Di suatu tempat tepatnya di kota Atlanta, yang terletak di pinggir kota, namun masih ramai suasananya seperti di pusat kota. Hiduplah sepasang suami istri yang tengah menanti kelahiran buah hati mereka.
Terlihat sang suami itu begitu memanjakan istrinya yang sedang mengandung anak pertama mereka. Ia memijat kaki istrinya yang sedang hamil lima bulan itu setelah mengeluh kakinya terasa pegal sekali karena menyangga beban di perutnya yang terasa semakin berat dari hari ke hari.
Ia memijat lembut kaki istrinya menggunakan minyak zaitun yang ia oleskan ke bagian kaki yang pegal sampai tertidur. Selain melicinkan, minyak zaitun juga akan menghaluskan kulitnya.
“Aku tertidur ya sayang.” tersenyum menatap suami yang membopong tubuhnya masuk ke kamar dan merebahkannya di tempat tidur.
“Tidurlah lagi sekarang Elsa, kau harus cukup istirahat. Jangan begadang lagi agar tidak anemia.” mengecup kening istrinya lalu mengelus perutnya kemudian pergi meninggalkan istrinya.
“Hazwan... sayang, jangan pergi. Temani aku.” menarik tangan suaminya.
“Iya aku akan menyusul mu nanti, aku belum mengantuk sekarang. Aku ingin melihat tayangan berita malam sambil minum kopi.”
Hazwan melepas tangan istrinya lalu menarik selimut menutupi tubuh istrinya karena malam ini terasa sangat dingin, kemudian keluar dari kamar dan menuju ke dapur untuk menyeduh secangkir kopi hitam lalu membawanya keluar dan duduk di depan televisi.
Dalam tidurnya Elsa bermimpi. Ia bertemu dengan seorang yang sangat cantik sekali, seorang dewi yang berada di tengah ladang padi yang menguning, tersenyum menatapnya.
“Aku tunggu kau di balik ladang ini...” tersenyum lalu keluar dari ladang padi dan menuju ke suatu tempat.
“Apa kau adalah Dewi Sri, sang dewi kemakmuran ?” tanya Elsa lalu mengikuti pergi wanita cantik itu ke suatu tempat.
Ketika sampai di tempat yang di tuju, wanita yang memang seorang dewi itu sudah tidak terlihat lagi dan menunjukkan ladang padi yang terhampar luas di depannya.
“Ah... hanya mimpi. Kenapa Dewi Sri menemui ku, apa maksudnya ya...” membuka mata lalu duduk sambil mengelus perutnya.
Elsa berpikir jika mimpi bertemu Dewi Sri saat hamil berarti bayi yang dikandungnya akan hidup berkecukupan kelak, tidak kekurangan pangan, karena Dewi Sri adalah lambang pembawa kemakmuran.
Ia pun kembali mengelus perutnya dan berdoa semoga bayi dalam kandungannya kelak menjadi anak yang spesial dan berprestasi dalam segala hal. Kemudian ia kembali tertidur.
Selama hamil Elsa selalu bermimpi yang aneh-aneh, ia juga pernah bermimpi di datangi orang tua dari zaman kuno. Ia tidak tahu siapa itu. Seorang kakek tua yang berkostum seperti di zaman kerajaan kuno.
Kakek itu mempunyai koleksi banyak buku kuno tentang berbagai ilmu. Dia meminta Elsa untuk memilih buku yang ia sukai.
Elsa mengambil tiga buku dan membuka sebelum membawanya. Huruf yang terdapat pada buku itu seperti huruf sansekerta atau huruf kuno lainnya yang tidak ia pahami, namun ia tetap membawa buku itu.
Sebelum kakek itu pergi, ia berkata pada Elsa jika anaknya kelak akan terlahir menjadi seorang anak istimewa yang mempunyai banyak kelebihan dan kekuatan yang berasal dari keturunan berdarah campuran dari kelompok terkuat di zaman kuno.
Namun itu semua hanya mimpi dan ia hanya bisa berdoa selama kehamilannya ini agar kelak bayi dalam perutnya itu sesuai dengan apa yang di katakan kakek tua dalam mimpinya.
Satu jam berikutnya Hadwan masuk ke kamar dan menyusul Elsa untuk tidur. Baru saja ia naik ke kasur. Elsa mengigau dan tampak ketakutan.
“Jangan... tolong...”
Hadwan menepuk-nepuk bahu Elsa sampai dia terbangun.
“Ada apa ?” Elsa bangun dan langsung memeluk Hadwan.
“Aku bermimpi masuk ke kamar penguasa pantai selatan. Antingnya jatuh satu dan akun mengambilnya. Lalu aku bersembunyi di bawah tempat tidur, karena dia masuk. Setelah dia pergi, aku keluar namun ada yang mengejar ku.” berkata dengan gemetar seolah nyata ia merasa di kejar seseorang.
“Sudahlah itu hanya mimpi, kau tak perlu memikirkannya.”
Hadwan memeluk sambil mengelus punggung Elsa untuk menenangkannya. Ia juga heran kenapa istrinya selalu memimpikan hal aneh saat hamil, padahal setahunya saat belum hamil istrinya itu tidak pernah bermimpi seperti itu.
Saat ia merasa takut, perutnya terasa sakit. Ia merasakan bayi di rahimnya sedang menendangnya, mungkin bayi itu kesal dan menendang perut Ibunya, agar Elsa berhenti takut yang sebenarnya membuatnya ketakutan juga.
“Aduh... perutku sakit sekali...” melepas pelukan dan mengelus perutnya.
“Tenangkan pikiran mu, sekarang berbaringlah. Aku akan memutarkan lagu mozart agar bayi ini tenang.”
Hadwan mengelus perut Elsa, lalu mengambil headset yang memang ia siapkan di meja untuk mendengarkan lagu Mozart dan Bethoven. Ia menancapkan headset ke ponsel lalu memasang headset besar ke perut dan memutar lagu itu.
Selain memberikan efek menenangkan pada janin, music dari Mozart juga di percaya dapat meningkatkan IQ janin.
Benar saja setelah mendengarkan musik itu, bayi dalam perut Elsa kembali tenang dan tidak menendang lagi. Ia pun bisa kembali tidur dengan nyenyak.
Hadwan tidak tidur, ia menunggu dan memandangi Elsa yang tertidur sambil melihat daftar putar lagu tadi. Ketika music berhenti, ia melepas head set dari perut Elsa dan menaruh ponsel beserta headset ke meja, lalu merebahkan diri di samping Elsa.
Ia mengelus perut Elsa dengan lembut.
“Nak jangan menyusahkan Ibu mu ya di dalam sana ya. Jadilah anak yang pintar. Nanti setelah lahir semoga kamu juga tidak menyusahkan kami.”
Setelah berbicara dengan bayi itu, ia pun terlelap.
Belum sampai dini hari, Elsa terbangun. Ia merasa lapar, dan ia bangun lalu menuju ke dapur untuk menyeduh susu khusus Ibu hamil dan memakan beberapa roti gandum.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, ia merasa selalu lapar setiap saat. Untuk makanan, dia menyediakan makanan dengan nilai gizi tinggi, agar bayi dalam kandungannya mendapatkan asupan gizi yang melimpah, sehingga ketika lahir nanti sempurna dan sehat.
Hadwan yang tadi tidur memeluk Elsa merasakan jika tangannya tidak lagi menyentuh perut Elsa bangun, karena kaget dan juga cemas.
“Kemana Elsa, kenapa tidak ada di sini ?” melihat di sebelahnya yang kosong.
Ia segera bangkit dan keluar dari kamar menuju ke ruangan-ruangan untuk mencarinya. Akhirnya ia menemukannya di dapur.
“Syukurlah kau ada disini. Aku kira kenapa-napa.” duduk di kursi menemani Elsa makan sambil menahan kantuk.
Hadwan sangat menjaga kehamilan Elsa, karena itu kehamilan pertama setelah menunggu selama dua tahun pernikahan mereka, dan setelah melakukan serangkaian program hamil di beberapa dokter.
Elsa merasa bersyukur karena di kehamilannya ini, suaminya begitu peduli dan sangat menjaganya. Ia juga sangat sabar dan pengertian padanya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Defrin
Selamat menunggu Si cabang bayi Hazwan Dan Elsa...
2023-04-01
0
KlriZta
Selamat buat Hadwan dan Elsa
2022-09-29
0
lelaki tangguh
huek ...q mual
2022-02-17
0