Jangan lupa di Like, Komen dan Rate bintang lima ya.

Happy Reading...

*****

"Ah Oma mah nakutin jangan bilang itu Kunti yang kemaren?"

"Beda lagi, lihat dulu deh."

Nadhira memberanikan diri menoleh ke belakang dan benar saja sosok pocong sudah meringis dari balik pohon memperlihatkan ujung ikatannya lalu wajahnya sambil tersenyum meringis.

"Omaaaaaa ada lontong bungkus aaaaaa!" pekik Nadhira sambil berlari ke dalam rumah.

"Hahahaha baru pocong, Dir."

Oma Murni menyusul langkah Nadhira ke dalam rumah.

"Lagian Oma tuh ya kalau mau kasih aku warisan tuh harta gitu bukan bakat nyebelin kaya gini ih serem tau Oma, kenapa sih mata batin aku gak ditutup aja?" gerutu Nadhira.

"Kalau di tutup nanti kamu malah sakit kata Mbah Marijan begitu," sahut Oma.

"Nyebelin nyebelin!"

"Siapa yang nyebelin Non?" tanya Bi Ayu membawakan wedang jahe campur susu coklat untuk Nadhira.

"Tuh pocong Oma nyebelin eh salah pocong sama Oma yang nyebelin!" Nadhira menyeruput air jahe nya itu pelan-pelan.

"Pocong Oma? kamu doain Oma jadi pocong yak?"

"Lagian Oma yang kasih tau ada pocong di situ."

Oma Murni terkekeh menertawai Nadhira.

"Iya Oma minta maaf, dah habis minum jahe kamu tidur ya."

"Iya, have a nice sleep Oma, I love you."

"Love you too my dear... good night." Oma Murni mengecup kepala Nadhira.

"Nih Bi, gelasnya makasih ya, jahenya enak."

"Sama-sama, Non."

Nadhira menaiki tangga menuju kamarnya. Di atas ranjangnya sudah menunggu Tabby, si kucing berwarna oranye yang selalu menguasai ranjang Nadhira ketika tidur di malam hari.

"Hadeh ni kucing, awas yak kalau sampe elo muntahin kasur gue lagi, besok elo tidur di pohon rambutan sama Kunti." Ancamnya.

"Meong.."

"Minggiran, Bi."

"Meong."

"Met bobo, Bi."

"Meong."

"Au amat lah meong doang bisa luh!"

Nadhira langsung terlelap menunju ke alam mimpinya bertemu para oppa.

****

"Hai girls." Sapa Rina saat melihat Nadhira dan Yuna di area parkir sekolah.

"Hai juga girls." sahut Yuna dan Nadhira kompak.

"Nad, pr mtk elo udah kelar belum?" tanya Rina.

"Hmmm kebiasaan, pasti elo belom ngerjain yak?" tanya Nadhira.

"Hehehe iya Anda benar, dua juta rupiah, jeng jeng jeng jeng." Rina berjoget ala ikon pembawa acara kuis yang tengah hits kala itu.

"Tinggalin Nad, bukan temen kita." Yuna menarik tangan Nadhira masuk ke dalam sekolah.

"Eh bentar - bentar, kok barusan gue ngeliat si... ah sudah lah salah orang kali gue."

Nadhira lalu masuk ke dalam lift menuju lantai 4 ke kelasnya.

"Hai Nad, cantik banget hari ini." Bagas sudah menunggu Nadhira di depan kelasnya.

"Hai, Gas." berlalu ke dalam kelas.

"Nad, gimana yang semalem jawabannya?" tanya Bagas menahan lengan Nadhira.

"Jawaban apa ya, oh jawaban pr, tuh lagi di pinjem sama Rina."

"Bukan Nad, tawaran gue semalem, elo mau gak jadi cewek gue?"

Seisi kelas Nadhira sekilas mendengar ucapan Bagas.

"Ciiiieeeeeeeeeeeeee."

"Eh kenapa jadi cie?" menatap semua teman sekelasnya yang juga menatap ke arah Nadhira dan Bagas.

"Ya udah Nad terlanjur, mau gak elo jadi pacar gue?" Bagas berlulut di hadapan Nadhira.

Sumpah jijik banget gue sebenarnya diginiin tapi gue gak mau si Bagas malu di depan mereka semua hadeh...

"Ya udah gue terima."

"Cieeee uhuy."

Prok prok prok

Satu kelas Nadhira menyoraki keduanya.

"Makasih ya, Nad." Bagas mencoba memeluk Nadhira namun Nadhira menahannya dengan ke dua tangannya.

"Jangan ngelunjak, Gas." bisik Nadhira.

"Sorry Nad, gue seneng banget soalnya."

"Elo balik gih ke kelas gue mau belajar."

"Oke nanti pulang sekolah gue anter pulang yak?"

"Gak usah gue dijemput Pak Jo."

Nadhira pergi berlalu meninggalkan Bagas di depan kelasnya tak lama kemudian ia juga kembali ke kelasnya.

Bel tanda masuk sekolah berbunyi. Kepala sekolah SMA Harapan 1 yaitu Ibu Susi Susanti tiba-tiba datang ke dalam kelas.

"Mampus gue, mau razia nih kayanya," bisik Yuna.

"Haduh gue bawa liptin lagi sama BB cream," sahut Rina menimpali dengan berbisik juga.

"Udah biasa aja entar elo berdua pura-pura ke kamar mandi kalau ada razia," bisik Nadhira.

"Selamat pagi semuanya?"

"Pagi Bu...." jawab semua murid kompak.

"Pak Adi mana, Bu? kok Ibu sih yang masuk ke kelas?" tanya Sofi dengan polosnya.

"Memangnya kalau saya yang mengajar kenapa sof?" tanya Bu Susi.

"Takut Bu, eh maksudnya gak papa hehehee." Sofi menutup mulutnya lalu memandang semua mata kawannya yang menatap tajam ke arah gadis itu.

"Tenang aja saya kesini tidak akan mengajar kalian atau merazia kalian."

"Asiikkk..." jawab murid - murid kompak.

"Eh, maksudnya?" Tanya Bu Susi mengernyitkan dahi.

"Enggak Bu, cuma lagi bersyukur aja sama hari ini, Bu itu sepatunya beli dimana bagus banget?" sahut Nadhira segera mengalihkan perhatian Bu Susi.

"Oh ini kemarin saya ke toko sepatu yang baru di Mall Shonee, ini promo lho diskon up to 30 persen, cantik ya?"

"Cantik banget Bu, kayak yang make, pantes banget Bu dilihatnya, jadi mau beli deh."

"Iya nanti kesana aja masih diskon, ibu juga mau kesana lagi, eh saya jadi ngelantur gini ya. Perhatian semua nya sebentar yak."

Bu Susi melangkah keluar kelas lalu datang kembali membawa murid baru yang ternyata Nadhira kenal.

"Hah elo?" Nadhira berdiri dari mejanya menunjuk anak laki-laki itu.

"Hah, elo? sial banget gue ketemu elo di sini." ucap Nando yang ternyata masuk ke kelas Nadhira.

"Eh gue yang sial bisa ketemu elo disini," sahut Nando.

"Nah awal yang bagus kalian sudah pada akrab rupanya," ucap Bu Susi.

"Dih si ibu orang pada berantem gitu dibilang akrab," sahut Sofi.

"Ya bagus dong tandanya mereka saling kenal, Nadhira silahkan duduk kembali."

"Iya Bu maaf."

"Anak-anak perkenalkan ini Nando dia murid baru di sini peraih beasiswa dari SMA kota tercinta ini, jadi ibu harap kalian bisa berteman baik dengan Nando."

"Baik Bu....." sahut semuanya kompak.

"Yuna pindah ke bangku kosong samping Raka, nah Nando kamu duduk samping Nadhira."

"Apa? gak mau Bu, saya maunya sama Yuna duduknya." protes Nadhira.

"Kalau kamu bersikeras silahkan, tapi poin kamu saya kurangi ya?"

Sialan elo gara-gara elo Bu Susi bisa ngancem gue pake poin, awas aja elo ntar.

"Silahkan Nando duduk disamping Nadhira."

Nando tersenyum kepada Bu Susi lalu menuruti perintahnya duduk di samping Nadhira.

"Oke karena Pak Adi datang terlambat hari ini silahkan buka buku matematika halaman sembilan puluh lima, lalu kalian kerjakan soal latihan dari nomor satu sampai sepuluh ya."

*******

Bersambung Guys

see u next chapter 😘😘😘

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

bakalan rame trus nanti di kelas, bakalan ada debat dari Nando - Nadhira 🏃🏃

2023-01-26

2

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

ok pakkkk

2020-11-25

2

💰⏳dyza🌃⃝⃟•ᵖᵈᶠ⚖️

💰⏳dyza🌃⃝⃟•ᵖᵈᶠ⚖️

kisah nyata d balurin kisah novel..d bumbuin kelucuan..keren Thor...cerdas,👍

2020-10-29

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!