Bocah yang berada diambang pintu itu berjalan masuk kedalam ruangan. “Oh?” Kemudian bocah itu mengeluarkan sihirnya, sihir bewarna hitam yang bercampur sedikit kemerahan.
Jujur saja, aku menatap takjub kepada mereka semua. Bagaimana bisa ada sihir didunia ini? Tapi mengingat ia bereinkarnasi, pasti dunia yang ia pijak ini bukanlah dunia sembarangan.
Aku hanya bisa menatap mereka dipojokkan. Dengan tatapan berbinar. Melihat kelima bocah itu bertengkar seru juga rasanya, tapi tidak adil bukan jika 1 lawan 5.
Bocah berambut hitam itu mengarahkan sihirnya kepada bocah-bocah itu, swushhh! Dalam sedetik mereka semua lenyap menjadi debu. Entah sihir apa yang digunakan, tetapi itu sangat mengerikan!
Aku yang berada dipojokkan menatap kelima bocah itu dengan iba, tapi tersirat juga rasa takut bisa-bisa bocah yang satu ini ingin melenyapkan aku juga. ‘Aku tarik kata-kata ku tadi!’ batinku berteriak.
Bocah berambut hitam yang tersisa sendirian itu, menatap kearahku. Tatapannya tidak tajam seperti tadi, namun datar.
Tanpa sadar aku mengeluarkan suara, “Aaaa!!” teriakan itu begitu gembira, seperti sedang mendapatkan makanan yang ia tunggu-tunggu selama 1 tahun.
‘Ups... bagaimana bisa aku berteriak dengan sendirinya’ batinku meratapi nasib kedepannya.
Karena sudah begini maka aku hanya bisa tersenyum lebar. Apakah sekarang aku terlihat menggemaskan dan imut? Bayi kan memang begitu.
“.....” bocah berambut hitam.
‘.....’ aku.
Hening, hanya terdengar suara angin berhembus.
Aku agak sedikit merinding, karena ruangan ini gelap. Hanya sinar bulan yang menerangi seisi ruangan. Aku lupa memberitahu bahwa aku bereinkarnasi ketubuh ini pada malam hari.
“Siapa kau?” tanya bocah berambut hitam itu dengan nada dingin, namun tatapannya masih sama datar.
Aku yang bahkan masih belum bisa berbicara hanya bisa berbahasa bayi, “Ba ba ba bi buu.” ucapku, entah apa yang aku katakan.
‘Ahahaha, lihatlah apa-apaan ekspresi itu!’ tawaku didalam batin saat menyadari perubahan ekspresi bocah berambut hitam itu.
Ekspresi bocah itu menjadi dingin, tapi entah kenapa aku tertawa walau hanya didalam batin.
Bocah berambut hitam itu kemudian mengeluarkan sihirnya lagi, bisa dibilang sihir yang sama untuk melenyapkan kelima bocah sembrono itu.
Aku meneguk saliva dengan susah payah, sihir yang mengerikan itu akan membunuh ku juga?
Tidak-tidak, aku tidak boleh mati. Bagaimana pun aku baru saja bereinkarnasi, konyol sekali jika tiba-tiba mati lagi. Dengan cepat aku mengeluarkan senyuman mautku, walau keringat dingin bercucuran diwajahku. Ingin membersihkan nya namun kurasa tak ada waktu, itu juga karena tangan bayi pendek.
Bocah bersurai hitam itu sejenak terdiam, lalu ia membatalkan sihirnya yang berwarna hitam sedikit kemerahan. “.....” dengan begitu saja ia berbalik, dan keluar dari ruangan. Tak lupa ia juga menutup pintu besar itu menggunakan sihirnya, mungkin?
“Haa~” aku menghela nafas lega. Ternyata bayi juga bisa menghela nafas toh. ‘Apakah ia termakan pesona senyuman maut?’ aku tak bisa memastikannya, tapi yang terpenting nyawanya selamat. Jika bisa, mungkin dikemudian hari ia akan memasang senyuman maut saja untuk bertahan hidup.
Swushh
Gorden jendela berterbangan, angin malam menyapu tubuh mungilku. ‘Untung saja tidak terbang.’ pikirku positif.
Kalau dipikir-pikir, kenapa aku jadi memikirkan bocah laki-laki bersurai hitam itu? Apakah aku terpesona oleh ketampanan wajahnya itu?
‘Tidak, aku tidak boleh terpesona. Jika didunia ini ada yang namanya sihir, maka aku ingin menjadi yang terkuat. Lalu mencari semua pria tampan, dan akan aku ikat mereka semua.’ batinku tertawa terbahak-bahak. Ingat hanya dibatin lagipula hanya imajinasi.
Viviana Feelnea, selalu memiliki imajinasi yang besar. Dari dulu ia ingin sekali mempunyai kekuatan, dan sekarang ia dapat mewujudkannya. Karena sekarang ia bereinkarnasi kedunia asing, yang ada namanya sihir!
Luar biasa, apa jadinya jika ia menguasai seluruh benua misterius ini?
‘Aku terlalu bodoh, lagipula percuma menjadi yang terkuat kalau berujung mati.’ batinku merutuki khayalan liar ku yang super liar. Akhirnya akupun menyudahi berkhayal nya.
‘Sepertinya aku harus memikirkan jalanan kedepannya.’
Yang pertama aku akan bertahan hidup, lalu yang kedua saat aku sudah menginjak umur 5 tahun aku akan pergi berkeliling untuk mencari tahu seluk-beluk dunia yang aku pijak.
Dan yang terakhir, ketiga adalah kabur dari rumah ini, bisa dibilang sebuah mansion sih kalau diliat dari dekorasi bahkan pakaian pelayannya sangat tidak biasa.
‘Oke fiks, ini seperti dunia novel!’ dalam batinku aku menangis haru, benar-benar. ‘Aku benar-benar harus kabur setelah mengetahui seluk-beluk dunia ini, dan akan hidup bahagia!’
Sekarang mataku menjadi berat karena terlalu banyak pikir, akupun menutup kedua mataku.
Malam yang gemerlap, disinari oleh sinar bulan yang menawan diikut sertai para bintang dilangit yang mirip kunang-kunang, namun jauh lebih indah dari itu.
Ngomong-ngomong soal botol susu (dodot) yang digunakan oleh Viviana, dia memeluknya. Mungkin kedinginan. Ya, karena jendela kamar itu terbuka menyedihkan sekali tidak ada yang ingin menutup jendela untuk nya. Bahkan selimut yang ditindih Vivi masih rapi, tapi tidak di pakaikan.
Sangat terlantarkan sekali.
[Bersambung!]
Hijau bolu pandan siapa yang punya~?😭
Oke-oke, terimakasih telah membaca semuanya! Dadah, kuharap kalian berbahagia dengan pacar halunya hhe XD
(・o・)(・o・;) (゜o゜;)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Kak Seul
sedih banget 🥺🥺
2022-04-29
0
LiDyra
Janji Palsu Tuan Muda
Tuan muda yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis penuh luka akibat disiksa oleh papanya. Disisi lain tuan muda terkena penyakit jantung yang parah. Bisakah mereka bersatu?
Mampir sebentar ke novelku yuk💞
2021-08-05
5
shana 3108
lanjut lagi ya thor.😭😞😣😢😣
2021-05-08
2