Kepergian mama

-

-

***

-

Paris tahun 2014

-

Awan mendung dengan rintikan hujan membasahi bumi bagian belahan timur kota Paris. Hujan itu seolah mengerti kesedihan hati seorang pria muda bernama Dean sebastian

Setelah 7 tahun sang ibu menderita dengan penyakitnya, inilah hari dimana perempuan yang telah melahirkan seorang Dean itu pergi untuk selama-lamanya

Tetesan demi tetesan cairan bening itu mengalir dari kedua pelupuk mata Dean. Dean menutup mulutnya, ia ingin berteriak. Ia tak kuasa melihat tubuh yang kini terbujur kaku tak bernyawa didepannya. Tubuh itu selalu memeluknya dalam kehangatan dan kini Dean telah kehilangannya. Hidupnya kini akan terasa dingin dan semakin kesepian

Tubuh Dean gemetar, ia menunduk mendekatkan bibir ketelinga sang ibu yang sudah tertutup kain putih. Dengan suara bergetar ia lantunkan adzan untuk terakhir kalinya ditelinga sang ibu

" Tenanglah disana ma, sekarang mama sudah tidak menderita lagi. " bisik Dean sebelum ia kembali naik ke atas dibantu oleh seorang pria yang masih saja tampan meskipun kini usianya hampir memasuki kepala empat. Tangan pria itu menggandeng bahu Dean, dan memberi tepukan-tepukan disana seakan berusaha untuk memberinya kekuatan dan semangat

Tangisan Dean pecah saat petugas penggali tanah itu mulai menutupi jasad ibunya dengan cangkulan tanah. Dean tersungkur ketanah, menggenggam kuat tumpukan tanah itu demi menahan rasa sakitnya. Ia meraung menangis, selama ini ia tidak bisa melakukan apapun untuk ibunya, penyakit sang ibu memang sudah sembuh beberapa tahun lalu namun sebuah kabar buruk kembali menimpa Dean saat penyakit sang ibu kembali divonis kambuh

Dean sedikit merasakan kebahagian bersama ibunya kala itu, ibunya sehat dan senyum itu ada untuk Dean setiap harinya. Tetapi setelah satu tahun kesembuhannya, penyakit sang ibu kambuh dan semakin parah hingga pagi tadi wanita berusia 47 tahun itu menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya

" Tuan, aku-" Dean merasa tenggorokannya tercekat, ia tak bisa melanjutkan ucapannya. Pria yang masih berdiri disamping Dean mengangkat tubuh yang terus bergemetar hebat itu, ia rangkul kemudian ia peluk sambil mengusap punggung Dean. Mata pria itu juga terlihat berkaca merasakan kesedihan yang dirasakan Dean. Dean yang malang yang kini sebatang kara

" Iklaskan semuanya Dean, bukankah sekarang ibumu sudah tidak merasakan sakit lagi. " ucapnya serak

Dean mengangguk cepat dengan airmata menderai membasahi pipi

" Ibu akan berbahagia disana kan? ibuku wanita yang baik aku yakin Tuhan akan mengirimnya ke surga. "

" Ibumu wanita yang baik. Dia telah melahirkan anak yang baik sepertimu. "

" Terima kasih Tuan Ken, aku berjanji akan melakukan apapun untuk membalasmu. "

" Hey, kenapa bicara seperti itu. Belajarlah dengan baik untuk membalasku. " sautnya

Ya itu adalah Ken, suami Jeny Adilla. Pria berhati baik yang tanpa pamrih menolongnya. Pria itu memang membuang Dean dan ibunya ke Paris. Namun bukan benar-benar membuangnya melainkan menyekolahkan Dean sampai sekarang. Ken juga mengobati semua biaya pengobatan ibu Dean sampai detik terakhirnya

Dan itu membuat semua orang tidak mengerti, kenapa Ken memperlakukan Dean begitu berbeda. Pria itu seperti menyayangi Dean. Bahkan selama ini Ken selalu memantau dan mengunjungi Dean ke Paris

" Daddy. " seorang gadis kecil berusia lima tahun menarik-narik celananya

" Daddy gendong Chesy. " Ken melepaskan pelukannya pada Dean

" Chesy kembalilah pada Momy. Daddy masih sibuk. "

" No!"

" Astaga anak ini. " gumam Ken geram lalu segera memangku Chesy si putri bungsu yang paling manja padanya

" Tunggu sebentar. " ucap Ken pada Dean lalu ia berjalan menuju seorang wanita yang selalu tampil cantik dan menawan dimatanya. Wanita itu sedang berdiri tak jauh dari tempat ibu Dean dikebumikan bersama anak-anak mereka yang lainnya

" Tunggu disini bersama Mom. " ucap Ken pada Chesy sambil menurunkan balita itu

" Chesy mau ikut Daddy."

" Chesy ini bukan untuk anak kecil sepertimu. " Ken kini menaikan jari telunjuknya membuat gadis kecil itu sedikit takut dan langsung berlindung pada kaki sang ibu. Jeny terkekeh lucu, mensejajarkan tubuhnya pada Chesy yang kini cemberut

" Chesy Daddy sedang membantu kakak itu agar berhenti menangis. Jangan mengganggu Daddy untuk sementara oke!"

" Tapi Chesy mau sama Daddy. "

" Chesy come on kamu sudah besar kenapa bertingkah seperti bayi. " Kini putra satu-satunya Ken ikut menyahut dengan wajah cool nya. Wajah itu tidak jauh berbeda dengan Ken

" Shut up Bryan. " bentak Chesy lucu

" Heh dasar bayi. " ledek Bryan

Ken tak mau pusing, ia melengos begitu saja dan kembali pada Dean meninggalkan Jeny yang kerepotan karena harus melerai pertengkaran Bryan dan Chesy, lagi-lagi kembaran Chesy yaitu Chesa ikut bicara membela sang adik sehingga kedua bocah yang hanya terpaut satu tahun dengan Bryan itu berhasil membuat Bryan kalah. Mereka menjulurkan lidah pada kakak laki-laki mereka saat memenangkan perdebatan itu

" Mom kenapa Dad sangat menyayangi Dean?" kini si sulung Bulan mengeluarkan suaranya dengan tangan yang terlipat dan tatapan tak lepas dari Dean dan Ken

" Bulan, panggil dia kakak. Dia lebih tua darimu." Jeny menegur

" Tapi dia bukan kakaku. "

" Mom dan Daddy tidak pernah mengajarimu seperti itu. " Kini tatapan Jeny terlihat menajam membuat Bulan sedikit menciut

" Baiklah. Siapa sebenarnya KAK Dean itu Mom?" tanya Bulan dengan menekankan kata kaka

Jeny terdiam sejenak, sebenarnya ia pun tidak tahu siapa sebenarnya Dean dan ada hubungan apa Dean dengan Ken? yang ia tahu hanyalah Dean yang dulu hampir mencelakai Bulan

" Mungkin teman Dad. " jawab Jeny asal pada anak gadisnya yang baru berusia 12 tahun

" Teman? dia terlalu muda untuk menjadi teman Dad. " gumam Bulan lalu kembali memperhatikan sang ayah dan pria yang bernama Dean itu

" Mungkin Kak Dean anak Daddy dari perempuan lain. " celetuk Bryan hingga Jeny kesal dan menjitak kepala anak kesayangan Ken itu dengan kencang

" Sembarangan! kamu benar-benar mau Momy hukum ya. " bentak Jeny

" Hehe I'm kiding Mom. "sautnya menyengir kuda

" Bagaimana bisa anak kecil sepertimu tahu hal seperti itu!" gerutu Jeny namun masih bisa didengar semua orang

" Itu karena Momy. "

" Kenapa kamu menyalahkan Momy!" Jeny berkacak pinggang

" Ya karena sinetron kesayangan Momy, Momy tidak pernah membiarkan kami menonton yang lain jika sinetron kesayangan Momy belum selesai. " jawab Bryan mengutarakan kekesalannya pada sang ibu selama ini

" Lalu kenapa kamu selalu ikut menontonnya. "

" Terpaksa Mom karena Daddy pun ikut menonton. " Jeny jengah, kenapa semua anak-anaknya sangat menurut dan mengidolakan sang ayah. Padahal dirinya yang selama ini paling dekat dirumah dengan mereka karena Ken selalu bekerja. Hanya hari libur dan malam hari saja mereka bertemu dengan Ken

Tidak mau menanggapi Bryan, Jeny kembali pada Ken. Pria itu tak henti mengusap punggung Dean dan memberi semangat pada pria muda itu

Dean masih saja menangis, tanah merah menjadi saksi bisu kesedihan mendalam pria itu. Rintikan hujan semakin banyak hingga kian lama kian membasahi baju mereka. Semua pelayad telah pergi satu persatu dari sana perlahan meninggalkan keduanya

" Tuan, apa kau tahu selama hidupnya ibuku tidak pernah bahagia?"

" Kenapa kau berbicara seperti itu?"

" Ibuku selalu menderita, dulu dia selalu menangis. " Dean tak melanjutkan ucapannya kedua tangannya terkepal begitu saja, ia merasa tiba-tiba marah

" Apa dia selalu tersenyum padamu?"

Dean mengangguk

" Apa ibumu juga selalu memelukmu?. "

Dean tersenyum kaku

" Ibu selalu memelukku saat aku mengatakan bahwa aku menjadi juara dikelas. Ibuku bahkan selalu menangis saat aku memberikan semua hasil belajarku setiap tahunnya. Dia bilang dia bangga padakku. " tutur Dean terisak

" Itu artinya dia bahagia. " saut Ken tersenyum hangat

" Jangan terpuruk, kau harus bangkit demi ibumu. Aku yakin dia akan selalu tersenyum disana bila melihat anaknya selalu kuat dan berbahagia. "

Dean merasa mendapat sedikit kekuatan, ia menatap Ken sejenak kemudian menghambur memeluk tubuh pria yang sangat ia kagumi itu

" Terima kasih Tuan. " ucapnya pada Ken

-

-

***

-

-

Ken membawa Dean kerumah mereka yang berada di Paris karena selama ini Dean tinggal di sebuah Apartement yang dibelikan Ken untuknya. Pria itu tak tega jika harus meninggalkan Dean yang masih berkabung sendiri dirumahnya

Malam itu mereka sedang berkumpul menikmati cemilan buatan Jeny sambil menonton televisi. Ken melirik Dean yang duduk disebelahnya, pandangan Dean lurus ke arah televisi namun Ken tahu pandangan itu kosong tak benar-benar menonton. Ia segera rangkul bahu Dean dan kembali mengusap-ngusapnya

" Kenapa bahu seorang pria lembek seperti ini. " Ken berusaha menghibur Dean

" Aku jarang berolahraga Tuan. "

" Luangkan waktumu untuk berolahraga sebentar, jangan belajar terus. " Ken celingukan ia melihat Jeny sejenak, wanita itu masih fokus pada sinetron kesayangannya. Dan Ken merasa heran padahal ini diluar negri dan kenapa sinetron itu masih ada!

" Tubuh pria harus seperti ini agar semua wanita mengejarmu. " bisik Ken seraya menepuk dadanya sendiri. Ken tersenyum saat melihat Dean tersenyum mendengar ucapannya. Meskipun senyuman itu sangat tipis. Ken tepuk kepala Dean pelan seperti seorang ayah yang bangga pada anaknya

" Momy .. Momy .. " Chesy berlari dari arah tangga sambil memanggil ibunya

" Chesy jangan lari!" Ken menegurnya

" Momy Bryan dan Chesa bertengkar lagi. " adu Chesy dari jauh

" Kenapa bisa bertengkar?" tanya Jeny datar karena ini sudah bukan hal yang aneh baginya dan Ken

" Bryan tidak mau tidur bersama kami, dia bilang mau sendiri. "

" Biarkan saja, biar dia tidur diluar. "

Bulan yang sedang berbaring dengan paha sang ibu menjadi bantalannya tiba-tiba tertawa mendengar ucapannya

" Momy kejam sekali. " ucap Bulan di sela tawanya

" Momy. " satu lagi datang yaitu Chesa dan pasti akan mengadu lagi pada Jeny

" Momy, Bryan menarik rambutku. "

" Bohong aku tidak melakukannya. " Bryan yang menyusul Chesa membela diri

" Tidak Mom, tadi Bryan memang menarik rambut Chesa. " Chesy membela kembarannya

" Bryan, kamu pria atau wanita?." tanya Jeny karena dikeluarga mereka Bryan lah yang paling nakal dan jahil sehingga yang paling sering membuat Jeny kesal

" Aku pria yang tampan. " sautnya membuat Ken dan Bulan tertawa

Dean hanya tersenyum melihat keluarga kecil yang terasa hangat itu hingga ia pun merasakan kehangatannya. Untuk sesaat Dean lupa akan kesedihannya

" Kenapa pria beraninya sama wanita?"

" Sesama pria pun Bryan berani. Dika dan Gading saja kalah dengan tinju Bryan. " Jeny benar-benar geram ingin mencubit Bryan namun jika ada Ken, Jeny mana berani karena Ken akan marah padanya bila menyentuh putra kesayangannya itu. Yang bisa dilakukan Jeny hanyalah menarik nafasnya dalam

" Bryan, kemarilah. " panggil Ken. Bryan langsung menurut dan duduk disamping ayahnya

" Kamu tidak mau tidur bersama Chesa dan Chesy?"

" Iya Dad, mereka sangat berisik Bryan tidak suka. "

" Kalau begitu bagaimana jika tidur bersama kak Dean?" tanya Ken

" Apa kak Dean suka mendengkur saat tidur. " tanya Bryan menatap Dean

Dean hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya

" Oke Dad. Bryan mau. "

" Good boy. " ucap Ken mengusap puncak kepala Bryan lalu memberikan ciumannya

Menjelang malam mereka semua masuk kekamarnya masing-masing. Begitupun Dean dan Bryan, kedua pria berbeda generasi itu kini tengah berbaring diatas ranjang seraya menatap langit-langit kamar yang ditempati mereka

Sentuhan tangan kecil dikening Dean menyadarkannya. Kepala Dean berbalik menoleh pada Bryan yang sedang menyengir padanya, bibir Dean tersenyum

" Kenapa kamu belum tidur?" tanya Dean

" Kenapa kakak belum tidur. "

" Kakak tidak bisa tidur. "

Bryan segera bangun, ia ambil sesuatu didalam kantong piyamanya lalu memakaikan pada Dean yang hanya terdiam

" Penutup mata ini akan membuat kakak tertidur. "

" Terima kasih Boy. " saut Dean kembali tersenyum

" Tuhan tak bisakah aku selamanya saja berada ditengah keluarga hangat ini? mereka begitu hangat, tidak ada kesepian dan kedinginan disini. Semuanya terasa hangat. " batin Dean lalu benar-benar memejamkan matanya, benar kata Bryan penutup mata itu membuatnya mengantuk

30 menit kemudian ...

" Bryan. " teriak Bulan dengan tak sopan masuk begitu saja ke kamar mereka dan membuat Bryan yang akan terlelap membuka matanya kembali

" Kenapa kakak malam-malam seperti ini berteriak seperti dihutan saja! " jawab Bryan

" Mana penutup mataku, kamu mencurinya. " teriaknya lagi. Bulan benar-benar garang apalagi ketika melihat penutup mata itu ternyata ada pada Dean. Buru-buru Bulan mendekat dan secepat kilat ia lepaskan kasar dari Dean membuat Dean yang sudah terlelap terbangun kembali, pria itu tersentak melihat wajah Bulan yang garang di depan matanya

" Beraninya menyentuh barangku. " teriak Bulan

Plak

Pukulan keras mendarat dikepala Dean hingga ia meringis karenannya. Tanpa mengatakan sepatah kata lagi Bulan langsung pergi dari sana meninggalkan Dean yang melongo karena tak tahu apapun dan tiba-tiba saja mendapat pukulan Bulan, ia menoleh pada Bryan yang hanya memberi cengiran padanya

-

-

***

-

-

Terpopuler

Comments

HR_junior

HR_junior

eee Bryan pantesan aja klakunmu kek gitu 11:12 kek Daddy km

2024-11-23

0

Fida gemoy 😉

Fida gemoy 😉

Thor kenapa Ken bisa sayang banget sama Dean padahal dia pernah mencelakai orang terkasih nya???
apa jangan jangan Dean anaknya Ken dari hasil perselingkuhan atau hasil cocok tanam satu malam sama wanita saat Ken masih playboy????
mohon di jawab rasa penasaran ini Thor 🙏🏽

2022-05-16

1

RahaYulia

RahaYulia

emang tv drumah org tajir spt klian ini cma satu tp rasanya g mungkin ya. so knp hrs pasrah gt bilang aja klian jg suka sinetron yang mommy mu tonton😅

2022-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Kepergian mama
3 Keluarga yang hangat
4 Happy bitrhday Dean
5 Kakak berbohong
6 Ken murka
7 Tanyakan pada putrimu
8 Kedatangan Dean
9 Karena aku mempercayaimu Dean
10 Aku tidak mau menikah
11 Turuti saja Daddymu
12 Aku mau menikah
13 Prewedding yang gagal
14 Semua gara-gara Dean
15 The wedding
16 Kau mau apa
17 Mungkin digigit nyamuk
18 Tiba-tiba pingsan
19 Mimpi buruk
20 Tetaplah seperti ini
21 Dia istriku
22 Merasa iri?
23 Kami tidak pernah melakukan itu
24 Samasekali tidak pantas
25 Teman baru
26 Aku tidak akan menyentuhmu
27 Kau menyukainya?
28 Aku sudah menikah sekarang
29 Aku pria dewasa dan normal
30 Shup up Dean!
31 Kita tidak sedekat itu
32 No more Bryan but Dean
33 Pengantin baru
34 Aku gadis yang masih suci
35 Kau berbahaya
36 Apakah aku sangat cantik?
37 Berhentilah marah
38 Mantan pacar
39 Mama tolong Dean
40 Kau masih virgin
41 Maafkan aku
42 Kau yang pertama
43 Pencegah kehamilan
44 Aku tidak bisa tidak menyentuhmu
45 Hentikan tingkahmu ini
46 As wish you
47 Apa yang kau inginkan?
48 Kau sangat keterlaluan
49 Kamu tidak merindukanku?
50 Kamu sangat cantik
51 Malam Dean & Bulan
52 Bulan sangat marah
53 Tidak semudah itu
54 Kau sangat bodoh
55 Aku tidak menyesal
56 Dean mabuk
57 Berseminya cinta Bulan dan Dean
58 Aku akan menunggu
59 Aku sudah melihat semuanya
60 Namanya juga pengantin baru
61 kamu milikku
62 Kasihan sekali istriku
63 Bulan cemburu
64 Camping
65 Datang Bulan
66 Sampai matipun aku istrimu
67 Dean wife
68 He is my husband
69 Gadis agresif
70 Jangan meragukanku
71 Berhenti mengatakan itu
72 Kencan part 1
73 Kencan part 2
74 Dean mesum
75 Cukup aku saja yang melihat
76 Jangan macam-macam
77 Aku mau kamu bahagia
78 Aku menyihirmu
79 Birthday Vina part 1
80 Birtday Vina part 2
81 Panggilan baru
82 Urusan mendadak
83 Pengumuman
84 Menginap
85 Tolong aku Bulan
86 anak bukan penghalang
87 Dean menghilang
88 Kecelakaan
89 Flashback
90 Suamiku tidak gila
91 Gangguan mental
92 Keinginan memliki bayi
93 Aku akan menurut
94 Rumah sakit
95 Kantor
96 Honeymoon part 1
97 Honeymoon part 2
98 Honeymoon part 3
99 Honeymoon part 4
100 Malam honeymoon terakhir
101 Gaya baru
102 Aku titip semuanya
103 Kumohon bangun
104 Dean koma
105 Demi Delan
106 Novel baru
107 Kamu tidak merindukanku?
108 Welcome Delan
109 Lepaskan Dean
110 Pengakuan James
111 Melepaskan Dean
112 Keajaiban itu ada
113 Daddy akan selalu bersama kita
114 Menemui James
115 Back to Paris
116 Aku ingin menyentuhmu
117 Saling merindukan
118 Dimabuk cinta lagi
119 Terlambat dua bulan
120 Dokter obegyn
121 Apa aku menyusahkanmu?
122 Akhirnya ketahuan
123 Meniru gaya baru
124 Karena Delan
125 Dia mengenaliku
126 Baby P
127 Aku sudah bahagia
128 Perutku sakit
129 Prematur
130 Welcome Pevita
131 Adik yang cantik
132 Happy ending
133 Promosi novel baru
134 Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Kepergian mama
3
Keluarga yang hangat
4
Happy bitrhday Dean
5
Kakak berbohong
6
Ken murka
7
Tanyakan pada putrimu
8
Kedatangan Dean
9
Karena aku mempercayaimu Dean
10
Aku tidak mau menikah
11
Turuti saja Daddymu
12
Aku mau menikah
13
Prewedding yang gagal
14
Semua gara-gara Dean
15
The wedding
16
Kau mau apa
17
Mungkin digigit nyamuk
18
Tiba-tiba pingsan
19
Mimpi buruk
20
Tetaplah seperti ini
21
Dia istriku
22
Merasa iri?
23
Kami tidak pernah melakukan itu
24
Samasekali tidak pantas
25
Teman baru
26
Aku tidak akan menyentuhmu
27
Kau menyukainya?
28
Aku sudah menikah sekarang
29
Aku pria dewasa dan normal
30
Shup up Dean!
31
Kita tidak sedekat itu
32
No more Bryan but Dean
33
Pengantin baru
34
Aku gadis yang masih suci
35
Kau berbahaya
36
Apakah aku sangat cantik?
37
Berhentilah marah
38
Mantan pacar
39
Mama tolong Dean
40
Kau masih virgin
41
Maafkan aku
42
Kau yang pertama
43
Pencegah kehamilan
44
Aku tidak bisa tidak menyentuhmu
45
Hentikan tingkahmu ini
46
As wish you
47
Apa yang kau inginkan?
48
Kau sangat keterlaluan
49
Kamu tidak merindukanku?
50
Kamu sangat cantik
51
Malam Dean & Bulan
52
Bulan sangat marah
53
Tidak semudah itu
54
Kau sangat bodoh
55
Aku tidak menyesal
56
Dean mabuk
57
Berseminya cinta Bulan dan Dean
58
Aku akan menunggu
59
Aku sudah melihat semuanya
60
Namanya juga pengantin baru
61
kamu milikku
62
Kasihan sekali istriku
63
Bulan cemburu
64
Camping
65
Datang Bulan
66
Sampai matipun aku istrimu
67
Dean wife
68
He is my husband
69
Gadis agresif
70
Jangan meragukanku
71
Berhenti mengatakan itu
72
Kencan part 1
73
Kencan part 2
74
Dean mesum
75
Cukup aku saja yang melihat
76
Jangan macam-macam
77
Aku mau kamu bahagia
78
Aku menyihirmu
79
Birthday Vina part 1
80
Birtday Vina part 2
81
Panggilan baru
82
Urusan mendadak
83
Pengumuman
84
Menginap
85
Tolong aku Bulan
86
anak bukan penghalang
87
Dean menghilang
88
Kecelakaan
89
Flashback
90
Suamiku tidak gila
91
Gangguan mental
92
Keinginan memliki bayi
93
Aku akan menurut
94
Rumah sakit
95
Kantor
96
Honeymoon part 1
97
Honeymoon part 2
98
Honeymoon part 3
99
Honeymoon part 4
100
Malam honeymoon terakhir
101
Gaya baru
102
Aku titip semuanya
103
Kumohon bangun
104
Dean koma
105
Demi Delan
106
Novel baru
107
Kamu tidak merindukanku?
108
Welcome Delan
109
Lepaskan Dean
110
Pengakuan James
111
Melepaskan Dean
112
Keajaiban itu ada
113
Daddy akan selalu bersama kita
114
Menemui James
115
Back to Paris
116
Aku ingin menyentuhmu
117
Saling merindukan
118
Dimabuk cinta lagi
119
Terlambat dua bulan
120
Dokter obegyn
121
Apa aku menyusahkanmu?
122
Akhirnya ketahuan
123
Meniru gaya baru
124
Karena Delan
125
Dia mengenaliku
126
Baby P
127
Aku sudah bahagia
128
Perutku sakit
129
Prematur
130
Welcome Pevita
131
Adik yang cantik
132
Happy ending
133
Promosi novel baru
134
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!