Shin Shui telah keluar dari alam bawah sadarnya. Dia sudah menyelsaikan semua tugas dari gurunya Lao Yi. Karena semua indera duniawi dimatikan sebelum memulai meditasinya, dia sama sekali tidak sadar bahwa dia sudah bermeditasi selama empat tahun. Dia bahkan hanya merasa bahwa dirinya baru bermeditasi sekitar satu minggu.
Shin Shui berjalan keluar dari air terjun tempatnya bermeditasi, suara gemercik air terjun begitu menenangkan, burung-burung dan binatang lain didalam hutan pun bersuara dengan perasaan gembira. Langit cerah tanpa awan, matahari bersinar terang. Seolah matahari sedang tersenyum padanya.
Kejadian ini seakan membuat alam pun merasakan kegembiraannya karena melihat Shin Shui sudah selesai dari meditasi. Angin semilir bertiup kepadanya. Dia berjalan dengan perlahan, tempat yang dulu dia tempati seolah asing. Tempat itu sudah dipenuhi tanaman merambat, bahkan daun-daun kering pun terlihat berserakan. Seolah tempat itu tidak berpenghuni.
Shin Shui terus berjalan untuk menuju goa tempat dia tinggal bersama gurunya dulu. Dia melihat gurunya seperti sedang kebingungan, entah apa yang sedang gurunya rasakan saat ini.
Shin Shui perlahan mendekati gurunya dari belakang. Lao Yi belum menyadari akan kehadiran muridnya tersebut. Dia masih terlihat kebingungan, hingga sebuah suara terdengar dari bekakangnya. "Guru, aku telah kembali." suara tersebut memanggil Lao Yi
Lao Yi masih kebingungan, namun dia merasa bahwa suara ini tidak asing baginya. Setelah melihat ke belakang, alangkah bahagianya dia hari itu, "Shui'er, ternyata kau sudah kembali." ucapnya dengan gembira.
Lao Yi lalu memeluk Shin Shui dengan erat karena saking rindunya. Sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa pelukannya membuat Shin Shui kesulitan bernafas. "Guru jangan teralu kencang, aku tidak bisa bernafas ... uhukk ... uhukk," Shin Shui batuk ringan karena tersedak nafasnya.
"Ah, maaf Shui'er, hahaha ..." Lao Yi tertawa lantang. "Guru sangat merindukanmu Shui'er, jadi aku tidak tahu bahwa pelukanku terlalu erat." kata Lao Yi sambil tertawa gembira karena muridnya sudah kembali.
"Segera bersihkan badanmu Shui'er! Kau sudah bermeditasi selama empat tahun, bahkan guru hampir tidak mengenalimu," ucap Lao Yi menyuruh Shin Shui untuk membersihkan diri.
"Baik guru, ehhh ... Apakah aku tidak salah dengar? Aku bermeditasi empat tahun? Guru tidak sedang bercanda kan?" Shin Shui kaget karena menurut gurunnya dia sudah bermeditasi selama empat tahun.
"Tentu saja aku tidak berbohong Shui'er. Kau memang sudah bermeditasi selama empat tahun. Sudahlah, yang penting kau sudah kembali. Sekarang, bersihkan dulu badanmu!" Lao Yi menyuruh Shin Shui untuk segera membersihkan badannya.
"Baik guru." kata Shin Shui. 'Guru bilang aku bermeditasi empat tahun? Bukankah itu terlalu lama? Bahkan aku merasa baru satu minggu bermeditasi. Pantas saja banyak yang sudah berubah di tempat ini' gumamnya.
Beberapa saat kemudian, setelah membersihkan badannya, Shin Shui segera kembali ke tempat gurunya. Mereka berbincang-bincang untuk melepas rasa rindu. Setelah cukup lama berbincang, akhirnya Lao Yi langsung berkata serius kepada Shin Shui.
"Shui'er, dunia luar semakin tidak terkendali. Selama kau bermeditasi, keadaan semakin sangat kacau. Peperangan di mana-mana, darah sudah menjadi hal biasa. Nyawa manusia bagaikan nyawa binatang, sudah saatnya kau turun gunung dan menumpas kejahatan," kata Lao Yi dengan nada serius.
"Hemmm begitu ya. Baiklah aku akan segera keluar dari sini guru. Tapi bagaimana dengan guru sendiri?" tanya Shin Shui.
"Guru akan ikut bersamammu, guru akan tinggal dalam pikiranmu, sebagai gantinya guru akan kehilangan setengah kekuatan guru. Tapi tidak masalah, setidaknya guru bisa selalu bersamamu," jelas Lao Yi.
"Pakailah pakaian dan pedang ini, cincin ini kau pakai juga! Didalam cincin ruang itu terdapat banyak sekali barang-barang yang akan kau butuhkan," kata Lao Yi sambil menyerahkan sebuah kotak dari giok berwarna hijau dan sebilah pedang berwarna biru dengan motif petir pada seluruh bagiannya.
Shin Shui lalu memakai pakaian dan pedang yang diberikan oleh gurunya. Pakaiannya berwarna biru, dengan dalamannya berwarna hitam. Pedang yang berwarna biru dengan motif petir terlihat cocok dipadukan dengan pakaiannya. Di belakang pakaiannya ada sebuah simbol petir yang panjangnya dari bawah sampai ujung pakaian.
Penampilannya terlihat sangat cocok sekali, Shin Shui terlihat gagah. Mirip seorang Dewa yang turun dari langit dengan penampilan dan wajahnya yang putih mulus bagaikan batu giok.
"Shui'er, sekarang kau ada pada tahapan apa? Apakah yang aku ajarkan bisa kau kuasai semuanya?" tanya Lao Yi.
"Aku sekarang berada pada tahapan Pendekar Dewa tahap tiga pertengahan guru," jawab Shin Shui.
Mendengar jawaban muridnya, Lao Yi sampai kaget tidak percaya. Dala waktu kurang lebih lima tahun bersama sudah mencapai tahapan setinggi ini? Dia sepertinya bukan manusia, pikiran Lao Yi.
"Baiklah. Dengan kemampuanmu yang sekarang, harusnya tidak perlu susah untuk membuat suasana yang kacau menjadi damai, terutama wilayah Kekaisaran Wei. Seharusnya dengan semua ilmu yang aku ajarkan dan Kitab Halilintar yang kau pelajari, kau bisa melawan Pendekar Dewa tahap lima sekalipun. Hanya butuh pengalaman saja untuk mencapai hal itu." kata Lao Yi.
"Karena kau sudah menguasai salinan Kitab Halilintar dan sudah mencapai tahapan Pendekar Dewa, maka aku akan memberikan kau gelar 'Pendekar Halilintar'. Ayo kita keluar dari sini Shui'er." kata Lao Yi.
Sekarang Shin Shui sudah mendapatkan gelar yang sepadan dengan perjuangan kerasnya selama ini. Lao Yi memasuki pikiran Shin Shui. Guru dan murid itu telah siap untuk turun gunung menumpas kejahatan.
"Ayo kita berangkat Shui'er!" kata Lao Yi melalui alam pikir Shin Shui.
"Baik guru." mereka keluar dari Hutan Kematian, lalu keluar dari dalam goa hutan larangan dan segara menuju ke ibukota kekaisaran Wei. Dimana saat ini sedang terjadi perang besar antara aliran hitam dan putih.
Shin Shui tidak meringankan tubuhnya untuk menuju ibukota kekaisaran Wei. Dia memilih untuk berjalan sambil menikmati pemandangan yang menurutnya sangat berbeda selama beberapa tahun terakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Perjalanan di Mulai.... tapi kenapa Shin Sui santai sekali
2025-03-05
1
Akira
dengan segala kegiatan untuk menempa fisik, serta melatih kekuatan nya selama 5 tahun di gembleng, tdk di jelaskan peningkatan kultivasi nya, yg tau" sudah di ranah Pendekar Dewa dan tdk di jelaskan tentang ilmu dan keahlian apa saja yg di dpt serta di pelajari, tau" sudah mewarisi, memang bagus MC nya mempunyai kekuatan tapi tdk ada pengalaman saar bertarung, lbh di fokuskan bermeditasi selama bertahun",, maaf, alur nya agak datar di saat menempa kekuatan dan ilmu,, blm lagi nanti ketika" muncul di tengah" kekacauan yg ada di wilayah kekaisaran
2023-11-12
0
M Ham
knp langsung loncat pendekar dewa...terlalu tinggi...alamat kurang seru
2023-01-23
1