episode 04
di tengah-tengah acara ibu Ica mendapatkan telpon dari ibu mila
"ia Bu Mila ada apa yah?"
"......................."
"baik lah sya akan segera pulang terimakasih Bu"
Dengan sambil menangis Bu Fatimah mendekati salah satu panitia wisuda memintanya untuk dipanggilkan Icha yang tengah mengikuti acara wisuda tersebut yang tinggal menunggu giliran menggeser kan tali toga yang menandakan kalau mereka resmi menyandang gelar Sarjana.
"mba tolong panggilkan anak sya yg duduk di sebelah sana yang bernama Icha"
Bu Fatimah sambil menunjukan ke arah Icha
"maaf Bu tidak bisa, ini acara masih berlangsung peserta wisudawan wisudawati tidak di perkenankan keluar meninggalkan acara"
"tolong lah mba, ini gawat" pinta Bu Fatimah sambil menangis sesenggukan.
"baik lah Bu tunggu sebentar yah saya panggilan"
"Cha di panggil sama ibu kamu, dia sekarang berada di sana?" sambil menunjukan dimana ibu Icha berada.
Icha pun langsg menghampiri ibunya
"ibu kenapa ko nangis?"
"Cha rumah kita kebakaran, tadi ibu dapat telpon dari Bu Mila" Bu Fatimah sambil menangis.
"ko bisa sih Bu, bukannya tadi kita tinggal semua sudah kita cek"
"entah lah Cha ibu juga kaget sampai gemetaran gini"
"ya udh ibu tunggu depan sana saya keparkiran dulu mengambil motor"
ibu Fatimah menunggu dan Icha pun bergegas mengambil motor. tak di sangka Icha pun menabrak Rendi yang akan menuju lobi depan gedung acara, yang hendak kembali kekantor setelah memberikan sambutan dan menunggu Rizki yang mengambil mobil di parkiran.
BUG
"Auh, sakit"
Icha hanya melihat siapa yang ia tabrak, tanpa meminta maaf Icha langsg pergi menuju motornya dengan Isak tangis yg terlihat oleh Rendi.
Icha pun berlalu begitu saja, Rendi sedikit bingung bertanya-tanya kenapa Icha berlari sambil menangis "ada apa dengan cewe itu ko dia menangis dan bukannya acara belum selesai, kenapa dia terburu-buru " gumam nya.
lalu mobil Rendi pun datang, karena Rendi terburu-buru karena akan menghadiri rapat yang begitu penting di suatu tempat, dengan perasaan yang bertanya-tanya Rendi tetap melanjutkan perjalannya.
sesampainya Icha di depan rumahnya dia hanya pasrah melihat si jago merah melahap rumah beserta isinya hanya beberapa bagian barangnya yang bisa di selamatkan oleh warga.
perasaan bingung campur aduk karena Icha ngga tau lagi harus bagai kemana karena yang dia punya cuma rumah peninggalan mendiang sang ayah.
"ibu Fatimah dan Icha sementara bisa tinggal di rumah saya dulu" Bu Mila sambil menenangkan ibu Fatimah dan Icha.
"terimakasih kasih banyak yah Bu, ibu begitu baik selama ini dan sekarang mau menerima kami untuk tinggal di rumah ibu" ucap ibu Fatimah yang masih mengeluarkan air matanya.
"iah Bu, kebetulan anak saya dua-duanya sedang keluar kota jadi ada kamar kosong untuk ibu dan Icha tempati"
merekapun menuju rumah ibu Mila
"ayo silahkan masuk, anggap saja ini rumah ibu sendiri jangan sungkan kalau ada perlu apa-apa"
"kalian bisa tidur di kamar ini, ngga apa-apa kan tidur satu kamar berdua" sambung ibu Mila
"ngga apa-apa Bu, ini juga sudah terimakasih banyak ibu sudah baik sama kita berdua"
"silahkan kalian istrahat saja dulu, saya siapkan makan dulu"
setelah ibu Mila pergi.
"Bu apakah kita anak lama tinggal disini"
"ngga Cha kita akan cari kontrakan besok, ibu ngga enak kalau tinggal disini terlalu lama'
"ya udah Bu kita cari kontrakan saja kebetulan Icha masih punya sedikit tabungan" Icha
"ngga usah Cha, itu uang kamu tabung saja ibu masih ada sebagian uang peninggalan ayah kamu, sengaja sengaja ngga ibu gunakan selama ini, niat ibu ini untuk kamu, tapi tenyata kita mendapatkan musibah ini, ngga apa-apa kan kalau ibu pakai dulu"
ibu Fatimah sambil memegang tangan ibunya Icha mencengangkan ibunya
"ia ngga apa-apa atuh Bu, malah Icha senang klw uang itu di pake, jangan pikirin nanti, tp pikirkan hidup kita yang sekarang" ucap Icha
"Oya Bu ibu istrahat saja yah Icha mau bantuin ibu Mila masak dulu"
"ia sayang"
Icha berusaha menguatkan diri walaupun dalam hatinya dia bingung, sampailah di dapur ibu Mila
"Icha hayo istirahat saja temenin ibu mu, kasihan beliau pasti terpukul atas peristiwa ini" pinta ibu Mila
"kebetulan ibu sudah mulai tenang dan mau tidur katanya, biarin Icha bantuin Tante yah" icha sambil tersenyum.
"ya sudah kalau begitu, kamu anak yang pintar dan juga Rajin"
mereka memasak sampai selesai.
dan ibu Mila menyuruh Icha memanggilnya ibunya, untuk makan bersama
jangan lupa like yah Kaka. dan terimakasih sudh mau mampir di novel saya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments