Bertemu lagi

"Vin kita lewat sana aja,jangan lewat pintu utama nanti semua cewek di sini heboh lagi!"

"Iya gue tahu!"

Kelvin mengikuti Jefri dari belakang, memasuki salah satu ruangan yang ada di situ. Terlihat sosok wanita cantik dengan rambut panjang terurai, dengan senyum manisnya dia menyambut Kelvin yang baru datang.

"Hai Vin! Seneng banget lihat kamu di sini!" sapa wanita cantik yang tak lain adalah pacarnya.

Hari ini adalah acara peluncuran produk kosmetik milik Marsya, Kelvin diundang secara khusus oleh Marsya untuk menghadiri acara spesial tersebut.

"Tapi aku gak bisa lama sya, nanti aku mau ada acara lain!"

Sebenarnya Kelvin paling malas menghadiri acara-acara semacam ini namun dia tidak bisa menolak saat Marsya merengek memintanya untuk datang. Bukan karena dia sayang dengan Marsya tapi dia melakukan itu karna dia risih kalo mendengar rengekan Marsya.

"Kok gitu sih vin, kamu kan udah janji kemarin bakal nemenin aku sampe acara launching produk selesai," kata Marsya sambil bergelayut manja.

"Aduh, kamu jangan kayak gini dong, malu tahu ada banyak orang!" kata Kelvin sambil menampik tangan marsya yang ada di tangannya.

"Kan aku pacar kamu, masak kamu malu pelukan sama pacar sendiri? Oh iya mana pesanan cheese cake aku?"

"Ini aku bawa!" jawab Jefri sambil menyerahkan kue itu.

Marsya menerima kue kesukaannya yang dia minta tadi.

"Wah, makasih ya sayang! Kamu perhatian banget sih sama aku!"

Marsya mencium pipi Kelvin sekilas dan bersiaga memeluknya, namun entah kenapa Kelvin merasa benar-benar merasa risih dengan perlakuan Marsya.

"Permisi!"

Seorang wanita tak sengaja masuk ke dalam ruangan itu membawa kue-kue yang sudah di pesan.

"Maaf mengganggu, saya mau mengantarkan pesanan kue untuk acara!"

Jesica nampak kikuk tak sengaja melihat adegan mereka berdua bermesraan meski di situ juga ada Jefri.

Kelvin yang melihat orang itu adalah wanita yang tadi dia temui entah kenapa refleks langsung menjauhkan dirinya dari Marsya.

"Kamu kenapa sih sayang, kayak malu-malu gitu?" tanya Marsya.

"Gak papa, gak sepantasnya kita seperti ini di tempat umum!"

Kelvin langsung menjauh dan menghampiri Jesica.

"Hei ketemu lagi, sini aku bantu bawain!"

"Eh gak usah, aku bisa sendiri kok!"

Melihat Kelvin menyapa wanita itu, Marsya langsung menghampiri Kelvin dan bergelayut manja seolah ingin menunjukan pada wanita itu kalau dia adalah pacarnya.

"Sayang biarin aja sih dia bawa sendiri, kan memang tugas dia. Oh iya mbak, taruh aja di meja situ!"

"Aku cuma kasihan dia sendiri yang harus ngangkut sebanyak itu sendirian!"

Marsya melihat tingkah aneh Kelvin yang berbeda dari biasanya.

"Ada apa sih jadi tiba-tiba aneh gini!" gerutu Marsya.

"Iya gak papa kok aku bawa sendiri aja!" tolak Jesica karena merasa risih harus melihat adegan itu.

Jesica berusaha mengabaikan mereka berdua dan meletakkan pesanan kue-kue itu di meja, sedang Kelvin masih berusaha membantu membawa kue-kue itu meski Jesica menolak.

"Sayang, dari pada kamu bantuin cewek gak jelas ini mending kamu ke depan ikut aku, soalnya bentar lagi acaranya mulai!" ajak Marsya yang kesal melihat Kelvin membantu Jesica.

"Kamu duluan aja nanti aku nyusul!"

"Tapi sayang....!"

"Aku bilang nanti aku nyusul!"

Marsya hanya bisa manyun dengan menggerutu dengan Kelvin, dia tidak bisa melawan Kelvin karena dia tahu betul Kelvin paling tidak suka dipaksa atau diatur-atur. Marsya hanya bisa pasrah menuruti keinginan kelvin, tak bisa dipungkiri dia takut kalau Kelvin marah dengannya apalagi memutuskan hubungan mereka.

"Harusnya kamu gak usah bantuin aku, lagi pula aku udah biasa nglakuin ini sendiri kok!"

Jefri sengaja membiarkan Kelvin membantu Jesica sendirian sambil mengamati apa sebenarnya maksud dan tujuan Kelvin menolong wanita itu. Karena Jefri tahu betul Kelvin punya 1001 cara untuk menggaet cewek-cewek yang dia sukai.

"Makasih ya udah bantuin! Aku permisi dulu!" kata Jesica berpamitan.

"Tunggu! Emm kan aku udah bantuin kamu, boleh dong aku tahu nama kamu!"

"Jadi kamu bantuin aku dari tadi cuma modus mau kenalan?" jawab Jesica sambil tersenyum sinis pada Kelvin.

"Bukannya gitu, tapi kan lebih baik kalo aku tahu nama kamu, siapa tahu nanti kalo aku punya acara kayak gini bisa pesan kue ke kamu!"

Jesica tahu betul gelagat Kelvin yang sebenarnya sedang modus dengannya. Menurut Jesica cowok-cowok yang mengandalkan tampang seperti dia itu pasti selalu melakukan hal yang sama dengan cewek-cewek yang lain.

"Kalo kamu mau pesen kue kamu bisa langsung Dateng ke toko aja!"

"Kenapa sih? Kan aku cuma pengen tahu nama kamu aja gak boleh!"

"Buat apa sih tahu nama aku, apa setiap cewek yang kamu jumpai pasti kamu modusin kayak gini? Sorry ya aku gak ada waktu buat hal-hal kayak gini!"

Jesica langsung meninggalkan tempat itu, menurutnya cowok semacam itu adalah cowok playboy yang hobinya hanya tebar pesona dengan memanfaatkan tampang kerennya.

"Hei tunggu!!" teriak Kelvin.

Jesica tak menggubris teriakan Kelvin itu, bahkan dia mempercepat langkahnya untuk pergi dari situ.

"Hahahaha! Emang enak dicuekin!!!" ledek Jefri yang dari tadi mengamati Kelvin dan Jesica.

"Malah ngetawain lagi bukannya bantuin!"

"What? Ngapain gue bantuin Lo, bukannya Lo adalah seorang Kelvin sang penakluk cewek, harusnya Lo bisa mengeksekusi modus Lo itu sendiri dong! Tapi kayaknya modus Lo kali ini gak mempan buat tuh cewek!!!"

"Sial! Bisa turun reputasi gue kalo ada yang tahu gue ditolak mentah-mentah sama cewek kayak gini. Selama ini cewek-cewek yang minta kenalan sama gue, tapi tuh cewek berani-beraninya nyuekin gue!"

Kelvin mengacak-acak rambut spikenya itu, sambil mengumpat sendiri.

"Masak Kelvin sang penakluk cewek ditolak sama gadis penjual kue! Mau ditaruh dimana muke Lo Vin!!" kata Jefri justru mengkompori Kelvin yang emosi.

"Ini gak bisa dibiarin, enak aja dia nolak cowok sekeren dan sefamous gue!"

"Lagian lo ngapain sih kurang kerjaan banget ngejar dia, udah bosen sama cewek sekelas model atau artis, jadi sekarang seleranya mau dirubah nh?"

"Bukannya gitu, dari awal gue ketemu dia pas di bakery tadi, rasanya tatapan matanya itu loh! Aku ngeliat keteduhan di matanya!"

"Apah?Gak salah denger gue? Sejak kapan seorang Kelvin ngomongin keteduhan mata segala! Biasa juga ada cewek cantik langsing Lo pacaran tanpa ngomong keteduhan mata segala! Wah kayaknya Lo lagi gak enak badan deh, mau gue anter ke dokter?"

"Woi....gue masih sehat kali!" jawab Kelvin sambil menoyor kepala Jefri karena justru omongan Jefri yang terlihat seperti ngelantur dari tadi.

"Habisnya dari tadi aneh tahu gak sih lo!"

"Ah udah ah Lo gak bakalan ngerti juga kalo gue jelasin!"

"Jangan-jangan Lo jatuh cinta pada pandangan pertama sama tuh cewek!"

"Mungkin....!" jawab Kelvin sambil senyum-senyum sendiri.

Pikirannya justru kini melayang membayangkan pertemuannya dengan Jesica tadi.

"Woi....Vin!!Malah ngelamun lagi, ngapain sih senyum-senyum sendiri kayak gitu! Wah bener-bener nih anak, kayaknya Lo udah kesambet deh!"

"Sembarangan aja bilang gue kesambet!"

"Yah ngapain juga bengong sambil senyum-senyum gitu! Dari pada Lo bengong kayak gitu, buruan susulin marsya sono"

"Males ah, mending Lo aja gih yang temenin dia, gue mau pergi aja!"

"Kan Lo pacarnya bukan gue, kenapa jadi gue yang mesti gantiin Lo!"

"Alah biarin aja sih, gue males sama dia, ribet banget! Gue mau cabut dari sini!"bkata Kelvin sambil berlalu.

"Eh kok gue di tinggal sih!" teriak Jefri dan langsung lari mengikuti Kelvin dari belakang.

Kelvin langsung meninggalkan tempat itu dan menuju ke mobil tanpa berpamitan dengan Marsya. Karena dia tahu kalau dia berpamitan dulu, pasti Marsya akan menahannya di situ. Padahal dia sudah benar-benar malas dan bosen menjalin hubungan dengan Marsya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!