Srrrinnggggh!!!
Neva sudah rapih dengan seragam sekolahnya. Rok berbiku gaya anak sd warna abu-abu rokok 3 centi di atas lutut, kemeja panjang tangan putih bersih berlambang sekolah di saku kiri baju. Dasi berbentuk huruh X warna abu-abu kotak putih, kaus kaki panjang serta sepatu putih mengkilap.
Jangan lupa ikat rambut panjangmu Neva, tak sia-sia aunty Priska memaksamu mengganti warna rambutmu. Sejujurnya ini terlihat cantik, hanya kau saja yang belum melihatnya.
"Senin telah tiba!"
"Senin telah tiba!"
"Hore,,, horee!"
Bian dengan riang bersenandung lagu Tasya Kamila dengan mengganti sedikit lirik lagunya memakai kata 'Senin', cengengesan menggoda adiknya yang baru turun dari tangga.
Dengan serampangan Neva melempar semdok garpu miliknya ke arah abangnya itu, dengan sigap Bian menangkis serangan adiknya.
"CANTIK BETT WOIIYY!!" Bian semakin menjadi-jadi.
"Setuju, aku setuju." timpal Andika.
Bian melirik ke samping meminta pendapat dari Gio si bungsu, namun seperti biasa, "Hemm."
"Keturunan siapa sih ini anak. Ngomong panjang lebar, jawabannya hanya 'heemmm'.
"RASAKAN! Nggak semua orang minat membalas ocehan tak berfaedahmu itu bang."
Sambil menunggu si Tuan Raja bergabung untuk sarapan pagi, mereka sedikit mengobrol. Oh, tepatnya lagi menggoda Neva.
Pak Putra sudah rapih dengan jas hitamnya, menghampiri anak-anaknya lalu memulai sarapan pagi.
"BIAN. MULAI HARI INI KAU YANG BERTUGAS ANTAR JEMPUT NEVA KE SEKOLAH!" Pak Putra berucap tegas.
"APPAAA!!!" teriak Neva dan Bian bersamaan.
"Iya. Supir pribadi yang papah maksud semalam adalah abangmu." jawab Pak Putra santai.
Ohh, hancur sudah. Mereka berdua tidak aman bila sudah bergabung.
..........
"Abang ngapain ikut turun?" tanya Neva melihat lelaki itu mengikutinya ke arah gerbang sekolah.
"Mau nemenin Lo ke dalam. Kan ini hari pertama Lo sekolah di sini."
"Terserah. Aku duluan." Neva berjalan lebih dulu.
Beberapa menit berlalu Bian berdiri, akhirnya yang di tunggu datang juga.
"Aunty, Titip Neva, yah."
"Pasti, Bian." Priska tersenum hangat.
Akhirnya Bian meninggalkan sekolah, Priska masuk ke dalam memulai tugas baru. Tugas mengawasi Neva.
..........
XI IPS 2
"Itu temen SMP Gue, anaknya nakal banget. Suka cari masalah sama guru. Astaga! Kok bisa sih dia pindak ke sekolah ini?"
Tentu saja bisikan antar sebangku itu terdengar oleh Neva, kursi gadis itu di depanya. Chatryn, musuh bebuyutannya semasa SMP.
Tak kala mata mereka saling bertemu, pandangan sinis Neva mampu membuat nyali Chatryn menciut. Neva harus tegas menghadapi gadis si biang gosip ini, ada dendam lama yang tidak terlupakan.
"Maaf,"
"Eh," Neva tertegun mendengar suara serak lembut itu, oh ini teman satu bangkunya.
Gadis di samping Neva masuk terlambat, tapi tidak ada amarah dari sang guru. Kenapa? Ahh, mass bodoh, nanti juga tau sendiri. Neva membuang muka tak membalas senyuman gadis itu.
"Apakah kau sudah sembuh Yulan? Makanya kamu masuk sekolah hari ini?" tanya guru wanita itu datang menghampiri yang dipanggil Yulan.
"Sudah kok, Bu." senyuman Yulan merekah. Mungkin benar Yulan sudah sembuh. Guru tadi kembali ke mejanya.
Ohhh, gadis ini sakit! Iya sih, kulitnya juga terlihat pucat.
"Yulan." uluran tangan itu tak kunjung dibalas. Tapi gadis ini masih tersenyum memandang wajah teman barunya yang terlihat ling-lung. Sepertinya dia melamun.
"Neva." Belum satu menit, tangan mereka terlepas. Tentu, Neva yang melepasnya lebih dulu.
Sepanjang pelajaran, keduanya terlihat canggung. Yulan terlihat serius mendengarkan guru yang menjelaskan di depan. Sementara Neva...
PPLLAKK. Tangan itu memukul papan tulis.
"NEVA ANAK BARU, BISA KAU KERJAKAN SOAL YANG DI PAPAN TULIS INI!"
seketika semua mata menoleh ke arah Neva, gadis itu gelagapan.
"TOLONG FOKUS, NEVA. SAYA TAU DARI TADI KAU GRASAK-GRUSUK MENGGANGU KETENANGAN BELAJAR!"
astaga!! Guru ini suaranya mengerikan sekali.
"Ck. Ahk, gerah sekali seragam ini." gumam Neva lirih, inilah alasan dia gelisah.
👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
User Minor
semangat autor
2021-10-26
0