Eps. 4 Tumbuh Berbeda

Beberapa hari kemudian, Elsa sudah di izinkan pulang oleh dokter. Ia pulang bersama bayi lelaki mungil itu setelah menjalani proses kelahiran yang baginya terasa sulit dan serangkaian tindakan pasca melahirkan yang membuatnya juga merasakan sakit, karena mendapatkan jahitan yang cukup banyak.

Kini saatnya untuk pemulihan diri di rumah. Selama di rumah, semua anggota keluarga memanjakan dirinya dan bayi lelaki yang ia beri nama Nalendra Dirga Mahavir.

Nama Dirga di pilih oleh Hadwan karena bintang sepak bola favoritnya bernama itu, striker kondang pesepak bola di kota kelahirannya, kota Zamrud. Alasan lainnya ia memilih nama itu adalah karena di daerah tempatnya tinggal sekarang tidak ada anak yang bernama itu.

Dirga mendapat limpahan kasih sayang yang besar dari ke dua orang tuanya serta dari nenek-kakeknya. Perihal makanan, jangan di tanya. Ia mendapatkan gizi yang cukup bahkan cenderung berlebihan. Sama saat masih di dalam perut, di luar pun dia juga suka minum susu dalam jumlah besar, serta memakan makanan bercinta rasa tinggi, sehingga dia tumbuh dengan bobot yang besar saat berusia 6 bulan.

Hari berganti hari dan tak terasa Dirga pun tumbuh semakin besar. Usianya memasuki umur 1 tahun. Tingkahnya sangat aktif untuk ukuran balita seusianya yang biasanya hanya akan diam jika sudah di beri mainan, yang berbeda dengan Dirga.

Ia aktif bergerak kesana-kemari tanpa henti, seolah tak ada capeknya. Padahal orang di sekitar yang hanya melihat tingkahnya sudah capek. Ia tidak pernah berjalan untuk mengambil sesuatu, namun berlari. Itulah mengapa badannya sekarang terlihat lebih ramping namun padat berisi.

Banyak mainan yang di berikan oleh Ayah dan Ibunya. Berbagai mainan itu juga mainan yang tergolong mahal dan bagus. Namun apa yang di lakukan Dirga pada mainan itu ? Semua mainan hanya berumur paling lama 3 hari di tangannya. Ia akan memainkan mainan miliknya sampai rusak, baru dia bisa berhenti.

Meskipun semua mainan hanya di rusaknya, namun orang tuanya tetap membelikan nya mainan baru lagi. Selain itu Elsa juga membelikannya VCD brainy baby yang berisikan materi belajar dasar untuk anak berupa materi mengenal alphabet, berhitung, warna dan kosa kata dasar bahasa Inggris. Ia memutar itu semua setiap hari dengan maksud, kelak anak itu akan menjadi lebih cerdas dari orang tuanya.

Keanehan mulai tampak di usia 1.5 tahun. Dimana di usia itu biasanya anak seusianya sudah banyak kosakatanya dan mulai mengucapkan dua kata. Namun Dirga hanya mengucap satu kata, dan itupun jarang bicara.

Elsa sempat merasa aneh. Namun ia menepisnya. Karena setiap anak memiliki pola perkembangan yang berbeda. Selain itu anak lelaki memang cenderung lebih pendiam dan sedikit bicara dibandingkan anak perempuan.

Elsa mulai khawatir saat Dirga menginjak usia 2 tahun. Karena dia semakin aktif dan jumlah kosakata nya berkurang dan terkadang menggunakan isyarat jika meminta sesuatu dengan menunju sesuatu yang di inginkan nya.

“Sa... coba anak mu ini kau bawa ke dokter spesialis anak apakah ada dan periksakan apakah ada kelainan ?” ucap Ibu saat melihat dirga menyeret tangannya untuk mengambil kan mainan pedang yang di taruh di atas.

Elsa yang saat itu sedang membereskan mainan Dirga, menjadi berpikir untuk mempertimbangkan saran dari Ibunya.

Beberapa hari kemudian setelah ia menemukan dokter spesialis anak, dokter Niken. Ia berniat membawa Dirga ke sana sepulang kerja.

Sore hari setelah daftar melalui telpon dan mendapatkan nomor antrian, ia berangkat ke rumah sakit bersama Dirga. Selama menunggu, Dirga tidak bisa diam. Dia berjalan melihat apa saja yang ada di rumah sakit itu karena rasa ingin tahunya begitu besar.

Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya nama Dirga di panggil. Elsa segera masuk bersama Dirga.

“Jadi apa yang di keluhkan oleh Ibu pada putranya ?” dokter Niken mengamati sikap Dirga.

“Begini dok, anak saya ini kenapa aktif sekali. Selain itu bicaranya sedikit. Padahal dulu bicaranya normal. Apakah itu speech delay atau yang lain ?” menahan Dirga dalam pangkuannya agar tidak turun dan mengobrak-abrik isi ruangan itu.

“Baik kita lakukan serangkaian tes untuk mengetahuinya. Ikuti saya.” berdiri lalu mengajak Elsa ke area bermain yang telah di siapkan oleh dr Niken.

Dokter Niken mengangkat dirga dan menaikkan ke area bermain. Ia memberi mainan berupa gelas dan mengetes Dirga.

“Ayo Adik, dokter ingin minum, mana minumnya ?” berdiri di dekat Dirga dan terus memperhatikannya.

“Apa...”

Dirga hanya menjawab singkat. Ia lalu mengambil gelas dan juga teko tapi tidak memberikannya pada dokter dan malah asyik bermain sendiri.

Kemudian dokter Niken melakukan tes lagi dengan mengajaknya berbicara. Namun saat di ajak bicara, Dirga tak pernah mau menatap matanya dan tidak mau menjawab pertanyaannya.

“Setelah saya tes, putra Ibu ADHD, gangguan hiper aktif. Selain itu tidak fokus. Harusnya seusianya, ia sudah bisa bercerita dan merespon tanpa menggunakan jari untuk menunjuk. Saran saya Ibu bawa ke psikolog anak saja untuk lebih jelasnya dan mendapatkan terapi.” mengangkat Dirga dari area bermain dan menyerahkan pada Elsa.

“Iya dok, terima kasih.”

Hanya kata itu yang bisa Elsa ucapkan untuk menutupi rasa kecewa dan cemasnya. Ia seperti tidak bisa menerima kenyataan, namun ia berusaha untuk tetap tegar menerimanya.

Keesokan harinya ia pergi ke psikolog anak yang ada di Rumah Sakit Citra Utama setelah mendapatkan referensi psikolog anak. Ia tidak ingin terlambat memberikan penanganan pada putranya itu. Ia pun pergi untuk menemui dr. Arsi, psikolog anak yang ada di rumah sakit itu.

Lama menunggu hampir dua jam, barulah nama Dirga di panggil. Elsa segera masuk ke ruangan psikolog anak itu bersama Dirga.

dr. Arsi mempersilahkan masuk. Elsa dan Dirga duduk di kursi, di depan mejanya.

“Selamat siang Bu, ada yang bisa saya bantu ?” menatap ramah pada Elsa dan Dirga.

“Iya dok, begini...”

Elsa menyampaikan semua keluh kesahnya pada dokter muda itu tentang semua permasalahan yang di alami Dirga. Mulai dari tingkahnya yang hiper aktif dan tidak fokus, serta masalah keterlambatan bicaranya.

Setelah menampung semua keluh kesah pasiennya itu, ia melakukan serangkaian tes pada Dirga.

Dokter itu mengajak Dirga berinteraksi dua arah, face to face dan terus mengajaknya ngobrol. Serta melakukan tes tindakan dengan memerintahkan beberapa hal pada Dirga.

Setelah serangkaian tes selesai, dokter itu menyampaikan hasilnya.

“Saya mendiagnosa putra Ibu mengalami gangguan mental, autis hiper aktif.” membaca catatan yang ia tulis.

Elsa shock seketika dan langsung lemas seolah tersambar petir mendengar penjelasan dari dokter itu. Tubuhnya bergetar menerima kenyataan yang tidak ia harapkan itu.

“Jadi anak saya bukan speech delay dok ?” melihat dr. Arsi menggelengkan kepala.

“Lalu apakah autisme bisa di sembuhkan ?”

“Tidak bisa Bu, itu sudah bawaan dari lahir. Jadi Ibu harus melakukan serangkaian terapi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Berikut jenis-jenis terapi yang bisa di ikuti dan jadwalnya.” menyerahkan materi terapi.

Elsa menerima lembaran berisikan materi itu. Ia merasa sedih sekali dan berusaha menahannya di depan psikolog itu. Ia kemudian segera keluar dari ruangan karena ada pasien lain yang masuk.

Ia pulang bersama Dirga. Di perjalanan, ia tak kuasa lagi membendung kesedihannya yang akhirnya tumpah itu. Tak terasa ia meneteskan air matanya. Air mata dari ke putus asaan nya. Padahal dia sama sekali tidak mengalami masalah selama kehamilan, dan malah bermimpi jika anaknya nanti akan menjadi anak spesial. Apakah "spesial" ini maksudnya ? Spesial yang membuatnya sedih berkepanjangan dalam asa.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Defrin

Defrin

Sabar Elsa....
Kamu kuat menghadapi semua nya

2023-04-01

0

lelaki tangguh

lelaki tangguh

jangan kau...perlakukan aku berbeda

2022-02-17

0

travalgar

travalgar

tapi normal kan itu

2022-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Eps.1 Sejarah Sang Infinix
2 Eps. 2 Kehamilan
3 Eps. 3 Kelahiran
4 Eps. 4 Tumbuh Berbeda
5 Eps. 5 Terapi Alternatif
6 Eps. 6 Sekolah Khusus
7 Eps. 7 Kemampuan Lain
8 Eps. 8 Melihat Makhluk Tak Kasat Mata
9 Eps. 9 Berkembang
10 Eps. 10 Guru Beladiri
11 Eps. 11 Menguasai Krav Maga
12 Eps. 12 Reiki
13 Eps.13 Bukan Mimpi
14 Eps. 14 Pendalaman Reiki
15 Eps. 15 Menguasai Reiki
16 Eps. 16 Elang Putih
17 Eps. 17 Izin Memelihara
18 Eps. 18 Bisa Berubah Wujud
19 Eps. 19 Melihat Lebih Banyak
20 Eps. 20 Menutup Mata Batin
21 Eps. 21 Terbuka Kembali
22 Eps. 22 Melihat Dunia Lain
23 Eps. 23 Penglihatan Baru
24 Eps.24 Mengendalikan Penglihatan
25 Eps. 25 Terjebak
26 Eps. 26 Butuh Seorang Teman
27 Eps. 27 Teman Baru
28 Eps. 28 Pindah Sekolah Umum
29 Eps. 29 Tersesat
30 Eps. 30 Hari Pertama Masuk
31 Eps. 31 Melihat Keanehan
32 Eps. 32 Terungkap
33 Eps. 33 Di Kucilkan
34 Eps. 34 Kepergian Raneea
35 Eps. 35 Mencari Raneea
36 Eps. 36 Sebuah Jejak
37 Eps. 37 Sebuah Bayangan
38 Eps. 38 Mimpi Buruk
39 Eps. 39 Hipnotis
40 Eps. 40 Ingatan Yang Terhapus
41 Eps. 41 Pindah Sekolah
42 Eps. 42 Pertemuan Kembali
43 Eps. 43 Masih Seperti Dulu
44 Eps. 44 Penyelamat
45 Eps. 45 Tersesat
46 Eps. 46 Orang Berjubah
47 Eps. 47 Tubuh Pengganti
48 Eps. 48 Kabur
49 Eps. 49 Nelayan Penyelamat
50 Eps. 50 Mustika Bertuah
51 Eps. 51 Bertemu Kupu-kupu
52 Eps. 52 Masa Lalu
53 Eps. 53 Darah Peri
54 Eps. 54 Perjalanan Kembali
55 Eps. 55 Belut Raksasa
56 Eps. 56 Goa Kelelawar
57 Eps. 57 Centaurus
58 Eps. 58 Penawar Racun
59 Eps. 59 Serangan
60 Eps. 60 Baku Hantam
61 Eps. 61 Ucapan Terima Kasih
62 Eps. 62 Bukit Poisson
63 Eps. 63 Jalan Kembali
64 Eps. 64 Kembali Ke Hutan Hamakua
65 Eps. 65 Bertemu Dengan Teman-teman
66 Eps. 66 Kembali Ke Tenda
67 Eps. 67 Pengakuan
68 Eps. 68 Pengakuan 2
69 Eps. 69 Penyelidikan
70 Eps. 70 Penyelidikan 2
71 Eps. 71 Tempat Tinggal Rheva
72 Eps. 72 Lembah Salju 1
73 Eps. 73 Lembah Salju 2
74 Eps. 74 Terapi Ekstrim part 1
75 Eps. 75 Terapi Ekstrim part 2
76 Eps. 76 Satu Ciuman
77 Eps. 77 Tamu Tak Diundang
78 Eps. 78 Keluar Dari Lembah Salju
79 Eps. 79 Lautan Darah
80 Eps. 80 Melihat Simbol Kembali
81 Eps. 81 Mengambil Buku
82 Eps. 82 Arti Simbol
83 Eps. 83 Kemunculan Pasukan Infinix
84 Eps. 84 Kabut Hitam
85 Eps.85 Putus
86 Eps. 86 Mencari Dia
87 Eps. 87 Tempat Kelahiran Infinix
88 Eps. 88 Makam Leluhur
89 Eps. 89 Penjelasan Dari Ibu
90 Eps. 90 Petunjuk Kedua
91 Eps. 91 Membuka Titik Meridian
92 Eps. 92 Keraguan
93 Eps. 93 Terdeteksi
94 Eps. 94 Tertangkap
95 Eps. 95 Utusan Pixy
96 Eps. 96 Aliansi
97 Eps. 97 Aliansi Part 2
98 Eps. 98 Rencana Kabur
99 Eps. 99 Pasukan Khusus Infinix
100 Eps. 100 Jejak
101 Eps. 101 Keturunan Yang Dicari
102 Eps. 102 Doppalganger
103 Eps. 103 Peluru Nyasar
104 Eps. 104 Kritis
105 Eps. 105 Terpisah Dari Raga
106 Eps. 106 Roh Suci
107 Eps. 107 Tempat Latihan
108 Eps. 108 Irama Bandul
109 Eps. 109 Goa Es
110 Eps. 110 Terjebak Di Aliran Waktu
111 Eps. 111 Bertemu Ayah Dan Ibu
112 Eps. 112 Pemurnian Jiwa
113 Eps. 113 Kembali Ke Goa Es
114 Eps. 114 Teknik Ilusi
115 Eps. 115 Kembali Ke Tubuh
116 Eps. 116 Wujud Asli Viroz
117 Eps. 117 Perjalanan Ke Markas Infinix
118 Eps. 118 Tiba Di Markas Infinix
119 Eps. 119 Menyusup
120 Eps. 120 Mencari Rheva
121 Eps. 121 Kabur Dari Sel
122 Eps. 122 Tempat Rheva Di Tahan
123 Eps. 123 Membebaskan Rheva
124 Eps. 124 Berpencar
125 Eps. 125 Berlatih Pedang
126 Eps. 126 Kemarahan Arthur
127 Eps. 127 Lembah Kematian
128 Eps. 128 Sampai Di Lembah Kematian
129 Eps. 129 Jembatan Lembah Kematian
130 Eps. 130 Tempat Embun Es Salju
131 Eps. 131 Ilusi
132 Eps. 132 Membawa Embun Es Abadi
133 Eps. 133 Membebaskan Rheva
134 Eps. 134 Lolos Dari Arthur
135 Eps. 135 Membebaskan Tahanan
136 Eps. 136 Ricuh
137 Eps. 137 Evakuasi Selesai
138 Eps. 138 Penyerangan Ke Markas Infinix
139 Eps. 139 Perang Terbuka
140 Eps. 140 Mencari Arthur
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Prolog Eps.1 Sejarah Sang Infinix
2
Eps. 2 Kehamilan
3
Eps. 3 Kelahiran
4
Eps. 4 Tumbuh Berbeda
5
Eps. 5 Terapi Alternatif
6
Eps. 6 Sekolah Khusus
7
Eps. 7 Kemampuan Lain
8
Eps. 8 Melihat Makhluk Tak Kasat Mata
9
Eps. 9 Berkembang
10
Eps. 10 Guru Beladiri
11
Eps. 11 Menguasai Krav Maga
12
Eps. 12 Reiki
13
Eps.13 Bukan Mimpi
14
Eps. 14 Pendalaman Reiki
15
Eps. 15 Menguasai Reiki
16
Eps. 16 Elang Putih
17
Eps. 17 Izin Memelihara
18
Eps. 18 Bisa Berubah Wujud
19
Eps. 19 Melihat Lebih Banyak
20
Eps. 20 Menutup Mata Batin
21
Eps. 21 Terbuka Kembali
22
Eps. 22 Melihat Dunia Lain
23
Eps. 23 Penglihatan Baru
24
Eps.24 Mengendalikan Penglihatan
25
Eps. 25 Terjebak
26
Eps. 26 Butuh Seorang Teman
27
Eps. 27 Teman Baru
28
Eps. 28 Pindah Sekolah Umum
29
Eps. 29 Tersesat
30
Eps. 30 Hari Pertama Masuk
31
Eps. 31 Melihat Keanehan
32
Eps. 32 Terungkap
33
Eps. 33 Di Kucilkan
34
Eps. 34 Kepergian Raneea
35
Eps. 35 Mencari Raneea
36
Eps. 36 Sebuah Jejak
37
Eps. 37 Sebuah Bayangan
38
Eps. 38 Mimpi Buruk
39
Eps. 39 Hipnotis
40
Eps. 40 Ingatan Yang Terhapus
41
Eps. 41 Pindah Sekolah
42
Eps. 42 Pertemuan Kembali
43
Eps. 43 Masih Seperti Dulu
44
Eps. 44 Penyelamat
45
Eps. 45 Tersesat
46
Eps. 46 Orang Berjubah
47
Eps. 47 Tubuh Pengganti
48
Eps. 48 Kabur
49
Eps. 49 Nelayan Penyelamat
50
Eps. 50 Mustika Bertuah
51
Eps. 51 Bertemu Kupu-kupu
52
Eps. 52 Masa Lalu
53
Eps. 53 Darah Peri
54
Eps. 54 Perjalanan Kembali
55
Eps. 55 Belut Raksasa
56
Eps. 56 Goa Kelelawar
57
Eps. 57 Centaurus
58
Eps. 58 Penawar Racun
59
Eps. 59 Serangan
60
Eps. 60 Baku Hantam
61
Eps. 61 Ucapan Terima Kasih
62
Eps. 62 Bukit Poisson
63
Eps. 63 Jalan Kembali
64
Eps. 64 Kembali Ke Hutan Hamakua
65
Eps. 65 Bertemu Dengan Teman-teman
66
Eps. 66 Kembali Ke Tenda
67
Eps. 67 Pengakuan
68
Eps. 68 Pengakuan 2
69
Eps. 69 Penyelidikan
70
Eps. 70 Penyelidikan 2
71
Eps. 71 Tempat Tinggal Rheva
72
Eps. 72 Lembah Salju 1
73
Eps. 73 Lembah Salju 2
74
Eps. 74 Terapi Ekstrim part 1
75
Eps. 75 Terapi Ekstrim part 2
76
Eps. 76 Satu Ciuman
77
Eps. 77 Tamu Tak Diundang
78
Eps. 78 Keluar Dari Lembah Salju
79
Eps. 79 Lautan Darah
80
Eps. 80 Melihat Simbol Kembali
81
Eps. 81 Mengambil Buku
82
Eps. 82 Arti Simbol
83
Eps. 83 Kemunculan Pasukan Infinix
84
Eps. 84 Kabut Hitam
85
Eps.85 Putus
86
Eps. 86 Mencari Dia
87
Eps. 87 Tempat Kelahiran Infinix
88
Eps. 88 Makam Leluhur
89
Eps. 89 Penjelasan Dari Ibu
90
Eps. 90 Petunjuk Kedua
91
Eps. 91 Membuka Titik Meridian
92
Eps. 92 Keraguan
93
Eps. 93 Terdeteksi
94
Eps. 94 Tertangkap
95
Eps. 95 Utusan Pixy
96
Eps. 96 Aliansi
97
Eps. 97 Aliansi Part 2
98
Eps. 98 Rencana Kabur
99
Eps. 99 Pasukan Khusus Infinix
100
Eps. 100 Jejak
101
Eps. 101 Keturunan Yang Dicari
102
Eps. 102 Doppalganger
103
Eps. 103 Peluru Nyasar
104
Eps. 104 Kritis
105
Eps. 105 Terpisah Dari Raga
106
Eps. 106 Roh Suci
107
Eps. 107 Tempat Latihan
108
Eps. 108 Irama Bandul
109
Eps. 109 Goa Es
110
Eps. 110 Terjebak Di Aliran Waktu
111
Eps. 111 Bertemu Ayah Dan Ibu
112
Eps. 112 Pemurnian Jiwa
113
Eps. 113 Kembali Ke Goa Es
114
Eps. 114 Teknik Ilusi
115
Eps. 115 Kembali Ke Tubuh
116
Eps. 116 Wujud Asli Viroz
117
Eps. 117 Perjalanan Ke Markas Infinix
118
Eps. 118 Tiba Di Markas Infinix
119
Eps. 119 Menyusup
120
Eps. 120 Mencari Rheva
121
Eps. 121 Kabur Dari Sel
122
Eps. 122 Tempat Rheva Di Tahan
123
Eps. 123 Membebaskan Rheva
124
Eps. 124 Berpencar
125
Eps. 125 Berlatih Pedang
126
Eps. 126 Kemarahan Arthur
127
Eps. 127 Lembah Kematian
128
Eps. 128 Sampai Di Lembah Kematian
129
Eps. 129 Jembatan Lembah Kematian
130
Eps. 130 Tempat Embun Es Salju
131
Eps. 131 Ilusi
132
Eps. 132 Membawa Embun Es Abadi
133
Eps. 133 Membebaskan Rheva
134
Eps. 134 Lolos Dari Arthur
135
Eps. 135 Membebaskan Tahanan
136
Eps. 136 Ricuh
137
Eps. 137 Evakuasi Selesai
138
Eps. 138 Penyerangan Ke Markas Infinix
139
Eps. 139 Perang Terbuka
140
Eps. 140 Mencari Arthur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!