Renata's Bakery

Kamar berukuran 10 X 10 meter persegi dengan nuansa maskulin terlihat jelas dari berbagai koleksi beberapa kesukaan Kelvin yang hobi mengumpulkan miniatur berbagai tokoh action figure dan miniatur mobil yang memang sudah menjadi hobinya saat dia masih kecil.

Kelvin yang semalam pulang jam 2 malam karena setelah melakukan syuting untuk film terbarunya masih merasakan kantuk yang luar biasa dan tertidur pulas dibalik selimutnya

Sesaat Kelvin mengerjapkan matanya, mencari-cari hpnya di sebelah tempat tidurnya. Rasanya masih malas dan enggan untuk bangun dari tidurnya, namun karna dari tadi dia mendengar bunyi handphonenya yang terus menerus berbunyi sudah membuatnya terbangun.

Terpaksa Kelvin terbangun dan mencari handphonenya yang ternyata tak ada di sampingnya. Dia lupa meletakkan handphonenya di meja nakas sebelahnya karna semalam saat dia pulang rasanya dia langsung menghempaskan tubuhnya dan terbenam ke alam mimpi.

Kelvin meraih handphonenya yang dari tadi berbunyi dan membangunkan tidurnya.

"Shiiittt!!!! Siapa sih yang pagi-pagi udah ganggu tidur gue!" umpat Kelvin sendiri.

Dengan mata yang seolah belum mau terbuka sempurna Kelvin meraih handphonenya dengan malas.

"Hei Vin, kamu kemana aja sih! Dari semalam aku nyariin kamu tapi kok gak ada satupun pesan yang kamu balas sih!' kata seseorang yang jelas dari suaranya pasti Kelvin tahu betul siapa orang itu, siapa lagi kalo bukan Marsya.

"Sorry, kemarin tiba-tiba aku ditelpon buat syuting jadi aku gak bisa nemenin acara kamu sampai selesai!' jawab Kelvin cuek tanpa rasa bersalah.

"Kamu kan udah janji mau nemenin aku di acaraku, terus kamu pergi gitu aja tanpa ada kabar! Pokoknya aku ngambek nih!"

"Kamu tahu kan aku juga punya pekerjaan yang lebih penting ketimbang cuma sekedar nemenin kamu!"

"Kok kamu ngomongnya gitu sih Vin? Pokoknya kamu harus minta maaf ke aku!"

"Kan tadi aku udah bilang sorry kan, kenapa sih ribet banget!"

"Cuma bilang sorry doang gak cukup!"

"Lah terus mau kamu apa?"

"Aku mau kamu bisa nemenin aku shoping hati ini!"

"Aku sibuk hari ini!" jawab Kelvin ketus.

"Tapi Vin, masak kamu lebih mentingin pekerjaan kamu ketimbang pacar kamu sih?"

"Kamu tuh jadi cewek ribet banget sih! Kan tadi udah bilang kan hari ini aku sibuk!"

"Tapi aku maunya kamu nemenin aku!" rengek Marsya.

"Ya udah aku maunya kita putusss!!'

"Loh loh Vin.....kok jadi ngomong putus sih???"

"Kamu tuh selalu dan selalu, semua orang kamu suruh nurutin semua yang kamu mau. Dan sekarang giliran aku yang minta kamu nurutin kemauan aku. Aku mau kita putusss! Aku udah males sama kamu, cewek egois dan selalu ribet!!"

"Tapi Vin!!?"

Tut Tut Tut sambungan telpon pun diputus secara sepihak oleh Kelvin.

Kelvin selalu merasa kesal dengan sikap Marsya yang egois dan suka memaksakan kehendaknya. Jadi lebih baik dia tidak berhubungan dengan cewek semacam itu lagi.

Ting tong ting tong

Handphone Kelvin berdering lagi, Kelvin melihat id pemanggil yang tidak dikenal.

"Halo selamat siang dengan mas Kelvin."

"Iya saya sendiri, ini siapa yah!"

"Ini saya dini mas, dari Renata's Bakery. Kue pesanan mas Kelvin sudah siap!!"

"Oh dari toko kue itu? Dari mana kamu tahu nomorku?"

"Kan mas kelvin sendiri yang kasih kartu nama mas Rendi kemarin!"

Tiba-tiba Rendi teringat lagi dengan sesosok cewek yang dia temui tempo hari. Tanpa sadar dia senyum-senyum sendiri jika teringat wajah cewek yang cantik tapi selalu ketus padanya itu.

"Mas, mas, mas Kelvin masih di sana?"

Suara itu tiba-tiba membuyarkan lamunannya.

"Eh iya mbak, maaf jadi gak konsen!"

"Iya gak papa mas, jadi kapan mau di ambil mas?'

"Nanti aku ambil, oh iya boleh tanya sesuatu gak?"

"Tanya apa mas?"

"Rencananya sebentar lagi aku mau ke situ, kira-kira mbaknya yang kemarin fotoin kamu itu ada gak di bakery?"

"Yang kemarin fotoin?'" beo dini sambil mengingat -ingat.

"Iya, yang itu loh, temen kamu yang fotoin pas kamu minta foto sama aku!"

"Oh itu, yang cantik itu, yang tinggi orangnya, yang rambutnya sebahu!"

"He em!" kata Kelvin malas karena dari tadi tak mendapat jawaban yang dia mau.

"Oh itu, maksud mas Kelvin mbak Jesica? Itu mah bukan temen saya, itu bos saya!"

"Jadi namanya Jesica?" kata Kelvin sambil tersenyum sendiri karena sudah mengetahui siapa nama cewek itu.

"Iya mas, mbak Jesica itu bos saya, yah yang punya gerai bakery! Selain cantik dia juga pinter!'

"Oh ya!'

"Eh kenapa masnya jadi tanya soal mbak Jesica?"

"Nggak, cuma iseng aja kok!" jawab Rendi gelagapan.

"Oh gitu, kirain!!"

"Bentar lagi aku ke situ buat ambil kuenya. Tapi bos kamu ada kan di situ?"

"Sekarang sih ada, tapi gak tahu yah nanti masih di sini atau mau keluar?"

"Jadi dia mau pergi?"

"Gak tahu juga sih, masnya mau ambil kue atau ketemu mbak Jesica sih sebenarnya!" kata dini to the points.

"Eh....eng.....ya ambil kue lah masak mau ketemu sama dia, kan aku gak kenal sama dia. Ya udah aku ambil sekarang kuenya!"

"Iya baik mas!"

Kelvin pun langsung melompat dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi.

Sedapat kilat Kelvin berdandan sekeren mungkin dan sewangi mungkin. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini, tiba-tiba ingin menampilkan aura dan pesonanya ke seorang cewek yang dia temui kemarin.

Kurang dari 30 menit Kelvin sudah sampai di depan bakery. Sebelum dia keluar mobil dia terlebih dahulu berkaca di spion mobil, memastikan bahwa dia sudah benar-benar tampil sempurna.

"Selamat siang....selamat datang di Renata bakery!' sapa dini.

Kelvin memasuki toko bakery itu, matanya memandang sekeliling seolah mencari-cari sesuatu.

"Eh mas Kelvin, selama datang mas! Sebentar yah saya ambilkan pesanannya!"

Kelvin bahkan tak mempedulikan sapaan dini, matanya melihat-lihat sekeliling toko namun dia tak menemukan apa yang dia cari.

"Ini mas kue pesanannya!" kata dini sambil menyodorkan kuenya.

Tak ada respon dari Kelvin, bahkan dia tidak fokus dengan perkataan Rendi.

"Mas, mas Kelvin, ini pesanannya!" kata dini sekali lagi, namun tak mendapat sautan dari Kelvin.

Dini menatap Kelvin yang nampak tidak fokus dan seolah-olah sedang mencari sesuatu, terlintas di pikiran dini untuk mengerjai kelvin.

"Eh mbak Jesica....mbak Jesica dari mana??" kata dini yang hampir setengah berteriak sambil melihat Kelvin yang dari tadi tidak fokus.

"Eh mana, mana Jesica!" jawab Kelvin spontan mendengar perkataan dini.

Kelvin yang dari tadi melamun buyar mendengar dini mengucapkan nama Jesica.

"Hahahaha.....nah kan ketahuan mas Kelvin nyariin mbak Jesica!" goda dini yang sengaja mengerjai kelvin.

Kelvin yang sadar dirinya sudah dikerjai dini raut wajahnya spontan menjadi memerah.

"Mas Kelvin nyariin mbak Jesica yah?"

"Eh...eng...nggak kok...siapa bilang!" jawab Kelvin yang justru terlihat salting.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!