Pagi hari di sebuah tempat yang bernama Desa Guntur, terlihat orang-orang akan pergi untuk melakukan kegiatannya kembali. Ada yang menjadi pedagang, petani, dan lain sebagainya. Desa ini masuk dalam wilayah Kekaisaran Wei.
Raja Kekaisaran bernama Kaisar Wei Lhuo, dia dikenal dengan sosoknya yang lemah lembut kepada rakyat dan juga bijaksana. Hal ini membuatnya dicintai dan semakin disegani oleh rakyatnya.
Suasana di wilayah kekaisaran terlihat damai sebelumnya. Namun semenjak beberapa waktu terakhir ini, muncul berbagai macam masalah. Salah satunya telah terjadi kekacauan di wilayahnya yang diakibatkan oleh sekte aliran hitam.
Meskipun masalah itu masih bisa diatasi oleh pihak Kekaisaran, tetap saja kaisar tidak tenang dan terlihat khawatir. Dia merasa tidak tega melihat rakyatnya yang tidak bersalah meregang nyawa dengan tanpa sebab oleh sekelompok aliran hitam.
'Apa sebenarnya tujuan kelompok aliran hitam itu ke sini, siapa sebenarnya mereka?' gumam Kaisar Wei Lhuo terlihat kebingungan di dalam kursi singgasananya.
Suasana di sana hening, Kaisar dan yang lainnya tampak kebingungan tentang masalah yang terjadi saat ini. Hingga akhirnya salah satu prajurit kerajaan datang untuk melaporkan sesuatu kepada raja.
"Lapor Kaisar," ucap prajurit itu sembari memberi hormat kepada kaisar.
"Ada apa prajurit? Berita apa yang kau dapat dari mata-mata kita?" tanya kaisar Wei Lhuo kepada prajurit.
"Hamba mendapatkan laporan dari mata-mata, bahwa kelompok aliran hitam yang menyerang wilayah adalah sekte Tengkorak Kegelapan," kata prajurit.
"Hmmm... Tengkorak Kegelapan, apa yang mereka inginkan dari wilayahku?" tanya kaisar, dia nampak kebingungan karena sebelumnya yakin tidak ada masalah dengan kelompok Tengkorak Kegelapan.
"Mereka datang ke sini selain merampas harta rakyat ternyata untuk mengetahui lokasi salah satu kitab pusaka. Yaitu Kitab Halilintar," prajurit itu memberikan laporan dengan sedikit rasa takut.
"Hmmm, baiklah. Perketat lagi benteng pertahan di perbatasan!" perintah Kaisar.
"Perintah akan segera hamba laksanakan," prajurit itu langsung undur diri dari hadapan kaisar yang dibalas dengan anggukan.
"Jendral Gui Huo, apakah ada kemungkinan sekte Tengkorak Kegelapan melakukan serangan besar-besaran ke wilayah kita hanya karena Kitab Halilintar yang belum pasti di mana lokasinya?" tanya kaisar yang terlihat kebingungan sekaligus khawatir.
"Kemungkinan besar semua bisa saja terjadi kaisar, namun hamba yakin. Mereka juga tidak akan langsung menyerang wilayah kita. Mereka pasti akan mencari tahu dulu kebenarannya. Yang jelas, tujuan mereka saat ini adalah merampas harta rakyat, dan membuat kekacauan," ucap jendral Gui Huo.
"Kalau begitu, perketat keamanan di wilayah kita. Kirim beberapa pendekar Langit tahap akhir dan satu Pendekar Surgawi ke masing-masing lokasi rawan di setiap wilayah kekaisaran!" perintah Kaisar Wei Lhuo.
Dia melangkah menuju salah satu ruangan dan meninggalkan singgasananya. Kaisar pusing tujuh keliling, sehingga yang bisa dilakukan untuk saat ini adalah memperketat penjagaan. "Hahh..." Kaisar menghela nafasnya.
###
Di tengah hutan larangan, seorang anak tengah berlari tak tentu arah. Anak itu sedang dikejar-kejar harimau merah yang ingin memangsanya.
Awlanya anak itu niat berburu ayam hutan untuk makan malamnya nanti. Namun siapa sangka, bukannya berburu, yang ada malah sebaliknya. Dia terus dikejar oleh seekor harimau merah yang seukuran sapi dewasa tanpa henti.
Hingga pada akhirnya, bocah yang berumur sekitar tiga belas tahun itu kelelahan juga. Harimau merah yang mengejarnya terlihat semakin dekat dan siap untuk memangsanya, harimau itu berjalan mendekat. Dia terus menunjukkan taringnya yang sangat tajam bagaikan mata tombak kepada bocah itu.
Anak kecil tersebut terpojok di sebuah tumpukan bebatuan, mirip dengan goa yang terlihat menyeramkan dan dipenuhi ilalang setinggi satu meter. Tak perlu waktu lama, harimau merah itu semakin dekat dan akhirnya dia berhasil menggigit bagian punggung bocah malang itu.
Luka gigitan harimau merah nampak dalam, darah keluar dengan deras, hingga akhirnya ia pingsan tak sadarkan diri dengan luka yang mengenaskan.
Saat melihat bocah buruannya sudah pingsan karena terlalu banyak kehilangan darah, harimau merah itu bersiap untuk langsung memakannya.
Namun siapa sangka, saat harimau merah akan mencabik-cabik bocah yang tak sadarkan diri itu, sebuah petir menyambar telak tubuhnya. Harimau merah itu mati mengenaskan dengan tubuh gosong.
Kondisi bocah yang pingsan tadi semakin buruk, darah terus keluar dari luka akibat gigitan harimau merah. Hingga pada akhirnya, sesuatu aneh pun terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Mbah Haryo
starnya cukup ok...coba kita pantow doeleo gan. .
2025-03-26
0
Lanjutkan
2025-03-05
0
Akira
awalan yg cukup menarik ...
2023-11-11
0