Chapter 5 (R)

Dan aku menarik ujung bajunya, karena aku tidak setinggi yang kalian bayangkan. “Jangan acuhkan aku.” ucapku dengan nada yang aneh?

Hey! datang darimana keberanianmu itu?! Pikirku yang sekarang tak bisa berpikir jernih, aku bahkan memegang ujung bajunya? Hello, aku akan mati karenanya sebagai pemeran figuran, walaupun itu dulu sih.

Lezarus merasa ada yang memegang ujung bajunya berbalik kebelakang, dan ia menurunkan pandangannya kepada seorang gadis kecil bersurai coklat dengan mata hijau permata. Ia merasa tak ada orang yang tinggal di Istana Glowne selain dirinya sendiri, deh.

“Siapa?” ucap Lezarus datar.

Ah, apakah dia sudah lupa? Bahwa aku adalah bayi yang dulu ia selamatkan dari sekelompok preman kecil yang main keroyok itu.

“Namaku Celliana.” jawabku jujur. Oh, rupanya aku sangat berani ya dikehidupan ini? bahkan dikehidupan duluku aku juga seberani ini.

Apa kalian ingat? Dulu aku berani untuk kabur dari rumah terkutuk itu, walau akhirnya tiada.

Dan mungkin sekarang, novel yang aku tempati bahkan lebih terkutuk. ‘Oh dewa, kenapa engkau seperti ini padaku?!’ batinku berteriak. Ekhem tapi aku harus tetap santai dan berpikir dewasa.

“Apakah aku menanyakan nama mu?” tanya Lezarus dengan acuh.

Oh dewa, ‘Apakah dinovel karakter Lezarus memang seperti ini?’ batinku. “Bukankah begitu?” jawabku cepat, sebelum ia berbalik pergi. Setauku, Lezarus orangnya tak suka berbasa-basi, dan menunggu.

Lezarus menepis tanganku yang berada diujung bajunya, “Jangan pernah menyentuhku.” ucap Lezarus datar, kemudian ia membalikkan badannya dan pergi entah kemana.

Sesaat aku termelongo, ‘Apakah ini mimpi? Aku tidak boleh membuat Lezarus benci kepadaku! Siapa yang tahu, dimasa depan aku akan dipenggal?’ batinku takut-takut jikalau cerita dinovel kembali terulang dan dilimpahkan kepadanya. Aku tarik kembali kata 'berani' ku.

Sialan.

Kalau kematian, lebih baik limpahkan saja kepada Celliana Anvele Lagronvi yang asli. Aku masih Ingin hidup sampai berumur 10 tahun, dan kabur dengan kaki yang sudah tinggi itu.

“Haa~” aku menghela nafas.

Baiklah, aku harus bertekad seperti tangan kanan Lezarus yang hendak menyelamatkan tuannya, dan berhasil keluar dari goa. Tapi bisa saja dimasa depan aku merubah keputusan itu bukan?

Swuushh

Angin sepoi-sepoi yang entah berasal darimana, menerbangkan rambutku yang sepanjang punggung.

Tak

Suara sepatu terdengar dengan jelas tak jauh dari tempat ku berdiri. “Lezarus, kau berada dimana sih?” suara asing yang terdengar menyenangkan ditelinga, memanggil Lezarus.

Aku berbalik, ‘Perasaan tidak ada orang, deh. Selain aku sama Lezarus tadi.’ batinku berpikir.

Saat berbalik, aku melihat seorang gadis bersurai pirang yang sekitar berumur 13 tahun berdiri, tidak-tidak alias mengambang diatas udara kosong! Dibawahnya dilapisi sihir gelap yang membuat ia bisa mengapung di udara.

Gadis bersurai pirang itu mengalihkan pandangannya kepada anak kecil bersurai coklat yang tak jauh darinya, “Oh! Maaf anak kecil, apakah kau melihat Lezarus?” tanya Gadis bersurai pirang itu, tanpa mengalihkan pandangannya.

Aku terbengong, sepertinya aku pernah melihat karakternya kalau tidak salah ia adalah salah satu dari calon Duchess Lagronvi, tapi ia akan dibunuh oleh Lezarus saat keluar dari kastil es!

Namanya adalah Heyna Lagronvi. Anak remaja yang cantik dengan warna mata ungu muda, namun sayangnya novel mendeskripsikan bahwa Heyna jahat.

Ctak!

Sentilan pelan mengenai keningku, “Aww...” ringisku pelan.

“Maaf, tanganku gatal karena mu. Jadi apa jawaban mu.” ucapnya mengalihkan pandangannya kearah seluruh ruangan. “Aku jelas-jelas menemukan jejak sihir gelap disini, walau samar.” lanjutnya dengan kening berkerut.

“Maaf kak, aku tidak tahu. Tapi sepertinya ... orang yang bernama Lezarus itu tidak ada disekitar sini.” cicitku pelan, wajah ku kini sudah menunduk menatap lantai marmer.

Aku hanya berbicara dengan asal-asalan.

“Oh? Kupikir begitu juga. Tapi... Ah, sudahlah.” decak kesal Heyna.

Swushhh

Sihir gelap Heyna menutupi seluruh tubuhnya, dan kemudian menghilang seperti tak ada orang sekalipun disini selain dirinya.

Tapi Heyna sempat meninggalkan pesan, “Sepertinya kau adalah anak yang beruntung, tidak mati karena telah menginjakkan tanah di istana Glowne.” ujarnya sebelum akhirnya benar-benar menghilang.

Apa maksud dari perkataan nya?

Hm, kalau dibilang beruntung sih tidak. Karena di dalam cerita pun Celliana masih diperbolehkan tinggal di istana milik Lezarus, sampai Celliana berumur 13 tahun. Terlalu cepat untuk diusir.

Mungkin karena Lezarus ingat wasiat Ibunda 'nya?

Bagi yang tidak tahu, wasiat dari ibu Lezarus adalah “Biarkan anak itu tinggal selama 13 tahun disalah satu kamar di istana Glowne, aku mempercayakan mu padanya.”

Aku tidak tahu itu benar atau tidak, karena aku hanya mengarang. Masa lalu Lezarus yang ada ibundanya tidak di ceritakan dalam novel.

[Bersambung!]

Heloo, maaf pendek ya. Karena tadi pagi aku gak sempat buat ngetik ceritanya :v Dan sekarang aku ngantuk parah, jadi selamat membaca! Have a nice day.

Terpopuler

Comments

Di Elva

Di Elva

narasinya panjang amat, kek bertele gk sih.. dialognya diseimbangkan dong..ato perbanyak dialog drpd narasi juga gk masalah. 🙄

2023-12-13

0

senja

senja

ahhh keinget sm cerita anu, smoga gak naif n tragis disini

2021-12-23

0

_dia_

_dia_

padahal udah percaya😭😭🗿

2021-12-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!