Dini menarik tangan Jessica untuk memintanya mengambil foto dengan artis idolanya itu.
"Ayo kita foto mas Kelvin!"
Kelvin melihat sesosok makhluk cantik di depan matanya. Sesaat keduanya bertatapan mata satu sama lain.
"Ehem....kok malah pada bengong sih, mbak Jesica minta tolong fotoin yah pake hp aku!" kata dini sambil menyerahkan hpnya.
"Kenapa kamu gak nyuruh orang lain aja sih buat fotoin, kenapa mesti aku coba yang fotoin!" gerutu Jesica.
"Maaf mbak Jes, sekali ini aja, jarang-jarang kan bisa ketemu artis kayak gini!" bisik dini.
Dini pun mengambil posisi foto terbaiknya bersama Kelvin. Jessica pun mengambil foto beberapa kali, meski sebenarnya dia benar-benar malas melakukannya.
"Makasih ya mas Kelvin!" kata dini kegirangan.
"Iya sama-sama, mbaknya yang ini gak minta foto juga?" kata Kelvin sambil melirik Jesica.
"Gak mas, makasih!" jawab Jesica cuek.
"Sialan...baru kali ini ada cewek yang gak mau foto sama gue, biasanya mereka mohon-mohon supaya bisa foto bareng gue!" gerutu Kelvin dalam hati sambil mengamati Jesica.
"Kalo gitu aku pergi dulu, o iya jangan lupa pesanan saya tadi ya mbak! Besok lusa saya ambil!"
"Iya mas!" kata dini.
Kelvin berlalu, dari tempat itu meski rasa penasaran masih menyergap dalam benaknya, sesekali dari kejauhan dia masih mencuri-curi pandang dengan Jesica. Namun Jesica hanya berlalu, bersikap senatural mungkin seolah dia tidak memperhatikan Kelvin.
"Mbak, tadi kayaknya mas Kelvin tertarik deh sama mbak Jesica!"
"Ngomong apa sih kamu Din, baru juga ketemu, udah ngomong tertarik!"
"Mbak Jes pernah denger istilah cinta pandangan pertama gak sih?"
"Ya terus??"
"La itu dia mbak, mungkin dia tertarik sama mbak Jes dari pandangan pertama!"
"Apaan sih ngaco banget tahu nggak? Udah ah...aku mau nglanjutin kerjaan aku tadi, gara-gara kamu jadi tertunda!! Lagian kamu norak banget sih minta foto sama orang itu?"
"Ya kan dia kan artis mbak, jarang-jarang kan kita bisa ketemu artis!"
"Artis? Memang artis apa dia?"
"Ya ampun masak mbak Jesica gak tahu sih kalo dia itu sering maen film sama sinetron. Siapa sih yang gak kenal dia, seorang Kelvin Marino, artis tampan yang sedang naik daun!"
"Ulet keket kali naik daun, ah udah ah bodo amat dia mau artis atau siap yang jelas sekarang kita mesti nyelesain pesanannya sebelum jam 11! Ayo bantuin....!"
Jessica mengajak dini untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda tadi. Mereka berdua menuju ruang belakang dan kembali membantu Radit yang dari tadi masih sibuk menyelesaikan sendiri.
"Kalian dari mana aja sih? Lama banget? Dari tadi aku sendiri nyiapin semuanya!"
"Ini nih si dini, baru aja nglihat artis gitu aja udah minta foto!"
"Hehehehe...maaf yah mas Radit jadi di tinggal deh, habis tadi tuh ada artis idolanya dini. Mas Radit tahu gak siapa, itu loh mas si Kelvin Marino!!" kata dini antusias.
"Oh itu...!!' kata Radit sambil mencoba mengingat-ingat.
"Mas Radit tahu?"tanya dini antusias.
"Emm...nggak sih! Tahu sendiri kan aku gak suka merhatiin artis-artis kayak gitu!'
"Aku juga gak kenal dia siapa?"
"Berarti mas Radit sama mbak Jesica kudet alias kurang update. Masak sama artis yang lagi hits pada gak tahu!'"
"Eleh, gak penting buat aku! Yang terpenting sekarang buruan selesain kerjaan kalian, bentar lagi mau diantar pesanannya!"
"Kak katanya Doni gak berangkat hari ini, tadi dia telpon tadi katanya anaknya sakit!"
"Oh gitu, padahal pesenannya harus di antar nanti jam sebelum jam 11. Kamu aja yang anter ya dit!!"
"Tapi kak, aku mau berangkat kuliah nih!"
"Ya udah deh nanti biar Kakak aja yang anter, mana alamatnya!"
"Ini kak!"
Jesica melihat alamat tujuan yang sepertinya tak begitu jauh.
"Biar aku aja yang antar, Din kamu jaga toko yah, aku mau nganter ini dulu!"
"Baik mbak!"jawab dini.
Radit dan dini pun menata kue pesanan itu ke mobil Jessica.
"Serius nih kakak gak papa nganter sendirian?"
"Ya mau gimana lagi, kamu kan kuliah, si Doni gak berangkat! Aku gak papa kok, kamu gak usah khawatir kayak baru kali ini aja aku nganter pesanan sendirian! Ya udah kamu berangkat kuliah sana, nanti telat lagi!"
"Iya kak, kakak hati-hati yah!"
"Iya bawel!!"
Jesica masuk ke dalam mobil dan pergi mengantar pesanan ke alamat yang dituju. Beberapa menit kemudian dia sampai ke sebuah gedung mewah di pusat kota.
Jesica menurunkan semua pesanannya itu sendiri meski sedikit nampak kerepotan.
"Hai, perlu bantuan?" sapa seorang laki-laki.
"Eh gak perlu, gak papa aku bisa sendiri kok!" kata Jesica tanpa menoleh siapa orang yang menawarkan bantuan itu.
"Jelas-jelas mbaknya kerepotan gitu, kok gak mau dibantu sih?"
"Maaf mas saya buru-buru!"
Sepintas ada dua orang laki-laki yang ada di depannya saat ini. Salah satu laki-laki dengan postur tubuh tinggi dan yang satu lagi mengikutinya dari belakang. Jesica mencoba mengingat siapa sosok yang ada di depannya itu.
"Loh kamu mbaknya yang di bakery tadi kan?"
"Kamu yang tadi ke bakery itu, yang dimintain foto sama dini tadi yang katanya artis itu?"
"Apa? Katanya artis? Emang kamu gak kenal siapa aku?"
"Nggak, aku gak tahu kamu dan juga gak mau tahu!!" jawab Jesica cuek sambil mengemas barang bawaannya bersiap untuk dia bawa ke dalam gedung.
"Mbaknya sombong banget sih! Harusnya mbaknya merasa beruntung dong ada cowok sekeren aku mau nawarin bantuan kayak gini!"
"Mas maaf yah, saya buru-buru, aku gak punya waktu buat ngladenin hal-hal gak penting kayak gini!"
Jesica membawa kue-kue itu dan meninggalkan dua orang yang tak lain adalah Kelvin dan Jefri.
"What? Gue gak salah denger Jef, cewek itu bilang gak penting sama gue! Wah bener-bener ya tuh cewek, masih bagus gue tadi nawarin bantuan sama dia, eh malah di tolak mentah-mentah sama dia. Dasar cewek sombong!" umpat Kelvin yang uring-uringan sendiri setelah dicuekin Jesica tadi.
Jefri pun hanya tersenyum melihat tingkah laku dari sahabatnya yang berubah menjadi aneh.
"Lah kok malah senyum-senyum sih, bukannya ngasih gue pendapat!"
"Ya lagian aneh banget sih lo, tumben-tumbenan nawarin bantuan sama cewek yang Lo kenal! Lagian tuh cewek siapa sih sampe-sampe seorang Kelvin mau nawarin bantuan bawain barang-barangnya?'
"Gue juga belum kenal sih, gue cuma lihat dia tadi di bakery waktu gue beli cheese cake!"
"Aneh banget sih lo, kenal aja nggak, apa jangan-jangan Lo tertarik sama cewek penjual kue itu?"
"Apa? Tertarik? Ya nggaklah, gue gak bakal tertarik sama cewek sombong model dia!" kata Kelvin menampik.
"Kalo gitu ya udah gak usah uring-uringan gitu, mending kita masuk aja ke dalam, katanya Lo mau nemuin Marsya di dalem!"
Kelvin yang sedari tadi perhatiannya tertuju pada sosok cewek yang baru dia temui tadi membuat dia lupa dengan tujuan awalnya dia membeli cheese cake dan tujuannya datang ke gedung itu.
"Kita masuk sekarang!" ajak kelvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments