MICHAEL ALVENDRU atau yamg sering disapa Kak Endru. Pria berusia 18 tahun kelas XII IPA, kelas unggul di sekolah.
Jemarinya asik menari di atas touch keyboard laptop miliknya, scroll sosial media akun palsu yang dibuatnya untuk mencari seseorang yang diincarnya.
"Neva Rahayu. Ini yang ku cari, dia cantik juga." monolognya sendiri setelah mendapat akun sosial media gadis pujuaanya. Gadis pujaan? Ya. Endru sudah tertarik dengan Neva semenjak gadis itu menampak diri di sekolah mereka.
"Astaga! Postingannya sedikit." keluhnya.
Setelah hampir satu jam ia hamya mencaritau tentang Neva Rahayu di sosial media, rasanya sangat membosankan. Tak ada informasi yang besar tertulis di sana, hanya postingan meme-meme yang mungkin di salinnya dari akun orang lain. Menyebalkan!
Klliingggg!
Dengan malas Endru meraih ponselnya di samping laptopnya. 'SayangKu', nama yang tertulis di layar ponselnya.
"Ya, kenapa?" jawab Endru dengan suara malas.
"Halo, sayang! Apa kabar?"
"Baik."
"Ihh, kok gitu banget jawabnya. Aku kangen tau! Apa jang,,,"
"JANGAN-JANGAN APAAA. NUDUH AKU SELINGKUH LAGI!" pekik Endru mulai jengah.
"Iya. Salah satu murid di sekolah kamu bilang, kamu lagi berduaan sama cewek lain di bawah pohon jambu. APA BENAR?"
"KALO IYA, KENAPA?" Endru menarik nafas mulai tersulut emosi. Percuma panjang kali lebar kali sisi kali volume menjelaskan semuanya, pacarnya ini tipe orang yang tidak mau mendengar pembelaan orang lain.
"KAMUUUU!" mari tebalkan telinga "gkjgfssgjkkdafhjlnvcsayuklhdaajjkkuttsvbjkkkbbssyjll. NGERTI KAMU, KITA ITU UDAH PACARAN LEBIH DARI 3 TAHUN, JELEK BANGET KALAU SAMPAI ADA KABAR KITA PUTUS. APA LAGI KITA INI LDR-AN, PERSELINGKUHAN. AKU ITU SEORANG MODEL TERKENAL YANG PACARAN DENGAN ANAK KONGLOMERAT. JAGA NAMA BAIK KITA, TERUTAMA HUBUNGAN KITA. PAHAM."
Satu menit...
Dua menit....
Tiga menit....
"HALO SAYANG,, KAMU DENGERIN AKU NGGAK SIHHH!!! HA,,,,"
Tut,,,, tutt,, tutt!
Endru mengakhiri teleponnya sepihak, panas telinga mendengar ocehannya. Kalau bukan karena hubungan saling menguntungkan antar kedua pihak keluarga, sudah ia putuskan lebih dulu gadis itu.
INGGRISA GELVANI namanya. Adalah seorang top model renaja masa kini, sekarang pun gadis itu sedang di Amerika melebarkan sayap permodelannya. Masalah sekolah? Itu nomor dua katanya.
Kedua orang tua mereka adalah pemilik saham terbesar sekaligus pengurus inti yayasan di SMA DHARMA BAKTI. Jadi tak heran, hubungan mereka di ketahui seluruh antero sekolah.
"WOIIII!!"
Endru tidak terkejut lagi menghadapi abangnya ini, sembarangan masuk kamar orang. Tuh kan. Main sambar jus orang segala. Mana sampe habis lagi. Nggak tau diri emang.
"Segarrr!!!" Arman tak merasa berdosa.
"Ck. Terserah."
Hung..Arman duduk di samping Endru lalu memandang laptop yang masih menyala. Tangannya mulai gatal mencari sosok gadis yang terpampang di layar laptop adiknya ini.
"Oh, tidak. JANGAN PERNAH DEKATI CEWEK INI."
"Kenapa?" wajah Endru berubah mode serius. "Lo tahu siapa dia?"
Arman membalas tatapan adiknya ini.
"Lo tahu geng motor 'Jack Black'?"
"Tahu."
"Gue pernah lihat dia ikut geng motor itu, kumpul baremg mereka. Dan, Lo tau kan reputasi sekolah dia sebelumnya itu buruk. SMA KARTIKA itu muridnya terkenal nggak bagus semua, baru aja bulan kemarin murid sekolah itu tertangkap tauran. Dan parahnya lagi, tuh cewek ikut tauran. Gila emang."
"Dia baik-baik aja tuh di sekolah Gue sekarang."
"Iyalahh, jelas. Oh iya. Dia adiknya si Andika yang dulunya murid terpintar waktu masa kami SMA dulu, sekelas abang dulu. Dan yang Gue tau, tantenya guru BK di situ. Ya, pasti dia jaga nama baik tantenya dan abangnya lah."
"Gue gak peduli. Intinya, Gue mulai suka sama dia."
"Jangan, Ndru. Dia itu cewek berandalan, nggak pantes buat Lo yang berada dari keturunan baik-baik."
"LALU, GUE COCOKNYA HANYA SAMA SI INGGRI DOANG. GITU? BULSITT LO SEMUA! SEKARANG LEBIH BAIK LO KELUAR DARI KAMAR GUE SEKARANG. KELUAR!!!"
Arman berlari keluar kamar Endru. Adiknya sedang dalam emosi parah, lebih baik cari aman.
"Ahhkkk." Endru meremas rambutnya frustasi. Sampai kapan ia diperalat seperti ini. Harus terus berpacaran dengan Inggri, perempuan yang 'dominan' dalam hubungan mereka. Dan lagi yang lebih membosankan. Dia dipaksa ayahnya tetap menjabat sebagai ketua osis, padahal sudah seharusnya ia melepaskan jabatan itu. Ia pernah mematahkan mimpi seorang murid laki-laki yang lebih pantas menjabat ketua osis. Ia juga harus menerima pikiran semua murid, yang mengatakan dirinya 'wajarlah, dia kan yang punya sekolah', pandangan sebelah mata.
Apa ia bisa terus bersabar? Menunggu tamat sekolah terasa sangat lama baginya.
👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments