Eps. 5 Terapi Alternatif

Setelah mengetahui kondisi Dirga yang membuatnya shock. Dia selalu memikirkannya sepanjang waktu dan membuatnya tenggelam dalam kesedihan. Ia membayangkan bagaimana nasib Dirga kelak jika tidak bisa sembuh ? Apakah dia akan menjadi sampah masyarakat ?

Ia juga meratapi kemalangan nya, kenapa anaknya terlahir autis tanpa sebab yang jelas. Serta menyalahkan dirinya sendiri, mencari apa kesalahannya hingga anaknya bisa terlahir sebagai anak yang autis ?

Sepanjang hari ia menangis saat melihat Dirga dan tidak bisa melakukan apapun. Seandainya bisa, ia ingin kelainan itu menjadi miliknya saja. Jadi biar dia yang menanggung seumur hidupnya, karena baginya Dirga adalah penerusnya. Seharusnya segala sesuatunya lebih baik atau lebih maju dari dia, namun kenyataan terbalik. Dirga berada jauh di garis belakangnya. Ia tak bisa membayangkan seperti apa nanti saat dia besar. Kalau dia sudah meninggal, siapa yang akan merawatnya ?

“Sudah jangan menangis terus. Masalah tidak akan selesai hanya dengan menangis. Kita tidak tahu hikmah di balik semua ini. Mungkin suatu saat Dirga memiliki kelebihan yang tidak di miliki orang lain.” menghapus air mata Elsa.

“Lalu bagaimana selanjutnya...” memeluk Hadwan.

“Kita berusaha semampu kita untuk memberikan pengobatan yang terbaik padanya, untuk hasilnya kita serahkan pada yang di atas.

Kita tidak boleh putus asa. Sebenarnya anak autis itu memiliki IQ di atas rata-rata. Jika kita bisa menemukan bakatnya, itu akan baik untuk hidupnya kelak.” ikut merasa sedih melihat istrinya yang bersedih.

“Kembali ke rumah sakit saja untuk terapi. Kita lihat bagaimana perkembangannya nanti.” saran Hadwan sambil membelai rambut Elsa untuk menenangkannya.

Beberapa hari kemudian, Elsa bersama Hadwan membawa Dirga kembali ke rumah sakit untuk mengikuti terapi yang di sarankan dr. Niken sebelumnya.

Mereka membiarkan dokter membawa Dirga untuk menjalani terapi tingkah laku. Terapi itu di tujukan untuk menata tingkah lakunya agar bisa lebih anteng, tidak hiper aktif dan fokus.

Mereka berdua tidak tega melihat Dirga yang di ikat dengan gulungan kain mori yang di belitkan rapat ke seluruh tubuh seperti mumi agar dia tidak bisa bergerak.

“Mama... mama...” teriak Dirga berontak dan ketakutan saat matanya di tutup dan saking takutnya, ia hampir menggigit lidahnya sendiri. Namun terapis menyumpal mulutnya dengan spons

Elsa keluar dari ruang terapi karena tidak tahan melihat Dirga tersiksa. 30 menit kemudian terapi selesai. Dirga langsung berlari menghampiri Hadwan dan Elsa dalam ketakutan.

Selesai menjalani terapi, mereka pulang. Di rumah, Dirga terlihat masih takut dan menjadi lebih diam dari biasnya.

Elsa mengantarkan Dirga terapi selama satu bulan. Namun ia melihat tidak ada perkembangan yang berarti, malah anaknya nampak stres dan trauma.

Ia kembali berpikir. Autis merupakan kelainan saraf. Sedangkan terapi itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan saraf. Harusnya Dirga mendapatkan terapi yang menstimulasi sarafnya, baru itu akan berpengaruh.

Elsa mencari informasi dari berbagai sumber dan akhirnya menemukan terapi yang bisa menerapi saraf. Banyak testimoni orang yang sakit parah, kanker stadium tiga bisa sembuh setelah terapi di sana. Selain itu di sana juga ada anak yang terkena hidro cephalus maupun leukimia bisa sembuh tanpa operasi. Namun tempat itu jauh, yaitu ada di kota Palang, yang jarak tempuhnya 1 jam.

Beberapa hari kemudian setelah mendapatkan informasi lengkap mengenai alamat praktek terapi itu, Hadwan membawa Dirga untuk menjalani terapi di sana.

Hadwan datang pagi hari sekali di hari Minggu karena ia hanya bisa mengantar saat hari libur saja. Setelah satu jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di tempat praktik terapi.

Tempatnya sangat ramai, pasien terapi dari berbagai umur berkumpul di sana. Berbagai keluhan penyakit di tangani di sana. Setelah menunggu dua jam, giliran Dirga di panggil.

Ia melihat Dirga di terapi sum-sum tulang belakangnya dengan di pijat dan di stimulus. Terapi nya hanya sepuluh menit tapi antri nya yang sangat lama.

Setelah terapi, Dirga di beri obat yang berbahan dasar madu jenis bee pollen dan royal jelly yang di minum setiap hari. Terapis menyarankan agar rutin terapi seminggu sekali sampai normal.

Beberapa hari setelah terapi, Elsa dan Hadwan memantau perkembangan Dirga. Dan ternyata lebih baik hasilnya daripada terapi yang ada di rumah sakit.

Anak itu menjadi lebih tenang, hiper aktifnya berkurang, dan lebih fokus walaupun untuk bicara belum ada perkembangan.

Melihat ada perkembangan, Elsa dan Hadwan meneruskan terapi itu. Mereka rutin membawa Dirga ke penerapis itu seminggu sekali. Dan rutin meminum kan obat berbahan dasar madu itu.

Selain terapi, Elsa juga menerapkan diet ketat pada Dirga. Ia melarang anaknya itu mengkonsumsi susu sapi, gandum, sereal, makanan yang terbuat dari tepung terigu, makanan tinggi gula, minuman bersoda dan makanan cepat saji, berpengawet dan mengandung MSG.

Pernah suatu saat, kecolongan. Saat itu Dirga minum susu sapi dan langsung menunjukkan reaksi. Ia bergerak berputar terus tanpa henti seperti tarian sufi yang terus berputar.

“duk...”

Suara Dirga membenturkan kepala ke dinding berulang kali dengan keras.

“Dirga apa yang kau lakukan ? Berhenti !” Hadwan melihat Dirga membenturkan kepala ke tembok dengan keras.

Hadwan menarik tubuh anaknya dan menahan tubuh anak itu agar tidak membenturkan kepala lagi ke dinding.

“Apa yang terjadi ?” Elsa menghampiri mereka berdua dan terlihat cemas.

“Apa yang baru saja kau berikan padanya ?”

“Tidak ada, aku hanya memberinya Bee pollen seperti biasanya saja.”

“Apa kita hentikan dulu obatnya sementara waktu biar dia tenang dulu. Meskipun itu obat herbal, tetap saja itu akan ada efek sampingnya.” memegang erat Dirga yang bersikeras akan membenturkan diri lagi.

Elsa sedih kembali melihat Dirga melukai dirinya sendiri seperti itu. Hatinya serasa di tikam ribuan belati yang menyayat. Pedih, hanya itu yang ia rasakan sekarang. Sampai kapan penderitaan Dirga akan berakhir ? Dia sudah bertahan sekuat tenaga untuk tidak sedih, namun tetap saja. Hati seorang Ibu tidak tahan ketika melihat anaknya kesusahan.

Tanpa terasa air mata meleleh perlahan di pipinya. Hadwan ikut merasakan kesedihan yang di rasakan Elsa karena Dirga.

“Kita sudah berusaha sebisa kita. Siapa yang menginginkan mendapat anak yang seperti ini ? Tidak ada. Ini semua sudah di gariskan. Kita hanya perlu bersabar dan lebih bersabar lagi.” memegang tangan Elsa untuk menenangkannya.

Elsa hanya mengangguk menatap Hadwan, lalu ia mengelus kepala Dirga lembut. Tangannya bergetar menyentuh rambut anaknya itu. Ia berpikir anak sekecil itu harus menanggung berat beban hidup menjadi anak yang tidak sempurna.

Sejenak mereka larut dalam kesedihan. Hadwan bertekad untuk terus berjuang tanpa lelah demi putranya itu. Ia akan memikirkan cara lainnya untuk membatu kesembuhan Dirga. Walaupun ia tak tahu hasilnya nanti apa. Meskipun diagnosa dokter mengatakan jika anaknya tak bisa di sembuhkan, ia yakin suatu saat bisa membuktikan bahwa diagnosa dari dokter itu salah. Karena dokter juga manusia. Sedangkan manusia adalah tempatnya salah. Jadi bisa saja prediksi nya salah.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Defrin

Defrin

Betul sekali...
Anak autism memiliki IQ di atas rata rata....
Sabar ya Elsa Dan Hazwan....

2023-04-02

0

lelaki tangguh

lelaki tangguh

berdoa saja yang banyak

2022-02-17

0

travalgar

travalgar

ayo yang rajin

2022-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Eps.1 Sejarah Sang Infinix
2 Eps. 2 Kehamilan
3 Eps. 3 Kelahiran
4 Eps. 4 Tumbuh Berbeda
5 Eps. 5 Terapi Alternatif
6 Eps. 6 Sekolah Khusus
7 Eps. 7 Kemampuan Lain
8 Eps. 8 Melihat Makhluk Tak Kasat Mata
9 Eps. 9 Berkembang
10 Eps. 10 Guru Beladiri
11 Eps. 11 Menguasai Krav Maga
12 Eps. 12 Reiki
13 Eps.13 Bukan Mimpi
14 Eps. 14 Pendalaman Reiki
15 Eps. 15 Menguasai Reiki
16 Eps. 16 Elang Putih
17 Eps. 17 Izin Memelihara
18 Eps. 18 Bisa Berubah Wujud
19 Eps. 19 Melihat Lebih Banyak
20 Eps. 20 Menutup Mata Batin
21 Eps. 21 Terbuka Kembali
22 Eps. 22 Melihat Dunia Lain
23 Eps. 23 Penglihatan Baru
24 Eps.24 Mengendalikan Penglihatan
25 Eps. 25 Terjebak
26 Eps. 26 Butuh Seorang Teman
27 Eps. 27 Teman Baru
28 Eps. 28 Pindah Sekolah Umum
29 Eps. 29 Tersesat
30 Eps. 30 Hari Pertama Masuk
31 Eps. 31 Melihat Keanehan
32 Eps. 32 Terungkap
33 Eps. 33 Di Kucilkan
34 Eps. 34 Kepergian Raneea
35 Eps. 35 Mencari Raneea
36 Eps. 36 Sebuah Jejak
37 Eps. 37 Sebuah Bayangan
38 Eps. 38 Mimpi Buruk
39 Eps. 39 Hipnotis
40 Eps. 40 Ingatan Yang Terhapus
41 Eps. 41 Pindah Sekolah
42 Eps. 42 Pertemuan Kembali
43 Eps. 43 Masih Seperti Dulu
44 Eps. 44 Penyelamat
45 Eps. 45 Tersesat
46 Eps. 46 Orang Berjubah
47 Eps. 47 Tubuh Pengganti
48 Eps. 48 Kabur
49 Eps. 49 Nelayan Penyelamat
50 Eps. 50 Mustika Bertuah
51 Eps. 51 Bertemu Kupu-kupu
52 Eps. 52 Masa Lalu
53 Eps. 53 Darah Peri
54 Eps. 54 Perjalanan Kembali
55 Eps. 55 Belut Raksasa
56 Eps. 56 Goa Kelelawar
57 Eps. 57 Centaurus
58 Eps. 58 Penawar Racun
59 Eps. 59 Serangan
60 Eps. 60 Baku Hantam
61 Eps. 61 Ucapan Terima Kasih
62 Eps. 62 Bukit Poisson
63 Eps. 63 Jalan Kembali
64 Eps. 64 Kembali Ke Hutan Hamakua
65 Eps. 65 Bertemu Dengan Teman-teman
66 Eps. 66 Kembali Ke Tenda
67 Eps. 67 Pengakuan
68 Eps. 68 Pengakuan 2
69 Eps. 69 Penyelidikan
70 Eps. 70 Penyelidikan 2
71 Eps. 71 Tempat Tinggal Rheva
72 Eps. 72 Lembah Salju 1
73 Eps. 73 Lembah Salju 2
74 Eps. 74 Terapi Ekstrim part 1
75 Eps. 75 Terapi Ekstrim part 2
76 Eps. 76 Satu Ciuman
77 Eps. 77 Tamu Tak Diundang
78 Eps. 78 Keluar Dari Lembah Salju
79 Eps. 79 Lautan Darah
80 Eps. 80 Melihat Simbol Kembali
81 Eps. 81 Mengambil Buku
82 Eps. 82 Arti Simbol
83 Eps. 83 Kemunculan Pasukan Infinix
84 Eps. 84 Kabut Hitam
85 Eps.85 Putus
86 Eps. 86 Mencari Dia
87 Eps. 87 Tempat Kelahiran Infinix
88 Eps. 88 Makam Leluhur
89 Eps. 89 Penjelasan Dari Ibu
90 Eps. 90 Petunjuk Kedua
91 Eps. 91 Membuka Titik Meridian
92 Eps. 92 Keraguan
93 Eps. 93 Terdeteksi
94 Eps. 94 Tertangkap
95 Eps. 95 Utusan Pixy
96 Eps. 96 Aliansi
97 Eps. 97 Aliansi Part 2
98 Eps. 98 Rencana Kabur
99 Eps. 99 Pasukan Khusus Infinix
100 Eps. 100 Jejak
101 Eps. 101 Keturunan Yang Dicari
102 Eps. 102 Doppalganger
103 Eps. 103 Peluru Nyasar
104 Eps. 104 Kritis
105 Eps. 105 Terpisah Dari Raga
106 Eps. 106 Roh Suci
107 Eps. 107 Tempat Latihan
108 Eps. 108 Irama Bandul
109 Eps. 109 Goa Es
110 Eps. 110 Terjebak Di Aliran Waktu
111 Eps. 111 Bertemu Ayah Dan Ibu
112 Eps. 112 Pemurnian Jiwa
113 Eps. 113 Kembali Ke Goa Es
114 Eps. 114 Teknik Ilusi
115 Eps. 115 Kembali Ke Tubuh
116 Eps. 116 Wujud Asli Viroz
117 Eps. 117 Perjalanan Ke Markas Infinix
118 Eps. 118 Tiba Di Markas Infinix
119 Eps. 119 Menyusup
120 Eps. 120 Mencari Rheva
121 Eps. 121 Kabur Dari Sel
122 Eps. 122 Tempat Rheva Di Tahan
123 Eps. 123 Membebaskan Rheva
124 Eps. 124 Berpencar
125 Eps. 125 Berlatih Pedang
126 Eps. 126 Kemarahan Arthur
127 Eps. 127 Lembah Kematian
128 Eps. 128 Sampai Di Lembah Kematian
129 Eps. 129 Jembatan Lembah Kematian
130 Eps. 130 Tempat Embun Es Salju
131 Eps. 131 Ilusi
132 Eps. 132 Membawa Embun Es Abadi
133 Eps. 133 Membebaskan Rheva
134 Eps. 134 Lolos Dari Arthur
135 Eps. 135 Membebaskan Tahanan
136 Eps. 136 Ricuh
137 Eps. 137 Evakuasi Selesai
138 Eps. 138 Penyerangan Ke Markas Infinix
139 Eps. 139 Perang Terbuka
140 Eps. 140 Mencari Arthur
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Prolog Eps.1 Sejarah Sang Infinix
2
Eps. 2 Kehamilan
3
Eps. 3 Kelahiran
4
Eps. 4 Tumbuh Berbeda
5
Eps. 5 Terapi Alternatif
6
Eps. 6 Sekolah Khusus
7
Eps. 7 Kemampuan Lain
8
Eps. 8 Melihat Makhluk Tak Kasat Mata
9
Eps. 9 Berkembang
10
Eps. 10 Guru Beladiri
11
Eps. 11 Menguasai Krav Maga
12
Eps. 12 Reiki
13
Eps.13 Bukan Mimpi
14
Eps. 14 Pendalaman Reiki
15
Eps. 15 Menguasai Reiki
16
Eps. 16 Elang Putih
17
Eps. 17 Izin Memelihara
18
Eps. 18 Bisa Berubah Wujud
19
Eps. 19 Melihat Lebih Banyak
20
Eps. 20 Menutup Mata Batin
21
Eps. 21 Terbuka Kembali
22
Eps. 22 Melihat Dunia Lain
23
Eps. 23 Penglihatan Baru
24
Eps.24 Mengendalikan Penglihatan
25
Eps. 25 Terjebak
26
Eps. 26 Butuh Seorang Teman
27
Eps. 27 Teman Baru
28
Eps. 28 Pindah Sekolah Umum
29
Eps. 29 Tersesat
30
Eps. 30 Hari Pertama Masuk
31
Eps. 31 Melihat Keanehan
32
Eps. 32 Terungkap
33
Eps. 33 Di Kucilkan
34
Eps. 34 Kepergian Raneea
35
Eps. 35 Mencari Raneea
36
Eps. 36 Sebuah Jejak
37
Eps. 37 Sebuah Bayangan
38
Eps. 38 Mimpi Buruk
39
Eps. 39 Hipnotis
40
Eps. 40 Ingatan Yang Terhapus
41
Eps. 41 Pindah Sekolah
42
Eps. 42 Pertemuan Kembali
43
Eps. 43 Masih Seperti Dulu
44
Eps. 44 Penyelamat
45
Eps. 45 Tersesat
46
Eps. 46 Orang Berjubah
47
Eps. 47 Tubuh Pengganti
48
Eps. 48 Kabur
49
Eps. 49 Nelayan Penyelamat
50
Eps. 50 Mustika Bertuah
51
Eps. 51 Bertemu Kupu-kupu
52
Eps. 52 Masa Lalu
53
Eps. 53 Darah Peri
54
Eps. 54 Perjalanan Kembali
55
Eps. 55 Belut Raksasa
56
Eps. 56 Goa Kelelawar
57
Eps. 57 Centaurus
58
Eps. 58 Penawar Racun
59
Eps. 59 Serangan
60
Eps. 60 Baku Hantam
61
Eps. 61 Ucapan Terima Kasih
62
Eps. 62 Bukit Poisson
63
Eps. 63 Jalan Kembali
64
Eps. 64 Kembali Ke Hutan Hamakua
65
Eps. 65 Bertemu Dengan Teman-teman
66
Eps. 66 Kembali Ke Tenda
67
Eps. 67 Pengakuan
68
Eps. 68 Pengakuan 2
69
Eps. 69 Penyelidikan
70
Eps. 70 Penyelidikan 2
71
Eps. 71 Tempat Tinggal Rheva
72
Eps. 72 Lembah Salju 1
73
Eps. 73 Lembah Salju 2
74
Eps. 74 Terapi Ekstrim part 1
75
Eps. 75 Terapi Ekstrim part 2
76
Eps. 76 Satu Ciuman
77
Eps. 77 Tamu Tak Diundang
78
Eps. 78 Keluar Dari Lembah Salju
79
Eps. 79 Lautan Darah
80
Eps. 80 Melihat Simbol Kembali
81
Eps. 81 Mengambil Buku
82
Eps. 82 Arti Simbol
83
Eps. 83 Kemunculan Pasukan Infinix
84
Eps. 84 Kabut Hitam
85
Eps.85 Putus
86
Eps. 86 Mencari Dia
87
Eps. 87 Tempat Kelahiran Infinix
88
Eps. 88 Makam Leluhur
89
Eps. 89 Penjelasan Dari Ibu
90
Eps. 90 Petunjuk Kedua
91
Eps. 91 Membuka Titik Meridian
92
Eps. 92 Keraguan
93
Eps. 93 Terdeteksi
94
Eps. 94 Tertangkap
95
Eps. 95 Utusan Pixy
96
Eps. 96 Aliansi
97
Eps. 97 Aliansi Part 2
98
Eps. 98 Rencana Kabur
99
Eps. 99 Pasukan Khusus Infinix
100
Eps. 100 Jejak
101
Eps. 101 Keturunan Yang Dicari
102
Eps. 102 Doppalganger
103
Eps. 103 Peluru Nyasar
104
Eps. 104 Kritis
105
Eps. 105 Terpisah Dari Raga
106
Eps. 106 Roh Suci
107
Eps. 107 Tempat Latihan
108
Eps. 108 Irama Bandul
109
Eps. 109 Goa Es
110
Eps. 110 Terjebak Di Aliran Waktu
111
Eps. 111 Bertemu Ayah Dan Ibu
112
Eps. 112 Pemurnian Jiwa
113
Eps. 113 Kembali Ke Goa Es
114
Eps. 114 Teknik Ilusi
115
Eps. 115 Kembali Ke Tubuh
116
Eps. 116 Wujud Asli Viroz
117
Eps. 117 Perjalanan Ke Markas Infinix
118
Eps. 118 Tiba Di Markas Infinix
119
Eps. 119 Menyusup
120
Eps. 120 Mencari Rheva
121
Eps. 121 Kabur Dari Sel
122
Eps. 122 Tempat Rheva Di Tahan
123
Eps. 123 Membebaskan Rheva
124
Eps. 124 Berpencar
125
Eps. 125 Berlatih Pedang
126
Eps. 126 Kemarahan Arthur
127
Eps. 127 Lembah Kematian
128
Eps. 128 Sampai Di Lembah Kematian
129
Eps. 129 Jembatan Lembah Kematian
130
Eps. 130 Tempat Embun Es Salju
131
Eps. 131 Ilusi
132
Eps. 132 Membawa Embun Es Abadi
133
Eps. 133 Membebaskan Rheva
134
Eps. 134 Lolos Dari Arthur
135
Eps. 135 Membebaskan Tahanan
136
Eps. 136 Ricuh
137
Eps. 137 Evakuasi Selesai
138
Eps. 138 Penyerangan Ke Markas Infinix
139
Eps. 139 Perang Terbuka
140
Eps. 140 Mencari Arthur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!