-
-
-
At 10: 00 AM sebelum malam perggantian tahun
-
Pagi ini terjadi keriuhan dirumah Ken dan Jeny. Suasana sangat ramai karena semua sanak saudara Ken yang berasal dari luar negri berkunjung untuk merayakan tahun baru bersama
Suasana yang begitu ramai membuat pusing kepala seorang gadis yang baru saja lulus sekolah bulan lalu. Gadis cantik berwajah imut itu adalah Bulan. Sisulung yang galak dan cerewet bagi Bryan dan si kembar Chesa, Chesy
" Mom. " Bulan memelaskan wajah, menggelayuti lengan sang ibu yang sedang membuat kue didapur bersama Tisha, wanita itu kini tengah mengandung anak keduanya bersama Miko
" Minta ijinlah pada Daddymu? "
" Dad, tidak akan memberi ijin jika Bulan yang bicara. " Bulan benar-benar memelas pada ibunya
" Apa kamu sudah mencobanya?" Bulan menggelengkan kepalanya pelan
" Cobalah bicara, bicara dengan baik. Beritahu Daddy kemana kamu akan pergi dan dengan siapa. Mom yakin Dad pasti akan memberimu ijin. "
" Dad pasti tidak akan memberi ijin. " Jeny menghela nafas, ia berbalik pada putri sulungnya yang kini lebih tinggi darinya. Kedua tangan itu menangkup wajah Bulan. Bulan dianugrahi wajah yang sangat cantik dan tubuh yang tinggi sehingga hampir semua kolega Ken meminta menjodohkan putra mereka bersama anak gadis Ken itu
" Kenapa jadi pesimis begini? kemana anak Mom yang selalu percaya diri itu. "
" Apa Daddy akan memberi ijin?"
" Momy yakin kamu pasti bisa membujuknya. "
" Thank you Momy. " saut Bulan memeluk ibunya dengan wajah dipenuhi rasa bersalah
" Bulan kamu mau berkencan?" tanya Tisha tiba-tiba hingga Bulan gelagapan dibuatnya
" Aunty aku mau berlibur bersama temanku. "
" Ini malam tahun baru, tidak adakah yang special seperti bersama seorang pacar. "
" Bulan tidak punya pacar. " sautnya pelan
" Astaga, gadi secantik dirimu tidak mempunyai pacar? Oh Lord sia-sia saja kecantikanmu Bulan!"
Bulan tertawa mendengar ocehan Auntynya
" Dia masih kecil, dan Ken belum mengijinkannya berpacaran. " saut Jeny
" Kenapa ayahmu kolot sekali. "
" Daddy memang seperti itu selalu melarang semuanya. Padahal aku hanya ingin seperti teman-teman lainnya. " keluh Bulan
" Itu karena Daddy sangat menyayangimu. Daddy tidak mau kamu salah jalan. Kamu juga tahukan pergaulan anak zaman sekarang seperti apa?" Jeny membela suaminya. Dari nada bicaranya terdengar Jeny tidak suka dengan perkataan putrinya membuat Bulan tergerak memeluk wanita itu dari belakang
" I see Mom. Aku akan selalu menjaga diriku dengan baik. Aku tidak akan mengecewakan Mom dan Dad. " saut Bulan memberi kecupan pada pipi kanan Jeny. Jeny hanya tersenyum dan mengusap tangan yang mendekapnya itu
Kemudian Bulan keluar dari dapur, ia mencari ayahnya yang ternyata sedang asyik berbincang bersama para kerabatnya. Disana ada Bryan, bocak tengik yang paling menyebalkan bagi Bulan. Jika Ken berada dirumah bocah itu memang tidak pernah jauh dari ayahnya. Bulan segera mendekat dan sedikit menendang kaki Bryan yang duduk disamping sang ayah
" Minggirlah. " Bulan mengibaskan tangannya
" Apa sih Kak, datang-datang main usir aja. " gerutu putra semata wayang Ken yang kini berusia 13 tahun
" Minggir, Kakak mau bicara dengan Daddy. " ucap Bulan memberi pelototan padanya. Bryan segera menyingkir dan bergeser memberi celah untuk kakaknya dan Bulan langsung mendudukan tubuhnya disana
" Dad. " Bulan menggelayuti lengan Ken dengan manja. Ken menghentikan perbincangannya lalu beralih pada Bulan
" Ada apa?" tanya Ken merangkul sembari mengusap rambut panjang Bulan dari puncak kebawah. Kentara sekali pria itu sangat menyayangi putrinya
" Bolehkan nanti sore aku pergi berlibur bersama teman-temanku?" tanya Bulan dengan hati-hati
" Temanmu? temanmu yang mana?" Dahi Ken terlihat mengerut dengan tatapan penuh selidik
" Lissa dan Mariana. " saut Bulan gugup dan tegang seraya meremas kedua tangannya
" Hanya kalian bertiga?"
Bulan mengangguk cepat dan antusias
" Hmm, hanya bertiga. Lisa mengajakku berlibur divila keluarganya yang berada di pantai Pangandaran untuk merayakan tahun baru." Ken tampak berpikir sambil menatap putrinya
" Dad, untuk kali ini saja beri aku ijin hmm?" Bulan memelaskan wajahnya penuh harap
" Aku janji akan belajar lebih giat lagi. "
" Hanya semalam Dad, besok aku kembali. "
" Biarkan supir mengantar kalian. "
" Dad, Lisa sudah membawa supir keluarganya. Aku merasa tidak enak dengan Lisa. Kami sudah berjanji akan pergi bersama. "
" Dad, aku akan selalu menjaga diriku dengan baik. Untuk kali ini ijinkan aku bergabung dengan teman-teman. "
" Sudahlah Ken berilah anak gadismu ijin. Mereka berhak mendapatkan kesenangan dimalam tahun baru ini. " Dewa yang sedang bergabung disana ikut bicara
" Baiklah hanya untuk kali ini. " saut Ken membuat Bulan senang bukan kepayang, gadis itu sampai berhambur memeluk tubuh Ken dan memberikan kecupan berulang dipipinya
" Thank you Dad, you're the best. " ucap Bulan memberikan dua jempolnya pada Ken. Tak lama Bulan segera pergi dari sana untuk menyiapkan segala keperluan dirinya saat liburan nanti. Ken masih menatapi punggung putrinya dengan raut khawatir yang terlihat diwajahnya, Bulan tampak terlihat riang karena mendapat ijinnya, namun Ken tetaplah ayah protecktif pada Bulan
Gadis seusia Bulan masih labil dan mudah sekali dibohongi seorang pria oleh karena itu Ken lebih Over pada Bulan dibandingkan Putri-putri lainnya yang masih kecil dan belum mengerti tentang pria. Seperti Chesa-Chesy yang masih ingusan, Ken tidak terlalu Over kecuali mereka sudah sebesar Bulan
Ken bukan tidak tahu putrinya bersama James, ia tahu dan masih memantau mereka dari jauh. Ken tidak pernah memberi ijin pada Bulan untuk keluar dari rumah jika tak bersama supir meskipun apa yang dikatakan Bulan selalu jujur padanya
Bulan begitu senang, ia sampai berjingkrak-jingkrak dikamarnya. Ia langsung mengambil koper dan beberapa bajunya yang berada dilemari pakaian
" Make up, baju tidur, baju santai, sunblok. " Bulan mengabsen satu persatu apa saja yang ingin dibawanya dalam koper
" Ah bikini. " ucap Bulan dengan senyum melebar
" Akhirnya aku bisa berlibur bersama James. " ucap Bulan menghempaskan tubuhnya keranjang seraya menatap langit-langit kamarnya dengan senyum tak memudar
Ia tak sadar dengan seseorang yang mengupingnya dibalik pintu. Seseorang itu adalah sekutu Ken. Orang yang menurut semua orang selalu menjengkelkan dirumah ini kecuali Ken, pria itu selalu memanjakannya
Bocah yang baru beranjak remaja dan sering si juluki kembaran Ken itu segera berlari menuruni tangga. Ia kembali pada sang ayah yang masih tak berpindah posisi sedari tadi. Tubuh yang mempunyai tinggi dibawah bahu Ken itu duduk dan langsung membisikan sesuatu yang membuat sang ayah marah seketika
" Kakak berbohong, dia pergi bersama James. " bisik Bryan
" Terima kasih Boy, kamu memang hebat selalu berusaha menjaga saudara-saudaramu. " Ken mengusap puncak kepala Bryan penuh kasih sayang
" Karena aku menyayangi kakak dan Adik. "
" Dad tahu. Dibalik kejahilanmu, kamu sebenarnya sangat menyayangi mereka. " usapan tangan dikepala Bryan turun kebawah berpindah kepundak. Ken tersenyum bangga pada putranya itu
" Apa yang akan Dad lakukan pada kakak?"
" Bagaimana kalau kita memulai misi pertama kita. " saut Ken menaikan satu alisnya membuat Bryan tersenyum
" Oke! I'm ready. " saut Bryan
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
Bryan mata mata tersembunyi Ken ternyata👍
2021-06-14
1
Alivaaaa
Ken dan Bryan emang 11 12 mantaaaaaap
2021-06-05
0
Agung Manik
👍🏼👍🏼👍🏼😁😁 brian jadi mata2
2021-05-27
0